You Are My Soft Spot - Bab 102 Beradu Saja Jika Tidak Ikhlas (2)

Tiffany menganggukkan kepalanya, dan keluar, koper Taylor masih berada diruang tamu, dia pergi merapikannya, dia mengambil dua pakaiannya dan memasukkannya kedalam lemarinya secara diam-diam, untuk mencegah lain kali jika dia datang bermalam disini dan tidak ada pakaian untuk diganti.

.........

Wayne mengandeng Jennifer dan menghancurkan acara itu, Angela berdiri diatas panggung dan melihat semua orang melihatnya dengan tatapan kasihan, dia merasa dirinya seolah adalah seorang badut, kehidupannya selalu sukses selama ini, dia hanya pernah terjatuh dua kali saja, pertama karena Taylor, kedua karena Wayne.

Yang satu mendapatkan hatinya, yang lainnya mendapatkan badannya, tapi mereka berdua sama-sama tidak memandangnya sama sekali, saat ini adalah hari paling penting dalam hidupnya, namun tunangannya malah bekerjasama dengan orang lain dan membuatnya malu, rasa malu ini tidak akan dilupakannya seumur hidup.

James berdiri disamping adiknya, dan melihat wajahnya yang penuh dengan kedendaman, dia mengulurkan tangan dan memeluknya, "Angela, ayo kita pergi!"

Angela mengelak dari pelukannya, matanya penuh dengan air mata, "Aku tidak mau pergi, hanya orang lemah saja yang lari, kakak, aku ingin lihat apa lagi yang akan mereka lakukan di acara ini."

"Angela, untuk apa kamu melakukan ini?" James melihatnya dengan tatapan sayang, awalnya dia memang tidak setuju Angela bertunangan dengan Wayne, namun Angela bersikeras ingin melakukannya, dan kakeknya juga tidak melarangnya, namun tidak disangka malah akan menjadi seperti begini.

Tuan Besar Shen sangatlah marah, tensi darahnya meninggi, Nelson melihat ada yang tidak beres, dia langsung bergegas pergi menopangnya, Tuan Besar Shen berkata, "Nelson, cari satpam untuk menghentikan mereka, cepat."

Dasar, hari ini membuat keluarga Shen malu total, kedepannya dia tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan orang lain.

Nelson menyerahkan Tuan Besar Shen kepada Jocelyn dan bergegas keluar dari ruangan acara, Wayne melihat sudah lumayan kacau perbuatan yang dilakukannya, dia lalu mengandeng Jennifer dan berjalan keluar.

Tuan Besar Shen tentu saja tidak akan membiarkannya pergi, "Halangi dia."

Wayne tidak berkata apa-apa, dia langsung mengandeng Jennifer untuk berlari keluar dari ruangan acara, Jennifer tidak perlah melakukan perbuatan segila ini, dia melihat Angela marah besar, dia merasa senang sekali.

Dia berlari keluar dari hotel bersama Wayne dan naik keatas mobil yang sudah menunggu mereka lumayan lama, melihat segerombongan satpam yang mengejar dibelakangnya, Jennifer tertawa terbahak-bahak, "Seru sekali, kamu masih sombong, nanti pulang bersiaplah untuk menangis."

Wayne duduk disampingnya dan menatapi senyumannya, suasana hatinya yang tidak senang juga menjadi enak setelah kejadian ini, dia memeluknya "Kita kemana nanti?"

Jennifer meliriknya, dan melepas tangannya, lalu berkata, "Antarkan aku kembali ke Vanke City."

"Untuk apa kamu ke Vanke City? Kakakku sudah pulang, kamu mau menjadi nyamuk disana?" Wayne melihatnya dengan tatapan kurang senang, dia mengira bahwa setelah kejadian tadi, marah Jennifer sudah mereda, tapi sepertinya tidak.

"Kalau begitu antar aku ke hotel saja." Jennifer melihat kearah luar kaca mobil, sekali terpikiran dengan perkataan Angela yang tidak tahu malu, dia tidak bisa memaafkannya begitu saja.

Wayne mengulurkan tangannya dan membalikkan badan Jennifer, dia berkata, "Jennifer, harus bagaimanakah caranya agar kamu bisa memaafkanku? apakah beberapa hari ini yang menderita hanyalah dirimu saja? apakah aku tidak sedih?"

"Apa yang sedih bagimu? kamu sekaligus salah paham terhadap dua wanita, apa yang kamu sedihkan?" teriak Jennifer, bagaimanapun juga Angela juga adalah korban, dia juga tidak boleh dendam terhadapnya, tapi siapakah dia harus dendami? takdirkah?

Jarak mereka hanya sebatas sebuah dinding saja, jika dia lebih cepat mengetahui bahwa malam itu akan membuat mereka terpisah hingga jauh sekali, dirinya pasti akan langsung pergi ke kamarnya dan memberikan dirinya kepadanya.

Namun penyesalannya juga tiada gunanya, karena didunia ini tidak ada namanya andaikan saja.

Wayne meletakkan tangannya, "Jennifer, aku tidak bisa mengatur orang lain, aku hanya peduli dengan kamu saja, janganlah mendorongku jauh, ok? kita sudah saling mengenal 9 tahun dan bersama selama 3 tahun, apakah kamu tega melepaskan perasaan ini?"

Jennifer mengepalkan kedua tangannya, "Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya, tapi sekali terpikiran bahwa kedepannya kamu adalah suami orang lain, hatiku langsung sakit hingga tidak bisa bernafas, Kak Wayne, semenjak aku berumur 12 tahun dan kamu merebut ciuman pertamaku, aku hanya mengakuimu sebagai lelakiku saja, tapi apa yang harus dilakukan? Sekalipun aku tidak tega dan sakit hati, namun aku juga tidak bisa memaafkan pengkhianatan kamu."

Wayne menatapinya, "Jennifer, apakah seseorang sekali bersalah, seumur hidup ini dia tidak akan mendapatkan pengampunan?"

"Iya, kamu tahu dimataku tidak akan menerima adanya pasir, hal ini akan menjadi celah bagi kita berdua selamanya, jadi, kita putus saja." Jennifer memutuskan, seusai berkata, dia langsung didorong diatas pintu mobil.

Dia mengangkat kepalanya dan menatapi Wayne, wajah tampannya berada dihadapannya, "Aku tidak setuju, Jennifer, apakah kamu mendengarkannya, aku tidak setuju kamu berpisah denganku, kecuali aku mati."

Jantung Jennifer berdetak cepat, kedua tangannya ditahan dibelakang badannya, ciuman Wayne bagaikan hujan yang turun deras kepadanya, Jennifer berusaha untuk mengelak, namun dia tidak bisa berhasil.

Perbedaan antara tenaga lelaki dan wanita membuat Wayne bisa dengan mudah mengontrolnya, Jennifer menatapi lelaki yang menjadi menakutkan ini, dia merasa mungkin saja lelaki ini akan tidak mengontrol dirinya dan menidurinya dimobil.

bibirnya terus merambat kebibir Jennifer, Jennifer mengigit bibirnya dengan kuat, tercium bau darah diantara bibir mereka berdua, Wayne kesakitan namun tidak melepaskannya, melainkan lebih menciumnya.

Jennifer tidak tega, dia melepaskan gigitannya, air matanya berkucuran.

Wayne merasakan rasa asin, dia melihat air mata Jennifer yang terus berkucuran, hatinya sangatlah sakit, dulu, demi terlihat keren, Wayne selalu tidak begitu mempedulikannya, dan melihat Jennifer terus mengejarnya, dia sangatlah bangga.

Ivan sering menertawakannya nakal, dia bilang jangan sampai suatu hari Jennifer malas untuk mengejarmu dan jangan pernah menangis karena itu.

Waktu itu dia selalu menjawab, seolah sekalipun dunia kiamat, Jennifer tidak akan meninggalkannya, sekarang dirinya barulah mengerti, dirinya terlalu percaya diri, dia menghapus air mata diwajah Jennifer, "Jangan menangis lagi Jennifer, maafkan lah aku sekali ini, sekali saja, ok?"

Jennifer menangis didalam pelukannya, bagaimana caranya dia memaafkan, bagaimana caranya dia melanjutkan?

.........

Nelson dan Jocelyn setelah mengantarkan para tamu, mereka berdua saling bertatapan didalam ruang acara yang berantakan, setelah itu mereka pergi ke ruang di lantai 4, Nyonya He yang sedang berada didalam ruangan tengah menopang Angela, emosinya tinggi, "Tuan Shen, kamu harus memberikan jawaban terhadap kejadian hari ini, awalnya Anda bersama kami ingin menikahkan Angela kepada Taylor, kami tidak keberatan dia menikah lagi, dan tidak keberatan dia lebih tua 9 tahun dibandingkan dengan Angela, namun setelah mengenal Taylor, dia terus sedih, sekarang malah dibully lagi oleh anak kelima dari keluarga Anda, anak kami ini baik-baik saja, mengapa dibuat hampir gila oleh mereka bersaudara, jika kamu tidak memberikanku jawaban yang cocok, kami keluarga He tidak akan membiarkannya begitu saja."

Felix menatapi putrinya yang menangis, dia merasa sakit hati, Angela terus saja dimanjakan semenjak kecil, dia tidak pernah merasakan hal seperti begini, "Angela, kamu jangan panik dulu, Tuan Shen akan memberikan jawaban yang bagus untuk kita."

Tuan He menatapi Tuan Shen, dia berkata, "Kak, hal ini memang adalah kesalahan Wayne, dia membully Angela kami, sekarang membuatnya malu dimuka umum, jika bukan karena pertemanan kita puluhan tahun ini, aku sudah bermusuhan denganmmu, gadis keluargaku mengalami penderitaan sebesar ini, aku hanya punya dua permintaan saja, pertama menyuruh Wayne untuk meminta maaf kepada Angela, kedua yaitu menjalankan acara pertunangan bulan depan seperti jadwalnya, dan jika begitu kami akan membiarkan masalah ini."

Tuan Shen memang malu karena hal ini, apapun syarat yang dikatakan oleh keluarga He tidak tergolong keterlaluan, dia berkata, "Tuan He, hal ini memang salah kami, tenang saja, aku akan segera menyuruh Wayne untuk meminta maaf kepada Angela, Angela, hal ini membuatmu tersiksa, tunggu setelah kamu menikah ke keluarga Shen, paman pasti akan menggantikannya untukmu."

Nelson dan Jocelyn mengerti maksud perkataannya, ditangan Tuan Shen masih ada banyak harta tetap, dan yang paling diinginkan oleh mereka adalah saham, berdasarkan latar belakang Angela, ganti rugi yang dimaksud oleh Tuan Shen seharusnya adalah saham.

Jocelyn bergegas maju dan duduk disamping Angela, "Angela, Wayne masih muda, dia tidak tahu seberapa seriusnya masalah ini, perbuatan onarnya juga tidak ada batasnya, kamu jangan berpikir banyak, ok?"

Angela bersandar dipelukan ibunya, ekspresinya sedih, air matanya berkucuran, rasa dendam didalam hatinya semakin menumpuk, dia bersumpah dalam hati, sekarang bagaimanapun juga dia harus menikah kekeluarga Shen, dia ingin membiarkan Jennifer merasakan rasa kehilangan orang tercinta, dia juga ingin Wayne mendapatkan balasan atas perbuatan yang dilakukannya hari ini.

Nyonya He melirik Jocelyn, bagaimanapun juga dia adalah orang kaya, dia tidak mengatakan perkataan yang tidak enak didengar.

"Jikalau Tuan Shen sudah berkata demikian, kami juga tidak baik untuk terus mengatakan hal ini, begini saja, Felix, kamu bawa pulang Angela dulu." Tuan He dan Tuan Shen berdiri, setelah mengantarkan keluarga He, Tuan Besar Shen marah besar, dia melemparkan gelas yang berada diatas meja, "Dasar, Nelson, telepon Wayne, suruh dia segera pulang, jika dia pulang, jangan pernah berpikir untuk memasuki pintu keluarga Shen lagi."

Nelson melihatnya marah, dia bergegas menasehati, "Ayah, dokter bilang tensi darahmu tinggi, kamu tidak boleh marah terus, redakanlah marahmu dulu, aku akan segera menelepon Wayne dan menyuruhnya menemuimu."

Nafas Tuan Besar Shen terengah-engah karena marah, dia berbalik melirik ruangan, dan berkata, "Dimana Taylor? terjadi hal yang begitu besar, kemana perginya dia?"

Jocelyn meliriknya dan berpura-pura tidak tahu, "Sepertinya aku tadi melihatnya pergi bersama Tiffany, ayah, kapan Taylor begitu dekat dengan Tiffany?"

Mendengar perkataannya, Tuan Besar Shen langsung menendang kursi, semua anaknya begitu pintar membuat masalah, dia mengira TIffany sudah pergi satu bulan, Taylor pasti akan putus dengannya, sekarang sepertinya mereka masih berhubungan.

Nelson bergegas pergi menopangnya, "Ayah, Anda jangan marah dulu, jangan marah."

Tuan Besar Shen melihat anak sulungnya, dan menghempaskan nafasnya, "Duh, kamulah yang lebih berbakti, tidak membuatku marah." tatapan Nelson bersinar, dia menopang Tuan Besar Shen dan berkata, "Ayah, semua anak punya jalannya sendiri, mereka sudah dewasa, biarkanlah mereka menjalaninya sendiri."

Tuan Besar Shen melotot, "Biarkan mereka untuk menghancurkan keluarga Shen? Asalkan aku masih hidup, aku tidak akan melihat keluarga Shen hancur begitu saja."

"Perkataanmu benar ayah, akulah yang tidak tahu apa-apa, jangan marah dulu." Nelson menopang Tuan Besar Shen keluar dari ruangan, Jocelyn bergegas mengikuti mereka, melihat suaminya yang begini dihadapan Tuan Besar Shen, hatinya merasa tidak enak.

Orang yang salah adalah Wayne, namun sekarang yang disini dan ketakutan serta berhati-hati adalah mereka, jika bukan karena saham dari perusahaan, mereka tidak akan malu-maluan disini.

Bagaimanapun juga hitungannya juga karena Tuan Besar Shen besar hati sebelah, 5 tahun yang lalu sudah memberikan posisi Presiden kepada Taylor, jika tidak mereka tidak akan diatur oleh Taylor didalam hal apapun.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu