You Are My Soft Spot - Bab 331 Terjerat Sepenuhnya (2)

Wayne Shen bergegas berkata,”Kakak Besar He, bukankah aku ini hanya mengkhawatirkanmu sulit bertindak di depan hadapan kakak ipar keempat, jika kamu bersikeras terus menanyakannya, maka aku akan memberitahunya kepadamu, kakak keempat memang meneleponku sebelum terjadinya ledakan, lalu menyuruhku untuk segera kembali ke Kota Tong dan mengambil alih, lalu aku tidak mendapatkan kabar lainnya.”

Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa Wayne Shen tidak tergesa-gesa menyuruh orang untuk mencarinya, dia berpikir kakak keempat pasti mempunyai rencana, sehingga ia hanya perlu mengikutinya saja, lalu membicarkan yang lainnya ketika kakak keempat muncul nanti.

Dia bahkan tidak berani pergi ke Sunshine City, karena ia khawatir ia akan membocorkannya ketika ia melihat kakak ipar keempatnya bersedih.

James He merasa semakin kesal hingga paru-parunya hampir saja meledak, jika Taylor Shen kini sedang berada di depan hadapannya, dia ingin sekali memukuli kepalanya sampai meledak, sialan! Adik iparnya ini benar-benar bukanlah seseorang yang mudah dihadapi!

Dia mendorong Wayne Shen hingga terjatuh ke sofa, nafasnya terlihat tergesa-gesa, dia menaruh tangannya di pinggangnya, lalu mengerutkan bibir tipinsya,”Apakah dia mengatakan yang lainnya?”

“Tidak,”Wayne Shen tentu saja tidak berani menuji amarah orang yang sedang berada di hadapannya, sehingga ia pun bergegas mengglengkan kepalanya.

James He menggenggam dahinya dengan salah satu tangannya, kepalanya terasa sangat sakit, dia melirik ke arah keempat laptop di meja kerjanya,”Kalian sengaja menyebarkan rekaman CCTV itu, bukan?”

“Aku kira seharusnya mungkin saja,”Wayne Shen juga merasa tidak yakin, Taylor Shen tidak menyampaikan rencananya kepadanya, ketika ia mendapat kabar adanya ledakan di Shen’s Corp. dan melihat beritanya, ia pun langsung berkendara kembali sepanjang malam, dia juga merasa ragu pada saat itu apakah kakak keempat beanr-benar mati karena ledakan itu atau tidak, hingga ia akhirnya menghela nafas lega ketika melihat rekaman CCTVnya.

“Seharusnya?” James He menatapnya tajam dan memperingatkannya.

Wayne Shen bergemetar oleh karena tatapannya,”Aku sebenarnya mengetahui hal yang tidak jauh berbeda denganmu, saat dimana kakak keempat meneleponku itu adalah beberapa menit sebelum terjadinya ledakan, sehingga aku menebak, dia pasti sudah tahu bahwa ada bom dipasang di mobil itu. Mengenai apa yang ia lakukan selanjutnya, apakah ia berhasil melarikan diri atau tidak, aku juga tidak tahu!”

Ketika memikirkan hal ini, semua ini sudah cukup bagi James He, Taylor Shen pasti tidak mati, walaupun tidak tahu alasannya berpura-pura mati untuk saat ini, namun sudah dipastikan bahwa ia mempunyai rencana, lalu dia tidak memperbolehkannya ikut serta dalam rencana ini.

Dirinya yang tidak mengetahui apa-apa itu masih saja sangat tenang, ia bahkan tidak bisa menahan diri dan meragukan apakah mereka saudara kandung atau bukan, dada James He terasa sangat sesak, ia menghela nafas yang sesak, lalu berbicara dengan suara dingin,”Apa yang sebenarnya ingin ia lakukan? Mengapa tidak ada rumor sebelum semua ini?”

“Aku benar-benar tidak tahu, bagaimana kalau kamu menanyakannya ketika ia pulang nanti?” Wayne Shen menatap tangannya dengan perasaan waspada, karena ia khawatir tonjokannya itu kembali menyapanya, ini adalah tahun baru, dia masih ingin bermesraan menemani Jennifer Li dan tidak ingin menakutinya dengan mata yang memar.

James He merasa cukup marah, dia pun berpaling keluar dari ruang kerja, Cristian Yan berdiri dari tempat duduknya, James He meliriknya sejenak, ia awalnya ingin menanyakan sesuatu, namun ia menahan ucapannya ketika kata-katanya sudah berada pada ujung bibirnya, Taylor Shen bahkan menyembunyikannya dari Wayne Shen, Cristian Yan mungkin juga tidak mengetahui situasinya, jika pertanyaannya merusak rencananya, bukankah dia hanya akan menyia-nyiakan usaha awalnya?

James Li merasa sangat tidak rela, namun dia juga tidak bisa bertindak seperti ini, hatinya benar-benar merasa tidak tenang. Dia berjalan masuk ke dalam lift, lalu menggertak giginya dan berpikir, Taylor Shen, hebat sekali kamu sudah membuat kami bingung.

Ketika teringat kembali akan Vero yang sakit hati, lalu menahan rasa sedihnya dan bersikeras mengatakan bahwa ia tidak mati, ia pun merasa sakit hati dan ingin sekali menyeret, lalu memukuli Taylor Shen.

Dia akhirnya mengerti apa yang sedang ia bicarakan pada saat itu.

Setelah ia memanggilnya “kakak besar” pada hari itu, mereka bahkan masih sempat berbincang, Karry Lian sangat ahli mencari celah dalam bidang hukum, dia tidak pernah memunculkan diri mengenai ledakan yang terjadi tujuh tahun yang lalu, sehingga dia tidak bisa mengendalikannya. Kematian pemilik toko dan Nick He juga tidak disertai bukti yang jelas, yang bisa membawanya pergi ke pengadilan.

Sedangkan terlihat jelas bahwa Taylor Shen tidak ingin menggunakan hukum untuk menyelesaikan dendam ini, rasa benci istrinya, rasa sakitnya saat ditahan, dia tidak akan mungkin membiarkannya dipenjara selama beberapa tahun, lalu kembali keluar dan mencari masalah lagi dengannya.

Ketika mendengarkan maksudnay, dia ingin membuatnya mati tanpa ada kuburan.

Dia bahkan berkata, jika dia melakukan hal yang terlalu mencekam, ia mengundangnya untuk merasa khawatir untuknya. Dia masih tidak mengerti pada saat itu, namun ia kini sudah mengerti dan menyingkirkan rasa yang membebaninya, saat ia sudah keluar, dia pasti akan memukulinya mati-matian.

James Ye berpikir dengan rasa kesal.

......

Vero He terlihat lemas sepanjang hari, dia tidak akan mendengar siapapun yang berbicara dengannya, tangannya terus menggenggam jam tangan yang sudah terbakar itu. Taylor Shen tidak suka mengenakan tali jam tangan yang lebar, ia merasa tidak nyaman mengenakannya.

Namun selama tujuh tahun ini, ia sudah terbiasa mengenakan tali jam tangan yang lebar untuk menutupi bekas luka pada lengannya. Jam tangannya itu tertinggal di lokasi kejadian, sebenarnya ini sudah menjelaskan bahwa peluangnya untuk masih hidup sangat kecil, namun dia tetap saja bermimpi bahwa dia akan muncul di depan hadapannya dalam satu detik kedepan, lalu memeluknya dan menenangkannya.

Namun setiap kali ia kembali membuka matanya, dia hanya melihat tatapan khawatir dari para kerabatnya, tidak ada Taylor Shen ditengah mereka semua. Pada saat itu, dia merasa sangat sedih dan ingin menangis tersedu-sedu sepuas hatinya.

Namun, dia tidak boleh menangis, dia tidak boleh meneteskan air matanya, seakan-akan setetes air mat aitu akan membuatnya benar-benar tidak kembali.

Nancy Xu menemaninya di sisinya, rasa sakit hatinya menambah berkali-kali lipat, di dalam kehidupan manusia, tidak ada hal yan lebih menyakitkan dibandingkan perpisahan. Dia menggenggam tangannya dan berkata dengan suara lembut,”Vero, matahari sudah muncul, ayo keluar dan berjemur sejenak.”

Vero He menggelengkan kepalanya dengan tidak bertenaga,”Aku tidak ingin pergi, aku ingin berdiam disini.”

Dia kini sedang duduk di tempat tidurnya, sambil menggenggam jam tangan yang sudah terbakar, dia memeluk selimut di depan hadapannya, dia sudah pernah tidur menggunakan selimut ini sebelumnya, aroma tubuhnya mengitarinya, hanya dengan demikian, ia mempunyai keberanian untuk percaya bahwa dia masih hidup, dia pasti masih hidup.

Mata Nancy Xu terasa memanas, putrinya tidak mau makan dan minum selama seharian, dia hanya melihat jam tangannya sambil duduk di tempat tidurnya, hal ini membuatnya merasa sangat khawatir, khawatir ia tidak bisa terus mempertahankannya.

Pintu terdengar diketuk, Felix He mendorong pintunya dan masuk, dia membawa masuk semangkuk pangsit kecil dengan senyuman pada wajahnya yang memucat,”Vero, ini adalah pangsit yang aku dan Jacob buat, cepat makan sedikit.”

Bagi seorang anak kecil, mereka akan mudah melupakan kesedihannya jika ada yang menemaninya.

Namun bagi seorang orang dewasa, kesedihan itu akan berlanjut untuk waktu yang sangat amat lama, lama hingga tidak bisa diobati lagi.

Vero He tidak mempunyai selera makan,”Ayah, aku tidak ingin makan, bawa ibu turun dan makan sedikit.” Vero he tahu Nancy Xu terus menemaninya, dia tidak makan, maka dia juga tidak makan. Dia adalah wanita muda, dia akan baik-baik saja sekalipun dia tidak makan sekali atau dua kali, namun ibunya sudah berumur, dia tidak bisa terus menemaninya tersiksa seperti ini.

Nancy Xu menggelengkan kepalanya,”Vero, jika kamu tidak makan, ibu juga tidak akan makan, ibu akan menemanimu kelaparan.”

“Ibu......,”Vero He tertegun, air matanya terus berputar dalam matanya,”Aku tidak bisa makan, aku benar-benar tidak ingin makan, kamu hanya akan menyiksa dirimu jika kamu menemaniku.”

“Vero, kamu adalah putriku, aku melihatmu menyiksa dirimu sendiri, namun aku tidak bisa melakukan apa-apa, selain menemanimu, apalagi yang bisa kulakukan?” Ucap Nancy Xu dengan perasaan bersalah, dia membiarkan dirinya sendiri kelaparan, dia benar-benar sakit hati melihatnya.

Vero He melihat kedua orang tua yang berada di depan hadapannya, dalam waktu saut malam, rambut mereka sepertinya terlihat semakin memutih, dahi mereka juga terlihat semakin mengerut, dia memejamkan matanya, merasa tidak bisa melawan ketegasan mereka, ia pun menganggukan kepalanya,”Baik, aku akan makan.”

Felix He langsung membawa mangkuknya kemari, mengambil sendok dan menyuapi pangsitnya, sama halnya ketika James He membawanya kembali ke rumah Keluarga He lima tahun yang lalu, dia hanya mempunyai waktu, sehingga ia harus menyuapinya makan.

Pada saat itu, ia tidak mengerti mengapa ia bersikap sebaik ini padanya, namun ia kini mengerti ternyata itu adalah kasih sayang seorang ayah.

Matanya terlihat sangat membengkak, pangsit yang berada pada mulutnya itu membuatnya sulit menelannya, hak apa yang ia miliki untuk membuatnya merasa tak berdaya, hak apa yang ia miliki untuk membuat mereka khawatir karena dirinya?

Taylor Shen, jika kamu bisa mendengar seruanku, cepatlah kembali ke sisiku, aku khawatir aku tidak bisa terus bertahan lagi.

Felix He meneteskan air matanya ketika melihatnya memakan sesuap pangsit, matanya terlihat memerah dan membengkak, dia merasa sangat sakit hati, apa yang harus ia lakukan supaya ia tidak sesedih ini?

Setelah selesai melahap pangsit, Vero He menyuruh Felix He untuk membawa Nancy Xu turun dan makan, Nancy Xu bersikeras tidak mau pergi, sehingga ia akhirnya turun setelah Stella Han dan Erin tiba. Vero He bersandar pada kepala tempat tidur dengan wajahnya yang memucat dan perasaan yang sangat sakit.

Stella Han duduk di sisi tempat tidurnya, perlahan menggenggam tangannya,”Tiffany, semuanya akan membaik, semuanya pasti akan membaik.”

Vero He menatapnya dan berbicara dengan suara yang sedih,”Apakah dia merasa tersiksa sepertiku saat ini ketika ia kehilangan diriku pada saat itu? Setelah kembali bersatu, aku terus saja salah paham dan menolak dirinya, dia juga tidak ingin menggunakan lukanya untuk menahanku. Aku kini baru merasakannya, Stella, jika aku tidak sekeras kepala ini, kita tidak mungkin terjebak dan menyia-nyiakan waktu lima tahun, jika aku tahu lebih awal, semuanya akan lebih baik, jika......”

Stella Han tertegun ketika mendengarnya mengatakan “jika”, bagaimana mungkin ada jika di dalam kehidupan manusia? Semuanya hanya akan merasa menyesal setelah kehilangan. Namun Tiffany dan kakak keempat saling mencintai, apakah Tuhan setega itu memisahkan mereka?

Dia memiringkan tubuhnya dan memeluknya, lalu perlahan menepuk punggungnya,”Tiffany, jangan bersedih, kakak keempat pasti akan sakit hati jika mengetahuinya.”

Vero He memejamkan matanya, tidak ada yang tahu seberapa sakit hatinya saat ini, mereka sudah jelas-jelas berkata untuk tidak akan berpisah lagi sepanjang hidup ini, namun Tuhan kini tetap saja memisahkan mereka dan membuatnya bersdih, dia bahkan tidak melihatnya untuk terakhir kalinya, lalu ia pun menghilang begitu saja.

Sepertinya ini adalah hukuman Tuhan terhadap dirinya, menghukum dirinya karena tidak percaya terhadap dirinya.

Erin berdiri di sisinya dan melihatnya sangat sedih, hatinya terasa sangat sakit, apakah orang hanya akan merasakan apa yang paling penting setelah kehilangan?

......

Pada malam harinya dimana matahari masih bersinar terang pada siang harinya, angin bertiup kencang, angin dingin menutupi malam itu, tidak ada orang yang berjalan kaki di jalanan, seorang lelaki terlihat berdiri di kotak telepon tua, lelaki itu mengenakan mantel berwarna abu-abu, seperti hantu, tidak ada yang tahu darimana asalnya, seakan-akan ia tiba-tiba muncul berdiri disana.

Dia menelepon 120 sejenak, lalu memutuskan panggilannya dan pergi.

Karry Lian sedang bersenag-senang di dalam vila, dia akhirnya berhasil menyingkirkan Taylor Shen, Taylor Shen sudah mati, apakah hari dimana Tiffany akan kembali ke sisinya itu masih jauh? Dia tidak tahu bahwa dia sudah berada di ujung perjalanannya, ia pun menarik Paman Bai untuk minum alkohol dengannya.

Paman Bai tidak bisa menasehatinya, sehingga ia pun hanya bisa pergi, setelah menyingkirkan beban besar Taylor Shen ini, mereka akhirnya dapat menghela nafas lega. Mengenai apakah dia bisa mendapatkan Tiffany Song atau tidak, semua ini masih belum bisa dipastikan, lagipula Keluarga He juga tidak mudah dihadapi di Kota Tong.

Karry Lian minum cukup banyak malam ini, ia minum sampai ia lumpuh, lalu dituntun oleh Paman Bai dan para pengawal kembali ke kamar dan berbaring di tempat tidurnya tanpa menyadarkan diri.

Angelina Lian terus memperhatikan gerakan Karry Lian, ketika ia mendengarnya pergi minum dengan Paman Bai, dia pun berdoa dalam hati supaya ia tidak menyadarkan diri pada akhirnya, sehingga ia pun dapat mengambil foto dari dalam ponselnya itu.

Ketika melihat Paman Bai sudah mengantarnya ke kamar, suasana di lantai atas menjadi tenang, lalu ia pun memasuki kamar Karry Lian tanpa bersuara.

Kamar itu dipenuhi oleh bau alkohol, dia tidak berani menyalakan lampunya, dia hanya menggunakan cahaya remang dari luar jendela untuk mendekati sisi tempat tidurnya. Paman Bai melepaskan pakaian Karry Lian, ponselnya berada pada rak kepala tempat tidur, dia pun mengambil ponselnya dengan mudah.

Ia perlahan menghela nafasnya, ponsel itu perlu dibuka menggunakan sidik jari Karry Lian, dia sebelumnya sudah terlalu gugup, sehingga ia lupa jari mana yang ia gunakan sebagai kata sandinya, jadi ia hanya bisa kembali mencobanya satu per satu.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu