You Are My Soft Spot - Bab 281 Gunakan Cara Lain Untuk Menghukumku (3)

Vero He perlahan menggengam erat tangannya, ucapan Jennifer itu mencakup maksud yang cukup luas, dia khawatir, sangat khawatir ia akan melihat Jennifer yang hidup di ambang kebencian, untung saja, untung saja cinta Wayne Shen dapat menyelamatkannya.

“Jennifer, kamu harus bahagia, berkali-kali lipat lebih bahagia!”

“Baik, aku harus bahagia, berkali-kali lipat lebih bahagia lagi!” Jennifer Li mengangkat kepalanya, lalu tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca,”Kakak Song, kamu juga harus bahagia, berkali-kali lipat lebih bahagia!”

Vero He terlihat sedikit kebingungan, ia tidak tahu, apakah ia masih bisa bahagia? Dia sudah tidak percaya lagi bahwa maish ada rasa setulus itu di dunia ini.

......

Ketika Erin kembali ke ruang pasien, Jennifer Li sudah terlebih dahulu dijemput Wayne Shen. Rumah sakit dipenuhi oleh kuman, ia juga tidak berharap dia dan Adam Song menetap terlalu lama. Erin melihat bayangan kurus yang mucnul di sisi jendela, langkahnya menjadi sedikit lambat, dia tidak yakin apakah Vero He masih ingin menemuinya atua tidak.

Dia adalah orang yang paling akrab dengannya, mereka tidak pernah terpisahkan selama dua tahun ini, namun karena ia mengetahui permasalahannya dengan James He, jarak diantara mereka pun kini ditambah dengan keheningan yang tidak bisa diuraikan dengan kata-kata.

Vero He mendengar suara langkah kaki dari belakangnya, ia tidak berpaling, ia hanya diam menatap ke luar jendela, cahaya matahari menyinari tanah, air mancur di lantai bawah terus mengucur, sekalipun matahari bersinar lebih terang lagi, sinarnya itu tetap saja tidak akan bisa menyinari kegelapan yang berada di dalam lubuk hatinya.

“Erin, apakah penyakitku ini sangat serius?”

Erin langusng tercengang, dia juga tidak mempedulikan keadaan diantara mereka berdua, lalu langsung bergegas menghampirinya dan berkata,”Jangan berpikir sembarangan, kamu baik-baik saja, kamu hanya terlalu kelelahan, dokter berkata kamu hanya perlu beristirahat lebih banyak saja.”

“Kalau begitu, mengapa kamu sangat syok seperti itu?” Vero He berpaling menatapnya, Erin adalah orang yang sangat tenang, ia bahkan tidak terlalu berekspresi ketika ia menyadari ia melihatnya diusir keluar dari kamar kakaknya.

Ia hanya menanyakan satu kalimat kepadanya, namun ia langsung menjawabnya panjang lebar, ini berarti situasi yang sebenarnya sudah jauh lebih serius lagi.

“Aku......,”Erin terdiam sejenak,”Aku hanya khawatir kamu sembarangan berpikir.”

“Aku tahu jelas kondisi tubuhku sendiri, aku kehilangan kendali hari ini, karena aku berhalusinasi mendengar sesuatu,”Vero He tidak menyembunyikannya darinya,”Tidak, tepatnya bukan berhalusinasi belakangan ini, melainkan sejak Jacob diculik, aku pun mulai berhalusinasi.”

“Apa?” Erin tertegun, sejak Nick He dibunuh secara diam-diam, dia sudah enebak bahwa tujuan utama lawannya itu bukanlah Nick He, melainkan Nona Vero He. Sehingga pembunuhan itu tidak hanya untuk melampiaskan amarahnya, melainkan untuk mencegahnya mengungkapkan rahasianya.

Mengapa ia harus mencegahnya mengungkapkan rahasianya? Apa yang sudah dilakukan oleh orang yang terlebih dahulu sampai itu kepada Nona Vero He?

“Ada suara yang mengatakan kepadaku untuk jangan percaya kepada siapapun, Jerry Shen itu adalah bukti Taylor Shen berselingkuh, bukti dia sudah mengkhianatiku. Sejak aku kembali bersama dengan Taylor Shen, aku tahu hari seperti ini akan tiba, namun aku tidak tahu bahwa ia akan datang menyerangku dengan cara seperti ini,”Vero He melihat ke arah cahaya matahari di luar jendela, dia tahu dia sedang berubah, berubah semakin sulit mengendalikan dirinya, perlahan dikuasai oleh suara teresebut, dan tidak lagi percaya kepada siapapun. Sehingga ia harus menjauhi orang-orang yang mungkin saja ia lukai selama ia sedang menyadarkan diri.

Mata Erin hampir saja menonjol keluar, permasalahan apalagi yang muncul? “Nona Vero He, Taylor Shen adalah lelaki yang kamu citnai, kamu seharusnya mempercayai ketulusannya terhadap dirimu.”

“Percaya? Aku kini tidak tahu apa yang masih bisa kupercayai, bahkan kakakku......”Vero He tiba-tiba menutup mulutnya ketika ia baru saja mengucapkan setengah kalimatnya seperti sedang menjaga perasaan Erin.

Tubuh Erin bergemetar, apakah mungkin kehilangan kendali Nona Vero He ini bersangkutan dengan James He dan dirinya? James He tidak berani mengatakan bahwa ia sudah bercerai dengannya, ia juga tidak berani mengatakan kepadanya bahwa ia ingin mencari kekasih lain, kedua kakak adik ini sebenarnya......

Namun ini tidak tepat, mengapa ia merasa ada hal yang terjadi secara diam-diam?

“Nona Vero He, pada hari itu, tidak ada yang terajdi antara aku dengan tuan muda besar, dia sengaja membuatku kesulitan, jangan sembarangan berpikir, jika kamu......”

Sebelum Erin sempat selesai berbicara, Vero He langsung memotongnya,”Erin, apakah tempat yang sebelumnya kutugaskan kepadamu untuk mencarinya itu benar-benar tidak ada?”

Topik pembicaraannya berubah terlalu cepat, Erin kesulitan mengikutinya untuk sekejap, setelah cukup lama, ia pun kembali fokus,”Iya, tidak ada gedung seperti itu.”

“Aku mengerut,”Vero He berpaling dan berjalan ke arah tempat tidurnya, membuka selimutnya dan naik ke tempat tidurnya, ia berbaring di tempat tidurnya dengan ekspresi wajah kelelahan, lalu memejamkan matanya,”Erin, aku sedikit lelah, aku ingin tidur sejenak, jangan ganggu aku.”

Erin benar-benar kebingungan oleh karenanya, dia melihat Vero He yang sudah berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya itu, mengapa ia tetaps aja tidak bisa menerima ucapannya tadi, pikirannya itu selalu saja berputar dengan sangat cepat, mengapa ia tiba-tiba tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi?

Pintu ruang pasien kini dibuka, Taylor Shen muncul di depan pintu, Erin melihat ke arahnya, lalu meluruskan jarinya di depan mulutnya dan menyuruhnya untuk jangan bersuara. Taylor Shen pun langsung meringankan langkah kakinya dan perlahan berjalan menghampirinya.

Ia perlahan berkata,”Apakah dia sudah bangun?”

“Sudah bangun dan kembali tidur, karena kamu sudah datang, aku akan pergi terlebih dahulu,”setelah selesai berbicara, Erin pun pergi ke arah pintu, ada beberapa hal yang harus ia laporkan kepada James He, sekalipun ia tidak ingin bertemu dengannya.

Pintu yang baru saja dibuka itu kembali tertutup, ruang pasien pun kembali tenang. Taylor Shen perlahan berjalan ke sisi tempat tidur, lalu duduk di kursinya. Dia tidur menyampin, sepertinya ia baru saja berbaring, kelopak matanya terlihat terus bergemetar.

Berpura-pura tidur?

Apakah ia tidak ingin bertemu dengannya?

Perasaan Taylor Shen pun langsung bersedih, ia yang sudah memaksa hubungan ini sejak awal, ia sudah memaksanya hingga saat ini, dimana rasa cinta mereka berubah menjadi senjata yang melukainya.

Dia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan ini sepanjang hari ini.

James He berkata, jika mentalnya kembali melemah, dia mungkin akan terjatuh ke dalam kegelapan untuk selamanya. Dengan hasil seperti itu, ia pun akan berubah menajdi pasien sakit jiwa.

Mengapa bisa menjadi seperti ini? Mengapa dia yang terluka?

Ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tanganya, jarinya itu menegang dalam genggamannya. Pagi kemarin, mereka sedang berada di Riyue Mountain, melihat pemandangna indah yang sangat menakjubkan, menjalani sebuah kisah cinta yang sangat menggila-gila.

Namun hari ini mereka berdiri di ujung dunia ini. Berpikir hingga hal ini, hatinya pun terasa seperti dirobek-robek, yang membuatnya sangat bingung untuk sejenak. Apakah ini adalah hukumannya? Dia sudah melepaskannya sekali, rasa tidak percaya itu pun kini berubah menjadi hukuman yang sangat menyiksa seperti ini.

Namun, Tuhan, mengapa kamu tidak menghukumku, mengapa kamu harus membiarkan ia menanggung beban sebesar ini?

Dia perlahan menguatkan tenaganya, menggenggam erat tangannya, mengapa sesakit ini, mengapa mencintainya terasa sesakit ini? Semua ini terasa seakan-akan tulang rusuknya itu diambil, membuatnya merasa sakit hingga kebas, membuatnya sakit hingga ia tidak bisa menuturkannya dengan kata-kata.

“Tiffany, Tiffany......,”Taylor Shen perlahan memanggilnya, suaranya terdengar lebih menyakitkan,”Tiffany, apakah kamu tahu aku cinta padamu? Aku sangat amat mencintaimu, jangan menghilang, jangan pergi, kamu tahu aku tidak bisa menerima semua ini, bisakah kamu menghukumku dengan cara yang lain?”

Saat medengar ucapannya, bulu mata Vero He bergemetar semakin kuat, dia sudah mengetahuinya, betul, bagaimana ia mungkin tidak tahu? Walaupun kakak membencinya, namun dia tetap saja akan menegosiasikan segala hal demi kebaikannya, bagaimana mungkin ia tidak berusaha bersama-sama dengan Taylor Shen?

Matanya perlahan membasah, ia tidak membuka matanya, ia tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, sehingga ia hanya terdiam saja

Setelah beberap saat, bibirnya itu mendingin, aroma seorang lelaki yang ia kenali itu mengelilingi hidungnya, aroma dari rokok yang datar, itu adalah aroma khusus darinya, aroma yang disertai kehangatan, yang perlahan menambah keseriusan kecupannya ini.

Kecupannya ini benar-benar sangat menyedihkan hingga mencekik pernafasan yang berada diantara mereka, tangan Vero He yang berada di samping tubuhnya itu menggenggam erat sprei tempat tidunrya, dimana tangannya yang lain bersikeras untuk tetap tenang.

Dia tidak membalasnya, air matanya perlahan menetes, sejak suara “hantu” itu terus mengiang di telinganya, sejak ia melihat gambar itu, ia khawatir perasaan khawatirnya akan berubah menjadi seperti ini.

Dia tidak mempercayainya, ingin menggunakan alasan ini untuk pergi darinya, ingin membuatnya melangkah pergi tanpa rasa ragu, namun akhirnya dia masih saja memakluminya. Penyakitnya ini semakin parah, semua halusinasi itu bisa saja menekannya hingga ia menggila.

Ia melihat wajah kecil Jacob Shen yang sangat mirip dengannya, ia hanya perlu dua helai rambut untuk melakukan pengecekan DNA< namun dia tidak berani, tidak berani menanyakannya, tidak berani mengeceknya. Dia takut, jika mereka benar-benar memiliki hubungan darah, dia mungkin saja akan kehilangan pengendalian dan menggila, lalu menusuk uluk hatinya.

TIdak, itu bukanlah keinginannya, dia menarik kembali tangannya yang sedang mengulur itu, tidak peduli bagaimanapun kebenaran dibalik rahasia ini, dia tidak berencana untuk mendalaminya, dia juga tidak mempunyai tenaga untuk mendalaminya.

Biarkan saja sekalipun ia mengkhianatinya, ataupun berselingkuh di dalam pernikahan mereka, dia ingin mengingat bahwa dia adalah lelaki yang selalu ia cintai seperti nyawanya sendiri untuk selamanya.

Karena perselingkuhan kakaknya kini sudah membuat dunianya perlahan runtuh, sebelum ia kehilangan akal sehatnya, maka ia seharusnya terlebih dahulu berpisah dengannya, sepenuhnya berpisah dengannya. Dia tidak ingin dia menajdi orang yang pertama kali ia lukai ketika ia kehilangan pengendalian diri!

Pada wajahnya yang hangat dan lembab itu terdapat sesuatu yang terjatuh, setetes, dua tetes, tiga tetes,......, lalu semakin lama semakin banyak, hinga akhirnya ia tidak bisa membedakan air matanya sendiri dengan air matanya

Dia juga putus asa, dia bahkan dapat merasa keputusasaan yang muncul dari dalam hatinya itu.

Dia tidak menjawabnya sedikitpun sejak awal, namun ia tahu bahwa ia tahu ia sedang dalam keadaan bangun, dia sedang berada dalam keadaan sadar dari awal.

Setelah selesai mengecupnya, dahinya bersandar pada dahinya, matanya terasa jauh lebih sakit, jairnya perlahan mengelus telinganya disertai oleh nada memohon,”Tiffany, jangan menyerah, menetaplah di sisiku, aku mohon padamu!”

Bulu mata Vero He bergemetar semakin hebat, ia memohon kepadanya, benar-benar sangat menyedihkan, ini bukan lagi pertama kalinya ia memohon kepadanya. Dia masih ingat kejadian di Sunshine saat itu, ketika Tuan Besar Shen menyadari hubungan mereka, Tuan Besar Shen bahkan mengancamnya pergi, ia mengejarnya dari vila, seorang lelaki berumur 30 tahun, berlari mengejarnya tanpa menjaga penampilannya, ia bahkan berlari tanpa mempedulikan sandalnya.

Rasa cintanya terhadap dirinya itu selalu saja menyedihkan sejak awal, ia selalu saja berulang kali memohonnya untuk jangan perig, memohonnya untuk menerima perasaannya.

Setiap kali, dia yang selalu bersikeras untuk berpaling pergi, setiap kali, dia yang akan terlebih dahulu menundukkan kepalanya dan mencarnya, namun selain dari 13 tahun yang lalu, dia sudah merebut keperawanannya, menghancurkan pernikahannya, namun ia tidak pernah meminta maaf kepadanya sebelumnya.

“Tiffany, bisakah kita pergi mengobati penyakitnya? Aku akan menemanimu, sembuh ataupun tidak, aku tetap akan menemanimu,”Taylro Shen memejamkan matanya dengan wajahnya yang sudah penuh dengan air mata, dia yang sudak mencelakainya, semua itu seharusnya terjadi padanya, mengapa menyiksanya?

Seluruh tubuh Vero He bergemtar, dia menggigit kuat bibirnya, perlahan menarik tangannya dari genggamannya, dia sepertinya merasakannya, ia pun langsung menggenggam erat tangannya dan tidak membiarkan tangannya terlepas. Dia bersikeras melepaskannya, dia tidak berani menggunakan tenaganya, khawatir ia melukainya, hingga akhirnya ia pun melepaskannya.

Vero He berpaling, lalu meninggalkan punggung yang keras untuknya.

Taylor Shen, sudah terlambat, penyakitku ini sudah tidak bisa disembuhkan lagi, karena aku akan semakin meragukanku jika aku semakin mencintaimu, sedangkan rasa cintaku terhadap dirimu itulah pemicu penyakitku ini, hingga akhirnya menjadi pemulaan dari kehancuran segalanya.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu