You Are My Soft Spot - Bab 279 Hangat Di Atas Gunung, Kamu Bahkan Tidak Terlihat Malu (2)

Saat turun dari gunung, Vero He meringkuk dan bersandar pada kursinya, perasaan agresif tadi itu membuat kepalanya terasa sangat berat saat ini, ia mungkin dapat merasakan bahwa ia pasti sudah sakit flu.

Taylor Shen juga tidak jauh berbeda, pernafasannya terdengar sedikit memeberat, hidungnya juga sudah mulai tersumbat, ia memaksa dirinya untuk terus fokus berkendara menuruni gunung.

Ketika tiba di area kota, waktu sudah berlalu tiga jam. Taylor Shen langsung membawanya kembali ke Sunshine City, mobil berhenti di luar Sunshine City, ia kemudian menggendongnya dan menyadari bahwa wajahnya itu memerah tidak normal.

Hatinya langsung terkejut, ia mengulurkan tangannya dan mengelus dahinya, tangannya merasakan panas, ia langsung bergegas turun dari mobil, membungkusnya erat dengan menggunakan selimutnya, lalu menggendongnya melalui taman bunga dan langsung masuk ke dalam vila.

Ada orang yang sedang di ruang tamu, ia langsung berkata,”Bibi Lan, telepon dokter keluarga untuk datang kemari sejenak, Tiffany demam.”

“Baik, Tuan,”orang yang menjawabnya itu adalah seorang wanita muda, Taylor Shen menghentikan langkah kakinya, berpaling, lalu melihat Luna Bai sedang menggenggam sebuah kemoceng di tangannya dan berdiri di tengah ruang tamu, ia mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata, lalu menggendong Vero He naik ke lantai atas.

Bibi Lan berjalan masuk dari luar melihat Rolls Royce di luar itu, ia kemudian bertanya,”Apakah Tuan sudah pulang?”

“Sudah, dia menyuruhmu untuk menelepon dokter keluarga, sepertinya Nyonya jatuh sakit,”ucap Luna Bai dengan sopan.

Bibi Lan langsung meletakkan keranjang sayur, pergi mengambil buku telepon, dan menelepon dokter keluarga.

Luna Bai berdiri di sisinya, lalu menatpa ke arah lantai dua, tatapannya itu terlihat sangat mendalam.

Setelah Bibi Lan selesai menelepon, ia pun menyuruh Luna Bai untuk membawa keranjang sayur itu ke dapur dan merapikannya, lalu langsung bergegas ke lantai atas.

Taylor Shen meletakkan Vero He diatas tempat tidurnya, pipinya terlihat sangat memerah, nafas yang ia hembuskan bahkan sangat panas. Ini adalah salahnya karena tidak bisa menahan diri, ia sudah tahu jelas bahwa udara sedang sangat dingin, namun ia tetap saja tidak bisa menahan ketertariaknnya dan terus menginginkannya.

Ia menyelimutinya, lalu Bibi Lan melangkah masuk, ketika ia melihat wajah kecil Vero He memerah, ia pun langsung bergegas berkata,”Tuan, apa yang terjadi dengan Nyonya? Mengapa ia tiba-tiba sakit berat seperti ini, apakah kita perlu mengantarnya ke rumah sakit?”

Taylor Shen mengelus hidungnya dengan perasaan canggung,”Dia kedinginan, Bibi Lan, buatkan sedikit sup jahe gula merah untuk mengurangi rasa dinginnya terlebih dahulu.”

Ini sudah kedua kalinya Tiffany demam, kondisi tubuhnya selalu saja kurang baik, sehingga ia mudah sekali kedinginan jika tidak diperhatikan dengan baik.

Setelah menenangkannya, Taylor Shen berdiri dan pergi menuju kamar mandi, mandi air hangat, namun kondisinya masih saja belum membaik, namun semakin memburuk. Ia tidak hanya sakit kepala, tetapi tenggorokannya bahkan mulai terasa sakit.

Ia membuka selimutnya dan berbaring di sisinya, lalu tertidur tidak lama kemudian.

Pada saat Bibi Lan membawa dokter keluarga masuk dan melihat mereka berdua tidur saling berpelukan, dia dan dokter keluarga itu pun saling bertatapan, apakah ia kini masih harus mengecek kondisi kesehatannya? Bibi Lan teringat kembai akan wajah Vero He yang memerah tidak biasa tadi, sehingga ia pun akhirnya memperbolehkan dokter keluarga itu untuk masuk.

Bibi Lan berdiri di sisi tempat tidurnya dan perlahan berbisik,”Tuan? Tuan? Dokter keluarga sudah tiba.”

Taylor Shen membuka matanya, mereka berdua kini panas hingga akhirnya menjadi gumpalan bola api, nafasnya terdengar sangat berat dan panas, tatapannya kemudian tertuju kepada dokter dan berkata,”Mohon cek kesehatan kami berdua sejenak.”

Setelah selesai berbicara, tubuhnya masih saja kekurangan tenaga hingga ia akhirnya kembali tertidur.

Bibi Lan melihat kedua pasien yang tertidur di tempat tidur itu dan tertawa, kemana mereka pergi kemarin malam, mengapa mereka akhirnya pulang dalam kondisi sakit seperti ini?

Dokter keluarga mengecek temperatur mereka berdua, demam mereka masih saja tidak kunjung reda, ia kemudian membuka sekantung cairan, dengan satu gatungan di sisinya, mereka berdua kemudian diinfus bersama-sama. Setelah selesai diinfus, sore hari sudah tiba, dokter keluarga terus mengawasi mereka, lalu pergi setelah demam mereka mereda.

Vero He tidak tertidur terlalu tenang, mimpinya menjadi sangat konyol, ada orang yang sedang memutar lagu, lalu mengatakan sesuatu kepadanya, ia merasa sangat akrab dengan melodi lagu tersebut, namun ia tidak ingat dimana ia pernah mendengarnya sebelumnya, orang itu terus berbicara, namun dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas, pikirannya itu sangat berantakkan. Banyak sekali hal yang terus berlalu di pikirannya, namun banyak juga hal yang pergi meninggalkan pikirannya.

Kepalanya itu sakit hingga hampir saja meledak, ia mengulurkan tangannya dan menutup telinganya, lalu menyadari bahwa lengannya kini sedang terikat di kursi, ia berteriak keras,”Jangan katakan lagi, jangan katakan lagi, kepalaku sangat sakit.”

Ia berteriak keras hingga ia akhrinya dapat mendengar jelas ucapan orang tersebut,”Tiffany, jangan percaya kepada orang lain, jangan percaya kepada Taylor Shen, Jacob Shen itu adalah bukti Taylor Shen berselingkuh, bukti dia sudah mengkhianatimu!”

Suara itu terus mengiang di telinganya, kepalanya terasa sakit hingga hampir saja meledak, nafasnya terdengar terengah-engah, hingga ia sepenuhnya menjadi sangat berantakkan,”Pergi, pergi, aku tidak mau mendengarnya, pergi!”

Taylor Shen terlebih dahulu bangun sebelum dirinya, ia sudah sepenuhnya berkeringat, sehingga kondisinya sudah tidak seserius saat ia kembali, ia mendengar suara teriakannya yang tajam dan langsung duduk, ia melihatnya terus menggelengkan kepalanya, wajahnya dipenuhi oleh keringat dingin, ia kemudian mengulurkan tangannya dan perlahan menggoyangkannya,”Tiffany, bangun, kamu sedang mimpi buruk, Tiffany!”

“Tiffany, jangan percaya kepada siapapun, jangan percaya kepada Taylor Shen, Jacob Shen itu adalah bukti Taylor Shen berselingkuh, bukti dia sudah mengkhianatimu!”

Vero He akhirnya tidak dapat menahannya lagi, ia berteriak dan langsung duduk dengan rasa takut yang memenuhi hatinya dan nafas yang terengah-engah, seluruh tubuhnya terlihat seakan-akan baru saja keluar dari air, karena dipenuhi oleh keringat.

Taylor Shen melihat seluruh tubuhnya bergemetar, ia pun langsung mengambil selimut dan membungkusnya, karena ia khawatir kondisi penyakitnya akan memburuk lagi. Dia duduk di sisinya, terus menghela nafas berat, dan melihatnya dengan tatapan khawatir,”Tiffany, mimpi buruk apa yang baru saja kamu alami, kamu tetap saja tidak bangun walaupun aku terus memanggilmu.”

Vero He berpaling melihatnya, lalu teringat kembali kalimat yang terus terulang di dalam mimpinya itu, ia sesekali menatapnya tajam, lalu nafasnya pun perlahan menenang.

Taylor Shen tiba-tiba merinding oleh karena tatapannya ini, ia mengulurkan tangannya dan menggoyangkannya di depan matanya, bibir tipisnya kemudian tersenyum,”Sepertinya demammu itu membuatmu bodoh, apakah kamu kini sudah tidak mengenalku?”

Suaranya diikuti oleh suara hidung yang berat, mereka berdua kali ini sakit demam bersama-sama. Namun jika diingat kembali, semua itu terasa sangat pantas.

Tatapan Vero He yang tercengang itu perlahan mulai kembali bergerak, ia masih tidak bisa sepenuhnya membedakan mimpinya dan kenyataannya, ia membuka mulutnya dan baru menyadari bahwa tenggorokannya terasa sangat sakit, dengan suara serak, ia berkata,”Aku ingin minum air.”

“Aku akan pergi menuangkannya untukmu.”

Taylor Shen berdiri, pergi ke pinggir meja bulat untuk menuangkan segelas air hangat untuknya, ia kemudian mencicipinya untuk mengecek kehangatannya, lalu meletakkannya di sisi bibirnya. Vero He ingin mengambilnya, namun ia tidak memperbolehkannya dan menurunkan tangannya,”Minum begini saja.”

Vero He perlahan menghabiskan air dalam gelas itu, rasa sakit yang memanas dalam tenggorokannya it pun perlahan berkurang, ia kemudian berkata,”Apa yang terjadi padaku?”

“Demam,”Taylor Shen menatapnya tajam, ia awalnya hanya ingin menciumnya, namun ia tidak tahu bahwa ia akan tidak bisa langsung mengendalikan dirinya ketika tergoda oelhnya. Wanita kecil ini benar-benar sangat memikat, jika tidak, bagaimana ia mungkin terus menempel padanya hingga kehilangan pengendalian.

Vero He tidak mungkin tidak mengerti tatapannya itu, ia menyingkir dari tatapannya dengan perasaan malu, lalu mendengar suaranya yang juga terdengar berbeda,”Apakah kamu juga flu?”

“Iya, sama denganmu, aku juga demam,”Taylor Shen menggenggam gelasnya,”Apakah kamu masih ingin minum?”

“Tidak, tubuhku terasa sangat lengket dan tidak nyaman, aku ingin mandi,”tubuh Vero He berkeringat hingga seluruh pakaiannya pun basah.

Taylor Shen meletakkan gelasnya di atas kepala tempat tidurnya, lalu berdiri dan pergi ke toilet untuk mempersiapkan airnya, ia kemudian keluar tidak lama kemudian, membungkukan tubuhnya dan menggendongnya, Vero He terkejut dan langsung merangkul lehenrya, mengangkat tatapannya dan melihat dagunya yang penuh dengan luka cukur, ia teringat kembali akan suara yang muncul dalam mimpinya tadi, suara yang terdengar sangat akrab baginya, namun juga terdengar sangat jauh.

“Taylor Shen......”

“Hmm?” Taylor SHen menunduk dan meliriknya sejenak, lalu lanjut berjalan menuju kamar mandi.

“Apakah kamu benar-benar mengadopsi Jacob Shen?” Ini adalah beban dalam hatinya, dia tidak ingin pergi menginvestigasinya, dia akan percaya pada jawaban Taylor Shen. Hanya dengan percaya makai a dapat menghindari semua rasa kesal itu.

“Betul, kenapa?” Taylor Shen berjalan masuk ke dalam kamar mandi, menurunkannya di atas lantai, lalu menundukkan kepalanya dan menatap matnaya.

Vero He menggelengkan kepalanya,”Aku hanya bertanya saja, keluarlah, aku mau mandi.”

Taylor Shen menyadari adanya rasa tidak tenang yang tidak terlalu jelas dari ekspresi wajahnya, ia kemudian mengulurkan tangannya dan mengangkat dagunya, lalu memaksanya untuk menatapnya, ia bersikap tegas dan serius, lalu berkata,”Tiffany, Jacob Shen itu dipungut oleh Bibi Lan, lalu aku yang mengadopsinya, percayalah padaku.”

Vero He menganggukan kepalanya,”Iya, keluarlah, aku mau mandi.”

Taylor Shen melepaskannya, jaru panjangnya itu kemudian menuru ke kancing pakaiannya, ia kemudian berkata,”Aku juga sudah berkeringat, kita akan mandi bersama saja.”

“......,”Vero Shen menyingkirkan tangannya, orang ini tetap saja tidak menenangkan dirinya sekalipun ia sedang sakit, ia kemudian berkata,”Keluarlah.”

“Apakah kamu malu?”

“......”

“Kamu bersikap sangat hangat di atas gunung itu, aku bahkan tidak melihatmu merasa malu......,”sebelum Taylor Shen selesai berbicara, Vero He langsung menutup mulutnya, wajahnya terlihat sangat malu,”Taylor Shen, jika kamu terus bersikap seperti ini lagi, aku akan marah.”

Taylor Shen mengerutkan bibrinya, lalu menarik tangannya,”Baiklah, baiklah, aku mengerti, aku tidak akan mengisengimu lagi, aku akan mengambil pakaianmu, demammu baru saja mereda, jangan mandi terlalu lama.”

Setelah selesai memperingatkannya, ia berpaling menutup pintu kamar mandi dan pergi.

Tubuh Vero He terasa langsung melemas ketika meliaht pintu kamar mandi itu ditutup, ia duduk di pinggir bak mandi. Setelah duduk sejenak dan merasa tubuhnya mendingin, ia pun melepaskan pakaian tidurnya yang sudah basah itu, dan masuk ke dalam air.

......

Ketika Vero He sedang berendam, Taylor Shen masuk untuk mengantarkan pakaiannya, lalu kembali memperingatkannya untuk jangan berendam terlalu lama, ia kemudian keluar dan pergi mandi di kamar mandi lantai bawah.

Setelah selesai mandi, seluruh tubuhnya terasa lebih segar, ia mengeringkan rambutnya sambil berjalan naik ke lantai dua, pada saat ia berjalan melewati ruang tamu, seseorang tiba-tiba menabraknya. Pada saat ia berusaha untuk menstabilkan dirinya, ia pun langsung mengulurkan tangannya dan menopang wanita yang hampir terjatuh di lantai itu.

Tidak tahu sengaja atau tidak, namun wanita itu akhirnya jatuh ke dalam pelukannya, dadanya langsung menempel pada dadanya yang kokoh itu, lalu muncul wangi yang mengarah ke hidungnya. Taylor Shen mengerutkan alisnya, bergerak mundur satu langkah dan mnejaga jarak darinya.

Luna Bai langusng berdiri dan menundukkan kepalanya, telinganya kemudian terlihat memerah,”Tuan, maaf, maaf, aku yang tidak berhati-hati saat jalan, sehingga aku menabrakmu, apakah kamu baik-baik saja?”

Taylor Shen meliriknya sejenak, sisi wajahnya terlihat mirip dengan Tiffany, ia tidak bisa berkeras hati terhadap wajah seperti ini, ia hanya bersikap datar dan menjawab,”Tidak apa-apa, hati-hati saat berjalan, rumah ini tidak ada harimau, kamu tidak perlu terburu-buru.”

“Teirma kasih, Tuan, aku mengerti,”Luna Bai terlihat seperti seekor kelinci kecil yang baru saja terkejut, penampilannya itu benar-benar terlihat sangat kasihan.

Taylor Shen tidak melihatnya lagi dan langsung berpaling naik ke lantai atas.

Vero He baru saja selesai mandi, ia belum makan sepanjang hari, sehingga perutnya kelaparan hingga berbunyi, ia kebetulan sedang berencana untuk turun dan mencari makan, ketika pintu kamar dibuka, Taylor Shen berjalan masuk,”Apakah kamu sudah selesai mandi?”

“Iya, aku lapar,”Vero He menatapnya dengan sangat kasihan, ia tidak mempunyai selera makan kemarin malam, sehingga ia tidak makan apa-apa, stamina tubuhnya juga menurun tadi pagi, ditambah lagi dengan tubuhnya yang sakit, ia kini benar-benar sudah sangat lapar.

Taylor Shen melihat rambutnya yang masih lembab, ia kemudian mencari pengering rambut dan mencoloknya, lalu berkata,”Seberapa laparpun, kamu tetap saja harus mengeringkan rambutmu dulu sebelum turun makan.”

“Baik,”Vero He duduk di pinggir tempat tidurnya dan membiarkan ia mengeringkan rambutnya.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu