You Are My Soft Spot - Bab 132 Mereka Berkata Bahwa Wanita Berdada Besar Kurang Bisa Berpikir, Apakah Kamu Salah Satunya? (1)

Taylor Shen meninggikan alisnya, jika hanya mengecek Tiara atau hanya mengecek Tiffany Song maka ia tidak akan merasa aneh, namun, jika mereka dicek bersamaan, ia tentu saja merasa sedikit aneh,”Darimana kamu mendengar kabar ini?”

“Dari seorang temanku yang merupaka seorang polisi. Dengar-dengar, ada orang yang sedang mencari dokumen Tiara yang hilang, beserta dengan dokumen para anak perempuan berumur 3 tahun yang hilang pada saat itu,”Ned Guo menatapnya melalui kacamata berbingkai emasnya sambil mneggoyangkan gelas anggur merahnya, membuatnya terlihat sangat anggun hingga siapapun ingin sekali mendekatinya.

“Ada apa hubungannya dengan mengecek keadaan Tiffany Song?”Taylor Shen masih tidak mengerti.

“Aku hanya bertugas untuk menyampaikannya kepadamu,”Ned Guo tidak ingin berbicara terlalu banyak. Hal yang ia maksud adalah, kamu pergi cek sendiri hubungan apa yang ada diantara mereka berdua.

Taylor Shen menatapnya kesal dan berkata,”Adik ketiga, sifatmu ini sangat mengesalkan, kapan kamu akan mendapatkan seorang pasangan jika kamu terus bersikap seperti ini?”

Ned Guo menaikkan kacamatanya dan meliriknya sejenak, lalu menjawab,”Khawatirkan dirimu sendiri saja.”

“......,”Taylor Shen benar-benar tidak tahu harus berkata apa, Ned Guo adalah orang yang terdiam dianatara mereka semua sebagai kakak beradik, ia tidak akan menambahkan setiap ucapan yang bisa diselesaikan dengan menggunakan satu kalimat. Namun, setelah mengenalnya cukup lama, sebenarnya dapat disadari bahwa ia sebenarnya hanya berpenampilan dingin, namun sebenarnya memiliki sifat yang hangat.

Mereka bertiga yang berdiri di teras akhirnya kembali ke dalam ruang perjamuan, orang-orang sukses seperti mereka ini sering sekali merasa seperti bukan mereka diri sendiri. Walaupun mereka sudah tahu jelas bahwa pertemuan seperti ini akan sangat membosankan, namun, mereka tetap saja harus menghadirinya.

Ada usaha milik beberapa orang yang dimulai dari pertemuan seperti ini, ada beberapa kesempatan berbisnis juga dimulai dari sebuah pertemuan, jadi, pertemuan sangatlah penting bagi mereka semua.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam ketika Taylor Shen meninggalkan hall pertemuan, Taylor Shen meminum sedikit alkohol dan terlhat sedikit mabuk, Cristian Yan membuka pintu belakang mohil dan membantunya duduk. Ia kemudian duduk di kursi samping pengemudi dan menyuruh Budi untuk segera jalan.

Taylor Shen bersandar pada kursi kulit, ia teringat akan apa yang baru saja dikatakan oleh Ned Guo, ia kemudian berkata,”Sekretaris Yan, apakah Eden Zhu sudah mendapatkan kabar?”

“Masih belum untuk saat ini, CEO Shen,”Cristian Yan berpaling kepada Taylor Shen dan melihat ia sedang memejamkan matanya, tidak tahu sedang memikirkan apa.

Taylor Shen terdiam beberapa menit, namun, ia tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya tajam,”Peringatkan kepada Eden Zhu untuk pulang ke Kota Tong besok. Kita mungkin salah arah. Suruh ia untuk segera pulang dan menemuiku.”

Ia tidak tahu siapa yang sedang mengecek Tiara dan Tiffany, ia juga tidak tahu hubungan apa yang mereka berdua miliki, namun, satu hal yang ia ketahui adalah, mereka semakin menjauh dari tujuan awal mereka, mereka harus membuat rencana pencarian yang baru.

“Baik, CEO Shen.”

Taylor Shen kembali memejamkan matanya, Tiara terus membekas pada hatinya, siapa yang sebenarnya sedang mencari Tiara, terlebih lagi, ia juga ikut menyangkutpautkan Tiffany, apa yang ingin diperingatkan orang tersebut kepadanya?

Setengah jam kemudian, mobil pun berhenti di depan pintu rumah sakit, Taylor Shen mendorong pintu mobilnya dan turun. Efek dari anggur merah malam ini cukup berat, ia sepertinya linglung sejenak, efek alkohol kali ini cukup membuat kepalanya pusing.

Ia berusaha untuk berdiri tegak, Cristian yan sudah berusaha untuk membantunya,”CEO Shen, kamu sedang mabuk, aku akan memgantarmu ke ruang pasien.”

Taylor Shen menggelengkan kepalanya dan terbangun untuk beberapa menit, ia tidak naik ke lantai atas, ia tiba-tiba berjalan ke arah taman bunga rumah sakit sambil berkata,”Sekretaris Yan, mohon pergi ke apotek dan belikan sebotol obat pereda mabuk untukku.”

Sekretaris Yan langsung pergi ke apotek yang terletak di seberang rumah sakit.

Tidak lama kemudian, ia kembali dengan membawa obatnya, ia kemudian melihat Taylor Shen di samping kolam di taman bunga, ia sedang duduk disana sambil mengangkat kepalanya dan menatap ke arah langit. Kota Tong adalah kota yang sehat, kualitas udara kota sangatlah baik, tingkat pencemarannya juga sangat rendah, ketika malam hari tiba, langit tentu saja akan dipenuhi dengan bintang-bintang.

Ia membuka botol obat tersebut dan memberikannya pada Taylor Shen, ketika ia mengambilnya, Cristian hanya berdiri diam di sisinya.

Taylor Shen meminum beberapa teguk obat pereda mabuk tersebut, rasa pahitnya memasuki kerongkongnannya, membuatnya menjadi lebih sadar, ia kemudian berkata,”Sekretaris Yan, kita sudah kembali ke Kota Tong selama lima tahun, sudah mencari Tiara selama lebih dari sepuluh tahun, namun, keberadaannya menghilang begitu saja, tidak ada sedikitpun kabar darinya, apakah kita kurang tulus maka kita tidak dapat menemukannya?”

“CEO Shen, Nona Tiara hilang pada saat ia berumur tiga tahun, mereka berkata bahwa anak perempuan selalu mengalami perubahan yang besar ketika mereka tumbuh dewasa, walaupun ia kini sedang berdiri di hadapanmu, kamu mungkin saja tidak bisa mengenalnya,”ucap Cristian Yan yang berusaha untuk menenangkannya.

Taylor Shen memutar botol obat yang berada di genggamannya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata,”Mungkin juga, lagipula, ia hilang pada saat masih kecil. Aku selalu berpikir selama ini, akan mirip dengan siapakah ketika ia tumbuh dewasa nanti. Namun, pikiranku terus tidak bisa memikirkan penampilannya, ia mungkin saja mirip dengan ayahku, namun, mungkin juga mirip dengan ibuku.”

Cristian Yan menundukkan kepalanya dan menatapnya, tatapannya terlihat sangat lembut, tidak dingin seperti tatapan CEO Shen pada biasanya.

Taylor Shen duduk di lantai bahwa sejenak, ia kemudian naik ke lantai atas setelah efek alkoholnya menghilang. Keadaan di lantai ruang VIP sangatlah tenang, Taylor Shen mendorong pintu ruang pasien dan melihat Tiffany Song sedang tertidur, sinar televisi sedang terpancar pada tubuhnya dan membuatnya terlihat sedikit terlelap.

Ia berjalan secara perlahan sambil menutup pintunya, kemudian mengunci pintunya. Ia melirik ke arah televisi sejenak, televisi sedang menyiarkan acara varietas, suara tawa yang berlebihan dari host acara bahkan tidak membangunkannya.

Ia kemudian mengambil remote televisi dan mematikan televisi tersebut, keadaan di kamar langsung menggelap. Ia kemudian menyalakan lampu yang berada di kepala tempat tidur, lampu kuning menyinari mereka, ia menggendongnya dan ingin menidurkannya.

Ia baru saja hendak menggendongnya, namun, Tiffany Song kemudian terbangun.

Tiffany Song membuka matanya dan melihat wajah tampan yang sedang mendekatinya, ia pun terkejut dan kehilangan niat tidurnya. Setelah ia melihat jelas itu adalah Taylor Shen, ia menghela nafas lega, namun, ia mencium wangi anggur merah, ia pun mengerutkan alisnya,”Apakah kamu baru saja meminum alkohol?”

“Iya, aku hanya meminum sedikit,”Taylor Shen meninggikan bantalnya ketika melihat ia terbangun, supaya ia lebih mudah bersandar. Ia berdiri tegak dan melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di salah satu kursi sambil terus menatapnya,”Apa yang kamu makan tadi malam?”

“Bubur dan sup iga,”Tiffany Song sedang diinfus belakangan ini, ia tidak merasakan apapun pada mulutnya. Ditambah dengan perintah sebelumnya dari dokter, ia tidak boleh memakan makanan dengan rasa yang terlalu berat, jadi, Bibi Lan selalu mengantarkan makanan yang lebih ringan untuknya.

Taylor Shen tersenyum melihat ia tersedih, lalu berkata,”Makan dulu makanan yang menjaga kesehatanmu, aku akan membawamu pergi makan ketika kamu keluar dari rumah sakit nanti.”

Tiffany Song langsung merangkul lengannya, tersenyum dan berkata,”Kakak keempat memang paling mengerti diriku, kalau begitu, aku harus lebih cepat sembuh.”

“Kucing rakus,”Taylor Shen mengelus hidungnya.

Ketika mereka berdua sedang bersikap manis, seekor bebek kecil sedang menatap mereka dan tidak ingin mersa kesepian. Ekspresi Taylor Shen langsung mengegang, ia menatapnya dingin, bebek kecil pun langsung terdiam dan mengucilkan dirinya.

Taylor Shen sangat menyesal, tidak tahu apa yang salah pada dirinya saat itu hingga ia bisa mengambilnya sebagai hewan peliharaannya?

Tiffany Song tertawa.

Taylor Shen memalingkan kepalanya dan melihat ia yang tersenyum, sama seperti bintang di langit yang baru saja ia lihat di lantai bawah tadi, ia terlihat sangat menawan, ia pun merasa tersentuh, ia kemudian menggenggam dagunya dan menatapnya tajam.

Tiffany Song tiba-tiba berhenti tertawa, sikap Taylor Shen ini sedikit terlalu agresif, ia menatap bibir tipisnya dan tiba-tiba teringat akan sebuah kalimat yang ia baca di buku tadi, ia lalu berkata,”Taylor Shen, mereka berkata bahwa lelaki berbibir tipis tidak terlalu berperasaan, apakah kamu salah satunya?”

Taylor Shen menatapnya semakin tajam, seperti ingin sekali menelannya, jarinya kemudian menurun dan melewati lehernya, kemudian menunjuk bagian branya, ia kemudian mengucapkannya dengan nada yang memikat,”Mereka berkata bahwa wanita berdada besar kurang bisa berpikir, apakah kamu salah satunya?”

Wajah Tiffany Song langsung meerah, ia mengulurkan tangannya dan menjawabnya canggung,”Taylor Shen, aku sedang menanyakan hal yang serius?”

“Matamu yang mana yang tidak melihat bahwa aku sedang menjawabmu dengan beanr?”Taylor Shen meletakkan salah satu tangannya di atas tempat tidur, tatapannya terlihat sangat memikat, ia sudah lama sekali tidak bermesraan dengannya, ia ingin sekali melakukannya mala mini, namun, ia tetap harus menahannya karena kondisi tubuhnya, ia benar-benar tidak ingin melukainya.

Tiffany Song merasa kesal dan menyingkirkan tangannya, ia kemudian mengerutkan bibirnya dan berkata,”Kamu hanya tahu mengisengiku saja.”

Taylor Shen menggenggam dagunya dan menatapnya tersenyum, lalu berkata,”Aku hanya membuat sebuah contoh untuk menjawab pertanyaanmu, ini berarti pertanyaan yang kamu ajukan hanyalah sebuah mitos, tidak ada asal-mulanya, apakah kamu mengerti?”

Tiffany Song menatapnya dan mengira bahwa ia benar-benar bermaksud mengatakan ia berdada besar dan tidak bisa berpikir. Taylor Shen kemudian mengelus pipinya dan berkata,”Sudah larut, tidurlah, aku akan pergi mandi.”

“Oh,”Tiffany Song berbaring perlahan, ia berusaha untuk tidak menyenggol luka pada kepalanya. Taylor Shen kemudian berdiri dan merapikan selimutnya, ia lalu mencium dahinya dan berkata,”Selama malam, Tiffany.”

“Selamat malam,”Tiffany memejamkan matanya dan tertidur tidak lama kemudian. Taylor Shen duduk di samping tempat tidur sejenak, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

......

Tiffany Song lagi-lagi bermimpi, keadaan di dalam mimpi sangatlah aneh, ia hanya ingat nenek menarik tangannya pada akhirnya, dan terus mengulang,”Tiffany Song, mulai saat ini, kamu harus hidup sebagai Nini, tidak peduli bagaimanapun kesulitan yang kamu hadapi, kamu tidak boleh menyerahkan kehidupanmu dengan mudah.”

Tiffany Song bangun terkejut, ia tercengang menatap langit-langit, dadanya terus berdebar kencang, ia berusaha menarik nafasnya, dahinya dipenuhi dengan keringat dingin, mengapa nenek menyuruhnya hidup sebagai Nini, siapakah Nini? Apakah Nini adalah nama panggilan ibunya? Namun, ibunya masih hidup, mengapa nenek berkata demikian?

Ia memejamkan matanya dan merasa tenggorokannya sangat kering, ia kemudian berusaha duduk, baru saja bergerak sedikit, Taylor Shen yang tertidur di sofa ikut terbangun, ia kemudian datang ke hadapannya, membuka lampu dan melihat dahi Tiffany Song dipenuhi dengan keringat dingin, wajahnya terlihat sangat memucat, tatapannya terlihat sangat terkejut, ia menyentuh jidatnya, Tiffany tidak demam, ia pun merasa lega,”Tiffany, ada apa, apakah kamu bermimpi buruk?”

“Iya, aku bertemu dengan nenek di mimpiku,”Tiffany Song menganggukkan kepalanya,”Nenek meninggal pada saat berumur empat tahun, aku masih terlalu kecil pada saat itu, aku juga tidak mengerti apa arti dari kematian pada saat itu, ayah mengatakan kepadaku bahwa ia pergi ke dunia lainnya, aku mempercayainya, saat aku dewasa, aku baru tahu bahwa nenek sudah meninggalkanku selamanya. Sudah bertahun-tahun lamanya ia tidak pernah datang ke mimpiku, namun, sejak aku mengalami kecelakaan, lalu dirawat di unit perawatan intensif, ia kemudian datang ke mimpiku.”

Membicarakan hal seperti ini di tengah malam memang terasa sangat aneh.

Namun, Taylor Shen adalah seorang lelaki, ia tidak pernah percaya pada hal misterius seperti ini, ia berdiri dan menuangkan segelas air hangat untuknya, Tiffany Song kemudian menghabiskannya, Taylor Shen menatapnya dan teringat kembali akan hari-hari dimana ia tidak menyadarkan dirinya, ia kemudian bertanya,”Apakah nenek datang ke mimpimu dan ingin membawamu pergi?”

“Tidak,”Tiffany menggenggam erat gelasnya seakan-akan mendapatkan perasaan tenang darinya,”Nenek berkata bahwa aku harus hidup sebagai Nini, tidak peduli bagaimanapun, aku tidak boleh menyerahkan hidupku dengan mudah, aku lagi-lagi bermimpi dan bertemu dengannya, ia lagi-lagi mengulang kalimat yang sama, hal ini terdengar sangat penting, ia sepertinya ingin aku mengingatnya.”

“Hidup sebagai Nini? Apa maksudnya ini?”Taylor Shen mengerutkan alisnya.

“Aku juga tidak mengerti, mungkin nama panggilan ibuku, ia mungkin mengira ibuku sudah meninggal makai a berkata demikian,”walaupun Tiffany Song berkata seperti ini, namun, hatinya merasa tidak tenang, ia melihat anak perempuan tersebut di dalam mimpinya, anak perempuan yang berjalan dengan neneknya di dalam mimpinya, ia sepertinya mendengar nenek memanggilnya Nini.

Anak perempuan itu terlihat sangat mirip dengan Callista Dong, terutama sepasang matanya, seperti seakan-akan bisa menyampaikan sesuatu. Anak kecil yang ia lihat mungkin merupakan ibunya pada saat masih kecil, namun, jika ia melihat orang yang sudah meninggal dalam mimpinya, hal ini benar-benar tidak masuk akal.

Taylor Shen mengerutkan alisnya, ia mengulurkan tangannya dan mengelus alisnya, lalu berkata,”Jangan sembarangan berpikir, tidurlah.”

“Oh,”Tiffany Song mengembalikan gelas kacanya dan kembali berbaring, Taylor Shen kembali meletakkan gelasnya dan melihat ia masih membuka matanya, ia kemudian berkata,”Tiffany, itu hanyalah sebuah mimpi, nenek mungkin datang menenangkanmu ketika kamu sedang sakit berat.”

“Taylor Shen, aku merasa sedikit takut, aku takut, jika aku bukanlah diriku, siapakah diriku?”ucap Tiffany Song dengan ragu.

Taylor Shen menggenggam tangannya dan berkata,”Tiffany, walaupun kamu bukanlah dirimu, kamu tetap akan menjadi wanita yang paling kucintai, hal ini tidak akan pernah berubah, tidurlah, aku akan menemanimu.”

Mata Tiffany Song menanas, ia menyingkir ke salah satu tempat tidurnya dan berkata,”Temanilah aku tidur? Aku merasa tidak tenang tidur sendirian di tempat tidur.”

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu