You Are My Soft Spot - Bab 117 Pria Di Malam 5 Tahun Lalu Itu Adalah Aku (1)

Bibir tipis Taylor Shen terkatup rapat, dahinya berkerut menampakkan perasaan campur aduk dan kemarahan, siapa yang berani mengusiknya? Suaranya sangat tegang, “Adegan ranjang apa?”

“Aku telah mengirimnya ke emailmu, lihatlah.” Setelah mengatakannya, Jordan Bo segera menutup telepon.

Taylor Shen menggenggam ponselnya dengan erat. Dengan langkah cepat ia keluar dari bilik pakaiannya, mendorong pintu ruang baca, dan memasukinya. Ia menyalakan komputer. Menunggu komputer menyala hanya membutuhkan 10 detik, namun ia merasa ini luar biasa lama. Ketika suara berdenting muncul, Taylor Shen segera mengarahkan mouse dan dengan cepat membuka mailbox.

Di dalam mailbox terlihat sebuah email yang belum dibaca, Taylor Shen ragu sejenak, lalu jari panjangnya mengeklik untuk membukanya, halaman itu terbuka, beberapa foto muncul di layar komputer. Cahayanya sangat remang, Taylor bisa mengenali sosok wanita yang terbaring di ranjang itu adalah Tiffany Song.

Seorang pria berada di atas tubuhnya, membelakangi kamera, sosoknya tak terlihat jelas. Yang dikatakan Jordan Bo benar, ini adalah foto adegan ranjang. Matanya memicing hingga tinggal segaris, memperhatikan foto-foto ini dengan cermat.

Di sebuah foto, ekspresi Tiffany terlihat kesakitan, di foto selanjutnya, ekspresinya masih kesakitan namun buram, sementara sosok pria di atasnya hanya tampak punggungnya, di sekelilingnya tampak tembok kuning Express Hotel dan sprei putih.

Semakin melihatnya, perasaannya semakin campur aduk, seolah seember air dingin disiramkan ke kepalanya. Ini adalah foto 5 tahun lalu, di Express Hotel, saat ia memperkosanya, tertangkap kamera oleh orang lain!

Saat itu ia sedang tidak sadar, ia sedang dikuasai oleh kesedihan yang mendalam, seperti hewan buas yang terperangkap, ia hanya ingin melampiaskannya pada wanita. Ini adalah pertama kalinya, ia begitu di luar kendali, hingga ia ditendang oleh Tiffany Song, rasa sakit yang luar biasa ini membuatnya tersadar.

Saat itu tak banyak orang yang mengetahui ia sedang berada di Express Hotel. Siapa yang bisa mengambil foto ini, dan apa yang ingin dilakukannya dengan menyebarkan foto adegan ranjang mereka?

Taylor Shen tak sempat memikirkannya, ia meraih ponselnya, sambil gemetaran memencet sebuah nomor, dan berkata dengan tajam. “Christian. Segera hubungi para kepala editor surat kabar dan majalah, aku ingin bertemu mereka. Ingat, bahkan perusahaan surat kabar kecil pun tak boleh luput. Juga, bawakan aku surat kabar yang sedang mereka cetak.”

Setelah adegan ranjang ini tersebar, seberapa besar efeknya bagi Tiffany, dan seberapa besar ini akan mempengaruhi hubungan mereka, ia tak bisa membayangkan. Ia hanya tahu ia harus menghentikannya, tak bisa membiarkan foto-foto ini terekspos.

Setelah menutup telepon, ia menekan dahinya, ia selalu mengira ia akan menunggu, menunggu hubungan mereka kembali stabil, untuk menjembatani perpisahan yang terjadi karena kebenaran ini. Namun kenyataan tak membiarkannya menunggu, begitu ia memikirkan ia tahu bahwa ia adalah pria yang memperkosanya saat itu, begitu ia memikirkan ia akan meninggalkannya, ia merasa berantakan.

Tak bisa, ia harus menghentikannya!

Ia mematikan komputernya, bangkit, meraih kunci mobil di mejanya, berjalan meninggalkan ruangan dan turun ke bawah.

Ia mengebut ke kantornya, tempat para kepala editor surat kabar dan majalah telah menunggu. Pengaruh Taylor Shen di Kota Tong tak bisa diremehkan, biasanya, tak akan ada orang yang berani mempublikasikan hal pribadinya di berita, berita penggunaan formaldehida berlebih yang lalu, pihak lawan menggunakan media utama di Kota C untuk menyerangnya.

Maka saat mereka menerima telepon dari Christian, semuanya sangat terkejut, karena berita untuk besok tak ada hubungannya dengan Taylor Shen. Tidak, tak bisa juga dianggap sepenuhnya tak ada hubungan dengan Taylor Shen, karena Tiffany Song adalah mantan istri keponakannya. Walaupun ia telah bercerai dengan William Tang, namun tak bisa dielakkan publikasi ini akan mempengaruhi reputasi William Tang.

Mereka merasa tidak tenang. Ada orang yang telah membayar tinggi untuk menyuruh mereka mempublikasikan foto-foto ini, mereka baru saja akan mengatur pencetakan surat kabar, Taylor Shen sudah mendengar tentang hal ini, kecepatannya sungguh mengejutkan.

Taylor Shen berjalan memasuki kantor, Christian dengan cepat menyambutnya sambil memberikan beberapa surat kabar kepadanya, Taylor Shen melihat berita utama di setiap surat kabar itu adalah foto adegan ranjangnya dengan Tiffany Song, tenggorokannya serasa tercekik, membuatnya merasa sangat panik.

Ia meremas surat kabar itu, Christian terkejut melihatnya semurka ini. Lagipula bisa dikatakan Nona Song bukanlah orang terkenal ataupun selebritis, bahkan jika ia terfoto dalam adegan ranjang, ia tak akan menjadi berita utama, karena tak ada nilai beritanya, dan takkan membawa keuntungan apapun bagi surat kabar ini.

Tapi adegan ranjangnya menjadi berita utama, ia merasa, ini karena hubungannya dengan Taylor Shen. Antara lawan mungkin ingin mengekspos hubungan mereka, atau hanya ingin memojokkan Nona Song dan membuat Tuan Shen gelisah.

Jika ini yang diinginkan lawan, untuk membuat Tuan Shen gelisah, apa yang ingin ia dapatkan dari Tuan Shen? Tak ayal ia teringat kasus formaldehida di Kota C itu, meskipun Tuan Shen berhasil membereskannya, ia juga mengalami kerugian sekitar 2 triliun.

Christian membuka pintu ruang rapat, Taylor Shen melangkah masuk, ia menghempaskan surat kabar itu di atas meja, dengan tatapan dingin menatap satu per satu para kepala editor itu. Bibir tipisnya menegang hingga setipis garis, dan dengan suara ringan ia berkata, “Siapa yang bisa menjelaskan padaku, berita di kolom berita utama ini bagaimana bisa terjadi?”

Semua saling memandang, saat mereka tiba tadi mereka telah menduga Taylor Shen akan menyinggung masalah ini. Salah satu kepala editor dari surat kabar malam berdiri dan berkata, “Tuan Shen, kami semua tahu, Nona Song adalah mantan istri keponakanmu, saat mencetak berita ini kami juga mempertimbangkan tentang reputasi keluarga Shen, tapi akhirnya, sekarang Nona Song tak ada hubungan lagi dengan keluarga Shen, maka demi penjualan surat kabar, kami memberanikan diri.”

Taylor Shen menyipitkan mata menatapnya, dengan ekspresi mengintimidasi dan mengerikan, membuat orang ketakutan, ia tersenyum tipis dan mendengus: “Demi penjualan surat kabar, kau ingin menghancurkan hidup seorang gadis yang tak bersalah? Ia juga bukan selebritis ataupun orang terkenal, dari mana ia bisa meningkatkan penjualan?”

“Ini...” kepala editor surat kabar malam itu merasa malu, ia tak bisa mengatakan bahwa ada orang yang membayar tinggi agar foto-foto itu dipublikasikan di berita utama.

Taylor Shen segera bangkit berdiri, nada suaranya penuh amarah, “Aku tak peduli apa yang ingin kalian lakukan, turunkan berita utama ini, kalau tidak aku akan mencopot semua kepala redaksi surat kabar dan majalah kalian dan menggantinya dengan yang baru sebelum jam 12 malam ini.”

Kerumunan orang ini menatap pria arogan di hadapan mereka, dalam hati merasa ketakutan, tiba-tiba ada seseorang berdiri dan berkata: “Tuan Shen, Nona Song dan keluarga Shen tak ada hubungan lagi, kenapa kau begitu ingin melindunginya? Apakah benar seperti yang dikatakan sumber berita, bahwa kaulah sosok lelaki dalam adegan ranjang itu?”

Taylor Shen menggertakkan rahangnya, ia menatap mata kepala editor itu dengan tatapan seolah ingin membunuhnya, ia tertawa: “Tuan Ge, pernahkah seseorang memberitahumu, rasa keingintahuan membunuh seekor kucing?”

“Tuan Shen, berita utama kami telah ditetapkan, dan juga sudah mulai dicetak, sekarang kau menyuruh kami mencabut berita utama ini, aku takut sudah terlambat.” Kepala Editor Ge secara tidak langsung menolak, jika berita ini bisa membuat Taylor Shen begitu khawatir, maka ia pasti mempunyai nilai berita. Semua orang mendengarnya, dan ikut menyetujuinya.

Taylor Shen meletakkan kedua tangannya di pinggang, dan berkata dengan dingin: “Sejauh yang kutahu, setiap surat kabar pasti mempunyai berita cadangan tentang keadaan darurat dan sejenisnya, apakah kau sedang menggertakku sekarang?”

“Dari mana Tuan Shen mengatakan hal itu, hanya saja saat ini pencetakan telah dimulai, dan tenaga kerja, bahan, dan materi yang telah kami tuangkan...”

“Aku akan meminta departemen finansial untuk mengganti kerugian kalian, apakah masih ada masalah?” Taylor Shen memotong perkataan Kepala Editor Ge, dan mereka mendengar seluruh kerugian akan diganti, mereka tak ingin lagi mencari masalah dengan Taylor Shen untuk berita yang tak bernilai ini, mereka pun menggelengkan kepala.

Taylor Shen menatap kerumunan orang itu dan berkata, “Aku hanya akan mengatakan ini sekali, aku ingin melindungi Tiffany Song, jika lain kali aku melihat kalian berusaha mengusiknya, aku pasti takkan membiarkannya.”

Semua orang terkejut, dengan serentak menatap Taylor Shen. Dengan perkataan ini, ia telah mengakui hubungannya dengan Tiffany Song, mereka hampir saja membuat kesalahan besar.

Selesai berkata Taylor Shen berbalik dan dengan acuh berkata: “Christian, antar mereka keluar.”

Para kepala editor segera bergegas keluar, meninggalkan Taylor Shen sendirian di dalam ruang rapat, setelah beberapa saat, Christian kembali, dan ia berbalik dan memerintah: “Christian, teleponlah komisi pemberantasan pornografi, laporkan para surat kabar dan majalah ini karena telah mengunggah berita skala besar.”

Christian dalam hati terkejut, “Tuan Shen, kau tidak mempercayai mereka?”

“Bukan, aku hanya ingin memastikan tidak ada resiko.” Taylor Shen mengeluarkan sekotak rokok dan pemantik dari kantong celananya, menyalakan rokok, dan menghisapnya. Bau nikotin tidak membuatnya lebih tenang, malah membuatnya semakin gelisah dan tidak sabar.

Christian keluar dan menelepon, tak berapa lama, ia kembali ke ruang rapat, menatap pria berpandangan suram di hadapannya, dan berkata: “Tuan Shen, kantong plastik tak dapat menghalangi api, cepat atau lambat, masalah ini akan tersebar, kau harus menyelesaikannya.”

Tatapan mata Taylor Shen di tengah asap rokok tampak menerawang dan sedih, ia tersenyum tipis, dan terlihat rasa muram yang tak dapat dijelaskan dalam senyuman itu: “Christian, aku takut. Aku yang tak pernah merasa takut, sekarang sedang ketakutan.”

“Tuan Shen...”

Taylor Shen memejamkan matanya, ekspresinya penuh kepedihan, “Ketika diancam oleh orang tua itu, aku ingin keluar dan memberitahunya apa yang terjadi saat itu, memohon maaf padanya, saat itu aku bahkan bertekad, bahkan jika ia tak memaafkanku, aku akan tetap memaksa masuk dalam hidupnya, dan menggunakan sisa hidupku dengan sepenuh hati menebus kesalahanku padanya, namun aku tak punya keberanian untuk memberitahunya, aku membiarkan diriku menjadi lemah. Setelah aku bersamanya, rahasia ini sungguh mencekik membuatku tak bisa bernafas, aku berulang kali mencoba memberitahunya, tapi akhirnya memilih untuk menyembunyikannya.”

Christian mengatupkan bibirnya, pria di hadapannya ini bukanlah seorang pebisnis jitu yang biasanya dengan cepat dan garang membuat keputusan bisnis, melainkan seorang yang terombang-ambing dalam cinta. Ia dalam hati berpikir, mungkin yang pernah melihat sisi lemah Tuan Shen, hanyalah ia seorang.

“Aku berkata pada diriku sendiri, tunggu saat hubungan kita mulai stabil, saat kita telah melewati segala rintangan, aku akan memberitahunya. Namun setiap kali aku melihatnya bersandar padaku, aku tak bisa mengatakannya. Aku tak bisa membayangkan, saat ekspresi penuh cinta dalam tatapannya berubah menjadi kebencian, apa yang harus kulakukan? Jika ia menolakku berada dalam hidupnya lagi, apa yang harus kulakukan? Setelah merasakan manisnya saling mencintai, bagaimana aku bisa menghadapi kebenciannya?” Taylor Shen berkata dengan penuh kepedihan.

“Tuan Shen, cinta membuatmu lemah, sekarang aku sedikit mengerti, kenapa pria tua itu berusaha memisahkan kalian dengan segala cara. Ia bukannya takut Nona Song akan menghancurkanmu, ia takut kau akan menghancurkan dirimu sendiri.”

..........

Para kepala editor surat kabar dan majalah itu keluar dari gerbang kantor Taylor Shen, saling berpamitan, dan naik ke mobil masing-masing. Salah seorang dari mereka berdiri di bawah pilar bergaya Romawi di depan pintu kantor perusahaan, ia mendongak menatap gedung tinggi yang menembus awan itu, tersenyum dingin, dan sambil berjalan ke tempat parkir ia menelepon. “Tuan, seperti yang kau perkirakan, Tuan Shen malam-malam mengumpulkan seluruh keepala editor surat kabar dan majalah untuk mencegah foto adegan ranjang itu terpublikasi.”

Di ujung seberang telepon, seorang pria berdiri dengan tegak di sebuah ruangan gelap. Ia mengenakan pakaian hitam, hampir berbaur dengan gelapnya langit malam di luar jendelanya. Ia memicingkan mata, “Aku sudah tahu, tetap lanjutkan sesuai rencana, aku ingin tahu seberapa besar kemampuan Taylor Shen untuk melindungi wanita ini.”

“Ya, Tuan.” Setelah menutup telepon, kepala editor itu duduk di mobil, menelepon bawahannya untuk menyuruh mereka melanjutkan pencetakan.

20 menit kemudian, orang yang bertanggung jawab dalam departemen pencetakan menelepon kepala editor, dan berkata: “Kepala editor, entah dari mana komisi pemberantasan pornografi mendengar tentang ini, mereka menangkap kami, aku berhasil kabur, pekerja yang lain semuanya tertangkap.”

Kepala editor ketakutan, begitu menutup telepon, ia dengan panik segera menghubungi sebuah nomor, dan berkata, “Tuan, departemen percetakan kami telah ditangkap oleh komisi pemberantasan pornografi.”

“Hehe, dalam perang, kecepatan adalah segalanya, hanya Taylor Shen yang bisa menandingiku.” Pria itu memasukkan satu tangan di kantong celananya, satu tangan memegang ponselnya, suara tawanya menyejukkan, membuat orang merasa tenang. “Jangan khawatir, paling lambat 2 hari, mereka sudah akan dibebaskan.”

“Tuan...” kepala editor masih ingin mengatakan sesuatu, namun lawan telah menutup telepon. Di keningnya keluar keringat dingin, pengaruh Taylor Shen di Kota Tong sangat besar, ia tak seharusnya mengusiknya.

Setelah Taylor Shen mengisap sekotak rokok, ponselnya tiba-tiba berdering, ia menatap identitas peneleponnya, dan rasa muramnya segera lenyap, saat ia mengangkat telepon, suaranya begitu lembut, “Merindukankukah?”

Karena gelombang elektronik, nada suaranya jadi terdengar sedikit serak yang menggairahkan. Wajah Tiffany Song memerah, ia sedang menonton sebuah acara televisi, ia berkata: “Aku hanya ingin menanyaimu, kapan kau akan pulang? Aku agak mengantuk, ingin segera tidur.”

“Kau ingin aku kesana?” Taylor Shen duduk bersandar di dalam ruang rapat, mulutnya penuh rasa pahit dari nikotin. Setelah beberapa saat, ia telah menghabiskan 2 kotak rokok.

Suaranya rendah dan parau, seolah menyembunyikan suatu masalah, Tiffany Song mengerutkan kening, “Taylor Shen, ada apa denganmu? Apakah ada masalah?”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu