You Are My Soft Spot - Bab 404 Kamu Berani Bersikap Kasar Kepadanya (2)

Melihat Erin tidak berbicara, Dia semakin ngomong pun semakin kesal, “Di depan Kakak kelas Xu kamu memanggil aku Tuan muda Besar, kamu begitu takut Kakak kelas Xu kamu tahu hubungan kita berdua? Atau kamu masih memiliki hubungan dengan Dia, masih ingin melanjutkan hubungan kalian kemarin? Erin, aku beritahu kamu, kalau kamu berani selingkuh, aku akan menghancurkan kamu!”

Walaupun ditutupi baju, Erin tetap bisa merasakan James He yang kesal dan bernafas dengan kuat, Ia benar-benar sangat kesal! Lalu Erin menjinjit dan menciup bibirnya yang tidak berhenti berbicara itu, akhirnya pria ini pun berhenti mengomel.

James He melototinya, Dia masih merasa kesal, mengulurkan tangan dan mendorong wajah Erin. Erin didorong olehnya, harga dirinya tersakiti, namun pria tersebut terlihat jelas masih kesal, dan Erin pun menciumnya lagi, kedua tangannya merangkul lehernya James He dengan erat, tidak membiarkan Ia mendorongnya.

James He tidak membiarkan Ia menciumnya, maka Erin pun menciumnya dengan paksa, James He akhir juga meluluh oleh ciuman Erin yang gigih ini, Dia sambil memegang wajah Erin, dengan gerakan yang dominan menekan Erin di dinding lift, dan menciumnya dengan mendalam.

Bau James He bernafas tercium bau rokok yang sangat kental, tidak tahu Dia sendirian di rumah sudah menghabiskan berapa batang rokok. Kalau orang lain yang memperlakukan Erin seperti ini, Dia sudah memberikan sebuah tamparan ke orang tersebut, tapi karena orang ini merupakan James He, jadi Ia pun tidak merasa tidak suka, sebaliknya, Dia seperti kencanduan bau rokok, sangat menyukainya.

“Ding” pintu lift terbuka, James He melepaskannya dengan nafas yang terengah-engah, sepasang matanya yang mendalam itu, hendak ingin menyedotnya. Erin memandangnya dengan wajah yang merah, jelas-jelas dirinya yang mulai duluan, tapi saat Ia melihat tatapan mata James He, Ia merasa takut.

James He menggendongnya, lalu langsung keluar dari lift, datang ke depan pintu apartemen, Ia menekan sidik jari, lalu pintu pun terbuka, Ia sambil menggendong Erin masuk ke dalam, Apartemen tidak menyalakan lampu di dalam, hanya ada lampu sensor di pintu masuk yang menyala.

James He menutup pintu dengan kakinya, lalu mengendong Erin dan menaruhnya di atas lemari sepatu, tinggi badan mereka pun menjadi hampir sama, dan James He menciumnya lagi, ciuman kali ini tidak habis-habis, tidak berhenti.

Lampu sensor di depan pintu pun mati, lalu lampu sensor tersebut pun nyala lagi karena suara yang dikeluarkan oleh mereka berdua, menerangi pemandangan mesra yang ada di depan pintu itu.

Kapan Erin kembali ke ranjang, Ia pun sudah tidak mengingatnya, Ia hanya tahu pria ini terus berada di sisinya, saat terbengong, Ia tiba-tiba teringat satu hal, James He tidak melakukan pencegahan kehamilan, Erin buru-buru membuka mata, melihat pria yang masih sibuk ini, berkata: “Kamu tidak melakukan pencegahan kehamilan.”

Tatapan James He terlintas sekilas kelicikan dalam cahaya yang redup, Dia berkata dengan suara yang pelan : “Pakai tidak pakai sama saja, lagi pula kamu sekarang ada masa yang aman juga, tidak perlu khawatir.”

Erin juga percaya, tidak mempermasalahkan masalah meminta James He untuk melakukan pencegahan kehamilan.

Keesokan harinya, Erin bangun dengan badannya pegal dan sakit, seluruh badannya seperti dilindas oleh truk besar, Dia masih terbaring dipelukan pria, mengangkat kepala, langsung bertemu dengan tatapan pria yang cerah itu, detak jantungnya tertegun, buru-buru keluar dari pelukan James He.

Tangan pria yang besar ini langsung menariknya, kembali menarik Dia ke dalam pelukannya, dengan suara yang rendah berkata: “Jangan bergerak, temani aku ngobrol dulu.”

Pria sudah puas, mendapatkan kembali auranya, sambil menatap ke mata Erin, Erin pun dilihat terus oleh James He sampai merasa malu, berkata: “Apa yang ingin kamu katakan?”

“Kedepannya tanpa ijin aku, tidak boleh bertemu dengan pria lain sendiri, terutama Kakak kelas Xu kamu.“ Pria berkata dengan dominan.

Erin mengerutkan alis, tidak tahu kenapa James He sangat tidak suka kepada Kakak kelas Xu, Dia dan Kakak kelas Xu tidak memiliki hubungan apa-apa, selain Kakak kelas Xu sering bercanda dan berkata bahwa akan mengejarnya, di antara mereka tidak pernah ada hubungan yang lebih dari batasan teman, “James He, Kakak kelas Xu adalah teman sekolah ku, Ia juga merupakan teman seperjuangan aku juga, Dia datang ke Kota Tong tidak kenal dengan siapapun, aku tidak mungkin membiarkannya begitu saja.”

“Dan mantan pacar juga kan?” James He berkata dengan nada aneh, kadang Dia tahu hati Erin memang hanya ada dirinya sendiri saja, tapi tetap tidak menahan untuk merasa cemburu terhadap masalah di masa lalu, cinta adalah hal yang paling tidak rasional, tidak bisa menghadapinya secara rasional.

“Apa yang kamu katakan? Aku dan Kakak Kelas Xu ini tidak ada hubungan apa-apa.” Kata Erin sambil melototinya.

“Kalau benar-benar tidak ada apa-apa kenapa kamu tidak berjanji padaku? Erin, kamu yang membohongi aku atau kamu yang membohongi kamu sendiri?” asal James He teringat masalah adegan di depan sekolah militer 10 tahun yang lalu, hatinya pun seperti tertusuk jarum, kalau memang di antara mereka tidak ada apa-apa, kenapa Erin harus pergi menggugurkan anaknya? Dan Marco Xu bisa berkata akan bertanggung jawab terhadapnya?

Erin melihat James He tidak percaya kepada dirinya, Ia pun merasa kesal, lalu Ia keluar dari pelukan James He, tidak peduli tubuhnya tidak tertutup apapun, dengan kesal berkata: “James He, kamu pikir aku ini apa, karena aku dan Kakak kelas Xu tidak ada apa-apa, makanya kami tidak perlu ditutup-tutupi, di antara kami tidak ada apa-apa, kalau aku berjanji kepadamu menjauhi Dia, maka berarti di antara kami benar-benar ada yang tidak beres.”

James He melototinya, Dia semakin tidak mau menjaga jarak dengan Marco Xu, James He pun semakin curiga kalau diantara Dia dan Marco Xu masih ada hubungan yang tersimpan, lalu Ia membalikkan badan dan duduk, lalu turun dari ranjang dengan diam-diam, melangkah dengan besar dan masuk ke dalam kamar mandi.

Erin sambil melototi pintu geser kamar mandi, lalu dengan kesal Ia meremaskan rambut, lalu mengambil baju tidur dan mengenakannya, berjalan ke samping kamar mandi, membuka pintu geser, pria berdiri di bawah shower tanpa sehelai kain, air yang kencang sambil membasahi badannya, Erin pun mengarahkan tatapannya ke arah lain dengan malu, tapi Ia tidak menyerah, Dia berjalan masuk, berdiri di depan pria, air hangat pun membasahi baju tidurnya, Erin juga tidak peduli, Ia sambil menatap James He dengan keras kepala, berkata: “Di dalam hatiku mencintai siapa, aku kira kamu tahu, kalau kamu tidak percaya padaku, maka di antara kita sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.”

Habis ngomong, Erin membalikkan badan hendak pergi, baru saja melangkah, Ia langsung ditarik oleh James He, dan James He menahannya di dinding, dengan tatapan yang tegas sambil melototinya, berkata: “Kalau begitu, kenapa di depan Dia kamu harus menutup-tutupi hubungan kita? Erin, apakah hubunga kita berdua begitu memalukankah?”

“Aku….” Erin kehabisan kata-kata, Dia menutup-tutupi, pasti bukan karena Dia memiliki maksud lain dengan Marco Xu, tapi…… “Ada hal yang aku tidak tahu harus menceritakan dengan bagaimana kepada kamu, kalau kamu mencintai aku maka jangan mencurigakan aku, kamu tahu, rasa curiga adaalah musuh paling besar dalam hubungan cinta.”

James He menutupi bibir tipisnya, sambil menatap Erin dengan terdiam, akhirnya Ia pun melepaskannya, lalu membalikkan badan, dengan nada yang dingin Ia berkata: “Keluar!”

Erin melihat bayangan punggungnya yang menjauh itu, lalu Erin mengigit bibir, berdiri dengan tegak dan keluar dari kamar mandi. James He berdiri di bawah shoer, sambil melihat titik yang kosong, saat Erin hendak sudah keluar dari kamar mandi, Ia menghempaskan tangannya, semua sabun mandi shampoo yang ada di rak pun terjatuh ke lantai semua.

Langkah Erin tertegun sebentar, akhirnya Ia tetap tidak ragu-ragu, membuka pintu dan keluar.

……

James He dan Erin pun masuk ke fase perang dingin, Erin pun mulai merasa James He tidak jelas, Erin mengirim pesan kepadanya juga tidak dibalas, telepon kepadanya juga tidak diangkat, dan beberapa kali Ia datang ke rumah juga tidak dibiarkan masuk, Erin pun tahu James He masih marah, lalu pun tidak menghubunginya lagi.

Tapi orang yang selalu muncul di depan mata ini tiba-tiba hilang begitu saja, rasa tidak seimbang di dalam hatinya menyiksa dirinya sampai tidak dapat melakukan hal-hal dengan baik. Tapi Ia mengambil hp, mencari nomor hp James He, dan tetap tidak meneleponnya.

Erin yang terlihat gelisah ini, bahkan Vero He pun menyadarinya, setiap kali Ia bertemu dengan Erin Ia ingin mengatakan sesuatu namun tidak jadi, akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi kepada dirinya juga, Ia ingin memberi perhatian kepada Erin pun tidak sanggup.

Sore hari ini, Taylor Shen sendiri yang datang menjemput Vero He pulang kerja, Erin tidak ada tempat yang bisa dikunjung, Ia pun lembur di dalam kantor. Area kantor yang besar itu hanya tersisah Ia sendiri, lalu Ia menyelesaikan pekerjaan 2 hari dalam sekali, saat tidak dapat menemukan hal yang bisa dikerjakan lagi, Ia baru mengambil tasnya dan turun ke bawah.

Saat lift sampai di basement, Dia baru juga keluar dari lift, depan matanya langsung menjadi gelap, seperti ada sesuatu yang menutupinya. Dia buru-buru melepaskan diri, namun sudah tidak sempat lagi, belakang lehernya diserang oleh orang, Dia pun langsung pingsan.

Saat Dia terbangun lagi, di sekitarnya terlihat gelap gulita, kain yang menutupi kepalanya tidak dilepaskan, Dia sambil menggerakan pergelangan tangannya, Dia seperti diikat di sebuah kursi. Tidak bisa melihat ke lingkungan sekitar, tidak terlihat cahaya sama sekali, hatinya pun merasa panik, namun Dia memaksakan dirinya menenangkan diri.

Tidak lama kemudian, Dia mendengar suara pintu dibuka, lalu ada yang masuk ke dalam, terdengar suara langkah, tidak hanya 1 orang, tapi setidaknya ada 7 8 orang. Selanjutnya, kain yang menutupi kepalanya pun disingkirkan, tiba-tiba melihat cahaya yang sangat terang, Diam menyipitkan mata, setelah matanya sudah terbiasa dengan cahaya yang terang, Ia baur membuka matanya.

Ia mengangkat kepala dan melihat seorang pria yang terduduk di sofa yang berwarna gelap, Ia memunggungi cahaya, Erin pun tidak begitu jelas terhadap wajahnya, tapi dirinya sudah berhasil mengenali wajah pria ini “Kamu!”

“Kucing liar kecil, apa kabar!” Rodrigo Xi sama sekali tidak merasa terkejut Erin bisa mengenalinya, Dia dari awal memang tidak berencana untuk menutupi hal ini dari orang lain, Ia hanya ingin menyelesaikan semua ini dengan cepat.

Hati Erin merasa terkejut, tatapannya terus melihat ke sekitar ruangan, sambil menilai lingkungan sekitarnya, memastikan berapa besar persentase Ia bisa keluar dari sini. Di sini sepertinya merupakan ruang bawah tanah, area yang tertutup dengan rapat, ditambah dengan aliran udara yang tidak lancar, sehingga udara di dalam ruangan terasa sangat pengap.

Di samping Rodrigo Xi terdapat 4 orang pria yang besar, dan di sampingnya terdapat 2 orang, di tambah Rodrigo Xi sendiri menjadi 7 orang, kalau Dia tidak diikat, dengan tangan kosong, maka kemungkinan Ia melarikan diri ada 30%.

Namun sekarang tangan dan kakinya diikat, bahkan dengan seni bela diri yang baik pun Ia tidak bisa melakukan apa-apa, jadi Ia harus menggunakan akalnya.

Lalu Dia tersenyum dengan ringan: “Bisa melihat Boss Xi masih hidup dengan aman di dunia ini, benar-benar senang sekali! Boss Xi, sampaikan salamku kepada Nyonya.”

Wajah tampan Rodrigo Xi langsung terlihat kesal, Dia langsung berdiri, dan berjalan ke arah Erin, lalu berdiri di depannya, sambil membungkukkan badan, dengan tatapan yang tegas sambil melototinya, “Dimana Dia?”

Erin menatapnya, melihat tatapan matanya yang terlihat semakin kesal itu, Erin tahu kalau dirinya berhasil memancing Rodrigo Xi, di dunia ini, orang yang bisa membuat Rodrigo Xi peduli sangatlah sedikit, hanya ada seorang wanita, namun wanita tersebut mati pun ingin melarikan diri dari Rodrigo Xi.

Saat itu misi Dia gagal, identitasnya pun terbongkar, yang menunggu dirinya sendiri hanya jalan menuju kematian, lalu Dia salah masuk ke dalam kamar Rodrigo Xi, Ia melihat seorang wanita, terikat di ranjang tanpa busana, wanita tersebut berjanji padanya, bisa membantunya melarikan diri, namun ada sebuah syarat, yaitu harus membawa Dia dan melarikan diri bersama.

“Waktu lewat dengan cepat sekali, sudah 2 tahun, Boss Xi bisa mengetahui segalanya saja tidak bisa menemukannya, bagaimana aku bisa tahu dimana Ia sekarang?” Erin berkata dengan senyum ringan.

Rodrigo Xi mendekatinya, mengulurkan tangan dan menyentuh dagunya, tatapannya terlihat penuh dengan kekejaman dan hawa pembunuhan, “Nona Erin, kamu seharusnya tahu, aku membunuh mu sekarang pun sangat mudah, kalau tidak bagaimana kalau kita membuat kesepakatan saja, kamu beritahu aku dimana Dia, aku akan membiarkan kamu pergi tanpa mengungkit masa lalu.”

Hati Erin terkejut, Dia tahu berapa banyak info yang Ia dapatkan dari hasil Ia menyamarkan diri di sisi Rodrigo Xi, dan info-info yang di dapatkan itu membuat Rodrigo Xi mengalami kerugian yang besar, bahkan Ia sempat dikejar oleh berbagai pihak.

Rodrigo Xi harusnya sangat benci dirinya, ingin langsung menghancurkannya, tapi Ia tidak mengira Rodrigo Xi bisa demi seorang perempuan dan melepaskannya, kesempatan untuk hidup ada di depan mata, tapi Erin tidak bisa menggunakan kesempatan ini, karena Dia memang tidak tahu dimana wanita itu.

“Aku tidak ingin membohongi kamu, setelah kami berpisah di hutan, aku sudah tidak pernah bertemu dengan Dia lagi.”

Rodrigo Xi menyentuh dagunya dengan kuat, sakit sampai Erin mengerutkan alis, kalau Rodrigo Xi lebih kuat lagi, akan menghancurkan dagunya, “Aku beri kamu satu kesempatan lagi, kalau kamu tidak mengatakannya, aku ada cara untuk membuat kamu hidup dengan penuh penyiksaan.”

Erin tersenyum, “Boss Xi, aku benar-benar tidak tahu, kalau aku tahu, aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk hidup.”

Rodrigo Xi menghempaskan tangannya dengan kuat, berdiri dengan tegak, menaruh kedua tangan di belakang, lalu menatap Erin dengan dingin, “Informasi yang kamu curi dariku pada saat itu membuatku mengalami kerugian yang besar. Semua ini aku tidak mempermasalahkannya dengan kamu, tapi kamu tidak seharusnya membantunya melarikan diri. Jika kamu tidak ingin mengatakannya, baiklah, kalian, buka bajunya, aku pikir, tidak tahu apa yang akan dipikirkan James He ketika Ia melihat foto-foto kamu ya?”

“Rodrigo Xi, kamu laknat!” Erin berusaha melepaskan diri, Dia tidak takut mati, beberapa tahun ini, Dia memang sudah sering berdekatan dengan kematian, Dia pun sudah menyiakan diri untuk mati, tapi Dia takut dirinya menjadi tidak sempurna di depan James He, semua wanita yang terperangkap di dalam cinta, berharap kalau diri sendiri adalah orang yang sempurna di dalam hati orang yang Dia cintai.

Rodrigo Xi menatapnya dengan dingin, tatapannya terlihat kejam, berkata: “Sebelum melepaskan bajumu, kamu masih ada kesempatan untuk memilih, oh iya, kamu jangan berharap James He akan menyelamati kamu, aku berani menyuruh orang menangkap kamu, tentu saja aku milih waktu yang Dia tidak ada.”

Erin melototinya dengan geram, “Kamu manusia cabul, pantas aja Dia tidak mencintaimu!”

“Paah” sebuah tamparan keras terjatuh ke wajah Erin, pipinya langsung terasa sangat sakit, dan wajahnya pun langsung menjadi bengkak, ujung bibirnya terlihat darah, melihat 2 orang pria besar yang berjalan ke arahnya, Dia berusaha mundur dan berteriak: “Pergi, Pergi!”

Tidak peduli Dia berusaha dengan bagaimana, 2 pria besar itu sudah ada di depan matanya, satu orang menarik bajunya yang merobek ke samping, baju musim dingin sangat tebal, namun tidak sanggup menahan penarikan seperti ini, “Siiiiiiiii” baju mantelnya pun terobek.

Dia dengan panik sambil melihat Rodrigo Xi, “Aku benar-benar tidak tahu Dia ada dimana, Rodrigo Xi, aku sudah ada ditanganmu sekarang, Nyonya Xi juga merupakan wanita, Dia di luar pasti akan bertemu dengan bahaya seperti ini, anggaplah kamu melakukan kebajikan untuk Dia, dan berikan aku sebuah kesenangan juga, jangan menyiksa aku seperti ini!”

Rodrigo Xi menatapnya dengan kejam, tatapannya terlihat sangat kejam dengan dingin Ia berkata: “Kamu mengira kamu mengungkit dirinya, dan aku ingin melepaskan kamu? Terus lepaskan bajunya!”

Erin terus berusaha melepaskan diri, tali pun sudah melukai pergelangan tangannya, dan Ia pun tidak dapat merasakan kesakitan lagi, pria besar terus menggenggam bajunya dan merobek ke samping, kancing terbuka, Dia merasakan tatapan mereka yang melihat ke dadanya pun menjadi sembrono, Dia memejamkan mata dan berteriak, “Dia sudah hamil.”

Hati Rodrigo Xi terkejut, dengan sulit percaya Ia sambil menatap ke Erin, Erin membuka matanya, lalu Ia mengulangi ucapannya: “Dia sudah hamil, saat kami melarikan diri ke hutan, Dia pun terus mual.”

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu