You Are My Soft Spot - Bab 74 Datang Ke Sisiku Atau Datang Ke Hatiku (3)

“Ceritanya panjang, Tiffany, kita bertemu saja, aku ingin mengadu padamu suami gila yang tidak ada belas kasihan itu, hwuwuwu, aku telah salah masuk ke kandang serigala.” Stella Han tengkurap di atas kasur tidak ingin bergerak, seluruh tubuhnya seperti telah ditambah berat, kesakitan seperti bukan dirinya lagi.

Tiffany Song juga memiliki hal yang ingin dibicarakannya dengannya, lalu menyetujuinya.

Dia berdiri, matanya sudah gembung, melihat sesuatu semuanya kabur, dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi, membuka keran air, menepis dua kali air ke matanya, air dingin menerpa di atas wajahnya, dia menjadi sedikit sadar.

Dia mengangkat kepala memandangi cermin, matanya yang sudah nangis sampai gembung. Dia bisa sebegitu sakit dan sedih, sebenarnya bukan semuanya karena Lindsey Song dan William Tang selingkuh disebabkan oleh Taylor Shen, melainkan sekalipun mengetahui semua ini direncanakan oleh Taylor Shen, dalam hatinya juga tidak benar-benar menyalahkannya.

Dia selesai membersihkan wajah, mengambil barang miliknya turun, di dalam ruang tamu, Taylor shen duduk di atas sofa, masih memakai baju tidur semalam, dengan tidak konsentrasi mengganti program tv. Mendengar suara langkah kaki, dia membalikkan kepala melihat sekilas lalu kembali membalikkan kepala lanjut mengganti program tv.

Tiffany Song tidak mengerti harus bagaimana menghadapinya, jelas-jelas semalam diantara mereka masih baik-baik saja, hari ini seluruhnya telah berubah. Sikapnya yang tidak memedulikan lebih membuatnya tidak memiliki kata-kata menghadapinya, dia perlahan melangkah turun, berjalan lurus kearah pintu.

Dia membuka rak sepatu, membungkukkan badan mengambil sepatunya meletakkannya di atas lantai, lalu di hadapannya muncul sandal pria yang sangat familiar, dia segera mengangkat kepala lalu melihat Taylor Shen yang tidak tahu sejak kapan berjalan sampai di hadapannya, dia tersadar mundur satu langkah.

Kening Taylor Shen sedikit dikerutkan, dengan dingin berkata: “Ingin pergi?”

Tiffany Song menundukkan mata tidak melihatnya, dalam hatinya masih sangat kesal, dia lalu memakai sepatu tidak mengatakan apapun, berbalik pergi membuka pintu.

Pergelangan tangannya tiba-tiba ditarik olehnya, satu tubuh Tiffany Song ditarik mundur dengan tidak stabil sesaat, tenaga di pergelangan tangannya sangat berat seperti akan menekan hancur tulang pergelangannya, suaranya dingin: “Tidak bicara? Berencana terus marah padaku?”

Aura pria yang bersih datang bercampur dengan aroma rokok yang berat, ujung matanya melirik sekilas puntung rokok yang bertebaran di samping sofa ruang tamu, dia merokok dengan sangat hebat, begitu banyak waktu, disana paling tidak ada satu bungkus puntung rokok, dia tidak tahan berkata: “Taylor Shen, jangan merokok banyak rokok, tidak baik untuk tubuh!”

“Kamu mengurusku?” Kening Taylor Shen yang mengerut menjadi kembali terbuka, jarinya dengan dengan pelan mengosok pergelangan tangannya, perasaannya seperti sedang kembali membaik, “Tiffany, hanya istriku yang bisa mengurusku.”

Tiffany dibuat kesal dengan tindakannya yang tidak serius, dia dengan segera menyimpan kembali tangannya, berbalik pergi membuka pintu, “Kalau begitu kamu teruskan saja merokoknya.”

Taylor Shen sedikit emosi, dia menahan amarahnya, melangkah ke depan selangkah, tangannya menutup di atas punggung tangan Tiffany Song, membuat pintu yang dibukanya kembali tertutup, tubuhnya yang kekar menempel ke atas, meletakkan dagu di atas pundaknya, dengan tidak terlihat sedang menunjukkan kebaikannya, “Jangan marah padaku lagi, baik tidak? Kamu begini, aku tidak tenang membiarkanmu pulang.”

Seluruh tubuh Tiffany Song menjadi kaku, tas yang berada dalam tangannya terjatuh di atas lantai. Dia merasa sedih, Taylor Shen adalah orang yang begitu sombong, malah sekali demi sekali meletakkan figurnya, dengan suara kecil menghiburnya. Dia sama sekali tidak pantas, kegegabahan semalam diserang tidak bersisa oleh masalah yang terjadi pagi ini, hatinya sangat kacau, tidak dapat mendapatkan jalan keluar.

“Taylor Shen, kamu lepaskan aku, kita yang satu awan yang satu lumpur, awan dan lumpur memiliki perbedaan, kita tidak cocok.” Tiffany Song mengulurkan tangan ingin mengangkat pergi tangannya.

Taylor Shen dengan erat mengenggam tidak melepaskan, keningnya sedikit mengerut dengan tidak senang berkata, “Kamu bilang aku lumpur?”

Tiffany Song mendengar dia sengaja mensalahartikan maksudnya, dia emosi sampai wajahnya memerah, “Taylor Shen, kamu jangan mengacaukan, kamu jelas-jelas mengerti aku bukan bermaksud seperti itu.”

“Lalu kamu memiliki maksud apa? Tidak cocok semalam kamu masih tidur denganku?” Taylor Shen dengan wajah dingin mempertanyakan, dia berpikir bertengkar sesaat, dia marah sesaat, setelah reda mereka bisa tidak memiliki masalah apapun lagi, tidak terpikirkan dia malah ingin menghapus bersih hubungan dengannya. Dia disini bukan hotel, dia ingin datang lalu datang, ingin pergi lalu pergi!

Tiffany Song tidak menduga perkataan apapun dia bisa mengatakannya, dia melawan berkata: “ Kita semalam mana ada tidur……”

“Satu ranjang tidak termasuk tidur? Lalu kamu beritahu aku apanya yang baru termasuk tidur?” nada bicara Taylor Shen sangat kejam, dia tidak berani percaya, hanya karena dia bisa, dia ingin mengembalikan hubungan antara mereka kembali kepada semula. Sebagai seorang wanita, prianya bisa dia bukan seharusnya lebih bahagiakan?

“……” Tiffany Song memastikan, Taylor Shen sedang mengacaukan, dia menutup keningnya, “Taylor Shen, benakku sangat kacau, perasaanku sangat tidak stabil, aku tidak ingin bertengkar denganmu juga tidak ingin mengatakan perkataan yang menyakitimu, kamu biarkan aku menenangkan diri, biarkan aku berpikir baik-baik, boleh tidak?”

“Kamu ingin menenangkan diri boleh, tenangkan disini, aku tidak akan mengganggumu, tapi kamu tidak bisa pergi dari pandanganku.” Suara Taylor Shen dingin, tangan besar turun di pundaknya, dengan memaksa membalikkan tubuhnya, melihat matanya yang menangis hingga gembung, hatinya sakit, “Tiffany, kamu memiliki perasaan padaku benarkan?”

Tiffany Song menundukkan kepala, suaranya tersendak berkata: “Taylor Shen, aku ingin pulang, biarkan aku pulang baik tidak? Aku tidak ingin tinggal disini, aku takut aku tidak tahan membencimu.”

Mendengar perkataannya, tangan Taylor Shen yang menggunakan tenaga memegangnya dengan erat, melihat wajahnya yang kesakitan sampai pucat, pertama kali dengan tidak berperasaan, dia bicara dengan cepat, berkata: “Baik, kamu tidak bersedia tinggal disini, aku tidak memaksa dirimu, tapi kamu dan aku harus bagaimana?”

Melepaskannya pergi dari sini, dia pasti akan kembali masuk kedalam cangkang, menolaknya dari hatinya. Dia tidak ingin terus menerus merasakan kesakitan dari mencintai tapi tidak bisa mendapatkan, dia ingin dirinya memberikannya sebuah jawaban, sebuah janji.

Cahaya di dalam matanya terlalu panas, Tiffany Song tidak dapat menahannya, dia menundukkan mata menatap lantai ubin marmer, di atasnya dengan jelas memantulkan bayangan mereka, dia mengigit bibir dengan kejam berkata: “Kamu dan aku, belum pernah dimulai, juga tidak akan ada hasil, berakhir sampai disini saja!”

“Kamu jangan berharap! Taylor Shen marah besar, tidak dapat percaya kehangatan semalam sekejab menjadi kosong, pundaknya sedang bergetar, suaranya malah sangat runcing, “Kalau kamu berencana seperti ini, aku saat ini akan menginginkanmu, membuat tubuh dan hatimu memiliki jejakku.”

Tiffany Song mengangkat kepala, dalam matanya mengandung airmata, dia berkata: “Taylor Shen, kenapa kamu selalu begitu memaksa?” bergetar.

“Karena dirimu! Tiffany, aku tidak peduli bagaimanapun juga tidak akan melepaskanmu, kalau kamu menghindariku, mencari kesegala tempat, aku juga akan mendapatkanmu, merebut dirimu.” Dalam mata Taylor Shen bercahaya, seluruh kelebihan tubuhnya ditunjukkan, penuh kuasa dan memaksa membuat jiwa orang gemetar.

Seluruh tubuh Taylor Shen gemetar, mengangkat matanya melihatnya, pria ini, dia mencintai sampai keterlaluan, tapi dia tahu tidak, dia tidak pantas dia begitu mencintainya! Dalam hatinya sakit, ujung matanya sakit seperti akan koyak, “Terlalu konyol!”

“Aku tahu.” Taylor Shen maju selangkah, dengan pelan memeluknya dalam pelukannya, nada bicaranya memaksa dan juga lembut, “Didunia ini berpuluh-puluh ribu wanita, aku hanya ingin mendapatkan kamu saja, kamu melawan, kamu ragu, kamu bimbang, kamu tidak bersedia datang ke sisiku, aku bisa mengertinya. Kamu tidak bersedia mengalah padaku, kalau begitu aku mengalah padamu, kamu takut hubungan kita diketahui orang, maka aku akan menunggu, menunggu sampai hari dimana kita bisa dengan terbuka. Tapi, aku tidak menerima penolakanmu. Tiffany Song, kamu dengar baik-baik, aku tidak menerima penolakanmu!”

Nada bicara yang begitu lembut dan memaksa, juga hanya dia yang bisa begitu berani dan sombong…..membuat dalam hatinya sakit dan juga gatal, sedih dan juga meluap, malah tidak bisa mengatakan apapun lagi.

Taylor Shen dengan tenang memeluknya, tangannya membuat panas pinggangnya, dia tidak mendesak dan tidak memaksa, membiarkan Tiffany Song perlahan mencerna perkataannya, pergi membereskan alur pikirannya. Kalau kehidupan ini tidak bertemu dengannya, dia tidak akan seperti sekarang ini tidak dapat tenang, demi mendapatkan hati seorang wanita malah berulang kali terjerat. Kalau kehidupan ini tidak bertemu dengannya, dia hidup untuk apa?

Lima tahun yang lalu malam itu, dia meninggalkan jejak gigi di dadanya, dia hampir membuatnya tidak memiliki keturunan. Setelah bersusah payah mencarinya selama lima tahun, sikap awalnya adalah mencarinya, membiarkannya juga merasakan kesakitan yang sangat menyakitkan. Kemudian menjadi obsesi, menjadi kerinduan yang tidak dapat diputuskan.

Sekali berpisah empat tahun, waktu itu Cristian melaporkan padanya, mengatakan sudah menemukan dirinya, dalam hatinya bahagia. Pikiran yang aneh dan tidak-tidak untuk membalasnya sudah hilang, dia hanya ingin bertemu dengannya.

Tapi saat bertemu dengan “Dia”, “Dia” malah dengan bayangan yang dia bayangkan sangat berbeda, dia tidak bisa menyangkal waktu itu dia sangat kecewa, tapi dia masih menikahi “Dia”, malam pernikahan, saat Lindsey Song tidak memakai apapun berdiri di hadapannya mengodanya, dia melihat dadanya tidak ada apapun, seketika itu seperti satu ember air dingin menyiram kepalanya, membuat satu hatinya dingin.

Dia keluar dari kamar pengantin, memerintahkan Cristian terus mencari, tidak berapa lama Cristian memberitahunya, orang sudah ditemukan. Dia dengan terburu-buru mempertanyakan, ekspresi wajah Cristian tidak mengenakan, terbata-bata tidak bersedia mengatakan, selanjutnya terus dipaksa olehnya dia baru mengetahui, ternyata orang yang ingin dia cari itu sudah menikah, dan juga dekat di mata, dia adalah istri keponakannya!

Saat itu kesunyian yang belum pernah ada dalam hatinya.

Di luar brigade polisi lalu lintas bertemu ,dia maju ke arahnya tidak sengaja mencium jakunnya, dia baru mengerti, di dunia ini malah masih ada wanita yang bisa membuatnya tersentuh memiliki keinginan. Melihat dia panik tidak tahu berbuat apa, dia lalu memiliki hati untuk mengganggunya. Melihat dia dengan segera membesarkan matanya, dia lalu merasa memiliki ketertarikan, setiap reaksinya dalam pandangannya begitu imut begitu menyentuh orang. Membuat dia tidak dapat menahan, muncul pikiran untuk memiliki.

Namun dia bagi dirinya malah adalah bintang yang sulit untuk digapai, bisa dilihat tapi tidak bisa mendekat, bisa dirindukan tapi tidak bisa disentuh.

Dia menggunakan segala kekuatannya juga tidak dapat menghapus bayangannya dari dalam benaknya, dia pasrah, wanita ini, kalau dia saat ini melepaskannya saat ini menyerah, maka seumur hidupnya ini takutnya juga tidak akan mendapatkannya lagi.

Tidak rela melepaskan, tidak rela melihat dirinya keluar dari dunianya, dia hanya bisa menggunakan pemaksaan menggunakan kekerasaan membuatnya melakukan kesalahan. Dia cinta atau tidak, sudah tidak begitu penting, asalkan dirinya selamanya tinggal di sisinya, maka dia akan melakukan segala yang dia bisa, pasti juga membuat dia mencintainya!

Tiffany Song mengelengkan kepala, “Taylor Shen, jangan paksa aku!”

“Aku memaksamu atau tidak, kamu tidak memiliki jalan untuk mundur, Tiffany Song, kamu hanya memiliki satu jalan.” Pandangan Taylor Shen panas menatapnya, dengan tidak memedulikan, “Datang kesisiku atau datang ke dalam hatiku.”

Hati Tiffany Song bergetar hebat, dia melihat dia yang berada di hadapannya hanya merasa konyol dan juga tidak berdaya. Dia pelan-pelan melepaskan pelukannya, dia mengangkat bibirnya berkata: “Asalkan aku menjaga hatiku, aku masih memiliki beribu jalan untuk aku jalani. Taylor Shen, kamu, masih belum cukup membuatku membandingkan hubungan moralitas suami istri.”

Api dalam mata Taylor Shen berantakan, kerongkongannya naik turun tapi tidak dapat membuka mulut. Satu hatinya, sepenuhnya diletakkan di dirinya, tapi dia malah mengatakan, dia masih belum cukup membuatnya membandingkan hubungan moralitas suami istri.”

Taylor Shen sombong seumur hidupnya, belum pernah menundukkan kepala kepada siapapun. Tapi dia malah dihadapan wanita ini, terus menerus menyimpan kekuasaannya, menundukkan kepalanya yang sombong itu, tapi akhirnya dia juga hanya mendapatkan satu perkataan ini.

Hati, dingin sampai ke tulang.

Perasaannya, putus asa menjadi kosong.

Sesaat, dia seperti ditendang masuk ke neraka yang tidak memiliki tempat, seluruh pandangannya hitam.

Tiffany Song memandanginya, cahaya dalam matanya sudah padam hanya bersisa kekosongan yang tiada ujung, hatinya tidak jelas menjadi sakit. Dia tidak berani melihat, tidak berani merindukan, tidak berani melemah, dia mengutip tas yang terjatuh di atas lantai, berbalik membuka pintu dengan segera melangkah keluar.

Taylor Shen melihat punggungnya yang perlahan menjauh sampai hilang diluar pintu mewah, dalam hatinya emosi tiada habis, dia mengambil vas bunga di atas rak sepatu dengan kejam mencampakkannya keluar, vas bunga menabrak kolom romawi, berbunyi sesaat dan pecah.

Taylor Shen seperti melihat hatinya juga sudah hancur menjadi beribu serpihan. Pandangannya dingin, Tiffany Song, kalau seumur hidup ini tidak bisa mendapatkanmu, aku hidup ada kebahagian apa?

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu