You Are My Soft Spot - Bab 51 Kalau Ada yang Sakit Kasih Tahu Aku, Jangan Ditahan

Meski berdiri tepat di sebelah Tiffany Song, Taylor Shen tidak keburu menjangkau tangannya ketika wanita itu terpeleset. Ia hanya bisa menatapnya hening. Ekspresi malu dan kesakitan wanita itu membuat hatinya berdesir.

Segelas anggur merah yang Tiffany Song genggam pun tumpah membasahi atasan biru mudanya. Bentuk dadanya menjadi tercap jelas. Tamu-tamu datang mengerumuninya dan menunjuk-nunjuk dirinya sambil berbisik-bisik. Ia tidak peduli dengan mereka semua. Ia memilih menatap Callista Dong.

Taylor Shen buru-buru melepas jasnya untuk menutupi tubuh Tiffany Song. Ia membantu wanita itu berdiri tanpa memedulikan kemejanya ikut terkena anggur merah yang tumpah di tubuh Tiffany Song. Ia bertanya, “Kamu tidak apa-apa? Kalau ada yang sakit kasih tahu aku, jangan ditahan.”

Mati rasa yang barusan dirasakan Tiffany Song saat jatuh perlahan hilang. Ia ingat, barusan ketika jatuh, pundaknya terkena lantai duluan. Meski lantai itu dilapisi karpet tebal, tetapi sakitnya tetap cukup terasa. Ia melihat pria yang cemas di hadapannya. Pria itu tidak menyalahkannya, bahkan dengan sangat perhatian menanyakan padanya apakah ada bagian yang sakit.

Sementara itu, Callista Dong, yang berdiri tidak jauh dari mereka, dari tadi hanya menatap dingin.

Perlahan rasa sakit di pundak Tiffany Song menyebar ke seluruh tubuh, bahkan jantungnya juga terasa seperti mengernyit kesakitan. Ia memegang bahu Taylor Shen. Ia baru saja ingin meminta pria itu membawanya keluar, tetapi satu detik kemudian ia sudah dipeluknya erat-erat.

Selesai memeluk Tiffany Song, Taylor Shen menegakkan kepala. William Tang tiba-tiba muncul di hadapannya. Pria itu menatapnya dengan tatapan yang sangat mengintimidasi,

William Tang kali ini mengenakan jas biru tua. Ia terlihat sangat tampan. Ia memegang erat-erat pinggang Tiffany Song, lalu menatap semua orang yang ada di sekitarnya. Orang terakhir yang ia tatap adalah Taylor Shen. Ia bertanya dengan nada memusuhi, “Adakah yang bisa menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa istriku bisa terpeleset?”

Yang Tiffany Song inginkan sekarang bukan mengurusi hal-hal ini. Ia baru saja mengalami kejadian memalukan, dan baik bagi keluarga Chen maupun keluarga Song, ini benar-benar mencoreng wajah mereka. Tetapi William Tang jelas tidak akan membiarkan ini semua berlalu begitu saja.

Yang William Tang pikir sebagai wujud perlindungan nyatanya malah membuat Tiffany Song semakin malu.

Dan Tiffany Song juga heran dengan aroma tubuh William Tang yang berubah tiba-tiba. Bau parfumnya kini seperti campuran parfum pria dan parfum wanita. Tiffany Song mendongakkan kepala mencoba mencari petunjuk. Leher William Tang agak merah karena bekas cengkeraman, begitu juga bibirnya. Tiffany Song langsung melepaskan tangan William Tang dan berjalan keluar ruang pesta.

William Tang jadi canggung. Ia buru-buru menyusul Tiffany Song.

Taylor Shen daritadi tetap berdiri di tempatnya semula. Ia kini mengepalkan tangan seolah sedang menahan sesuatu. Lain kali, kalau Tiffany Song terluka di hadapannya, ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri lagi.

Tatapan mata Callista Dong mengarah ke Taylor Shen. Barusan, kalau ia tidak salah dengar, Tiffany Song adalah istri William Tang, berarti secara garis keluarga wanita itu adalah kakak ipar Taylor Shen. Tetapi sepertinya relasi mereka berdua tidak begitu jelas dan tidak sesederhana relasi orang yang lebih tua dengan orang yang lebih muda. Jangan-jangan……

“Tante, kamu sedang melihat apa?” tanya Audrey Feng, yang berdiri di sebelah Callista Dong. Ia mengarahkan tatapannya ke arah yang dari tadi ditatap Callista Dong, tetapi ia tidak menemukan apa-apa.

“Kamu barusan dari mana, kok aku tidak kelihatan?” Callista Dong kembali dari lamunannya dan menatap keponakannya. Alis dan mata keponakannya itu sangat cantik seperti mawar di musim semi. Tiba-tiba ia menyadari di leher keponakannya itu ada beberapa bekas ciuman yang masih baru. Ia mengernyitkan alis lekat-lekat.

Audrey Feng jelas tidak nyaman ditatap seperti itu oleh Callista Dong. Telinganya memerah. Ia lalu membuang wajah dan mencoba menjelaskan pelan: “Barusan perutku tidak enak.”

Callista Dong sadar orang-orang disini senang bergosip, jadi ia memilih tidak melanjutkan pertanyaannya lagi. Ia kini menatap pintu ruang pesta dengan tatapan seperti sedang memikirkan sesuatu.

Di depan pintu hotel, William Tang akhirnya berhasil menahan Tiffany Song. Nafasnya masih tergesa-gesa ketika menahan pergelangan tangan wanita itu. Ia berkata jengkel: “Tiffany Song, kamu aku ajak ke pesta bukan untuk mempermalukanku.”

Tiffany Song dari awal sudah kesal, dan mendengar kata-kata ini ia jadi semakin risih, “Ya memang, kamu kan mengajakku untuk menjadikanku penutup aib Lindsey Song. Aku paham betul identitasku ini, kamu tidak perlu mengingatkanku.”

Wajah William Tang berubah jadi sangat muram. Ia memegang bahu Tiffany Song, yang diatasnya ada jas pria, “Bagus lah kalau kamu tahu. Ada lagi, kamu barusan mengapa ngobrol-ngobrol dengan Paman Keempat-ku?”

Tiffany Song segera melepaskan tangan pria itu dari bahunya. Melihat luka cengkeraman di leher pria itu, ia tersenyum dingin sambil berkata: “William Tang, sebelum menyalah-nyalahkan orang lain, tolong kamu pastikan dulu mulutmu itu bersih, jangan bikin orang lain jijik!”

William Tang sadar Tiffany Song tengah memperhatikan lehernya. Ia mengusap-usap lehernya, ternyata itu bekas cengkeraman wanita yang sangat ramah tadi. Ia berkata: “Tiffany Song, aku punya kebutuhan biologis. Aku tidak mau menyentuhmu, jadi aku mencari wanita lain.”

“William Tang, mohon jangan terus-terusan mengelak seperti ini, karena aku jadi semakin lama semakin menyesal pernah tertarik padamu. Aku tidak akan menghalangimu mencari wanita lain, tetapi syaratnya tolong kamu tandatangani dulu surat persetujuan cerai. Mulai hari ini kita bukan suami istri lagi.” Tiffany Song sudah berulang kali disakiti William Tang, ia kini sudah tidak tahan lagi.

Sebenarnya William Tang jadi begini karena Tiffany Song, atau karena pria itu pada dasarnya memang begini? Ia sudah punya Lindsey Song, mengapa tidak puas juga dan masih menggoda wanita lain di luar sana?

William Tang murka. Ia mengangkat tangan dan bersiap menampar Tiffany Song.

Tiffany Song tidak menghindar. Ia menatap pria itu dengan sangat dingin. William Tang tahu, kalau ia benar-benar menampar wanita itu, maka hubungan mereka berdua sungguh-sungguh akan berakhir. Tangan yang sudah ia angkat itu jadinya ia kepalkan erat-erat dan turunkan.

Tiffany Song tetap berdiri di lobi hotel menatap bayangan tubuh William Tang yang makin lama makin jauh. Ia sangat sedih dengan nasibnya ini.

Tiffany Song pulang ke Vanke City dengan tubuh yang sangat kelelahan. Ia berjalan ke taman bunga kompleks tempat tinggalnya tanpa memedulikan kotoran atasannya yang bisa mengenai roknya. Ia menunduk menatap sepatu kaca yang ia kenakan. Sepatu itu bonus pembelian baju pestanya.

Dentangan jam kota yang ada dari kejauhan membuat hatinya semakin muram. Jam itu seperti jam kuil yang ada di tengah gunung dan hutan sana.

Sudah jam dua belas, mimpi Cinderella yang sangat indah sudah selesai. Cinderella itu kembali ke wujud Tiffany Song yang tidak dipedulikan siapa-siapa itu. Tiffany Song, sungguh tragis nasibmu ini, bagaimana bisa hidupmu jadi seperti ini?

Tiba-tiba matanya menangkap bayangan sepasang sepatu kulit hitam mengkilap. Ia terkejut dan langsung mengangkat kepalanya, dan yang ia lihat adalah Taylor Shen. Entah bagaimana bisa pria itu datang ke hadapannya.

Melihat mata indah Tiffany Song, Taylor Shen membuang nafas panjang. Wanita ini sudah diperlakukan segini rupa, bagaimana bisa ia hanya bersembunyi dan menangis diam-diam? Ia berjongkok di samping wanita itu, mengangkat kakinya, lalu melepaskan sepatu hak tingginya. Kaki wanita itu ia tempatkan di atas lututnya.

Tiffany Song tidak nyaman diperlakukan begini, ia buru-buru ingin menurunkannya. Tetapi satu detik kemudian kakinya langsung nyeri.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu