You Are My Soft Spot - Bab 314 Sendirian Yang Kesepian,Kosong, Dan Dingin (3)

“Aku temani kamu pergi.” Sambil ngomong, Taylor Shen sudah membawa baskom yang ada di tangan Vero He.

Lingkungan di sini sangat sederhana, di dalam kamar selain tempat tidur dan meja, tidak memiliki kamar mandi, harus ke kamar mandi umum yang ada di ujung lorong untuk sikat gigi dan cuci muka, untungnya di sini tersedia air panas selama 24 jam, sudah termasuk fasilitas yang sangat baik.

Mereka bedua berdiri di depan wastafel, Taylor Shen mengeluarkan pasta gigi, lalu memberikan sikat gigi kepadanya, kalau di hitung-hitung, sepertinya mereka berdua jarnag memiliki kesempatan untuk bersiap-siap seperti ini.

Gerakan mereka sikat gigi hampir sama, atas bawah, kiri kanan, tidak terlihat aneh juga.

Melihat Vero He telah selesai menyikat gigi, Taylor Shen buru-buru memberikan handuk hangat yang sudah dikeringkan kepadanya, merawatnya dengan sangat baik. Vero He pun merasakan sikapnya yang begitu perhatian, Ia pun tidak berpikir terlalu banyak.

Setelah sikat gigi dan cuci muka mereka kembali ke kemar, James He sudah tidak tahu kemana, suhu di dalam ruangan sangat tinggi, jadi sarapan pun masih terasa hangat, Taylor Shen menunggu Vero He selesai sarapan baru melihat James He dan Erin masuk ke dalam.

Gaya mereka berdua terlihat semakin aneh dibanding kemarin, terasa sengaja memisahkan diri.

Vero He bertanya kepada mereka: “Kalian sudah sarapan belum?”

“Belum.” James He jalan kemari, mengambil sebuah bakpao lalu berikan kepada Erin, Erin pun mengabaikannya, lalu mengambil sebuah bakpao dan terduduk di samping Vero He sambil makan bakpao.

Vero He melihat gaya mereka berdua, merasa aneh di dalam hati, apa mereka berdua bertengkar?

Setelah sarapan, Marco Xu yang menghilang beberapa hari tiba-tiba muncul, dengar kabar mereka akan kembali ke Kota A hari ini, Dia pun datang kemari untuk mengantar mereka, sekumpulan orang keluar dari hotel, langsung melihat pria yang berdiri di samping mobil Jeep yang berwarna hijau tentara.

Pria yang menjadi tentara selalu terlihat gagah perkasa, sangat menarik perhatian orang. Melihat mereka jalan kemari, Ia pun berdiri dengan tegap, menyambut mereka, Ia menganggukkan kepala kepada Vero He, tatapannya terjatuh pada James He, “Kakak Senior He, apa kabar!”

James He melihat pria yang di depannya ini, tatapannya terlihat sekilas ekspresi yang unik, Dia melirik ke Erin, semalam Dia tidak mau mengikutnya, karena pria ini? teringat hal ini, hatinya pun merasa kurang senang.

Ternyata Dia jauh-jauh kemari, untuk bertemu dengan pacar lama? Pantas Vero He ingin ke Kota A, Erin pun tidak melapor kepadanya, langsung kemari tanpa ijin terlebih dahulu.

Dia menganggukkan kepala, sikap Ia terhadap Marco Xu tidak ramah, Dia melihat ke Erin, berkata: “Masuk ke mobil.”

Marco Xu tidak keberatan terhadap sikap James He, Dia melihat ke Erin, sambil berkata dengan tersenyum, “Tunggu, Erin nanti naik mobil aku.”

Erin? Ujung mata James He berkedut, apakah Dia juga pantas memanggil Ia dengan sebutan Erin? Dengan kesal Ia menatap ke Erin, dengan nada yang dingin James He bertanya: “Naik mobil aku atau mobil Dia?”

“Ada yang perlu aku katakan lagi dengan Kakak Senior Xu, aku naik mobilnya.” Erin dengan tidak sadar mengarah ke Marco Xu, namun Ia tidak tahu kalau gerakan Ia yang ini telah membuat pria marah besar, James He menatap Dia dengan dingin untuk waktu yang lama, lalu berbalik ke mobilnya tanpa mengatakan apapun.

Vero He dan Taylor Shen berdiri di samping, dengan jelas mereka merasakan rasa kesal yang ditahan oleh James He, Vero He melihat ke Erin, lalu melihat ke James He yang masuk ke dalam mobil, lalu Ia pun masuk ke dalam mobil bersama Taylor Shen.

Sekumpulan orang dan mobil pergi meninggalkan Kota kecil Luoshui, di tengah angin yang sejuk, Marco Xu dan Erin berdiri berhadapan, Dia melihat mobil yang pergi menjauh, lalu berkata: “Adik, ayuk masuk ke dalam mobil.”

Tadi Ia sengaja, melihat James He yang memiliki status yang tinggi itu, Dia sengaja ingin merangsangnya, 10 tahun yang lalu, James He merupakan orang legendaris di sekolah militer, Dia seperti semua orang memujanya, menjadikan Dia sebagai panutan.

Sekarang, Dia malah menjadi saingannya.

Erin masuk ke dalam mobil dengan diam, Dia tidak ingin berada dalam satu ruangan dengan James He, Dia takut dirinya tidak sanggup bernafas dengan lancar. Marco Xu masuk ke dalam mobil, menyalakan mobil dan pergi, setelah mereka pergi, di belakang mereka ada sebuah mobil hitam, di dalam mobil hitam itu terdapat seorang pria, wajah pria tersebut terlihat feminim, penuh amarahh.

Dia mengeluarkan hp, menelepon ke sebuah nomor, tidak lama kemudian nomor tersebut tersambung, dengan suara yang dingin Ia berkata: “Mereka sudah meninggalkan Kota kecil Luoshui, kembali ke Kota A, namun semalam mereka menangkap orang aku, dan bertemu dengan penduduk desa yang hidup di sana, apa yang pantas diketahui dan tidak pantas diketahui, sepertinya mereka sudah tahu semua, kamu berhati-hati.”

Sebelah telepon tersebut terdiam selama beberapa detik, kemudian terdengar suara hp dipecahkan.

……

Di dalam mobil sangat hening, Erin menoleh melihat ke luar jendela, pemandangan di luar jendela terus mundur dengan cepat, salju yang memenuhi tatapan matanya, Dia dulu juga pernah memimpikan salju lebat seperti ini, namun sekarang Dia malah merasa salju lebat seperti ini, membuat orang merasa dingin dan sakit sampai ke dalam tulang, sangat mirip dengan tatapan James He melihatnya.

Marco Xu melihat Dia terbengong sambil melihat ke luar jendela, Ia menghelakan nafas, “Adik, aku sudah mengajukan perpindahan, bulan depan aku akan dipindahkan ke Kota Tong.”

Erin tiba-tiba menolehkan kepalanya, menatapannya dengan tertegun, “Kamu ingin berpindah ke Kota Tong, kenapa?”

Marco Xu memiliki prestasi yang luar biasa di militer, kalau Ia terus tinggal di Kota A akan memiliki masa depan yang sangat baik, tidak lama pasti akan menjadi Mayor Jenderal, mengapa Ia menyerahkan masa depan yang begitu baik dan pergi ke Kota Tong.

Marco Xu melirik Dia, lirikan itu membuat hatinya terdenyut, mendengar Marco Xu berkata: “Terlalu lama di suatu tempat, ingin mengganti tempat baru, Kota Tong juga tidak lebih buruk daripada Kota A, setidaknya tidak hidup di bawah kabut setiap hari.”

Erin selalu merasa ucapan Ia yang ini tidak semudah apa yang Ia katakan, pasti ada alasan yang lain, “Kamu di Kota A, memiliki masa depan yang cerah, kamu pergi ke Kota Tong, semuanya masih tidak diketahu.”

“Jadi aku perlu mencobanya bukan, mungkin aku juga akan berhasil di Kota Tong, benar tidak?” Marco Xu berkata dengan santai.

Erin ingin membantah, tetapi Dia tidak bisa membantah sama sekali. Akhirnya, Dia tidak berbicara lagi, Marco Xu sambil menyetir sambil berkata: "Kakak senior He mengundurkan diri dari militer dan menjadi pebisnis, membuat semua orang terkejut, tapi sekarang Dia juga memiliki hidup yang bagus di Kota Tong bukan, Dia bisa, aku juga bisa.”

Erin sepertinya bisa mendengarkan maksud dari ucapannya, ucapannya ada maksud untuk bersaing dengan James He, Dia tidak berpikir dengan mendalam, lalu berkata: “Keluarga He adalah keluarga ternama yang sudah berdiri ratusan tahun, sebelumnya ada Tuan Besar He yang memimpin perusahaan, lalu Tuan Besar He pun sudah menua, James He baru kembali untuk meneruskan bisnis keluarga, juga merupakan pilihan yang tidak bisa terhindari.”

Walaupun Marco Xu adalah orang yang polos, tapi bagaimanapun Ia tetap dapat mendengar maksud ucapan Erin yang membela James He ini, Dia menghelakan nafas dalam hati, Erin sepertinya masih tidak tahu maksud hatinya? Perjalanan Ia kali ini, apakah sudah di takdirkan untuk kembali dengan kekecewaan.

Mereka berdua pun tidak berbicara lagi.

Mobil di depan, James He duduk di kursi samping pengemudi dengan diam seribu bahasa, wajah tampan tersebut terlihat kesal, seperti ada orang yang berutang ratusan miliar kepadanya, supir yang duduk di samping pun bisa merasakan suhu di dalam mobil bahkan lebih rendah daripada suhu di luar, rasanya Ia pun ingin mengubah dirinya menjadi tidak terlihat.

Taylor Shen dan Vero He duduk di kursi belakang, juga merasakan suasana tertekan di dalam mobil, lalu Ia melihat ke kaca spion, namun Ia tidak melihat mobil jeep itu, hanya melihat wajah James He yang sangat tidak enak dilihat itu, Dia berkata: “Kakak, kamu kenal dengan Kakak Senior Xu? Kalian sepertinya sudah kenal lama.”

“Siapa yang kenal lama dengan Dia?” James He berkata dengan nada yang sangat ketus.

Vero He sakit kepala, Dia ini malah mengungkit hal yang tidak harus Ia ungkit, Ia pun hanya bisa diam saja, agar tidak membuat Kakaknya marah lagi. Firasat wanita ini sangat kuat, dari saat Marco Xu muncul di hadapannya, Dia sudah bisa merasakan perasaan Dia terhadap Erin.

Erin memiliki seorang pengagum yang begitu kuat, pantas saja Kakaknya merasa merah, dipikir-pikir, urusan Kakak sendiri juga tidak jelas, Erin kalau berpacaran dengan Marco Xu juga bagus, biar Dia tidak seenaknya saja, agar Ia tidak melakukan apapun sesuai keinginannya saja, di rumah sudah beristri, diluar masih ada pacar.

Teringat hal ini, Dia pun tidak menahan dan berkata: “Sebenarnya Erin dan Kakak Senior Xu cocok juga, benar tidak?”

“Cocok darimana, kamu pernah melihat babi yang cocok dengan kodok?” James He berkata dengan ketus, terdengar sangat kesal.

Hati Supir tidak kuat, stir pun tergoyang, Vero He yang duduk di kursi belakang tiba-tiba terjatuh ke pelukan Taylor Shen, Taylor Shen buru-buru menopangnya, langsung mendengar James He berkata dengan kesal: “Tangan kamu kenapa bergemetar pula, coba bergemetar lagi kamu enyalah dari sini.”

James He marah besar, Dia dulu adalah seorang tentara, wajahnya yang kesal itu terlihat sangat mengerikan, Supir hanya bisa menggenggam stir dengan kuat, tidak berani bergemetar lagi.

Vero He terjatuh ke kaki Taylor Shen, wajahnya seperti tertabrak sesuatu, terlintas cahaya putih di benaknya, tiba-tiba Ia paham itu apa, lalu Ia bergemetar, berusaha untuk bangun dengan buru-buru.

Akhirnya karena terburu-buru, malah makin kacau, di tambah dengan belokan yang cepat, Dia terjatuh lagi, kali ini Ia dapat merasakan hawa panas datang kepadanya, bahkan mendengar nafas pria yang menahan.

Astaga!

Dia berbisik di dalam hati, wajahnya saking merah seperti berdarah, Dia mengulurkan tangan menekan kursi yang ada di samping kakinya, walaupun begitu, Dia tetap bisa merasakan otot kakinya yang tegang.

Dia merasa sangat malu, baru saja ingin bangun, Ia sudah merasakan belakang lehernya di tahan oleh sebuah telapak tangan yang hangat, lalu Ia terjatuh lagi di antara kakinya, kali ini Dia bisa merasakan dengan jelas ada sesuatu yang menonjol di sana.

Vero He seperti orang yang terbakar, dengan cepat Ia terduduk, wajah cantik itu terlihat sangat merah, Dia melototi pria yang di samping, melihat tatapannya terlihat licik, saking liciknya membuat orang geram.

Tadi Dia itu sengaja, pria ini sedang membalas dendam karena tadi pagi Ia bersikeras menolak keinginan pria, Vero He pun menoleh ke luar jendela dengan kesal, jantungnya berdetak dengan semakin cepat.

Taylor Shen sendiri yang merasakan hasil dari ulahannya, Dia menunduk melihat celana sendiri, dapat terlihat jelas sesuatu yang menonjol di sana, setelah Ia menggodai Vero He, sekarang Dia sendiri harus harus menahan diri, Ia menoleh melihat Vero He, suhu di dalam mobil tinggi, lalu Vero He pun melepaskan syalnya, menunjukkan lehernya yang putih itu, teringat Dia tadi terjatuh di antara kakinya, Taylor Shen pun menahan diri dan melihat ke arah lain, dengan geram Ia berpikir, suatu hari nanti, pasti akan membuatnya meluluh di tangannya.

Orang-orang yang di barisan depan tentu saja tidak tahu apa yang terjadi di belakang. James He hanya terus menatap kaca spion yang di luar jendela, Dia bisa melihat mobil jeep yang mengikuti mereka di belakang, sialan! Dia begitu suak duduk benda besar seperti itu? Tunggu nanti Dia pulang, Dia beli mobil yang lebih besar, biar Dia bisa duduk dengan puas!

Setelah sampai di Kota A, sudah sore jam 3 lebih, pesawat pribadi Taylor Shen meminta ijin untuk terbang pada jam 6 sore, jadi mereka masih ada waktu untuk bersiap-siap di hotel.

Mobil mereka parkir di pintu Hotel Intercontinental di luar bandara, selama 2 hari ini mereka berada di Kota kecil Luoshui, dengan fasilitas yang terbatas, mereka pun tidak bisa mandi.

Baru masuk ke kamar, Vero He langsung pergi mandi, Dia mengambil baju ganti, dan merendam di bak mandi, setelah mengenakan baju, Dia melihat Taylor Shen masuk ke dalam, rambut Dia basah, jelas Di aitu mandi di kamar yang lain.

Dia berdiri di depan pintu, melihat Vero He yang baru keluar dari kamar mandi, tatapannya seperti harimau dan serigala yang kelaparan, hendak ingin menghabiskannya.

Jantung Vero He berdebar, teringat adegan di mobil, Dia buru-buru melihat ke arah lain, dengan seperti apa-apa sambil mengeringkan rambut, sambil mengeringkan rambut sambil menjaga jarak dengan Taylor Shen.

Dia yang berhati-hati dengan cepat langsung disadari oleh Taylor Shen, Taylor Shen mendekatinya dengan pelan, sudah menghabiskan setengah hari di dalam mobil, nanti masih harus naik pesawat, Dia sangat menginginkannya pun, tidak akan langsung menghabiskannya sekarang juga.

Tapi Dia suka melihat Vero He yang terus menghindar ini, Dia mengira Taylor Shen tidak tahu dengan maksud Dia, masih terus berpura-pura. Dasar, Dia adalah seekor serigala yang sudah kelaparan selama setengah bulan, tatapan Ia melihat Vero He sangat fokus, mana mungkin akan melewati gerakan kecilnya.

Dengan tenang Ia memaksa Vero He sampai di sudut, satu tangan sambil menahan di samping telinganya, satu tangan menekan pinggangnya, menahan Dia di antara dinding, sambil melihat Vero He yang menyusut seperti kepompong, dengan suara perlahan Ia berkata: “Kenapa bersembunyi terus, takut aku menghabiskan kamu?”

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu