You Are My Soft Spot - Bab 157 Kamu Akan Menyelamatkan Siapa Dulu? (3)

Tapi dia sedang meresahkan apa? Apakah karena Angelina Lian adalah adiknya, ataupun karena Angelina Lian dulunya memiliki perasaan cinta terhadapnya?

Mereka masuk ke dalam ruang tamu, suhu di dalam villa selalu hangat sepanjang masa, Tiffany Song telah kedinginan di luar, sekarang langsung bersin berulang kali, setiap bersin sekali, dia merasakan aura pria yang menggendongnya menjadi lebih dingin.

Taylor Shen meletakkannya di sofa, berpesan pada Bibi Lan, "Bibi Lan, seduhkan air jahe untuk Nyonya."

Bibi Lan langsung menyibukkan diri di dapur.

Tiffany Song menyilangkan kakinya dan duduk di atas sofa, melihat raut wajah Taylor Shen yang tidak begitu baik, sang wanita berkata sambil tersenyum: "Kesehatan tubuhku mana ada selemah itu, oh iya, kamu tadi masih belum menjawab pertanyaanku, kalau misalkan aku dan Angelina Lian telah jatuh ke sungai secara bersamaan, kamu akan memilih untuk menyelematkan siapa dulu?"

Taylor Shen: "......"

Taylor Shen hingga akhir tetap tidak menjawab pertanyaan ini, awalnya memang merasa kekanak-kanakkan, tapi setelah sekian lama ini, dia menggunakan tindakan untuk memberikan sebuah pelajaran kepada Tiffany Song, membuatnya sulit untuk melupakannya seumur hidup.

Tiffany Song berhasil mengalihkan perhatiannya Taylor Shen, dia dengan bangganya mengambil remot menyalakan televisi, dalam hati berpikir, sayangku, marah terhadapku, lihatlah bagaimana caranya aku menaklukkanmu.

Taylor Shen melihat sisi wajahnya dengan perasaan tak berdaya, dia berpikir, ternyata seorang wanita yang pintar, malah begitu imut saat bersikeras menanyakan hal yang sepele ini, dia bisa bertanya seperti ini, jadi apakah sang pria boleh menganggap Tiffany Song telah sangat peduli terhadap pemikirannya?

......

Setelah selesai makan siang, Taylor Shen mendongakkan kepalanya melihat ke arah tangga, sesaat kemudian, dia menurunkan kepalanya kembali, berkata terhadap Bibi Lan: "Bibi Lan, hidangkan makanan, aku akan mengantarkannya ke Angelina Lian."

Bibi Lan melihat Tiffany Song sekilas, lalu membalikkan badan masuk ke dapur untuk menghidangkan makanan, tidak lama kemudian, dia keluar dengan membawa nampan, Taylor Shen menerimanya, berkata terhadap Tiffany Song: "Tiffany, kamu kembali ke kamar dulu, aku akan segera kembali."

"Baik."

Tiffany Song naik ke atas bersama dengannya, sang wanita berdiri di ujung tangga lantai dua, mengantar kepergian sosok punggung Taylor Shen hingga menghilang di ujung tangga dengan pandangan mata, setelah itu, baru dia membalikkan badan masuk ke dalam kamar utama. Seperti apa yang dikatakan oleh Angelina Lian, mereka berdua adalah kakak beradik, Tiffany Song menjadi tenang.

Setidaknya lawan yang terpendam ini, sudah tidak akan mengancam sama sekali.

Tapi apakah benar-benar tidak akan bisa mengancam? Tapi kenapa dia merasa, perubahan cerita baru saja hendak dimulai?

Kembali ke kamar, dia pergi mengambil baju tidur di ruang pakaian, di dalam ruang pakaian telah menumpuk begitu banyak kantong, semuanya adalah busana bermerk terkenal yang mereka beli dari Amerika, dia berjalan hingga ke sebuah kantong yang indah, di dalam kantong berisikan baju pengantinnya, dia mengambilnya dan meletakkannya ke rak, mengeluarkan kotaknya dan membukanya, gaun pengantin yang menawan terpangpang di hadapan mata.

Dia langsung menyukainya pada pandangan pertama, dan saat ini pun masih merasa dia sangat indah, dia tak kuasa untuk berimajinasi dirinya sedang memakai gaun pernikahan ini dan berjalan di atas karpet merah, berdiri di hadapannya Taylor Shen.

Setelah berlalu beberapa saat, baru dia menutup kembali kotaknya, dan meletakan gaun itu ke dalam lemari baju.

Dia terus melanjutkan mencari baju tidur, entah apa yang telah dipegangnya, tiba-tiba ada sesuatu yang keluar dari dalam rak, tepat merupakan jerumbai berwarna yang telah dicarinya begitu lama. Dia membungkukkan pinggang memungutnya, meletakkan jerumbai berwarna itu ke telapak tangan, ini awalnya merupakan pemberian dari Angelina Lian, dan sekarang sudah waktunya untuk mengembalikannya.

Taylor Shen berdiri di depan pintu kamar, dia mengulurkan tangan mengetuk pintu, tidak ada suara apapun dari dalam, dia berkata dengan suara kecil: "Angelina, sudah tidur? kalau belum, aku masuk ya."

Setelah mengatakannya, dia mengulurkan tangan menggenggam gagang pintu dan menekannya ke bawah, pintu telah terbuka, dalam ruangan begitu terang bagaikan siang hari.

Dia mengangkat pandangan mata melihat ranjang yang berada di tengah ruangan, seluruh tubuh Angelina Lian berada di bawah balutan selimut, memohon tanpa henti: "Jangan kemari, jangan kemari, kumohon, aku akan patuh, aku tidak akan kabur, kamu jangan kemari."

Raut wajah Taylor Shen berubah, segera masuk ke dalam dengan cepat, meletakkan nampan di atas meja, dan bergegas berjalan ke pinggir ranjang, menarik selimut ingin membukanya, baru menyadari Angelina Lian telah menggenggam selimutnya dengan sangat erat.

"Angelina, ini aku, aku adalah Kakak Keempatmu, jangan takut, Kakak Keempat akan melindungimu." Taylor Shen duduk di pinggir ranjang, mengulurkan tangan memeluk orangnya beserta degnan selimutnya.

Pergerakan perlawanan di dalam selimut semakin lama semakin besar, "Lepaskan aku, jangan menyentuhku, komohon, lepaskan aku."

Taylor Shen takut akan membuatnya tertekan, makanya melepaskannya, dia melihat Angelina Lian yang terbalut di dalam selimut, hatinya dipenuhi dengan perasaan penyesalan dan bersalah. Kalau bisa, dia bersedia menggunakan nyawanya untuk digantikan agar dia tidak mengalami luka seperti ini.

Angelina Lian mulai menjadi tenang secara perlahan, dia mengulurkan kepala dari dalam selimut perlahan-lahan, sedetik ketika melihat Taylor Shen, dia menangis dan menyerbu ke arahnya, tapi dia langsung mengkaku di tengah jalan, dan merebah ke ranjang kembali, Angelia Lian berkata: "Kamu keluar, aku tidak ingin melihatmu."

"Angelina, kamu masih belum makan malam, makanlah dulu sedikit."

"Aku tidak berselera, kamu keluarlah." Angelina Lian memalingkan kepalanya kembali.

Taylor Shen melihat sosok tubuhnya, hatinya sangat sakit, setiap kali dia bermimpi buruk, setiap kali penyakitnya kambuh, semuanya akan membuatnya merasa bersalah. Selama ini, dia menelantarkannya seorang diri di Amerika, dia telah bermimpi buruk berapa kali, dan jatuh sakit berapa kali? Saat dia merasa tak berdaya dan begitu sengsara, sang pria tidak mengetahuinya sedikit pun, Taylor Shen tiba-tiba menyadari, dia telah sangat egois.

Taylor Shen melembutkan suaranya, "Tetap harus makan sedikit meskipun tidak berselera, kamu begitu kurus, bahkan angin pun bisa meniupmu terbang."

Angelina Lian merebah di atas bantal, berkata dengan bergumam: "Sudah kukatakan aku tidak ingin makan, kamu sungguh menyebalkan."

"Angelina, jangan kekanak-kanakkan, setelah makan baru ada tenaga, makanlah sedikit, jangan membuatku cemas." Taylor Shen berkata.

Angelina Lian tiba-tiba menyibakkan selimutnya dan duduk, menatapnya dengan kesal, "Taylor, apakah kamu tidak merasa kamu tega? Kamu baru sibuk memperhatikanku setelah mengetahui bahwa aku adalah adik perempuanmu, saat kamu masih belum mengetahui aku adalah adikmu, kamu menelantarkanku di Amerika, membiarkanku untuk sengsara sendirian, kenapa kamu boleh begitu kejam terhadapku? Aku membencimu, keluar, keluar!"

Taylor Shen tidak mampu menanggapi ucapannya.

"Angelina, dulunya memang merupakan kesalahan Kakak, tapi mulai dari sekarang, Kakak tidak akan pernah membuatmu merasa kesepian lagi, juga tidak akan membiarkan orang lain mampu menindasmu lagi. Maaf, aku tidak seharusnya menelantarkanmu."

Angelina Lian menutup wajahnya, "Kamu keluarlah, aku tidak tahu harus bagaimana menghadapimu."

Taylor Shen merasa ragu sejenak, namun akhirnya tetap berdiri, dia melihat gadis yang ada di ranjang, suasana hatinya bercampur aduk, sang pria berkata: "Aku telah meletakkan makanan di atas meja, kamu makanlah sedikit, kalau kamu tidak ingin melihatku, aku tidak akan muncul di hadapanmu untuk sementara waktu. Tapi Angelina, darah lebih kental daripada air, kenyataan bahwa kita adalah kakak beradik tidak akan berubah, dan hubungan diantara kita juga hanya ada satu, yaitu hubungan keluarga."

Setelah Taylor Shen mengatakannya, dia membalikkan badan dan berjalan keluar, baru saja tiba di samping pintu, langsung terdengar Angelina Lian menanyakannya, "Kalau Tiffany Song adalah adikmu, apakah kamu akan mengatakan padanya ucapan tentang darah lebih kental daripada air?"

Sosok tubuh Taylor Shen mengkaku, tidak menjawab pertanyaan ini setelah waktu telah berlalu cukup lama, lalu dia membukakan pintu dan keluar.

Angelina Lian melihat pintu kamar yang tertutup secara perlahan, dia tiba-tiba merasa marah, turun dari ranjang, dan menghempaskan nampan di meja jatuh ke lantai, piring dan mangkuk menghasilkan suara pecahan yang nyaring, makanan berserakan di lantai, telihat berantakan.

Di luar pintu, tangan Taylor Shen yang berada di samping badan terkepal membentuk tonjokan perlahan-lahan, dia tidak masuk ke dalam lagi, dan pergi dengan cepat.

Turun ke bawah, dia berpesan pada Bibi Lan untuk pergi ke kamarnya Angelina Lian membersihkan kamarnya nanti, setelah itu, dia kembali ke kamar dengan hati yang lelah.

Tiffany Song sudah selesai mandi dan keluar, dia duduk di kursi samping ranjang, di tangannya memegang jerumbai berwarna, melihat Taylor Shen masuk ke dalam, dia bergegas memasukkan jerumbai berwarna ke dalam kantong baju, bangun dan menghampirinya, melihat wajahnya yang penuh dengan ekspresi kelelahan, dia spontan merasa iba, "Taylor, dia tetap tidak ingin menghiraukanmu?"

Taylor Shen mengulurkan tangan memeluknya, ekspresi kesedihan di wajahnya sudah tak mampu disembunyikan lagi, dia berkata dengan suaranya yang rendah: "Dia membutuhkan waktu untuk menerimanya, Tiffany, suasana hatinya beberapa hari ini mungkin tidak akan stabil, kamu toleransikanlah dia."

"Hmm, aku mengerti, Taylor, kamu tenang saja, dia pasti akan mengerti." Tiffany Song mengulurkan tangan menepuk punggungnya dengan lembut, hatinya malah merasa tidak begitu yakin.

Dia dan Taylor Shen telah mengalami masalah dalam pernikahan, mengalami cobaan dalam hal moral, mengalami siksaan akibat hubungan darah, menghadapi kematian, Tiffany Song mengira, akhirnya mereka sudah bisa bersama dengan bahagia. Tapi tidak di sangka sekarang, malah muncul seekor harimau penghalang di tengah perjalanan menuju kebahagiaan mereka.

"Hmm, beberapa hari ini mungkin akan sedikit menyulitkanmu."

"Aku tidak kenapa-napa, dia adalah adikmu, juga adalah adikku, kita adalah satu keluarga." Tiffany Song tersenyum, "Kamu juga jangan merasa bersalah lagi, sudah terlambat untuk menyesali apa yang telah terjadi pada masa lalu, jadi gunakanlah nyawa yang terbatas ini untuk berusaha menebusnya."

"Baik." Taylor Shen mengangkat kepala melihatnya, berkata: "Masih ada suatu hal, mungkin kamu telah menyadari bahwa perasaan Angelina terhadapku...... memiliki perasaan yang melampaui hubungan persaudaraan, aku tidak ingin menusuknya dalam hal ini, jadi pernikahan kita akan diundur untuk sementara, kamu rasa bagaimana?"

Tiffany Song mengingat gaun pengantin yang ada di lemari, dia tiba-tiba melepaskan sang pria, membalikkan badan dan duduk di kursi.

Taylor Shen melihatnya tidak berbicara, dia mengikutinya pergi ke sana, duduk di sampingnya, memandangnya, berkata: "Tiffany, Angelina Lian telah begitu tersiksa dan sengsara karena aku, percayalah padaku, situasi seperti ini hanya untuk sementara saja, tunggu ketika dia telah menerimanya, baru kita mengadakan acara pernikahannya, bagaimana?"

"Bagaimana kalau dia tidak akan menerimanya untuk selamanya?" Tiffany Song tidak tahu apakah ini niat dari Taylor Shen ataupun Angelina Lian, tapi tidak peduli niat dari siapa ini, Taylor Shen sudah mulai mengalah demi Angelina Lian, dan ini bukanlah sebuah pertanda yang bagus.

Sang wanita bukanlah begitu tak sabaran ingin menikah dengan Taylor Shen, untuk menjadi istri sahnya secara resmi, Tiffany Song hanya khawatir, penundaan pernikahan hanyalah sebuah awal.

"Kalau pun dia tidak akan menerimanya untuk selamanya, aku juga tetap akan menikahimu, situasi saat ini hanya bersifat sementara, Tiffany, dia memiliki penyakit Mythomania, kamu mengerti tidak?" Taylor Shen berkata dengan lembut.

Tiffany Song mengangkat kepala, merasa mungkin dirinyalah yang telah berpikir berlebihan, dan memikirkan Angelina Lian dengan begitu jahat, tapi kenapa hatinya malah merasa begitu tidak tenang? Tiffany Song merasa, Angelina Lian tidak akan bisa merusak hubungannya dengan Taylor Shen dengan menggunakan identitas seorang wanita, maka dia pasti akan menggunakan identitasnya sebagai seorang adik untuk merusak hubungan ini.

Ini sama seperti pertanyaannya tadi terhadap Taylor Shen, jika dirinya dan Angelina Lian jatuh ke sungai bersamaan, dia akan memilih untuk menyelamatkan siapa dulu?

"Aku telah lelah, mari beristirahat." Setelah Tiffany Song mengatakannya, dia langsung bangun dan berjalan ke pinggir ranjang, Taylor Shen tiba-tiba menggenggam tangannya, berkata dengan tegas: "Tiffany, Situasi ini hanya untuk sementara, percaya padaku, tidak akan terlalu lama."

"Baik, aku mempercayaimu."

Taylor Shen melihatnya, jawabannya yang begitu cepat ini terasa sedikit palsu, tapi melihat ekspresinya, dia tidak bisa mengatakan apapun, sang pria melepaskan tangannya, berkata: "Tidurlah, aku pergi mandi."

Tiffany Song berjalan hingga ke pinggir ranjang, melihat Taylor Shen keluar dari ruang pakaian, dia mengeluarkan jerumbai berwarna dari dalam kantong, berkata: "Taylor, jerumbai berwarna ini merupakan benda kenangan bagi kalian bersaudara, aku merasa seharusnya aku mengembalikannya kepada pemiliknya. Angelina Lian sekarang tidak ingin melihatku, mohon kamu berikan padanya."

Taylor Shen membalikkan badan melihat jerumbai berwarna di tangannya, dia berjalan hingga ke sisinya, mengambil jerumbai itu, melihatnya dengan begitu gembira, "Di mana kamu menemukannya?"

"Di dalam lemari baju, aku kira aku telah menghilangkannya, lalu baru saja menemukannya saat mencari baju tidur, kamu pergilah mandi, aku tidur dulu." Tiffany Song menarik selimut dan berbaring, dia memejamkan mata, sesaat kemudian, dia mendengar suara langkah kaki berangsur-angsur menjauh, lalu terdengar suara aliran air, sang wanita membuka matanya, melihat ke suatu arah dan melamun.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu