You Are My Soft Spot - Bab 95 Pulang, Dan Perlihatkan Padaku! (3)

Tiffany Song membuka pintu, berjalan keluar, melihat Taylor Shen memakai baju handuk, duduk di sebelah tempat tidur, membaca majalah, terlihat rambutnya yang sedikit basah, setelah mandi di kamar mandi di lantai bawah.

Mendengar suara pintu, Taylor Shen mendongak kepala dan menatap mata Tiffany Song.

Tiffany Song berdiri diam, takut untuk maju. Tatapan mata Taylor Shen, membuat jari kakinya menjadi kaku, jantungnya berdetak cepat, dan dadanya merasa sakit. Dia sangat gugup sehingga tidak tahu di mana harus meletakkan tangan dan kakinya. Bibirnya pun mengering, Tiffany tidak sengaja menjilati bibirnya yang kering "...".

Melihat setiap gerakan Tiffany, membangkitkan gairah Taylor Shen, dia menjatuhkan majalah dan berjalan ke arahnya.

Tiffany Song melangkah mundur sampai ke dinding. Taylor Shen berdiri di sampingnya, satu tangan menempel di bahunya dan satu tangan menggenggam pinggangnya. Suhu di telapak tangannya membuat kulit Tiffany memanas dan tubuhnya bergetar.

Tiffany Song menatapnya, mencoba mengatakan sesuatu untuk meredakan ketegangan di hatinya. Taylor Shen berbisik telinganya, "Tahukah kamu berapa lama aku menunggumu?"

Tiffany Song sangat cemas dan terlalu gugup untuk berbicara.

Taylor Shen menundukkan kepalanya, mencium bibir Tiffany Shen dan berkata dengan lembut, "Tiffany, maukah kamu menjadi istriku?"

Tiffany Song melihat mata pria di dekatnya begitu dalam dan begitu hangat, tanpa sadar dia mengangguk kepala, menutup mata dan mencium bibirnya perlahan.

Semuanya berjalan begitu lancar, hingga telepon berdering.

Tiffany Song membuka mata dan melihat ponsel di atas meja samping tempat tidur, dia mendorong tubuh Taylor Shen dan berkata, "Taylor, ponselmu berdering, jawab teleponmu."

Seluruh kepala Taylor Shen berkeringat, untuk membuat Tiffany

Song merasa nyaman, dia telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga, tetapi mengapa telepon berdering disaat seperti ini, Taylor Shen merasa sangat ingin menghancurkan ponselnya karena telah mengganggunya.

"Tidak perlu dipedulikan, kita lanjutkan."

Tiffany Song juga tidak ingin berhenti, tetapi telepon terus berdering, "Jawab teleponmu, mungkin ada sesuatu yang mendesak yang membutuhkanmu."

Taylor Shen tidak punya pilihan selain mengambil ponselnya, dia sangat kesal sehingga menjawab ponsel tanpa melihat nama penelepon. Dia berkata dengan dingin, "Kamu lebih baik berbicara sesuatu yang penting, kalau tidak ..."

"Taylor, selamatkan aku, selamatkan aku ... ah ..." Teriakan seorang wanita dari telepon membuat Taylor Shen langsung terdiam, dia berguling bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke ruang ganti, berkata “Apa yang terjadi? Di mana kamu? "

"Taylor, aku di apartemenmu, datang dan selamatkanku, aku sangat takut, datang dan selamatkan aku." Setelah Angelina Lian selesai bicara, telepon terputus. Taylor Shen berteriak memanggil nama Angelina beberapa kali dengan panik, tetapi tidak ada jawaban, ketika dia menelepon lagi, telepon di tutup.

Talyor Shen berpikir apa Angelina Lian dalam situasi berbahaya, dia segera meletakkan ponselnya dan mengambil pakaiannya. Setelah dia mengganti pakaiannya dan hendak keluar, dia melihat Tiffany Song berbaring di atas ranjang ditutupi selimut. Taylor Shen duduk di samping tempat tidur dan berkata, "Tiffany maaf, aku akan pergi, kamu tidur dahulu, jangan tunggu aku."

Tiffany Song mencengkeram selimut dengan kedua tangannya, tubuh di bawah selimut masih terasa panas, tetapi hatinya terasa dingin. Dia memanggil nama seorang wanita, mendengar dia memanggil Angelina, siapa Angelina? Apa Taylor keluar malam ini untuk gadis yang bernama Angelina?

Melihat Tiffany yang terdiam, Taylor mencium dahinya dan berkata, "Jangan dipikirkan, tunggu aku pulang.”

Setelah itu, Taylor Shen melangkah keluar dari kamar. Tiffany Song duduk, mencengkeram selimut, hatinya terasa kosong mendengar langkah kaki di luar pintu menghilang. Dia berbaring kembali ke tempat tidur dengan lemah dan memperingatkan dirinya sendiri: Tiffany Song, jangan terlalu dipikirkan, kamu harus percaya kepadanya.

......

Taylor Shen bergegas ke apartemen yang ada di pusat kota, membuka pintu dan masuk, seluruh ruangan gelap, dia berjalan ke teras, menyalakan saklar lampu, dan ruang tamu menjadi terang.

Di sudut ruang tamu, dia melihat Angelina Lian yang menggigil. Taylor Shen menghela napas lega, berjalan cepat dan berjongkok di depannya, "Angelina, ada apa denganmu?"

Angelina Lian berputar sedikit, saat dia menatap mata Taylor Shen, dia langsung memeluknya dan terisak, "Taylor, aku takut, aku tidak ingin tinggal di sini, aku takut."

Taylor Shen merasa sangat kasihan, dia menepuk punggungnya dan berkata, "Jangan takut, aku di sini, jangan takut."

Angelina Lian menangis dan memeluknya sampai dia melepaskannya. "Taylor, dia datang untuk menangkapku. Baru saja dia datang untuk menangkapku. Dia ingin membawaku pergi, aku takut dia tidak akan membiarkanku pergi."

Gadis di pelukannya terlihat begitu rapuh seperti akan pecah ketika disentuh, Taylor Shen merasa tidak nyaman, dia mengulurkan tangan memeluknya dan meletakkannya di sofa ruang tamu, “Angelina jangan takut, dia sudah mati, dia tidak akan menyakitimu."

Angelina Lian menggelengkan kepalanya, "Tidak, dia belum mati, dia baru saja kemari, selamatkan aku, selamatkan aku, aku tidak mau tinggal di sini."

Taylor Shen menatap matanya yang sangat ketakutan, dan membuat hatinya merasa cemas. "Angelina, pria itu sudah mati, dia sudah mati."

“Kamu tidak percaya padaku, aku tidak berbohong, dia benar-benar datang kepadaku, dia berkata akan membawaku pergi, dia bilang dia kesepian.” Angelina Lian berkeringat dan air matanya tampak lemah dan tidak berdaya.

Taylor Shen sedikit mengernyitkan dahi, lalu mengeluarkan ponsel menelepon Cristian dan memintanya untuk segera datang ke apartemen.

Cristian segera tiba dan memeriksa video pengintaian dari jam delapan malam sampai jam sebelas malam untuk melihat apakah ada yang datang. Mereka dengan cepat menemukan video pengawas,seseorang memang datang mengetuk pintu di waktu itu, tetapi pergi setelah beberapa menit bahkan tidak memasuki pintu.

Taylor Shen menonton video pengawasan, lalu melihat Angelina Lian yang bersandar di sofa. Christian berkata: "Aku baru saja bertanya kepada penjaga keamanan, seluruh listrik di apartemen terputus sekitar jam sepuluh dan segera dipulihkan dalam waktu sekitar beberapa menit. Aku curiga bahwa lingkungan yang baru dan kegelapan ini menyebabkan nona Lian teringat masa lalu dan berpikir bahwa dia sedang mencarinya."

Taylor Shen mengerutkan kening, "Apakah maksudmu dia mengalami paranoia yang serius?"

Christian mengangguk berkata, "Nona Lian datang ke tempat yang tidak dia kenal dan mudah sakit. CEO Shen, aku sarankan anda membawanya ke rumah sakit untuk memeriksa apakah kondisinya semakin memburuk dan perlu dirawat."

Taylor Shen merasa sakit kepala, dialah yang menyebabkan Angelina Lian menjadi sakit. Dia berjalan ke arahnya, berjongkok di depannya, dan berkata dengan lembut, "Angelina, maukah kita pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan?"

Berbicara tentang rumah sakit, wajah Angelina Lian berubah drastis, dia menggelengkan kepala tidak ingin ke rumah sakit. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke rumah sakit, aku tidak ingin pergi ke tempat yang dingin itu, tolong jangan kirim aku ke sana, mereka akan memborgolku dan memperlakukanku seperti orang gila, aku tidak gila, aku bukan orang gila."

Angelina Lian sangat emosional sehingga Taylor Shen tidak berani membawanya dengan paksa. Dia memegang bahunya yang bergemetar dan berkata, "Oke, kita tidak akan pergi ke rumah sakit, kamu tidak akan pergi ke rumah sakit, kamu tenang."

"Taylor, aku tidak ingin tinggal di sini, dia telah menemukanku di sini, dia akan datang lagi, dia berkata lain kali dia akan datang mengambil nyawaku. Taylor, tolong bawa aku pulang, tolong bawa aku pulang." Angelina memelukannya dengan sangat erat.

Taylor Shen menghela nafas "Baiklah, aku akan membawamu pulang."

......

Di dalam mobil, Christian sedang mengemudi, Angelina Lian bersandar di bahu Taylor Shen dan tertidur. Christian melirik kaca spion dengan bimbang berkata, "CEO Shen, atau lebih baik mengatur psikiater datang ke rumah untuk memeriksa Nona Lian, kondisinya sekarang tidak dapat dibiarkan atau penundaan hanya akan memperburuk kondisinya."

Taylor Shen melihat Angelina Lian yang tertidur sambil memegang pakaiannya dengan erat, dan berkata "Christian, kamu bisa mengaturnya, minta dokter memakai pakaian kasual dan jangan memaksa dia."

"Aku mengerti."

Mobil memasuki Villa, Tiffany Song belum tidur, setelah Taylor Shen pergi, dia tidak tidur. Awalnya dia ingin berpakaian dan pergi, tetapi mengingat Taylor memintanya untuk menunggu, jadi dia tidak pergi.

Mendengar ada suara di luar, Tiffany Song segera bangun dari ranjang, berjalan ke arah jendela, membuka tirai dan dan melihat Taylor Song turun dari mobil menggendong seorang gadis berambut panjang, dari kejauhan dia tidak dapat melihat wajah gadis itu.

Entah mengapa, tiba-tiba Tiffany Song merasa tidak nyaman, dia menutup tirai jendela, berbalik badan dan duduk di tempat tidur. Hatinya merasa semakin tidak nyaman, dia mengganti pakaian dan pergi membawa tasnya.

Begitu sampai di tangga, Tiffany Shen dari lantai atas melihat Taylor Shen menggendong seorang gadis, dia berdiri di tempat, menatap gadis di pelukannya, gadis itu terlihat sangat polos dan tidak asing, seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

Taylor Shen mendongak kepala, melihat Tiffany Song sudah berpakaian rapi, berdiri di tangga atas membawa tas. Dia mengerutkan kening, dengan tidak senang berkata, "Sudah sangat malam kamu mau pergi kemana?"

Tiffany Song menatapnya dengan dingin dan berkata, "Kamu membawa pulang wanita lain, untuk apa aku tinggal di sini?”

Taylor Shen marah kepadanya, "Kembali ke kamar, aku akan segera naik."

"Aku bukan pelayanmu, apa kamu akan kembali kepadaku setelah kamu selesai." Tiffany Song melihat mereka, semakin merasa tidak nyaman, semakin dia merasa cemburu di dalam hatinya.

"Kamu tidak boleh pergi!" Taylor Shen berkata dengan nada suara memerintah, jika bukan karena hal ini, mungkin Tiffany juga tidak kuat untuk berdiri di sini, dan akan mencintainya sampai mati dan tidak akan membuatnya berpikir yang tidak-tidak. Setelah memikirkan hal ini, Taylor Shen dengan nada suaranya yang lembut berkata "Kembali ke kamar, aku akan menjelaskannya kepadamu."

Tiffany Song melihat gadis di pelukan Taylor, bulu matanya bergetar, jelas dia tidak tidur, tetapi berpura-pura tidur, mengapa Taylor Shen menggendongnya.

Melihat sikap Taylor Shen, dia sungguh tidak mengerti. Tiffany Song mengertakkan gigi dan berbalik ke dalam kamar dengan marah.

Angelina Lian tidak menyangka di rumah Taylor Shen ada seorang wanita. Mendengarkan nada percakapan mereka, sepertinya Taylor Shen sangat memperhatikannya. Angelina ingin membuka mata untuk melihat seperti apa wajah wanita itu, tetapi dia takut Taylor Shen akan tahu bahwa dia berpura-pura tidur.

Taylor Shen meletakkan Angelina Lian di atas tempat tidur besar di ruang tamu, dan dia menutupinya dengan selimut tipis. Dia tidak berhenti sejenak, segera berbalik dan keluar.

Taylor Shen kembali ke kamar tidur utama, melihat Tiffany Song berdiri di depan jendela yang terbuka sehingga angin malam bertiup masuk dan meniup rambut panjangnya.

Taylor Shen sangat tertekan, meraih pintu kamar tidur utama, menekan kunci pintu dengan tangannya, dan berjalan cepat memeluk pinggangnya dari belakang, merasakan tuhuh Tiffany yang bergetar, jantungnya pun bergetar, dia menggigit telinganya dan berkata, "Sayang, mari kita lanjutkan."

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu