You Are My Soft Spot - Bab 139 Kamu Adalah Milikku, Apalagi Yang Masih Disembunyikan (2)

Tiffany Song berjalan masuk ke dalam dapur, ia membuka pintu kulkas sambil bertanya kepada Bibi Lan,”Bibi Lan, apakah ada tauge dan tahu di rumah?”

“Ada, di dalam kulkas, aku baru saja membelinya, masih sangat segar,”jawab Bibi lan.

Tiffany Song mencari tauge dan tahu, lalu mulai memasak sup pereda mabuk tersebut. Bibi Lan yang berdiri di sampingnya itu membantunya mencuci tauge dan berkata,”Nona Song, aku mempunyai sesuatu yang tidak tahu apakah seharusnya kukatakan atau tidak.”

“Bibi Lan, katakan saja, aku akan mendengarnya,”jawab Tiffany Song sambil memotong tahu dan meletakkannya di piring.

“Bagaimanapun sebuah pasangan bertengkar, tetap jangan tidur berbeda kasur, tidur berbeda kasur dapat melukai perasaan,”ucap Bibi Lan.

“Bibi Lan, aku tahu, aku tidak berpisah ranjang dengannya, aku hanya tidak bisa tidur dan takut mengganggunya, jadi aku memutuskan untuk turun ke bawah dan menonton televisi sejenak, kamu tidak perlu khawatir,”ucap Tiffany Song sambil tersenyum, Bibi Lan juga ikut khawatir akan hubungan mereka.

“Baiklah kalau begitu, aku khawatir kalian bertengkar, lalu merusak perasaan kalian. Tuan memiliki sifat yang cukup baik, ia cukup berempat, walaupun ia kaya dan berkuasa, namun, ia tidak bersikap sembarangan seperti orang kaya biasanya,”Bibi Lan memiliki pandangan yang sangat tinggi terhadap Taylor Shen.

Tiffany Song menganggukkan kepalanya,”Bibi Lan, aku mengerti, tenang saja. Aku beruntung sekali dapat bertemu dengan lelaki sebaik dirinya, aku tidak akan mungkin sembarangan emosi dengannya.”

Bibi Lan akhirnya merasa tenang.

Tiffany Song memasak sup pereda mabuk dengan cukup ceat, saat ia membawanya keluar, Taylor Shen sudah tidak berada di ruang tamu, ia mencarinya ke seluruh rumah sejenak dan masih juga belum bisa menemukannya, jadi, ia hanya bisa membawanya ke lantai atas.

Ia berjalan masuk ke dalam kamar dan meletakkan nampan tersebut di atas meja teh, terdengar suara aliran air dari dalam kamar mandi, ia berjalan perlahan mendekatinya, lalu mengetuk pintunya,”Taylor Shen, apakah kamu sedang mandi?”

Suara air di dalam berhenti, lalu terdengar suara Taylor Shen yang mendalam,”Iya, aku akan segera keluar, ambilkan satu set jas dari dalam lemari pakaian untukku.”

“Oh,”Tiffany Song memutar tubuhnya dan pergi ke arah lemari pakaian, ia berdiri di depan lemari pakaian dan mengeluarkan satu set jas hitam dengan kemeja putih, lalu juga mengambil celana dalamnya untuknya.

Ia sebenarnya tidak mengerti mengapa Taylor Shen menyukai celana seperti ini, apakah ia tidak merasa tidak nyaman? Namun, ia tidak dapat mengajukan pertanyaan seperti ini padanya, jika tidak, ia pasti akan megnisenginya.

Ia berjalan ke dalam kamar mandi dan melihat Taylor Shen yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi sedang memakai handuk putih di sekeliling pinggangnya. Ia tidak mengenakan apapun lagi selain dari handuk putih tersebut, rambutnya masih terlihat basah, airnya terus menetes dan terjatuh di tulang bahunya, kemudian mengalir hingga ke bagian dadanya, dan tidak masuk ke v-line yang membuat orang terus membayangkannya.

Tiffany Song melihat pemandangan indah ini dan merasa bibirnya mengering. Ia berusaha mengalihkan tatapannya, penjahat ini pasti sengaja berpakaian seperti ini untuk memikatnya. Ia meletakkan pakaiannya di atas tempat tidur dan berkata,”Kenakan pakaianmu, sup pereda mabuk sudah selesai dimasak, minum pada saat hangat supaya lebih nyaman untuk perutmu.”

Taylor Shen berjalan mendekatinya dan memeluknya dari belakang, sikap yang hangat dan juga keras, ia langsung menguncinya dalam pelukannya, ia kemudian memiringkan kepalanya dan mencium lehernya, ia pun tertawa ketika merasa Tiffany Song bergemetar dalam pelukannya,”Apakah kamu sesensitif itu?”

Wajah Tiffany Song langsung memerah, ia kemudian memiringkan kepalanya dan menghindari nafasnya yang hangat, namun, tidak peduli bagaimanapun ia menghindar, hawa panas dari tubuhnya itu tetap saja mengikutinya, ia kemudian malu dan marah, lalu berkata,”Lepaskan aku, sup pereda mabuk tidak akan terasa enak lagi jika sudah dingin.”

“Aku ingin memakanmu, apakah kamu akan memberikannya padaku?”Taylor Shen menggigit telinganya, suaranya terdengar mendalam dan serak, Tiffany Song berdebar sejenak, pernafasannya bahkan tidak lagi lancar, ia kemudian memegang kedua lengannya dan ingin melepaskannya.

“Jangan ribut, Taylor Shen,”Tiffany Song tidak ingin berhubungan dengannya, terutama pada saat ini.

Ia memberontak di dalam pelukannya, ia pun membuat lelaki itu bereaksi dengan mudah di pagi hari, Tiffany merasakan kehangatan yang muncul dari belakangnya, ia terkejut dan membuka lebar matanya, wajahnya pun langsung memerah,”Taylor Shen, mengapa kamu......”

“Aku kenapa?”Taylor Shen menggigit telinganya, kehangatan itu mengalir ke telinganya ketika ia berbicara, ia semakin bergemetar, Tiffany Song pun ingin membalikkan tubuhnya, namun, ia menggenggam erat pinggangnya dan membuatnya tidak bisa bergerak.

Seluruh tubuh lelaki itu mengeluarkan hawa hormonnya, dalam sekejap, mereka sudah tidak bercinta selama setengah bulan, sejak kejadian sebelumnya, ia terus berperang dingin dengannya, ia tidur di lantai selama setengah bulan, ia sudah bersusah payah untuk membujuknya dan hampir saja menggila.

Pada saat ia belum mempunyai pasangan, ia tidak pernah merasa ini adalah sebuah kebutuhan, namun, sejak ia sudah memilikinya, ia tidak pernah bisa berhenti.

Tiffany Song tentu saja sudah merasa lelaki ini semakin kurang ajar, kehangatan dari belakang tubuhnya itu membuantya tidak berani bergerak, ia melirik ke arah sup pereda mabuk itu dengan menggunakan sudut matanya. Ia pun langsung bereaksi dan berkata,”Taylor Shen, sup pereda mabuk tidak akan terasa enak jika sudah dingin, minumlah terlebih dahulu, bisakah kita melanjutkannya nanti?”

“Tetapi ia sedang sangat lapar sekarang, ia ingin memakanmu,”Taylor Shen berbisik di telinganya.

Tiffany Song benar-benar bergemetar, ia kemudian berteriak pelan,”Gatal sekali, jangan sentuh aku.”

Lelaki itu tersenyum perlahan, tangan besarnya lalu mengikuti lekukannya ke bawah, ia kemudian berkata dengan licik,”Gatal disini, atau disini?”

Kaki Tiffany Song melemah hingga ia tidak bisa lagi berdiri, ia pun setengah tergantung di lengannya, tangan kecilnya menahan tangannya yang sembarangan menyentuh itu, lalu memohon perlahan padanya,”Taylor Shen, aku sedang datang bulan.”

Ekspresi Taylor Shen yang senang itu berubah menjadi ragu, ia kemudian berkata dengan menyesal kepadanya,”Benarkah?”

Tiffany Song menganggukkan keplanya, tentu saja tidak benar. Namun, selain daripada ini, ia tidak dapat memikirkan cara lain untuk menolaknya lagi. Taylor Shen merasa sangat kecewa, ia melepaskan Tiffany Song, perasaannya sangat berantakkan, ia pun langsung ke kamar mandi dan mandi air dingin utnuk menurunkan rasa hangatnya.

Ia berjalan keluar dari kamar mandi, lalu ke samping Tiffany Song, ia pun bertanya dengan serius,”Berapa hari?”

Tiffany Song kebingungan,”Apanya berapa hari?”

“Datang bulan,”pada saat Taylor Shen mengatakannya, ia tentu saja terdengar sedang menggertak giginya, Tiffany Song tidak dapat menahan tawanya, ia bahkan masih saja belum melupakan hal ini, ia berpikir sejenak, lalu menjawab,”Lima hari.”

“Baik, lima hari,”setelah selesai mengatakannya, ia menatapnya tajam, lalu pergi mengenakan pakaiannya.

Tiffany Song tiba-tiba merasa ragu oleh karena tatapannya, lima hari, apa yang mungkin terjadi kepada mereka setelah lima hari? Tidak ada yang tahu. Teringat akan hal ini, ia lagi-lagi merasa sangat sedih, ia tidak mempunyai cara lain lagi selain meyakinkan diri sendiri bahwa itu semua hanyalah sebuah kebetulan.

......

Di dalam ruang kerja CEO Lian’s Corp., Karry Lian sedang duduk di sofa sambil membaca koran, saat ia melihat Shen’s Corp. mengubah rencananya dan mendorong pembangunan rumah inden, ia pun menajamkan tatapannya, pada saat ia dan Joy de Vivre Group menguasai pasaran rumah siap huni, Shen’s Corp. langsung berbalik arah dan bersiap-siap untuk menguasai pasaran rumah inden.

Shen’s Corp. sudah terlebih dahulu meributkan skandal formaldehid berlebihan, Shine Group muncul dan mengakui kesalahan mereka, walaupun ini memberikan efek terhadap penjualan rumah Shen’s Corp., namun, pada kesempatan ini, Taylor Shen mengajukan rumah inden, bahkan dengan harga yang murah di pasaran, dalam menghadapi masyarakat dengan pendapatan yang lebih rendah, mereka tentu saja akan lebih tertarik dengan rumah yang lebih kecil, semua ini memenuhi mereka yang sudah berjuang di Kota Tong selama bertahun-tahun, mereka bahkan ingin membeli dan memenuhi sebuah rumah yang menjadi milik mereka.

Dengar-dengar, rancangan yang diajukan oleh Shen’s Corp. ini akan memerlukan waktu selama dua tahun untuk disetujui, orang yang memesannya sudah melebihi rekor mereka sebelumnya. Ini tentu saja merupakan sebuah mujizat dalam dunia properti.

Ia sepertinya sudah terlalu menyepelekan Taylor Shen, lelaki ini sepertinya tidak dapat dikalahkan dengan semudah itu.

Ia melipat kembali korannya dan meletakkannya di atas meja tehnya, setelah menjadi seorang pengacara bertahun-tahun, ia sudah mempunyai suatu kebiasaan, setelah selesai membaca koran, ia pasti akan menaruh kembali koran tersebut ke tempat asalnya. Ia pun berdiri dan melangkah ke depan jendela secara perlahan, lalu menatap ke arah Tower Howey di kejauhan.

Untuk menjatuhkan sebuah gedung yang tinggi, harus terlebih dahulu menggoyahkan dasarnya, kalau begitu, darimana ia harus memulai untuk menjatuhkan seseorang? Dimanakah titik kelemahan Taylor Shen?

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, ia pun menjawab,”Masuk.”

Asistennya berjalan masuk sambil membawa sebuah map kulit, ia pun datang ke sisi Karry Lian dan berkata,”Tuan Muda, hasil pengecekan sudah selesai.”

Karry Lian mengambilnya, ia melihat map kulit tersebut, ada lapisan lem yang menempel map dokumen tersebut, itu adalah hasil pengecekan dirinya dengan orang tersebut, jika hasil pengecekannya sudah pernah dibuka, ini berarti isinya ada sebuah kecanggungan.

Lemnya terlihat masih utuh, ini berarti tidak ada yang pernah membukanya sebelumnya.

Ia membawa map kulit tersebut ke balik meja kerjanya, membuka mapnya, ada dua lembar kertas yang ditandai dengan angka 1 dan 2, tidak ada apapun yang tertulis di atas 1, sedangkan tertulis kata betul di kertas 2.

Ia menajamkan tatapannya, hasilnya ternyata sama dengan apa yang ia pikirkan, ia mengeluarkan kertas 1 tersebut, tatapannya terlihat sedikit kecewa, mengapa bukan? Jika benar, ia dapat menjelekkan nama baik Taylor Shen.

Ia mengambil kertas kedua, tatapannya terlihat bergemilang, walaupun ia tidak bisa menjelekkan nama Taylor Shen, ia dapat membuatnya panik sejenak, kebetulan sekali, saat-saat ini adalah saat-saat yang ia perlukan.

Karry Lian menggumpalkan kedua lembar kertas tesebut, lalu melemparnya ke dalam tong sampah. Ia kemudian mengambil ponselnya dari dalam laci dan menelepon seseorang,”Mulai saat ini, ikuti setiap pergerakan Taylor Shen.”

Setelah selesai memerintah, ia pun memutuskan panggilan tersebut, kemudian mengeluarkan dua foto dari dalam lacinya, kedua foto itu sama persis, perbedaannya hanyalah satunya terlihat jelas, dimana yang lainnya sangat kabur, ia melihatnya sejenak, lalu kembali menguncinya di dalam lacinya.

......

Tiffany Song mengantar pergi Taylor Shen, lalu pergi ke ruang buku Taylor Shen, ada buku direktori yellow pages di rak bukunya, ia dapat mencari Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah di dalamnya. Pemikirannya cukup jelas, neneknya tidak mengenal tulisan, jadi, ia juga tidak bisa pergi terlalu jauh, dengan ini, ia tahu Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah pasti berada di sekitar Kota Kecil Jingfu.

Pada saat Tiffany Song bersekolah, ia sempat pergi bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang, ia mengambil buku direktori yellow pages dan menelepon orang lain untuk menjual produk miliknya, jadi ia tahu bahwa buku direktori yellow pages dapat membantunya.

Ia tidak dapat menyuruh detektif pribadinya untuk mengeceknya, ia sudah tahu nama panti asuhannya, juga mengetahui letaknya di dekat Kota Kecil Jingfu, selama Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah pernah dicatat di buku direktori Yellow Pages, makai a pasti bisa menemukan panti asuhan tersebut.

Ia membuka buku direktori yellow pages terbitan tahun 1990. Buku tersebut dirawat dengan cukup baik, selain dari lembaran kertas yang menguning, tulisannya masih terlihat sangat jelas, ia bahkan masih bisa mencium bau tintanya. Ia terlebih dahulu mencari dari pembagian jenisnya, di pembagian jenis tidak terdapat panti asuhan, mungkin karena usaha di bidang ini tidak terlalu banyak, jadi mereka tidak membaginya secara khusus.

Buku direktori yellow pages tahun 1990 adalah buku yang dirilis paling dekat dengan masanya di panti asuhan, jadi, alamat yang ia temui disini seharusnya merupakan alamat yang paling tepat. Tanpa ada pembagian khusus, ia hanya bisa mencari satu persatu di bidang lain, ia mencarinya hingga kebingungan, ia tidak melihat tulisan panti asuhan.

Ia memijat pelipisnya yang sakit, lalu terus mencari, setelah mencari satu bidang, ia masih saja belum menemukan nama panti asuhan, hatinya merasa sedikit kecewa. Ia sudah berjanji dengan Taylor Shen dalam lima hari, jika ia masih tidak bisa mencari asalnya dalam lima hari, alasan apalagi yang bisa ia gunakan untuk menghindarinya dan tidak membuatnya merasa ragu?

Ia benar-benar sangat sakit kepala, ia menutup buku direktori yellow pages terbitan tahun 1990, lalu mengambil terbitan tahun 1998 dan lanjut mencari, seiring dengan berjalannya waktu, setiap versi terlihat berbeda, terbitan tahun 1998 memiliki beberapa pembagian yang lebih banyak, namun, ia masih saja tidak bisa menemukan bagian panti asuhan

Ia juga mencari secara keseluruhan bidang yang lain, ia dapat menemukan panti asuhan, namun, tidak ada Panti Asuhan Bahagia Harapan Indah. Ia benar-benar sangat kecewa, ia berusaha menghibur diirnya untuk tidak berkecil hati, ia pasti bisa menemukan alamatnya.

Ponselnya tiba-tiba berdering, ia pun terkejut dan menjawabnya,”Stella?”

“Tiffany, apakah kamu ada waktu luang? Ayo keluar dan minum kopi,”Stella Han melarikan diri diam-diam, Jordan Bo menyuruhnya untuk membaca dokumen, tetapi ia juga tidak mengerti isinya, ia benar-benar merasa sangat tertekan, ia akhrinya berusaha untuk menenangkan diri sejenak dan langsung teringat akan saudari yang sudah lama sekali ia tidak temui.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu