You Are My Soft Spot - Bab 9 Menggodai Lindsey

Melihat Tiffany duduk di sebelah Taylor, Nyonya Song pun panik, sebuah kenangan yang sengaja ia lupakan pun mulai bermunculan kembali di kepalanya, ia membelalakkan matanya ke arah Tiffany, memperingatkannya agar tidak bicara sembarangan.

Tadi pagi Lindsey pulang ke rumah dengan berurai air mata, bagaimana pun ia menanyainya, Lindsey tetap tidak mau mengatakan mengapa ia menangis, namun akhirnya, setelah ia tekan habis-habisan, barulah Lindsey mengatakan bahwa Taylor tak bisa melakukan hubungan intim.

Nyonya Song merasa seperti tersambar petir, menantu yang ia pilih dengan susah payah itu ternyata tak bisa melakukan hubungan suami istri, kalau begitu bagaimana caranya ia membahagiakan Lindsey? Seorang pria yang tidak bisa memberikan Lindsey hubungan intim, apa bisa membuatnya bahagia? Sekaya apapun dirinya, apa gunanya? Anaknya tetap tidak akan bahagia!

Mungkin karena kabar bahwa Taylor tidak bisa melakukan hubungan intim itu membuat Nyonya Song terlalu terpukul, setelah mendengar bahwa Lindsey mengandung anak William, Nyonya Song malah bisa bsernafas lega, setidaknya Lindsey tak perlu menjadi perawan tua, ia hamil anak siapa saja tidak penting.

Namun setelah ia tenang dan berpikir lagi, kenyataan bahwa Lindsey mengandung anak William ini sedikit sulit, bagaimanapun hubungan antara William dan Taylor bukanlah sebuah hubungan yang biasa, mereka adalah keluarga.

Kalau sampai masalah ini menjadi besar, karir William pasti akan hancur berantakan, Lindsey akan dijuluki sebagai wanita jalang yang merayu keponakan sendiri, dan masalah ini pasti akan membuat Taylor marah besar. Taylor adalah orang yang kedudukannya sangat tinggi di Kota Tong ini, kalau sampai ia dipermalukan seperti ini, menghancurkan Keluarga Song bukanlah sesuatu yang sulit baginya.

Ia harus memikirkan suatu cara agar Taylor selingkuh terlebih dahulu, ia harus membuat Taylor merasa bersalah pada Lindsey. Dengan begitu, Lindsey bisa lepas dari Taylor dengan mudahnya, bahkan bisa mendapatkan sejumlah uang ganti rugi yang besar.

Nyonya Song memandangi Tiffany dan Taylor yang duduk bersampingan di sofa, tiba-tiba sebuah ide konyol terbesit dalam benaknya. Kalau Taylor berselingkuh dengan Tiffany, bukankah semuanya berubah menjadi sangat mudah?

Nyonya Song sangat puas dengan idenya sendiri ini, ya sudah begini saja, kalau sampai nanti Taylor mengelak, ia juga bisa melemparkan kesalahannya itu pada Tiffany.

Melihat Tiffany duduk di samping Taylor, William pun mengerutkan keningnya dengan kesal, apa yang ingin ia lakukan? Apa ia mau memberitahu Paman Keempat kalau Lindsey mengandung anaknya? Kalau sampai dia berani, jangan harap ia akan bisa bercerai darinya, jangan harap ia akan bisa lepas darinya.

Saat ini, Lindsey sangat amat panik, tadi pagi ia berani menantang Tiffany karena ia tahu jelas sifat Tiffany, kalau ibu sudah ikut campur, ia pasti tidak akan berani bicara sembarangan. Tapi melihat situasi sekarang ini, sepertinya ia sudah mengatakan semuanya pada Taylor, lalu mereka berdua ingin menangkap basah dirinya?

Lindsey tak bisa duduk tenang, hatinya merasa sangat takut, ia merasa sorotan Taylor saat memandanginya sangat tidak bisa ditebak. Karena terlalu panik, ia langsung berdiri dari sofa, "brak..." Semua orang melihat ke arahnya, sepertinya reaksinya terlalu besar, ia menaikkan bibirnya dengan kaku, memberikan sebuah senyuman yang terlihat sangat terpaksa, katanya, "Tiffany, ikut aku ke kamar sebentar yuk, hari ini aku pergi berbelanja, lalu aku melihat beberapa baju yang sepertinya sangat cocok untukmu, dan aku langsung membelinya, kuambilkan untukmu ya."

Tiffany tertawa dalam hati, ia kira Lindsey tidak takut pada apapun atau siapapun, makanya ia berani melakukan tindakan-tindakan yang gila, kalau tahu akan begini jadinya, kenapa dulu masih melakukannya? "Aku sedikit lelah karena bekerja di kantor seharian, tolong ambilkan saja untukku."

Jangan bermimpi ia mau berduaan saja dengannya, ia merasa masih belum cukup melihat rupa Lindsey yang panik bukan kepalang itu.

Lindsey kesal, namun ia takut Taylor menyadari sesuatu, oleh karena itu ia menahan api kemarahannya itu dalam-dalam, dan mengedip-kedipkan matanya pada Nyonya Song. Nyonya Song mengerti apa maksud anak kesayangannya itu, ia segera berjalan ke samping Tiffany dan tersenyum lembut, "Tiffany, jangan marah-marah seperti anak kecil dong, kakakmu kan sudah capek-capek berbelanja, tapi ia masih saja teringat padamu, jangan abaikan kebaikannya seperti ini dong."

Tiffany mengangkat kepalanya menatap pada Nyonya Song, ia tersenyum polos, katanya, "Apa yang ibu katakan memang benar, kakak memang sudah capek-capek berbelanja, dia kan ha......"

"Tiffany!"

"Tiffany Song!"

"Tiffany Song!"

Tiffany memandangi ketiga orang itu dengan polosnya, hatinya merasa sangat puas melihat ekspresi wajah mereka yang pucat itu, ia sangat senang, namun sebenarnya ia juga merasa sangat sedih, ia mengangkat pundaknya, "Untuk apa kalian setegang ini? Aku kan ingin bilang kalau dia kan harus menggendong Meadow seharian saat berbelanja, bagaimana tidak capek?"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu