You Are My Soft Spot - Bab 265 Dia Jelas-Jelas Satu Menit Juga Tidak Rela Berpisah Dengannya (2)

“Kalau begitu lupakan saja, kamu anggap aku hanya sekedar mengatakannya saja.” Vero He mengerti kalau Dia benar ingin berlibur, hanya akan menambah kapasitas kerja Erin. Dia demi dirinya, sudah menderita terlalu banyak, Dia tidak bisa kembali membiarkannya kelelahan.

“Nona Vero……” Erin dengan ragu-ragu memanggil sesaat.

Vero He memandanginya, matanya tulus, “Erin, maaf, semalam aku telah menyebabkanmu dimarahi oleh kakak, kamu tidak ketakutankan? Kelak aku tidak akan kembali keras kepala, juga tidak akan memaksamu melakukan hal yang berbahaya.”

Pandangan Erin berhenti, Dia dengan datar berkata: “Tuan muda mengajari tidak salah, aku adalah orang yang melindungimu, bukan detektif, bukan Holmes, tugasku adalah membuatmu setiap hari selamat keluar rumah, selamat pulang ke rumah, aku yang tidak bisa membedakan atasan dan bawahan.”

Dalam hati Vero He menjadi masam, Dia tidak ingin kembali dengan lemah menangis, Dia bangkit, berjalan kearah meja kerja. Erin melihat bayangan punggungnya yang sedikit sedih, tidak tahan menjadi kasihan.

Saat ini Dia sepertinya sudah bisa mengerti.

Vero He duduk di depan meja kerja, membuka dokumen, berusaha memusatkan konsentrasi ke dalam pekerjaan, tapi di hadapannya sekali demi sekali muncul bayangan punggung sedih Taylor Shen saat pergi, Dia memejamkan mata, dengan kejam memasukkan dirinya ke dalam kursi eksekutif.

Vero He, jangan memikirkannya lagi, ini bukankah yang ingin kamu lihatkah?

Erin melihat dari kejauhan, dalma hati menghela, kepada Taylor Shen, nona Vero sama sekali tidak mirip dengan tampilan tidak peduli yang ditunjukkan seperti itu, masih pedulikan? Seharusnya masih peduli!

……

Waktu berlalu, hari ketiga Taylor Shen dan Vero He berpisah, ada dua buah berita heboh di kota Tong, pertama adalah: Telah melewati gugatan cerai selama enam tahun, pihak wanita kembali menuntut, tidak menginginkan anak tidak menginginkan harta, hanya ingin bercerai.

Kedua adalah: Kepala biro kepolisian kota, yang pernah mengelapkan dan menerima suap, melakukan membunuh, memiliki bukti kuat, dan telah diberhentikan. Balai kota akan merilis pesan, pasti akan memeriksa kasus ini secara menyeluruh, pasti tidak akan mengampuni orang jahat!

Dua kabar, yang paling digosipkan adalah yang pertama, saat Vero He melihat berita, reaksi pertama kali adalah Stella Han telah melakukan tuntutan. Waktu itu kapan bertemu dengan Stella Han? Sepertinya saat Jennifer Li minggat dari rumah waktu itu, beberapa waktu ini Dia sangat sibuk, dua orang kadang-kadang telepon-an, juga dengan buru-buru memutuskan telepon.

Setelah melihat berita, Dia pertama sekali menelepon telepon Stella Han, tapi handphone sibuk, terus tidak terhubung.

Saat ini, sebagai nyonya keluarga Bo, handphonenya pasti sudah hampir di telepon pecah oleh media. Dia selain khawatir dengan Stella, masih khawatir dengan Evelyn, orang tua bercerai, akan menyebabkan bayangan buruk yang sangat besar kepada psikologi anak.

Tidak bisa menelepon telepon Stella, Dia teringat waktu pulang sekolah SD Negeri 1, beberapa waktu lalu Jacob Shen diculik, Dia sengaja mengingat jadwal pelajarannya, hari ini jam empat tiga puluh sore baru pulang sekolah.

Dia mengangkat pergelangan tangan melihat jam, melihat waktu sudah akan sampai, Dia buru-buru mengambil kunci mobil, keluar dari ruangan.

Lamborgini miliknya terlalu menarik perhatian, Dia kembali mengganti sebuah mobil yang lebih biasa, kakak menghabiskan waktu setengah hari dengan sengaja memilihkannya, menemaninya memilih mobil, telah melihat beberapa merek, terakhir mengganti menjadi mobil sedan Bentley.

Erin hari ini setiap saat menemaninya, mobil dengan tempat duduk lima orang lebih leluasa dari mobil balap.

Mengemudi mobil ke depan SD Negeri 1, tepat sudah waktu pulang sekolah. Banyak orang tua berada diluar SD Negeri 1 menunggu, mobil tidak bisa berhenti, Vero He turun terlebih dahulu, menyuruh Erin menghentikan mobil di depan, nanti mereka berjalan masuk.

Erin menariknya, dengan waspada melihat kerumunan orang yang bergerak di depan pintu sekolah, Vero He mengerti Dia sedang mengkhawatirkan apa, Dia menepuk tangannya sesaat, berkata: “Erin, kamu jangan khawatir, mana ada begitu sial, begini saja juga dimanfaatkan kesempatan oleh orang lain.”

Masalah waktu itu, kalau Arthur memiliki cara menculiknya, lalu langsung menculiknya, mana mungkin berbuat berlebihan pergi menculik Jacob Shen?

Erin melepaskan tangan, melihat Dia turun, di belakang ada mobil mendesak, di depan juga ada polisi lalu lintas sedang mengatur lalu lintas, terakhir Dia masih mengemudi mobil menunggu di depan.

Vero He berdiri di depan pintu SD Negeri 1, melihat satu per satu wajah kecil yang penuh energi dan cahaya bermunculan, Dia tidak tahan teringat Anna, kalau Dia tidak meninggal, juga sudah ada sebesar ini.

Dalam hatinya merasa sakit.

Dia berdiri di depan pintu, mata juga tidak berani berkedip menatap satu persatu wajah tersenyum itu, takut telah melewati Evelyn. Para orang tua sudah menjemput anak sendiri, satu persatu pergi. Di depan pintu sekolah tidak begitu padat lagi, Dia tetap tidak melihat Evelyn keluar, hatinya panik.

Dia melihat sekitar, tidak menemukan supir keluarga Bo, juga tidak melihat Stella, malah melihat wartawan yang mengangkat kamera. Orang ini demi mengejar berita, malah benar datang ke sekolah.

Vero He baru saja berpikir ingin mengusir wartawan, di telinga datang suara teriakan, segera sesuatu yang lembut masuk dalam pelukan, pahanya dipeluk orang, Dia satu orang ditabrak melangkah mundur dua langkah, baru menstabilkan tubuh, “Peanut, kamu akhirnya datang menjemput aku pulang sekolah, aku tidak mimpikan?”

Mendengar suara anak lelaki yang terkejut dan bahagia, Dia menundukkan kepala, yang masuk ke dalam matanya bukan kepala sarang burung yang berantakkan, melainkan kepala botak samping, hatinya menyanyangi, mengulurkan tangan mengelus, bukan lagi sentuhan yang lembut, rambut yang baru tumbuh sedikit menusuk tangan, “Jacob, kamu telah melihat Evelyn tidak?”

“Kamu bukan datang menjemputkukah? Apa kamu sudah berpaling hati?” Mata lelaki kecil yang membedakan hitam putih dengan emosi memelototinya, mengeluh berkata: “Kamu wanita yang tidak memiliki hati, kamu taku aku ada seberapa merindukanmukah?”

“……” Vero He diam.

Jacob Shen melihat Dia seperti ini, diri sendiri mencari jalan mundur, Dia dengan lapang melambaikan tangan, “Lupakanlah lupakanlah, aku tidak memperhitungkannya denganmu, tapi malam ini aku harus tinggal di rumahmu, asalkan kamu dengan sendiri membuatkanku dumpling keju goreng lima warna, aku lalu memaafkanmu.”

Vero He melihat tamilannya yang berbaik hati, Dia seketika tersenyum, “Kamu ingin pergi ke rumahku boleh, tapi kamu harus membiarkan papamu setuju.”

“Papaku baru tidak akan memedulikan aku tinggal di rumah siapa, Dia belakangan sedang tidak senang, semalam aku masih mendengar Dia memarahi paman Yan. Pria menopause memiliki gangguan endokrin.” Jacob Shen cemberut, menjelekkan keburukan Taylor Shen.

Vero He mendengar perkataan hati lemas, Dia dibandingkan orang manapun lebih jelas, senang dan amarah Taylor Shen yang tidak biasa adalah karena apa, Dia berkata: “Itu juga tidak boleh, pergi telepon kepada papamu.”

“Oh.” Jacob Shen dengan tidak bersedia menelepon kepada Taylor Shen.

Vero He menolehkan kepala melihatnya sekilas, pandangan kembali jatuh di pintu sekolah, Jacob Shen melihat Vero He tidak memerhatikannya, Dia langsung mematikan telepon, kembali ke berjalan ke hadapan Vero He, dengan penurut berkata: “Peanut, aku sudah selesai menelepon, papa sudah mengijinkannya.”

“En, Jacob, Evelyn hari ini ada datang ke sekolah tidak?” Vero He menunggu lama tidak melihat Evelyn keluar, dengan buru-buru menanyakan pada Jacob Shen.

“Sudah datang, barusan saat pulang masih melihatnya, saat ini tidak tahu sudah lari kemana, tapi mendengar teman sekelas di kelas mengatakan, Dia cukup kasihan, orang tuanya ribut bercerai, ribut sampai menjadi berita utama.” Jacob Shen mengatakan.

“Kalau begitu kita masuk mencari Dia.” Vero He selesai mengatakan, lalu menarik Jacob Shen masuk ke dalam sekolah, Dia terus berada diluar pintu sekolah, tidak melihat Evelyn keluar, kalau begitu hanya bisa menjelaskan satu hal, Dia masih berada di dalam sekolah.

Berjalan sampai diluar ruangan kelas 1, melewati kaca jendela, Vero He melihat Evelyn yang tengkurap di atas meja dengan punggung yang naik turun, hatinya tersayat. Biasanya orang tua bercerai, yang terluka adalah anak.

Dia tidak bisa menghubungi Stella, juga tidak tahu Dia kenapa bisa tiba-tiba kukuh seperti ini ingin bercerai, sudah bertahan enam tahun, bukankah? Kenapa disaat anak sudah besar, malah harus begitu tegas untuk pergi?

“Dia benar sangat kasihan, aku masih mendengar mamanya sudah tidak menginginkannya lagi.” Jacob Shen berdiri di samping Vero He, suara anak berbunyi, Evelyn yang berada di dalam mendengar dengan jelas.

Dia mengangkat kepala, sepasang mata yang memerah dengan kejam memelototi Jacob Shen, Jacob Shen dengan tidak tersadar bersembunyi di samping Vero He, mencari perlindungan.

Vero He tidak menyalahkannya, perkataan anak tidak ada menghindari, masih tidak tahu perkataannya bisa menyakiti orang lain. Dia memukul pundaknya sesaat, menyuruhnya menunggunya diluar, Dia mendorong pintu ruang kelas, berjalan masuk duduk di sebelah Evelyn.

“Evelyn, pulang dengan tante Vero baik tidak?” melihat Evelyn, Dia lalu tidak bisa mengendalikan diri teringat Anna, dalam hati sangat mengasihani.

Evelyn mengangkat kepala, air mata seperti kalung mutiara yang putus mengalir turun, Dia dengan nyaring menanyakan: “Tante Vero, mama benar sudah tidak menginginkan aku lagikah? Dia dan papa benar ingin berceraikah?”

Vero He melihat air matanya, hatinya menjadi tertarik, jari yang diletakkan di atas lutut bergidik sesaat, lalu mengangkat tangan dengan pelan mengusap air mata di wajahnya, “Evelyn, tante Vero juga tidak tahu, tapi mama selamanya adalah mama kamu, Dia tidak akan tidak menginginkanmu, Dia hanya ingin terlepas.”

“Tapi aku tidak ingin mama dan papa bercerai, aku ingin kami bertiga satu keluarga baik-baik saja.” Evelyn selesai mengatakan, dengan sedih menangis.

Vero He memeluknya dlaam pelukan, dengan pelan memukul pundaknya, “Tante Vero mengerti, tapi kalau mama susah mempertahankan keluarga ini, sudah tidak bahagia lagi, Evelyn bisa tega melihat mama menderitakah?”

“Aku tidak ingin melihat mama menderita, aku juga tidak ingin mereka bercerai.” Evelyn menangis semakin menjadi-jadi, satu wajah menahan sampai memerah, kelihatan tidak berdaya dan kasihan.

Hati Vero He berputar di satu tempat, Dia dengan suara pelan menghiburnya, “Evelyn, dunia orang dewasa sangat rumit, bukan beberapa perkataan lalu bisa menjelaskannya, tunggu sampai kamu sudah besar, kamu akan mengerti, setiap orang memiliki kesulitannya sendiri.”

“Aku tidak ingin dewasa, tante Vero, kamu bujuk mama, jangan bercerai dengan papa, mereka sangat saling mencintai, kenapa harus bercerai? Mereka masih seperti dahulu kala, papa setiap minggu datang menemani kami, seperti ini sudah baik.”

Vero He melihat tatapan anak yang berharap, permintaannya kepada satu keluarga berkumpul sudah rendah sampai tidak bisa rendah lagi, tapi bahkan permintaan ini, takutnya tidak mudah untuk diwujudkan.

“Pulang dengan tante Vero dulu baik tidak? Menunggu sudah bisa menghubungi mamamu, aku menyuruhnya datang menjemputmu.” Vero He tidak tega, tidak ingin kembali mengatakan perkataan yang menghancurkan harapannya.

Sejak dahulu, bercerai selalu anak yang paling kasihan!

Evelyn terakhir masih bersama dengan Vero He keluar dari sekolah, orang keluarga Bo yang datang menjemputnya berada diluar pintu, mengetahui Vero He ingin membawa pulang Evelyn, supir itu menanyakan pada Nyonya besar Bo sesaat, terakhir baru membiarkan.

Budi masih berada di pinggir jalan menunggu, Vero He berjalan kesana, menyapa Budi, mengatakan Jacob Shen malam akan tinggal di Kediaman He. Budi melihat Jacob Shen sangat lengket dengan Vero He, lalu menyetujuinya.

Hanya saja saat melihat Vero He, wajahnya membawa kekhawatiran, tidak jadi mengatakan.

Vero He berpura-pura tidak melihat, berpamitan dengan Budi, lalu mengandeng dua anak pergi ke jalan di depan. Sejak Vero He turun dari mobil saat itu, Erin lalu terus khawatir, sampai melihatnya membawa dua anak muncul dalam pandangannya, Dia baru merasa lega.

Vero He membuka pintu mobil, membiarkan dua anak duduk masuk, lalu Dia ikut naik ke mobil. Mata hidung Evelyn semuanya merah, Jacob Shen dengan tidak senang duduk menjauh, melihat Dia bersandar dalam pelukan Vero He, Dia tidak tahan cemburu, menggunakan tangan menyenggol pundaknya, “Hoi, kita dua ganti tempat sebentar.”

Evelyn tidak memedulikannya, masih tengkurap dalam pelukan Vero He.

Jacob Shen dengan kesal memelototinya, “Hoi, aku menyuruhmu ganti denganku sebentar, kamu tidak mendengarnya?”

Vero He melihat bocah yang nakal, hanya merasa sakit kepala, “Jacob, Evelyn saat ini sedang sangat sedih, kamu jangan membuat keributan.”

“Aku juga sedih, aku juga ingin menyandarimu.” Jacob Shen cemburu, ingin melompat dari hadapan mereka, duduk di samping Vero He, tapi telah ditutup jalan oleh Evelyn, Dia sangat kesal.

Vero He melihat, segera berkata: “Jacob, malam ingin makan apa? Pulang makan atau makan diluar?”

“Aku ingin makan dumpling keju goreng lima warna, kamu sudah berjanji padaku, ingin membuatkannya untukku.” Perhatian si tukang makan teralihkan, semuanya berada di makanan.

“En, kalau begitu kita nanti pergi ke supermarket membeli tepung, pulang ke rumah membuat dumpling.” Vero He selesai mengatakan, kembali menanyakan Evelyn, “Kamu malam ingin makan apa, aku buatkan untukmu.”

Sampai akhir sifat anak-anak, selesai menangis lalu telah digoda oleh makanan, Dia mengatakan: “Aku juga ingin makan dumpling keju goreng lima warna.”

“Itu adalah milikku, kamu tidak bisa makan!” Jacob Shen dengan kesal mengerutkan kening, tidak ingin Dia menaruk kembali kasih sayang Vero He. Peanut miliknya, tidak bisa membuatkan makanan untuk orang lain.

“Aku ingin makan, masih ingin makan lebih banyak darimu.” Evelyn membalas berkata.

Akhirnya, di dalam mobil datang suara bertengkar antara Jacob Shen dan Evelyn, dua orang sama, siapa juga tidak mengalah pada siapa. Vero He dibuat sakit kepala, awalnya ingin menyuruh mereka berhenti, tapi melihat perasaan sedih Evelyn sudah sepenuhnya dialihkan, Dia lalu membiarkan mereka saja.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu