You Are My Soft Spot - Bab 260 Tidak Mengizinkan Aku Menghisapnya, Kalau Begitu Izinkan Aku Cium (3)

Dua orang masuk ke dalam lift, duduk di dalam mobil, sambil membantu mengganti baju, Erin mengeluarkan sebuah earphone dia mengatakan: "Ini adalah earphone keluaran paling baru, letakkan ini di telingamu, kita bisa membantumu memberitahumu kapan kamu harus meninggalkan tempat itu."

Setelah berganti baju, Vero He mengambil earphone itu, ketika dia ingin memasukkan earphone itu ke dalam telinganya, dia menyadari kalau tangannya bergetar hebat.

Erin melihat hal ini dia merapatkan bibirnya dan mengatakan: "Nona Vero He, sekarang masih sempat untuk berhenti, selain cara ini, kita masih bisa mencari cara yang lain."

"Tidak, tidak ada cara yang lain." Vero He kemudian mengendalikan tangannya yang gemetar, memasukkan earphone ke dalam telinganya.

Erin melihatnya begitu keras kepala, dia tahu dia tidak akan bisa membujuknya, dia kemudian mengeluarkan sebuah kalung dan memakaikannya pada lehernya, mengatakan: "Kalung ini memiliki dua fungsi, yakni sebagai microphone dan GPRS, jika terjadi sesuatu, aku bisa segera menghubungimu."

Hati Vero He sangat gugup, telapak tangannya basah dan berkeringat, "Aku tahu."

"Kamu jangan terlalu gugup, mobil kita ada di luar, kita sudah berhasil mengendalikan semua kamera pengintai, jika terjadi hal-hal yang buruk, kita juga bisa menunjukkan jalan keluar, akan tetapi jika kamu sudah ketahuan, kamu hanya memiliki waktu 1 menit untuk bisa keluar dari kantor polisi. Asalkan kamu bisa keluar dari tempat itu, aku bisa menemukan 100 alasan membantumu menjelaskannya, oleh karena itu jika terjadi sesuatu, kamu harus segera meninggalkan tempat itu." Erin berpesan.

Vero He merasa dirinya seperti sedang memerankan 007, ada rasa tegang dan takut di dalam hatinya, tapi kemampuan Erin, benar-benar jauh dari bayangannya, dia melihat wanita itu dengan sangat kagum, "Erin, sayang sekali kamu tidak menjadi seorang polisi."

Tatapan Erin berubah, wajahnya terlihat murung, tetapi sesaat kemudian, wanita itu kembali pada perasaan semula, dia mengatakan: "Sekarang jam kerja sudah lewat, di dalam kantor polisi orangnya sudah tidak banyak, kita pergi sekarang."

Menyelesaikan perkataannya dia segera menjalankan mobil, menuju kekantor polisi.

Keluar dari parkiran mobil, keduanya terlalu gugup, sama sekali tidak menyadari sebuah mobil hitam Rolls-royce mengikuti mereka. Taylor Shen tidak pulang, meningat pelukan wanita itu semalam, hatinya tiba-tiba merasa melayang, pria itu berpikir untuk bertemu dengannya, meskipun hanya melihatnya sedang rapat dari kejauhan, asalkan wanita itu di hadapannya, dia sudah cukup puas.

Dia naik lift dan turun ke bawah, sesampainya di BL, pria itu berjalan keluar dari lift, menuju ke arah mobil, baru saja dia menekan kunci mobilnya, tiba-tiba dari belakang mobil muncul seorang wanita dengan tampilan berantakan, pria itu terkejut, bagaimana bisa ada orang seperti ini masuk ke Shen’s Corp.?

Wanita itu muncul di hadapannya, bersimpuh di hadapannya, segera saja pria itu mundur selangkah, pakaian wanita itu yang sudah hampir tidak menutupi tubuhnya, bajunya berlobang, di atas tubuhnya ada banyak luka yang menganga, terlihat sangat menyedihkan

Wajah wanita itu terlihat memelas, dia membuka bibirnya, tapi tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya, dia tidak bisa mengatakan apapun. Wanita itu gugup sampai air matanya menetes keluar, dia menunjuk dirinya sendiri, kemudian menuju ke luar sana, seperti sedang meminta pertolongan pria itu.

Taylor Shen mengernyitkan dahinya, dia berpikir kalau wanita itu menginginkan uang, pria itu lantas mengeluarkan dompet dari saku celananya, kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah dan melemparkannya pada wanita itu, dia berbalik naik ke atas mobil. Baru berjalan beberapa langkah, kaki pria itu kemudian dipeluk erat oleh wanita itu, menggeleng keras, dia menunjuk uang kemudian menggeleng, kembali menunjuk dirinya kemudian mengangguk.

"Kamu ingin aku membawamu pergi dari sini?" Taylor Shen menebak, melihat wanita itu tidak henti-hentinya mengangguk, wajah pria itu berubah dingin, "Menggunakan cara ini mendekati orang lain, siapa yang mengajarimu?"

Air mata muncul di mata wanita itu, dia terlihat sangat kasihan, tidak henti-hentinya memohon pada pria itu, memohon agar pria itu membawanya meninggalkan tempat itu.

Taylor Shen semakin tidak sabar, kemudian menendang wanita itu, wanita yang ditendangnya terguling di lantai, pria itu kemudian naik ke atas mobil.

Baru saja pria itu masuk ke dalam mobilnya, tidak tahu dari mana muncul tiga orang pria dengan tubuh tegap, melihat mereka mendekat, wanita itu terkejut sekujur tubuhnya gemetar, segera dia bangkit, ingin membuka pintu mobil dan bersembunyi dalamnya.

Tapi sudah terlambat, ketiga pria itu telah menemukannya, salah satu diantara mereka menjerit, "Dia di sana, segera hentikan dia."

Ketiga pria itu segera mendekat, baru saja wanita itu membuka pintu mobil, seorang pria kemudian menarik tangannya, menyeret wanita itu menuju ke arah pintu keluar. Wanita itu berusaha keras melepaskan diri, tapi bagaimanapun dia berusaha dia tetap tidak bisa melepaskan diri dari tangan pria itu, dia melihat Taylor Shen dengan penuh kekecewaan, berharap pria itu bisa menyelamatkannya.

Taylor Shen melihat mata wanita itu, sesaat, hatinya tergerak, baru saja dia ingin mengatakan sesuatu, salah satu pria itu mengatakan: "Maaf, wanita gila dari rumahku telah mengganggumu, kami akan membawanya pulang."

Taylor Shen mengernyitkan dahinya,"Wanita dari rumahmu, kalian memukulinya? "

“Aku mana berani, otaknya tidak beres, harus diikat, jika tidak diikat dia akan kabur, kita sudah mencarinya beberapa kali, kali ini tidak diikat, dia kabur lagi, kami sudah mencari-cari selama beberapa hari akhirnya ketemu, benar-benar maaf, sudah mengganggumu."

Taylor Shen kembali melihat ke arah itu, wanita itu sudah diseret keluar, dia tidak mengatakan apapun, menjalankan mobil dan pergi.

Kedua pria itu melihat Taylor Shen meninggalkan tempat itu, menemukan beberapa lembar uang di lantai, segera mereka memungutnya, kemudian mereka menemukan sebuah foto di antara uang itu, mereka saling bertukar pandang, kemudian memasukkan foto itu ke dalam saku mereka.

Taylor Shen sengaja pergi ke kedai teh yang mirip dermaga membeli jajanan, dia membawanya untuk memberikannya pada wanita itu dan karyawannya yang lembur.

Baru saja pria itu bersiap-siap untuk masuk ke parkiran bawah tanah, dia melihat sebuah mobil keluar dari tempat itu, jendela di samping tempat kemudi setengah terbuka, memperlihatkan wajah yang sangat tidak asing, memakai pakaian polisi.

Pria itu mengernyitkan dahinya, Vero He bilang dia lembur, tapi malah memakai pakaian seragam polisi diam-diam meninggalkan tempat itu, apa yang ingin dilakukannya?

Muncul kecurigaan di hati pria itu, dia lantas mengikuti mobil mereka.

Erin sangat waspada, segera dia menyadari ada seseorang yang mengikutinya. Melihat plat polisi itu, ternyata itu adalah Rolls-royce Taylor Shen, dia melihat ke arah Vero He, dengan ragu mengatakan: "Nona Vero He, CEO Shen di belakang, apa kita batalkan rencana kita atau melepaskan diri darinya?"

Vero He tersentak, dia berbalik, dia melihat Rolls-royce Taylor Shen mengikutinya dibelakang, kelihatannya, dia seperti berusaha hentikan mereka.

Anak panah sekarang sudah di atas busur, tidak mungkin tidak melepaskannya, dia segera mengatakan: "Lepaskan diri darinya!"

Erin segera menambah kecepatannya, bersiap-siap untuk meninggalkan Taylor Shen, Taylor Shen seolah-olah menyadari apa yang ingin dilakukan mereka, dia terus mengikuti mereka dari dekat. Erin tidak henti-hentinya melihat kearah kaca mobil, "Celaka, CEO Shen sepertinya tahu apa yang akan kita lakukan, dia terus mengikuti kita, sekarang apa yang harus kita lakukan? "

Vero He menggertakkan giginya, dia tahu jika pria itu menghentikan mereka, pria itu akan mengetahui apa yang mereka rencanakan, pria itu tidak akan membiarkannya melakukan hal seberbahaya itu, oleh karena itu mereka harus menyingkirkannya.

Dia melihat ke depan, masih ada jarak 50 meter, lampu hijau berubah menjadi kuning, dia tiba-tiba mengatakan: "Lambatkan mobilnya, biarkan dia berpikir kalau kita ingin menghentikan mobil kita, ketika lampu kuning tinggal satu detik kita segera lewat."

Erin melihat wanita itu, dia menggerakkan giginya, mengatakan: "Kalau begitu kamu duduk yang baik."

Di depan mobil mereka tidak ada mobil jika mobil mereka melambat, mobil Taylor Shen juga akan ikut melambat. Ketika mendekati gadis berhenti, Erin menambah kecepatan dengan tiba-tiba, supercar warna biru itu menghindari mobil-mobil disekelilingnya, melesat membentuk garis s.

Ketika Taylor Shen menyadari apa yang mereka rencanakan, sudah terlambat untuknya menambah kecepatan, dia sudah dihambat oleh mobil yang berada di jalur kiri dan jalur kanannya, pria itu kemudian menghantam kendali dengan keras, mengumpat dengan keras.

Shit!

Dia malah membiarkan mereka kabur darinya, apa yang sebetulnya yang ingin mereka lakukan, mengapa setelah melihat dia mendekatinya, mereka berusaha lepaskan diri darinya? Pria itu kemudian mengeluarkan ponselnya, menghubungi telepon Tiffany Song, dari ujung sana terdengar pemberitahuan bahwa ponsel sudah tidak aktif.

Dia gream bukan main, dia kembali menghubunginya, jawabannya masih sama.

Semakin wanita itu mematikan ponselnya, semakin patut dicurigai, Taylor Shen segera menghubungi Shadow, mobil Shadow baru saja tiba di Sunshine City, dia mengangkat ponselnya, dari ujung sana terdengar suara pria itu, "Dimana Tiffany Song sekarang?"

"Aku baru tiba di depan Sunshine City, aku terus mengikutinya."

"Shit! 1 menit sebelumnya, dia melepaskan diri dari kejaran mobilku di jalan Yuanyi, kamu beritahu aku apakah dia terbang, bisa tiba di depan Sunshine City dalam 1 menit?" Taylor Shen marah besar, wanita itu telah hilang dari pandangannya, apa yang sebenarnya ingin dilakukannya?

"Ah?" tanda tanya besar muncul di benak Shadow, "Aku jelas-jelas melihat dia naik ke atas mobil, aku mengikutinya sepanjang jalan, mobilnya sama sekali tidak berhenti, bagaimana dia bisa berada di jalan Yuanyi?"

Yang di ujung sana tidak lagi mendengar omong kosongnya, pria itu sudah menutup teleponnya, Shadow segera turun dari mobil, berjalan menuju mobil hitam yang berada di samping, dia membuka pintu mobil, di dalamnya memang ada seorang wanita, wanita yang sangat tidak asing lagi, dia adalah sekretaris Vero He, wanita itu kemudian menatapnya.

Pria itu kemudian menarik rambutnya seperti orang gila, kakinya menendang mobil itu, dia lantas berteriak marah, kemudian berbalik dan berjalan menuju mobil di sebelahnya, membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya, mobil melesat seperti anak panah yang dilepaskan dari busur.

James He mengangkat telepon dari Taylor Shen dia sedang lembur, Taylor Shen dengan marah bertanya padanya: "Tuan besar He, kamu tahu tidak betapa tidak bisa diandalkannya pengawal yang kamu carikan untuk Vero He? Berani sekali mereka melepaskan diri dari kejaranku!"

James He mengangkat tangannya mengisyaratkan untuk menghentikan rapat sejenak, dia kemudian bangkit berjalan keluar dari ruang rapat, menuju ke arah koridor, "Apa yang telah terjadi?"

"Aku ingin kamu segera hubungi pengawalmu, beritahu aku di mana mereka sekarang, kalau tidak aku menganggap kalau dia berniat menyandera Tiffany Song, lain kali keamanan Tiffany Song, tidak perlu kalian lagi yang mengkhawatirkannya." Taylor Shen dengan marah memutar roda kemudinya, jelas-jelas tahu kalau dia mengikuti mereka dibelakang, masih berani menerobos lampu merah dengan cara berbahaya seperti itu, untuk melepaskan diri darinya.

Semakin mereka melakukan hal seperti ini, dia tahu kalau mereka akan melakukan hal yang berbahaya, kalau tidak untuk apa Tiffany Song membohonginya mengatakan kalau dia ingin lembur?

Memikirkan hal ini, kemarahannya semakin tidak terkendali, apa yang sebenarnya mereka rencanakan, mengapa mereka sampai berusaha melepaskan diri darinya?

James He mengernyitkan dahinya, "Sebentar, aku akan menghubungi Erin. Tapi tuan muda keempat Shen, apa kamu tidak terlalu gugup, Erin bersama dengan Vero He, hal buruk apa yang bisa terjadi?"

"Mereka bekerja sama melepaskan diri dari pengawalmu, mereka juga melepaskan diri dari orang suruhanku, jika kamu tahu apakah kamu tidak khawatir?" Lampu merah berubah menjadi hijau, Taylor Shen segera menginjak gas, melesat ke depan.

James He mengernyitkan dahi, tidak mengatakan apapun dia kemudian mematikan teleponnya, dia segera menghubungi Erin.

Taylor Shen seperti lalat tanpa kepala berputar-putar di jalanan, mobil lamborghini Vero He sangat mencolok, asalkan dia berhenti di pinggir jalan, mobil itu akan sangat menarik perhatian. Dia terus mencari mobilnya sepanjang jalan, tapi dia sama sekali tidak menemukan mobil itu.

Ponselnya kembali berbunyi, terdengar suara gugup dari James He di ujung sana, "Teleponnya tidak diangkat, kamu yakin mereka sengaja melepaskan diri darimu?"

Taylor Shen tersenyum dingin, "Mengapa, di saat seperti ini masih menghubungiku mencoba melepaskan diri? James He, jika terjadi sesuatu pada Tiffany Song, aku seharusnya yang menanyakannya padamu!

Menyelesaikan perkataannya, Taylor Shen membanting ponselnya dengan keras, sialan! Untuk apa mereka melepaskan diri darinya? Semakin dia tidak berhasil menemukannya, hatinya semakin ketakutan, dia takut ketika dia menemukannya, semua sudah terlambat.

Tiba-tiba saja dia teringat akan sesuatu, malam itu, Tiffany Song mengatakan padanya tentang polisi wanita dan kantor polisi, tadi dia juga memakai seragam polisi, mungkinkah dia berpikir untuk menyusup kekantor polisi?

Kepala Taylor Shen terasa sakit, tatapannya berubah tegang, dia seperti sudah yakin, wanita itu memang mau menyusup kekantor polisi. Meskipun dia tidak tahu untuk apa wanita itu menyusup ke dalam kantor polisi, tapi tempat itu bukan tempat dimana dia bisa menyusup seenaknya bukan?

"Shit!” Malam ini Taylor Shen sudah terlalu banyak mengumpat, dia kemudian berbelok, menuju kantor polisi.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu