You Are My Soft Spot - Bab 408 Menghargai Setiap Menit Dan Detik Yang Dilalui Bersama(2)

Lalu ia pun tumbuh sariawan, sekali tumbuh tidak bisa sembuh hingga 2 bulan, dia tahu ini dikarenakan oleh panas dalam, lalu bagaimana sembuhnya, ia juga tidak ingat lagi.

Saat ini mendengar perkataan Little A, hatinya pun semakin tidak enak, ekspresi wajah nya sangat dingin, “Apakah aku tidak tahu harus bagaimana? Harus kamu yang mengajari ku? Sekarang kita berada di tahap pasif dan diserang, menggunakan kematian yang pura-pura untuk membuat musuh kebas ialah sebuah taktik, bertemu masalah namun tidak menyerah atau mundur juga ialah sebuah taktik, yang mana yang tidak membutuhkan perjuangan mati-matian? Kamu lah yang mengira, asalkan kita pergi ke Asia Tenggara, pasti bisa menjaga nyawa kah? Kota Tong ialah teritori ku, orang luar yang mempunyai kekuatan yang sangat hebat sekalipun juga susah untuk mengalahkan orang lokal, kalian mau bertindak liar di daerah teritori ku James He, juga harus melihat apakah mempunyai kemampuan ini atau tidak.”

Little A diberi ceramah hingga menundukkan kepala, “Ketua Tim He......”

“Cukup, aku tahu kamu mengkhawatirkan ku, daripada merasa cemas disini, lebih baik pulang dan berpikir dengan baik, bagaimana menyerang secara aktif, membuat sekelompok bajingan ini keluar dari Kota Tong.” James berkata dengan marah, sekali tidak hati-hati ia pun menyentuh sariawan di bibirnya, begitu sakit hingga terus menarik nafas.

Tadi ketika berciuman dengan Erin di dalam mobil, dia tidak merasa dimana yang tidak enak, saat ini malah terasa begitu sakit hingga seperti ingin membunuh orang, mood nya juga menjadi meledak-ledak.

Little A sangat malu, kepala nya ditunduk hingga semakin rendah, dia tahu, berperang di medan perang, harus menjadi orang yang pertama kali menyerang, dan bukan menjadi pembelot tentara, tidak disangka ia menasehati James untuk membelot, pantas saja hari ini amarah nya begitu besar.

Meskipun ia merasa Ketua Tim He mau tinggal, sebagian besar tidak ada hubungan nya dengan taktik, hanya ingin bersama dengan Erin. Namun ia mengatakan keegoisannya hingga begitu benar dan meyakinkan , dia malah tidak mampu berdebat, mungkin ini adalah perbedaan antara pemimpin dan bawahan.

James berdiri di depan jendela, dengan susah payah ia berusaha tenang, dia membalikkan badan melihat Little A yang berdiri di belakangnya, ia berkata: “Kamu pergi selidiki orang-orang yang masuk ke negara belakangan ini, perhatikan orang-orang yang gerak-geriknya mencurigakan, sekali memastikan ialah pembunuh, maka aku akan membuat mereka tidak bisa kembali lagi.”

Ketika mengatakan hal ini, wajah pria ini pun terpancar rasa keras dan benci.

Little A mengangguk-anggukkan kepala, “Iya, aku akan segera menyelesaikannya.”

Little A membalikkan badan dan pergi dengan langkah cepat, James berdiri di depan jendela, menatap besi diluar jendela, sepasang matanya terpancar kejahatan, jika orang tidak mengganggu ku, maka aku juga tidak akan mengganggunya, membersihkan perdagangan obat terlarang ada di depan mata, membuat pembunuh-pembunuh ini keluar dari Kota Tong, juga sama pentingnya.

Saat ini, dia sama sekali tidak bisa pergi dengan hati yang tidak fokus pada pekerjaan, jika dia masih cemas dengan urusan Kota Tong, maka meskipun ia pergi ke Asia Tenggara, juga tidak akan mampu memberantas perdagangan obat terlarang karena tidak konsentrasinya terpecah.

Terlebih lagi, Nyonya He tahu masalah ia bersama dengan Erin, jika dia pergi sekarang, mungkin saja dia akan sepenuhnya kehilangan Erin.

……

Seharian Erin linglung, tatapan Nyonya He melihat ya semalam, seperti melihat seekor semut yang tidak mempunyai kekuatan, dibawah martabat dan benci. Sebenarnya sebelumnya itu, Nyonya He sama sekali tidak akan seperti ini, kira-kira sejak Vero He bercanda malam itu, ketika membiarkan nya dan James bersama, Nyonya He pun sudah sangat tidak suka dengannya.

Hatinya merasa sangat kontradiksi, takut namun juga merasakan itu adalah sebuah kebebasan, Nyonya He sudah tahu, juga menyadari jika seluruh perang sudah meledak, ibu akan menghubunginya dengan sangat cepat bukan.

Pada kenyataannya Erin sudah menebak dengan benar, Nyonya He berpikir semalaman, dia tahu sekarang dia tidak bisa menjadi orang jahat, jika tidak maka James akan semakin benci padanya. Sekarang Nancy Xu hidup dan pulang, meskipun dia mempunyai rumah dan keluarga, namun dia masih merasakan Felix masih perasaan yang belum pututs terhadap Nancy.

Ditambah dengan masalah acara tahunan kemarin, sebelum dia dan James muncul kesalah-pahaman, meskipun dia masih tetap menghormatinya seperti dulu, namun jika dia campur tangan terhadap masalah dia dan Erin, hanya bisa membuat kesalah-pahaman diantara mereka semakin dalam.

Oleh karena itu selain Bibi Yun, tidak ada orang yang bisa melakukan hal ini, sikap Felix, asalkan yang dibawa pulang James ialah wanita, dia sama sekali tidak peduli dengan kelahiran pihak lain.

Setelah dipikir-pikir, dia masih saja memutuskan untuk mencari Bibi Yun. Tentu saja, demi mengutarakan sikapnya, dia menelepon ke telepon internal, menyuruh pembantu untuk memanggil Bibi Yun ke kamar nya, ada yang mau ia bicarakan.

Setelah siang, Bibi Yun disuruh naik ke atas oleh Nyonya He, dia berdiri di luar pintu, setelah mengetuk pintu barulah ia berjalan masuk. Nyonya He mengenakan cheongsam, cheongsamnya dibordir dengan corak bunga peoni, membuat dia terlihat begitu mewah.

Saat ini ia duduk di kursi yang di dekat jendela, matahari menyinar masuk, menyinari ke badannya, setiap gerakan kaki dan tangannya, semuanya mencerminkan kekuatan seorang wanita terhormat, ia berkata: “Bibi Yun, duduk lah.”

Bibi Yun merasa malu karena kata-kata itu, langsung melambaikan tangan berkata: “Nyonya, aku berdiri di sini saja.”

Nyonya He melihat sikapnya yang sopan, ia menekan-nekan bibir, keadaan nya seperti sedang berbincang berkata: “Bibi Yun, kamu bekerja di Keluarga He sudah berapa tahun?”

Bibi Yun tidak tahu maksud Nyonya He memberikan pertanyaan, dia dengan serius menghitung, berkata: “Sudah 35 tahun, nyonya.”

“Waktu berlalu dengan sangat cepat, sekejap mata saja sudah 35 tahun. Anak-anak sudah dewasa, kita juga sudah tua.” Saat ini Nyonya He yang sedang berbincang-bincang dengan Bibi Yun memberikan sebuah perasaan yang sangat akrab pada seseorang, Bibi Yun mengangguk- anggukkan kepala, “Benar.”

Nyonya He berbincang sesaat dengan Bibi Yun, lalu memutar nya ke topik yang sebenarnya, “Bibi Yun, kamu juga sudah termasuk setengah dari anggota Keluarga He, beberapa tahun ini Keluarga He tidak pernah memperlakukan kalian ibu dan anak secara tidak adil, dengan tulus menganggap kalian seperti saudara sendiri, namun kenapa kami Keluarga He malah.......”

Nyonya He juga tidak mengatakannya sampai habis, pun mulai merintih dan menghela nafas, Bibi Yun melihat Nyonya He, melihat dia jelas-jelas ada yang mau disampaikan, ia pun berkata: “Nyonya, jika ada sesuatu mohon anda langsung menyampaikannya saja, apakah terjadi sesuatu pada Keluarga He? Namun aku melihat Tuan Besar dan Tuan muda pertama baik-baik saja, Nona Angela juga hidup dengan cukup bahagia.”

Nyonya He tidak ingin menampilkan niat nya sendiri terlalu jelas, sebelumnya ia ribut dengan Felix, ialah karena ia tahu Nancy sudah mati, bagaimanapun ia meributkannya, Felix juga tidak akan bercerai dengannya.

Namun sekarang berbeda, Nancy Xu sudah pulang, masih dengan ketertarikannya yang mewah dan elegan seperti dulu, dia yang 35 tahun yang lalu tidak bisa dibandingkan dengan Nancy Xu, 35 tahun kemudian, dia masih saja kalah dalam hal inii.

Oleh karena itu meskipun ia menentang James dan Erin bersama, juga tidak bisa langsung keluar dan menampilkan diri sebagai orang jahat. Terlebih tidak bisa membuat Felix tahu, bahwa ia menghina Bibi Yun, untuk mencapai tujuan.

Namun saat ini mendengar perkataan Bibi Yun, dia pun curiga, Erin dan James bersama, apakah Bibi Yun dari awal sudah tahu, dan sekarang ia pura-pura bodoh di hadapannya.

“Benar..... Ai!” Nyonya He bergumam seperti sedang menyembunyikan sesuatu, 1 kata belum selesai dikatakan pun langsung menghela nafas.

Bibi Yun berdiri disamping, mendengarnya dengan panik, sebelum Nona Vero muncul di Keluarga He, Nyonya He ialah seorang wanita yang baik dan berbudi luhur, sopan dan ramah terhadap semua orang, hanya saja beberapa tahun ini hidup bersama dengan Nona Angela di New Zealand, temperamen nya berubah menjadi semakin aneh.

Namun Nyonya He dari dulu selalu mengatakan apa yang ingin ia katakan, sangat jarang bergumam dan menyembunyikan sesuatu seperti sekarang ini, dia langsung bertanya, “Nyonya, apakah anda mempunyai masalah hati yang membuat gundah?”

“Bibi Yun, semalam aku mengantarkan sayuran untuk James, kamu tebak aku melihat siapa di dalam apartemen? Beberapa tahun ini, dia selalu tidak mau menikah, ternyata ia menghidupi seorang wanita di luar sana.” Nyonya He memasang sikap yang terlalu malu untuk mengatakannya.

Bibi Yun mendengar hal itu, langsung berkata: “Nyonya, ini adalah hal yang baik, jika Tuan Muda Pertama benar-benar menyukai wanita ini, maka cepat atau lambat akan menikahinya, tiba saat itu anda dan Tuan Besar pun tidak perlu merasa khawatir tidak bisa menggendong cucu lagi.”

Nyonya He hampir merasa kesal hingga muntah darah, beberapa maksud Bibi Yun ini, masih ingin membiarkan Erin menikah dan masuk ke Keluarga He kah? Dia bermimpi terlalu indah! “Jika wanita itu ialah putri konglomerat atau wanita cantik dari keluarga yang rendah hati, maka aku juga tidak akan secemas ini lagi, jelas-jelas wanita itu ialah putri dari seorang pembantu, kami Keluarga He sama sekali tidak akan ada nyonya yang merupakan putri dari seorang pembantu.”

Dari samping telinga Bibi Yun “bang”, putri pembantu, tidak tahu kenapa, ia pun teringat dengan Erin. Sama-sama sebagai seorang wnaita, seberapa lamban nya dia, juga bisa melihat hubungan yang meragukan antara Erin dan James. Ada kalanya ketika tatapan kedua orang itu saling bertemu, meskipun langsung berpindah, namun masih saja terlihat adanya percikan kembang api. Terlebih lagi ada 1 kali Tuan Muda Pertama memanggil Erin mengatarkan segelas air untuk nya keatas, setelah waktu yang sangat lama barulah Erin turun ke bawah.

Semakin berpikir Bibi Yun semakin panik, dia berulang kali memberikan nasehat pada Erin, menyuruh nya meninggalkan James lebih jauh sedikit, lantas apakah wanita yang dilihat oleh Nyonya He ialah Erin? Seketika wajah Bibi Yun pucat, ia berkata: “Nyonya, siapakah wanita itu?”

Nyonya He melihat Bibi Yun, matanya terpancar sebuah ekspresi mengejek, “Bibi Yun, kamu yang langsung sendiri melihatnya saja.”

Bibi Yun tidak tahu bagaimana dirinya keluar dari kamr, tatapan Nyonya He yang meremehkan itu, membuat sekujur tubuhnya begitu menderita seperti ditusuk jarum, dia turun ke bawah, dengan langkah cepat kembali ke kamar, mengambil handphone, ia ingin menelepon Erin dan memastikan masalah ini, menelepon nomor Erin, dia pun merasa ragu sesaat, percaya akan apa yang dilihat, bukan apa yang didengar, dia mau melihat dengan mata kepala sendiri, Erin yang susah untuk mencari keadilan untuk dirinya sendiri.

Bibi Yun meletakkan kembali handphonenya, meskipun hatinya yang merasa susah karena kecurigaan, dia juga tidak boleh seimpulsif itu.

Dia cuti setengah hari, langsung pergi ke bawah Parkway Plaza, mondar- mandir di depan pintu, menunggu Erin pulang bekerja. Erin mempunyai apartemen sendiri di luar sana, oleh karena itu tidak sering pulang ke kediaman Keluarga He. Dan James juga mempunyai apartemen sendiri di luar sana, juga sangat jarang pulang ke kediaman Keluarga He. Jika Erin benar-benar bersama dengan James, maka dia sama sekali tidak bisa menyadarinya.

Dia mondar-mandir cukup lama di bawah, melihat seorang karyawan yang wajahnya akrab berjalan keluar, Bibi Yun pulang langsung maju , dan bertanya: “Asisten Li, Erin sudah pulang bekerja kah?”

“Sekretaris Erin sudah pulang, tapi dia langsung naik lift pergi ke B1 untuk mengambil mobil, bibi kamu bisa menelepon pada nya.”

Bibi Yun langsung berterima kasih pada Asisten Li, membalikkan badan berjalan ke arah tepi jalan, berlari ke tepi jalan, kebetulan ada sebuah taxi yang berhenti untuk menurunkan penumpang, ia pun membuka pintu mobil tempat duduk di samping pengemudi , lalu berkata pada supir tersebut: “Pak, kamu tunggu sebentar dulu.”

“Bibi, aku sudah mau pergantian jam kerja, kamu mau pergi kemana?” Supir ini ialah seorang anak muda, merasa Bibi Yun terlihat aneh, tidak ingin membawa penumpang seperti ini, takut membawa masalah.

Bibi Yun tidak mempunyai waktu untuk mempedulikan supir itu lagi, dengan tatapan yang membara ia melihat kedepan, melihat mobil Erin melaju keluar dari tempat parkir, ia pun langsung menyuruh supir itu untuk mengikutinya, supir juga tidak berani menyuruh nya untuk turun dari mobil: “Bibi, aku sudah mau pergantian jam kerja.”

“Aku akan membayar 2 kali lipat, kamu ikuti mobil di depan itu.”Hati Bibi Yun cemas, pertama kali belajar dari film, mengikuti seorang wanita. Sekali berpikir dia dan James diam-diam bersama, dia pun cemas dan sedih, dia membesarkan seorang putri yang baik, kenapa bisa diam-diam menentang seperti ini?

Supir itu sambil mengikuti sambil berkata: “Bibi, kenapa kamu mau mengikutinya, apakah dia adalah simpanan suami mu? Nampaknya muda dan cantik.”

“Dia adalah putri ku.” Kata Bibi Yun.

“........” Supir itu pun tidak berkata apa-apa lagi, terus mengikuti di belakang mobil Erin, Erin sangat was-was, dibelakang ada taksi yang mengikutinya sepanjang perjalanan, dia pun sudah menyadarinya dari awal.

Meskipun Bibi Yun mempunyai putri yang hebat, namun ia sama sekali tidak mengerti akan bersembunyi dalam hal penguntitan terhadap putri nya ini, oleh karena itu ketiksa Erin melihat Bibi Yun yang duduk di samping pengemudi dari kaca spion itu , hatinya gemetar, ibu mengikutinya, Nyonya He mengatakan apa padanya, apakah ia mau datang untuk memastikan?

Hati Erin panik, tahu masalah ini tidak bisa ditutupi, tapi ia masih saja ingin menutupinya, jika bisa 1 hari maka ia akan menutupinya 1 hari, dia mengeluarkan handphone dan menelepon James, berbunyi, disana pun tersambung, ia berkata: “James, malam aku tidak kesana lagi, aku pulang ke apartemen ku.”

James mendengar rasa panik dalam suaranya, dia mengerutkan alis berkata: “Apa yang terjadi?”

“Akan ku bicarakan ketika berjumpa, aku tutup dulu.” Erin dengan panik menutup telepon, karena ibunya berada di taksi belakang, pemikiran nya sedikit terbang, seketika tidak memperhatikan lampu merah, semua mobil berhenti, hanya mobilnya yang tidak memeperlambat, “Bam”, dia pun menabrak mobil yang ada didepannya.

Erin memegang erat stir, sekujur tubuhnya sedikit linglung , sambil jendela mobil nya diketuk, barulah ia merespon, dia menabrak mobil belakang seseorang, dia menggeleng-gelengkan kepala, langsung mematikan mobil dan turun.

Ialah jam pulang kerja dimana lalulintas sangat padat, 2 mobil berhenti ditengah, dibelakang pun langsung menjadi macet. Erin berdiri di samping mobil, melihat pantat mobil Nissan Teana yang ditabrak olehnya hingga penyot, dia langsung berkata: “Benar-benar maaf sekali, apakah kamu terluka?”

Pihak itu ialah seorang pria yang berpenampilan sedikit garang dan jahat, melihat sikap nya begitu tulus, seketika tidak tahu bagaimana mengutarakan ketidak senangan dalam hatinya, dia dengan wajah yang serius berkata: “Kamu menabrak pantat mobil ku , menabrak hingga mobil ku menjadi seperti ini, katakan kamu mau bagaimana mengganti ruginya.”

Tadi pikiran Erin sedang linglung, juga tahu jiak menabrak mobil harus ganti rugi, dia hanya ingin dengan cepat mengganti rugi, agar lalu lintas kembali lancar, macet begitu panjang seperti naga begini, mobil di belakang tidak berhenti menekan klason, dia juga merasa kesal, ia berkata: “Semua ini akan saya ganti rugi, kamu lihat sekarang adalah jam pulang kerja, bagaimana jika aku membayar semua biaya perbaikan, kita selesaikan secara pribadi saja.”

“Selesaikan secara pribadi? Boleh, aku baru membeli mobil ini dan baru saja mengendarinya selama beberapa hari, kamu menabrak nya hingga seperti ini, kamu berikan uang perbaikan sebanyak 5.000 dolar pada ku, maka aku selesaikan secara pribadi.”

Erin melihat mobil itu tidak seperti mobil baru, setidaknya juga sudah dikendarai selama 2 3 tahun, dia tidak ingin berdebat dengan orang itu karena masalah ini, lagi pula ini adalah salahnya, rugi materi untuk menghilangkan kesialan saja, lagi pula dia tidak mempunyai mood untuk berdebat dengan orang itu, dia mengeluarkan dompet, namun dompet nya sama sekali tidak ada 5.000 dolar, ia berkata: “Kita pindahkan mobil nya dulu, aku akan ke bank menarik uang untuk mu.”

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu