You Are My Soft Spot - Bab 375 Aku Merindukanmu, Merindukan Sampai Hati Terasa Sakit (3)

Seluruh tubuh Jordan Bo bergetar, sudah beberapa hari tidak menyentuhnya, Dia mana bisa cepat?

Dia membalikkan keluar kepalanya dari dalam bantal, kembali mencium bibirnya, Dia dengan pelan berkata : “Malam panjang, mimpimu tidak akan begitu cepat bangun.”

Stella Han tidak tahu dirinya sudah mimpi berapa lama, terus berada dalam suasana yang membuat malu orang itu, Dia menempel di telinganya menarik nafas, mengatakan kata romantis untuknya, Dia di bawah tubuhnya bergetar seperti daun di dalam angin, Dia seperti tidak tahu lelah.

Stella Han merasa dirinya tidak tahu malu, bermimpi melakukan seks kenapa bisa melakukan begitu lama, terus tidak berhenti. Akhirnya, di dalam suara mengerang pria, Dia melepaskannya.

Saat itu, Dia sudah kelelahan tidak bisa membuka mata, hanya merasakan tangan pria yang bertenaga mengendongnya, meletakkan di atas kasur, pergi mengambil air hangat membersihkan untuknya, lalu di depan dada terasa dingin, lalu Dia sudah tertidur.

Setelah Jordan Bo mendapatkan kepuasan, perasaan sangat baik, Dia mengulurkan tangan memeluk wanita yang telanjang ke dalam pelukannya, mencium rambutnya yang dibasahi keringat, satu hati tidak pernah sepuas ini.

Dia mengatakan Dia merindukannya, merindukan sampai di dalam mimpi melakukan dengannya, masih berinisiatif melayaninya, ini membuatnya sangat memiliki rasa pencapaian, lebih membuatnya memiliki rasa pencapaian dibandingkan mendapatkan proyek puluhan miliar.

Pikiran wanita ini disembunyikan ada seberapa dalam, kalau bukan Dia mabuk hari ini, mungkin Dia selamanya tidak bisa membuka mulutnya, mendengar sebuah perkataan jujur dari mulutnya. Pria yang sudah kelelahan satu malam, saat ini sedikitpun juga tidak lelah, malah sangat bahagia, Dia menundukkan tubuhnya, mencium bibirnya sesaat baru dengan tidak rela pergi, Dia tidak lelah, Dia masih menginginkannya, hanya takut Dia kelelahan.

Tangan dan kaki kecilnya itu telah disiksa olehnya, beberapa hari berjalan tidak normal, kelak tiap hari ada permen untuk dimakan, Dia tidak buru-buru untuk saat ini.

Dia tiba-tiba teringat sesuatu, meletakkannya kembali ke kasur, datang keluar, memungut celana di samping sofa, Dia mengeluarkan sebuah kotak beludru biru, hadiah yang Dia belikan untuknya di Provence, ingin mencari kesempatan memberikan padanya, saat pulang lalu bertengkar dengannya, Dia emosi langsung membuangnya ke tong sampah.

Esok harinya, bibi yang datang membersihkan memungutnya, meletakkan di atas mejanya, Dia melihat emosi lalu membuangnya lagi, bibi bersih-bersih kembali memungut meletakkan ke mejanya, emosinya sudah berlalu langsung berpura-pura tidak melihatnya.

Hari ini datang kemari, Dia dengan tidak tersadar memasukkannya ke kantong celana, awalnya tidak memikirkan bisa bertemu dengannya, malah tidak menduga ada hal mengejutkan yang terjadi. Mengetahui Dia merindukannya, mengetahui dalam hatinya ada dirinya, ini bagi dirinya adalah hal mengejutkan yang sangat besar.

Perasaannya sampai akhir bukan dirinya sendiri yang memilikinya.

Dia membuka kotak beludru biru, mengeluarkan sebuah kalung yang bercahaya, Dia membalikkan tubuh datang ke sisi kasur, mengangkat kepalanya, memakaikan kalung ke lehernya, berlian kuning yang sangat berharga, di bawah batu berlian masih terukir dua nama Stella Han, bukan Dia yang menyuruh orang mengukirnya, saat melihat hadiah menyadarinya, Dia seperti mendapatkan harta karun saja.

Selesai memakaikan kalung untuknya, Dia bagaimana melihat bagaimana menyukai, bibir tipis turun, membuat serangkaian jejak ciuman. Mendengar Dia mendesah pelan, Dia baru melepaskannya, merangkulnya dengan puas tertidur.

……

Esoknya, Stella Han bangun dengan sekujur tubuh yang sakit, Dia membuka mata, melihat kamar yang asing, otaknya yang lambat akhirnya teringat sesuatu. Acara perayaan semalam, Dia sudah mabuk, keluar mencari toilet lalu sudah terputus.

Dia menahan tubuh duduk, selimut tipis merosot turun, dadanya terasa dingin, Dia segera menundukkan kepala melihat, melihat di depan dada serangkaian jejak ciuman itu, dan keanehan tubuh, Dia seketika terkejut sampai raut wajah memucat.

Tidak, tidak mungkin!

Dia segera bangkit, tidak sengaja terjatuh dari atas kasur, Dia mengerang kesakitan sesaat, Dia tidak sempat menunggu rasa sakit itu pergi, lalu segera bangkit dari lantai mencari baju, sepasang kaki terus bergetar, Dia malah tidak mengingat semalam telah terjadi apa, Dia telah melakukannya dengan pria asingkah?

Pasti, berbagai reaksi di tubuhnya cukup menjelaskan Dia sudah berhubungan sembarangan setelah mabuk. Dia memegang kepalanya, dalam hati membenci dirinya sendiri, Stella Han, kamu sudah berapa lama tidak ada pria, kehausan sampai seperti ini?

Dia dengan kesakitan menjongkok di atas lantai, kalau Jordan Bo mengetahui Dia telah melakukannya dengan pria asing , Dia bisa tidak memandang rendah dirinya? Stella Han kesakitan dan menyalahkan diri, bagaimana? Dia saat ini begitu kotor, masih ada kepantasan apa menyukainya lagi?

Stella Han satu hati putus asa, Dia kenapa begitu tidak mencintai diri sendiri, Dia bangkit, dengan tidak stabil berlari masuk ke dalam kamar mandi, berdiri di bawah pancuran air dingin, air dingin membasahi tubuhnya, sekujur tubuhnya mengigil, hatinya tersayat.

Tidak tahu telah berlalu berapa lama, Stella Han dengan raut wajah pucat keluar dari kamar mandi, kulit di tubuhnya sudah digosok hingga memerah, mata juga sudah membengkak, seperti telah sakit berat.

Di atas kasur diletakkan satu set baju yang baru, Dia dengan gemetar mengambil baju memakai, satu tubuh kedinginan sampai gemetar.

Saat memakai baju, Dia baru menyadari di depan dadanya bertambah sesuatu, menundukkan kepala melihat, terlihat sebuah kalung yang bercahaya, kalung ini darimana, semalam Dia jelas tidak memakai aksesoris apapun, ini adalah bayaran pelacur yang ditinggalkan oleh pria asing itu?

Dia sangat emosi, mengulurkan tangan beberapa kali menarik kalung, menggunakan tenaga melemparnya, kalung menghantam sesuatu, memantul ke tanah, cahaya itu menusuk matanya, Dia menjongkok di lantai menangis tersedu-sedu.

Stella Han tidak tahu dirinya bagaimana keluar hotel, Dia merasa sangat sedih dibanndingkan saat bercerai dengan Jordan Bo. Sebelumnya, Dia masih memiliki modal untuk sombong, di dalam hidupnya hanya ada Jordan Bo satu pria, Dia pantas untuknya, hanya Dia tidak mencintainya saja, tapi saat ini, Dia masih berani mengatakan cintakah?

Tidak, mengungkit kata ini lagi, hanya akan menghina dirinya, Dia tidak pantas!

Stella Han mengemudi mobil pulang ke Vanke City lalu jatuh sakit, awalnya demam, lalu batuk, demam beserta batuk, Dia sakit tidak bangun. Dia menelepon asisten, menyuruhnya membawakan obat datang, masih secara khusus mengatakan beli satu kotak obat penunda kehamilan darurat.

Dia dengan tidak jelas tidur dengan pria asing, Dia tidak bisa kembali tidak jelas mengandung anak orang lain, kalau tidak Dia lebih baik mati.

……

Jordan Bo tidak tahu Stella Han salah paham dirinya telah ditiduri pria lain, jam enam pagi teleponnya berdering, di telepon dari Perancis, saat itu Dia terkejut tidak ada rasa mengantuk lagi, segera menenangkan adik keempat beberapa kata, mengatakan akan segera kesana.

Selesai memutuskan telepon, keningnya bertambah rasa berat, membalikkan kepala melihat wanita yang tidur terlelap, Dia tidak ingin berpisah dengannya, ingin membawanya ke pesawat, Dia pergi kemana Dia lalu ikut kemana.

Tapi tidak bisa, masalah yang adik keempat temui kali ini lebih rumit, masalah yang berhubungan dengan kakak dan sahabatnya, Dia mengetahuinya hanya akan lebih khawatir. Dia menundukkan tubuh mencium keningnya sesaat, lalu menelepon Vincent Xu, menyuruh Vincent Xu mengirimkan dua baju kemari.

Gaun Stella Han sudah dirobek olehnya tidak bisa dipakai lagi, Dia ingin pergi harus mengurus masalah dengan baik. Vincent Xu sangat cepat mengantar baju datang, Dia menerima baju menyuruh Vincent menunggu di luar pintu.

Dia selesai mandi, memakai baju, duduk di samping dengan tidak rela menciumnya, takut Dia bangun tidak menemukannya bisa khawatir, Dia mengeluarkan kertas catatan, menuliskan di atas : Istri, ada urusan penting harus dinas sebentar, tunggu aku pulang, suami!

Dia ragu-ragu sesaat, juga tidak menuliskan kata aku cinta padamu di depan kata suami, hati pria tua selalu merasa canggung, Dia lebih menyukai menggunakan tindakan semalam, memberitahunya Dia ada seberapa mencintainya.

Dia meletakkan kertas catatan di atas baju, lalu mencium bibir wanita, melihat waktu tidak bisa ditunda lagi, Dia baru dengan tidak rela pergi. Siapa yang tahu saat menuntup pintu, angin berhembus, lalu meniup jatuh kertas catatan ke celah antara kasur dan kepala kasur, Stella Han sama sekali tidak melihatnya.

Vincent Xu mengantar Jordan Bo ke bandara, Jordan Bo tidak tenang kepada Stella Han, menyuruh Vincent Xu pulang menunggu, setelah Dia bangun antar Dia pulang. Menunggu Vincent Xu dari bandara sampai ke hotel, Dia sudah menunggu beberapa jam di luar pintu tetap tidak melihat Stella Han keluar. Handphonenya terus berbunyi semua adalah urusan pekerjaan. Dia sambil menyelesaikan pekerjaan, sambil turun menanyakan resepsionis, baru mengetahui tamu kamar itu sudah keluar.

Dia segera kembali ke kamar, di kamar sebuah aroma sangat besar pria dan wanita setelah bercinta, Dia melihat sekeliling kamar, lalu melihat kalung yang tidak bersalah berbaring di sudut dinding itu.

Vincent Xu memungutnya, ini dibeli oleh Jordan Bo di Perancis, waktu itu Dia berada di sana melihat tampilan CEO Bo yang sangat bahagia memegang kalung ini, saat ini malah dengan tidak bersalah berbaring di lantai.

Dia tidak mengerti di tengah-tengah telah terjadi apa, lebih tidak tahu bisa terjadi salah pengertian sebesar ini.

Dia buru-buru membereskan baju yang ditinggalkan Jordan Bo, lalu membalikkan tubuh pergi.

……

Stella Han demam tinggi tiga hari berturut-turut, panas sampe tidak begitu jelas mengenali orang, bibi Huang yang Dia pekerjakan datang bekerja seperti biasa, sekalipun Evelyn tidak ada di rumah, rumah juga banyak hal perlu mengandalkan bibi Huang, jadi Dia tidak memecatnya.

Tiga hari ini, bibi Huang terus menjaganya, tapi Dia makan apa muntah apa, tubuh sudah kurusan. Bibi Huang melihatnya merasa kasihan, menelepon ke markas militer sana, mengatakan Stella Han sudah sakit, ingin bertemu dengan Evelyn.

Tuan besar Bo segera menyuruh prajurit pergi ke sekolah dasar distrik militer menjemput anak pulang, mengantarkannya ke Vanke City. Stella Han dengan tidak jelas melihat putrinya, Dia memeluk putrinya dalam pelukan, menangis tersedu-sedu.

Penyakit datang dengan mudah, untuk sembuh sangat sulit. Evelyn kembali ke sisi Stella Han, Stella Han baru mulai bersemangat, makan obat makan makanan, Evelyn mengambil semangkuk bubur, anak yang kecil menyuapi mama makan, “Mama, bibi Huang mengatakan kamu harus banyak makan, tubuh baru bisa lebih cepat sembuh.”

Stella Han membuka mulut makan, dengan serius melihat Evelyn, bocah kecil sudah sedikit kurus, rambut dikepang dua, saat kecil masih mirip dengannya, saat ini semakin besar semakin mirip Jordan Bo. Memikirkan pria itu, Dia teringat kebebasan dengan pria asing malam itu, hati kembali merasa sangat kesakitan, makanan yang dimakan semuanya dimuntahkan kembali.

Mereka jelas sudah bercerai, Dia tidur dengan orang manapun tidak ada hubungan dengan Jordan Bo lagi. Tapi tubuhnya seperti telah memiliki jejaknya yang tidak bisa dihilangkan dengan mudah, menolak memiliki hal yang intim dengan orang lain itu.

Evelyn melihat Dia menutup mulut berlari ke dalam kamar mandi, Dia sangat khawatir, mama tidak bisa makan sesuatu, sakitnya bagaimana bisa sembut?

Kemudian Stella Han sampai akhir sudah menerima kenyataan ini, perlahan menjadi semangat, hanya saja ini sudahlah hal lima hari kemudian. Lima hari ini, Jordan Bo terus menelepon Stella Han, handphonenya tidak aktif, menghubungi Firma tempat kerjanya, asistennya mengatakan Dia sudah sakit.

Jordan Bo sambil sibuk di Perancis, sambil mengkhawatirkan orang di China itu, sangat berharap memiliki ilmu membagi diri, segera terbang kembali menemuinya. Taylor Shen dapat melihat Dia tidak konsentrasi, Dia satu wajah kelelahan berkata : “Kakak pertama, kamu pulang saja, di sini ada aku.”

Jordan Bo mengerutkan kening menatapnya, “Masalah masih belum selesai, kamu menyuruh aku pulang kemana?”

“Pulang ke tempat yang seharusnya kamu pulang, Tiara adalah gadis yang jujur, kamu berikan Dia sedikit banyak kesabaran.” Taylor Shen tidak melewatkan ekspresi Jordan Bo yang terus menatap handphone, Dia pernah melewati rasa menunggu telepon, setiap telepon yang masuk, malah bukan orang yang Dia ingin menelepon datang, rasa kecewa dan sakit hati itu, pikirannya dengan jelas ditunjukkan di wajahnya, Dia bagaimana bisa mengabaikannya.

Mengenai Tiffany……, keningnya mengerut, sama sekali tidak menduga, sudah menghabisi Karry Lian, masalah besar yang sebenarnya malah adalah penyakitnya.

Jordan Bo mengulurkan tangan memukul pundaknya, Dia berkata : “Aku dan Stella Han masih memiliki waktu yang panjang, kalian saat ini barulah saat paling kritis, tunggu aku merasa bisa dengan tenang pulang, tidak perlu kamu mengusir, aku juga bisa pulang sendiri.”

Taylor Shen berterima kasih dalam hati, beberapa hari ini, kalau bukan Jordan Bo menemaninya di sini, Dia takut dirinya sudah tidak dapat menahan lagi.

Jordan Bo tidak bisa menghubungi telepon Stella Han, juga tidak bisa menemukan orangnya, dalam hati benar panik muncul emosi, Dia menelepon kepada Vincent Xu, menyuruhnya tidak peduli bagaimana harus menemukan Stella Han, suruh Stella Han meneleponnya.

Vincent Xu mana berani melawan perintah bos, hanya bisa datang ke rumah. Stella Han datang membuka pintu, baru sembuh dari sakit, raut wajahnya kelihatan sangat tidak baik, melihat Vincent Xu datang, Dia dengan tidak tersadar melihat ke belakang, tidak melihat Jordan Bo, Dia baru merasa lega, disaat yang sama hati juga merasa sangat sakit.

Vincent Xu melihat Stella Han, terus merasa Dia tidak terlalu bersemangat, kadang kala masih batuk kecil, Dia berkata : “Nona Han, CEO Bo terus tidak bisa menghubungimu, menyuruhku datang melihat, bagus melihat kamu tidak apa-apa.”

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu