You Are My Soft Spot - Bab 306 Orang Yang Berkekuatan Dan Mempunyai Keberanian Mudah Ditaklukkan (1)

Hati Vero gemetar dengan hebat, jarinya dengan sadar menggenggam baju Taylor dengan erat, matanya terdapat selapis kabut, dengan hening menatapnya, Taylor mengangkat kepala, mengambil sebuah anting berbentuk air mata di kotak perhiasaan dan mengenakan padanya.

Dia dengan ringan mengelus sisi wajahnya. Tatapannya penuh dengan kelembutan dan keterikatan, “Benar-benar tidak ingin kamu yang seperti ini berdiri di hadapan semua orang, aku akan sangat cemburu mereka mempunyai keberuntungan untuk melihat hal-hal indah seperti ini.”

Vero dengan malu menundukkkan kepala. Kilauan batu permata membuatnya bersinar terang, jakun Taylor dengan cepat bergerak ke atas dan kebawah, dia menghela nafas, dengan suara serak berkata: “ Argumen yang membuat orang kesal, lihat bagaimana aku membereskan mu setelah selesai makan malam.”

Nada bicara nya tersirat rasa benci, namun terdapat pula sebuah kelembutan dan rasa yang menyentuh yang tidak bisa diutarakan, wajah Vero memerah, “Jika kamu tidak mengemudi lagi, maka kita benar-benar akan terlambat.”

Taylor pun melepaskannya, menghidupkan mesin mobil lalu melaju meninggalkan tempat parkir.

Erin melihat mereka pergi. Saat ini barulah ia duduk masuk di dalam mobil, baru saja menghidupkan mesin mobil, handphonenya pun berdering, ialah sebuah SMS. Dia tercengang melihat SMS itu, cukup lama, barulah ia melaju pergi.

Vila hotel liburan berada di tepi laut, pina colada, cahaya lampu di sekeliling bersinar terang, mobil berhenti di depan aula acara makan malam, disana berkumpul banyak media, begitu megah seperti pesta kalangan atas.

Jepretan lampu terus bergantian, Vero di gandeng turun dari mobil oleh Taylor, angin laut berhembus, dia kedinginan hingga sedikit gemetar. Taylor melihat hal itu, ia pun melepaskan mantelnya lalu mengenakannya di bahu Vero, mantel pria besar dikenakan di tubuhnya, tak disangka tidak terlihat besar. Namun malah sebaliknya membuat nyat terlihat semakin indah dan cantik.

Jepretan cahaya kamera seketika terus bersinar ke arah mereka, Taylor berdiri di sampingnya, seperti pangeran yang menawan. Kedua orang itu berdiri bersama, pria tampan wanita cantik, sangat memikat.

Setelah berfoto, Taylor menjulurkan tangan merangkul pinggangnya, membawanya masuk ke dalam.

Karpet merah yang panjang, mereka berjalan masuk selangkah demi selangakah, semua jepretan cahaya kamera berdatangan seperti ombak laut, kedua orang itu saling bertatapan, dalam mata tersebut rasa kasih bertebaran. Ada jurnalis yang berhasil memotret momen ini, pada akhirnya dibeli dengan nilai yang tinggi, disimpan di dalam brankas Taylor yang paling bernilai, didalam nya juga menyimpan darah perawan pertama kali dia dan Tiffany , menjadi koleksi yang paling bernilai.

Kedua orang itu masuk kedalam aula acara makan malam, dalam aula tersebut semua orang berpakaian mewah, pakaian yang mewah dan wine yang bagus, semua orang saling bersulang menjalin pertemanan, juga berbincang bisnis. Acara tahunan seperti ini, sebenarnya diselenggarakan demi orang-orang masyarakat kalangan atas seperti ini, semua orang boleh sebisa mungkin mencari pasangan kerjasama disini, tentu saja kerjasama paling besar, tidak hanya dengan He’s Corp, namun juga perusahaan dengan bisnis besar seperti Shen’s Corp atau Bo’s Corp.

Baru saja mereka berjalan masuk ke aula acara makan malam, mengambil segelas wine buah dari tangan pelayan, Taylor melihat hal itu, pun mengganti wine buah menjadi minuman lainnya, dia dengan suara rendah mengingatkan: “Tangan mu masih terluka, jangan minum alkhohol.”

Vero tertawa ringan, lalu menerima minuman itu, sebenarnya luka di punggung tangannya sudah tidak begitu parah, ialah dia yang terlalu memikirkannya.

Keramaian di aula acara makan malam sangat luar biasa, para tamu berdatangan tanpa henti, dengan 1 tatapan mereka pun melihat James He dan Felix He serta berbagai orang yang paling menonjol di sekumpulan orang. Acara makan malam seperti ini, bahkan Felix yang biasanya tidak menyukai keramaian, juga perlu hadir.

Felix cukup mengenal banyak orang di dunia politik, tentu saja pengetahuannya juga besar, meskipun tidak berkecimpung dalam bisnis, terhadap masalah dunia bisnis ini juga cukup memperhatikannya, perkataan dan perbuatan nya juga mempunyai pengetahuan seperti semua orang.

Melihat mereka berjalan kesana, ia pun menghentikan perbincangan, melambaikan tangan pada Vero , semua orang terkejut, pun melihat sepasang pria dan wanita yang serasi itu berjalan kemari.

Vero berjalan dengan langkah cepat, datang ke hadapan Felix, dengan suara lembut berkata: “Ayah.”Setelah itu langsung membalikkan mata melihat James, seorang wanita berdiri di sampingnya, mengenakan sebuah gaun malam yang berwarna merah, kelihatannya akrab, tidak tahu pernah bertemu di mana.

“Kakak, selamat.” Vero mengangkat gelas dan bersulang untuk James, James pun bersulang dengannya, dengan tertawa bertanya: “Selamat dari mana?”

“Acara makan malam sangat sukses, hampir semua artis publik figur di Kota Tong semua datang.” Vero sedikit tersenyum dan berkata, lalu melihat wanita yang ada di sampingnya, berkata: “Ini siapa?”

“Sekretaris ku yang dulu Jessy Lan.” James dengan datar melihat wanita yang ada di sampingnya, matanya diam-diam tersirat sebuah peringatan.

Jessy dengan perasaan yang bercampur aduk mengelus-elus rambutya, mengangkat gelas dan memberi hormat pada Vero , tersenyum dengan ceria berkata : “Nona He, lama tidak berjumpa!”

Vero dengan terkejut melihatnya, Jessy terus berada di sisi sang kakak, ialah kepala sekretaris nya, lalu Jessy ceroboh, membuat nya mengalami tekanan yang begitu besar, sejak saat itu, dia pun tidak pernah melihat Jessy di He’s Corp lagi.

Tidak tahu tampilan nya, atau sebab yang lain, tidak disangka untuk seketika ia tidak bisa mengenalinya. Dia mengangguk-anggukkan kepala, “Halo, Nona Lan.”

Jessy tersenyum, juga tidak berbincang terlalu banyak dengannya. Dia peduli dengan peringatan James, dia masih saja melindugi adik perempuan ini seperti dulu, tidak akan mentoleransi siapapun merugikan Vero.

Taylor berdiri di samping James, dengan suara kecil berbicara dengan James, Vero pun berbicara dengan Felix, dan tidak ada orang yang mempedulikan Jessy, Jessy pun sama sekali tidak pergi, tidak lama, Claire dan Angela He berjalan keluar dari toilet, datang ke sisi mereka.

Sejak setelah keributan besar hari itu, Claire dan Felix terlihat bersama-sama namun tidak harmonis dalam perasaan , jika bukan karena acara tahunan akhir tahun He’s Corp, maka mereka pun tidak akan muncul di sebuah acara yang sama.

Saat ini meskipun ekspresi kedua orang itu terlihat sangat damai, namun juga bisa terlihat mereka terlihat bersama-sama namun tidak harmonis dalam perasaan.

Angela berjalan di tengah-tengah Felix dan Vero, 1 tangan memegang Felix, 1 tangan memegang Vero, dengan tersenyum berkata: “Ayah, hari ini kakak sangat cantik, bukan?”

Felix dengan tersenyum melihat Vero, dengan rok panjang berwarna pink yang terjuntai, membuat nya terlihat berusia tidak lewat dari 20 tahun, di tengah kepolosan juga terlihat seksi, sangat indah dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun, aku mempunyai seoranganak perempuan dan dia sudah dewasa, kira-kira ialah perasaan yang bahagia seperti ini, ia berkata: “Vero hari ini benar-benar sangat cantik, Angela kamu juga cantik. Mempunyai kalian kakak beradik yang cantik, ialah keberuntungan ku.”

Perkataan Felix ini sangat pintar, tidak hanya memuji putri pertamanya, namun juga memuji putri bungsunya.

Angela tertawa kecil berkata: “Kakak, kamu lihat aku juga terciprat oleh cahaya mu, ayah dulu sering mengatakan aku adalah bebek yang buruk rupa.”

Vero dengan tersenyum berkata: “Bebebk buruk rupa mana yang tumbuh seperti kamu ini? Harus membuat orang lain malu dan tidak mampu menunjukkan wajahnya.”

“Ai, bahkan kakak pun mengejek ku.” Angela dengan tidak puas pun cemburut, ujung bibirnya sedikit tersenyum, siapa yang tidak suka dipuji oleh orang lain, terutama wanita. Dia melihat kalung permata yang berkilau dan memikat di leher Vero, terus merasa terkejut, “Wah, kakak, ini pemberian dari kakak ipar? Sangat cantik, hampir menyilaukan mata ku.”

Vero melihat gaya nya yang berlebihan, pun tertawa berkata: “Benar, dia yang memberikannya, kira-kira menghabiskan uang pribadi untuk barang ini.”

“Uang pribadi kakak ipar sangat banyak, kamu ini sama seperti mengenakan sebuah kediamanan yang mewah dengan harga ratusan juta di leher mu.” Angela mengejeknya.

Mendengar mereka mendiskusikan tentang permata, Taylor pun berhenti berbincang dengan James, dia menjulurkan tangan menarik Vero dari jeratan setan Angela, lalu memeluknya, malam ini Tiffany ialah miliknya, meskipun wanita, Taylor juga tidak memperbolehkannya menyentuh Vero.

Angela sedikit takjub, kecemburuan ini terlalu besar bukan, dia merangkul tangan Felix berkata: “Ayah,anda lihat anda pilih kasih , anda juga harus mencarikan ku seorang orang kaya seperti kakak ipar ini.”

Pada dasarnya ia bertingkah manja, orang yang berbicara hanya berbicara dengan sesuka hati , namun pendengar mempunyai niat dan maksud, Claire melihat Vero seperti wanita murahan yang bersandar dalam pelukan Taylor, merasa sangat menusuk mata. Jika tidak ada Vero, maka semua ini seharusnya menjadi milik Angela.

Felix menepuk tangannya, dengan tertawa berkata: “Baik baik baik, aku akan mencari kan mu pangeran asli , agar kamu setiap hari bisa mengenakan toilet kediaman mewah di leher atau tangan mu, baik tidak?”

“Ayah!” Angela mendengarnya sedang mengejeknya, dia dengan malu menghentakkan kakinya, membuat semua orang tertawa.

Auranya begitu harmonis, malah ada orang yang tidak bisa berbaur, tidak hanya Claire, namun juga Jessy .

Saat berbicara, ada orang terkenal di dunia bisnis merangkul seorang pendamping wanita berjalan kemari dan menyapa, James membalikkan badan dan menyapanya, tidak lama, dari pintu terdengar gempar, Vero mereka membalikkan dan melihatnya,pun melihat Jordan 1 keluarga 3 orang tiba, yang mengikuti mereka juga ada Jacob.

Sekali Jacob masuk ke dalam aula acara makan malam pun langsung berlari ke arah Vero, ia masuk ke dalam pelukan Vero, mengangkat kepala melihatnya, wajah kecilnya tersirat rasa terkesima, “ Peanut, kamu sangat cantik , aku hampir tidak mengenali mu.”

“Anak bodoh.” Vero membungkukkan badan mengelus-elus kepalanya, hari ini dia megenakan jas berwarna putih, dengan dasi kecil, bibir merah gigi yang putih bersih begitu tampan, seperti seorang pria gagah.

“Kenapa kamu bisa datang ke acara makan malam?”

“Aku dan bibi kecil datang kemari, bibi kecil juga membawa Evelyn.” Setelah Taylor mencari Stella, pun menyuruh Jacob mengubah memangil Stella bibi kecil, dia menarik Vero, mendekati telinganya, diam-diam berkata: “Bibi kecil dan paman kecil tadi masih bertengkar di dalam mobil, bibi kecil hampir pulang.”

Vero pun mengerutkan alisnya, mengangkat kepala melihatnya , Stella sangat mempesona di tengah kelompok orang, sebenarnya dari awal seharusnya sudah tertebak, Stella ialah standar untuk wanita indah, ada kalanya demi belajar dan menganalisis hukum, menyelidiki kasus, dia tidak tidur 3 hari 3 malam, dengan rambut yang berantakan berjalan keluar dari kamar, sama sekali tidak akan mempengaruhi kecantikannya.

Dan 1 keluarga Shen, hampir semuanya pria yang tampan dan wanita cantik, Stella juga terlahir dengan sepasang mata indah yang bisa menyihir semua orang, bagaimana mungkin dari dulu dia tidak pernah curiga bahwa ia adalah adik perempuan Taylor ?

Saat ini meskipun Stella berdandan dengan sangat indah, namun tidak bisa menutupi sedih dan rasa lelah di matanya.

Masalah hukum perceraian dia dan Jordan sudah ribut hingga begitu hebat, pada akhirnya tidak bercerai, masih harus menemani dia hadir dalam acara makan malam seperti ini, takutnya hatinya juga tidak rela.

Sesuai dugaan, menemukan keberadaannya, dia sama sekali tidak mempedulikan Jordan sedang memperkenalkan dirinya pada orang lain, langsung menggandeng Evelyn berjalan ke arahnya. Ekspresi wajah Jordan seketika menjadi suram, dengan tegas menatap bayangan punggungnya, seperti begitu membencinya dan sangat ingin mengubahnya menjadi abu, namun dalam hatinya juga tidak rela.

Stella menggandeng Evelyn berjalan kemari, dia mengenakan gaun panjang berwarna putih yang feminim, berdiri di tengah sekelompok orang, seperti sekuntum teratai putih yang tegas dan berdiri sendiri. Dia mengangguk-anggukkan kepala pada Taylor, lalu melihat Vero, berkata: “ Tiffany, kamu hari ini sangat cantik!”

Vero menekan bibir dan tersenyum ringan , hari ini semua orang memujinya, membuatnya sedikit tidak tahu harus berbuat apa, ia berkata: “Kamu juga sangat cantik.”

Taylor melihat mereka, berkata: “Kalian berbicang lah, aku permisi dulu.”

Vero menganggukkan kepala, Taylor menarik Jacob pergi , berjalan ke arah Jordan.

Vero membungkukkan badan melihat Evelyn, tersenyum berkata: “Evelyn, hari ini kamu adalah gadis kecil yang cantik, ingin memakan sesuatu tidak, bibi akan menemani mu mengambilnya.”

Evelyn dengan perlahan melihatnya, bahkan bola matanya tidak bergerak, Vero berbicara dengannya, dia juga beranggapan tidak mendengarnya, anak ini sekarang sudah menutup diri.

Vero menegakkan pinggang, melihat Stella,Stella mengerut dengan kekhawatiran, “Sudah sangat lama ia tidak berbicara, aku sudah menggunakan berbagai cara, dia masih saja seperti ini, ada kalanya aku merasa jalan di depan itu hitam dan gelap, tidak tahu harus bagaimana melewatinya.”

Dulunya Evelyn ialah seorang anak yang ceria aktif dan pintar dalam memahami maksud seseorang, sekarang ia menutup diri dalam dunianya sendiri, menolak semua persepsi tentang dunia luar, ialah dia yang terlalu gagal menjadi sebagai seorang ibu.

Vero dengan ringan menggenggam tangannya, “Stella, kamu jangan khawatir, semua akan membaik.”

“Semoga lah.” Stella menghela dengan ringan dan berkata.

Vero menggandeng Evelyn, bersama dengan Stella berjalan ke bagian cemilan, cemilan disana dibuat oleh seorang koki kelas terbaik, krimnya manis namun tidak jelak, sekali kue masuk kemulut langsung lumer, Vero mengambil piring kecil, bertanya apa yang disukai oleh Evelyn.

Evelyn tidak berkata apa-apa, namun melihat dia ingin memakan kue, dia pun berdiri disana dan tidak bergerak, menunggu Vero menjepit 1 potong dan meletakkannya diatas piring kecil, barulah ia lanjut berjalan kedepan.

Vero bisa merasakannya, Evelyn juga tidak sepenuhnya tertutup dengan dunia luar, karena dia mempunyai sesuatu yang ia sukai dan tidak sukai. Contohnya kue kering durian, biasanya dia tidak menyukainya, Vero dengan sengaja menjepitnya dan meletakkannya di atas piring kecil, maka Eveln akan terus menggeleng-gelengkan kepala.

Vero sudah mencobanya cukup lama, menyadari bahwa dia sama sekali belum menutup dirinya secara sepenuhnya.

Mereka mengambil kue, lalu berjalan ke sudut, Stella meetakkan Evelyn di atas kursi dengan kaki yang panjang, membiarkan nya makan kue. Dia dan Vero bersandar di sisi meja, melihatnya makan, Vero berkata: Keadaan Evelyn mungkin sama sekali tidak seburuk yang kalian bayangkan, Stella, mau kah kamu membawanya ke psikoterapi anak-anak, jika dia terus tidak berbicara, aku takut kelak ketika ia ingin berbicara, sudah tidak bisa lagi.”

Kekhawatiran Vero juga merupakan kekhawatiran Stella, dengan hati yang berat ia berkata: “Aku pernah mencoba membawanya kesana, namun ia sangat bersikukuh menolak, anak sekarang lebih pintar dibandingkan dengan kita saat dulu.”

“Tidak apa-apa, pelan-pelan.” Vero takut ia panik, pun menasehatinya.

Hening sesaat, Stella berkata: “Semalam aku pergi melihatnya.”

“Siapa?” Seketika Vero tidak merespon, ketika bertatapan dengan Stella, barulah ia merespon, ia berkata: “Stella, akan kah kamu menyalahkanku?”

“Kenapa aku harus menyalahkanku?”Stella bertanya kembali.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu