You Are My Soft Spot - Bab 307 Apakah Kamu Merasa Sakit Hati Aku Memukulnya (1)

Para pengawal langsung bergegas pergi, Taylor Shen menggenggam permukaan meja dengan kedua tangannya, rasa kesal dan marahnya yang memuncak itu tidak bisa ia lampiaskan, ketika ia berpaling, ia pun melihat Vero He yang sedang berdiri di pintu kamar, ia pun langsung tercengang.

Rasa kesal dalam hatinya itu langsung menghilang dalam sekejap.

Dia bergegas berjalan ke depan hadpaannya, membungkukkan punggungnya, dan langsung menggendongnya, lalu berbisik,”Walaupun vila dilengkapi dengan penghangat di permukaan lantai, namun rasa dingin tetap saja muncul dari permukaan kaki, kenakan alas kakimu saat turun dari tempat tidur.”

Vero He tercengang menatapnya, dia merasakan tekanan pada dirinya, tangannya kemudian menggenggam lipatan pada kemjanya yang dilengkapi dengan sulaman benang berwarna perak dengan motif yang sangat menawan, dia pun bertanya dengan rasa tidak tenang,”Apa yang terjadi?”

Taylor Shen menundukkan tatapannya dan meliriknya sejenak, melangkah menuju tempat tidur, dan meletakkannya di atas tempat tidur. Lalu menyelimutinya, duduk di sisi tempat tidur, mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan kecilnya yang berada di bawah selimut itu, tangannya kini sudah kembali menghangat lagi.

“Tiffany. Kamu sduah bertemu dengannya, bukan?” Taylor Shen menekan rasa iri yang memenuhi hatinya itu, CCTV sudah merekam gambaran kejadiannya, namun tidak merekam percakapan mereka, apa yang sudah mereka bicarakan? Karry Lian terus memeluknya, namun dia tidak menolaknya sedikitpun, mereka......

Vero He mengangkat kepalnaya, dia tidak mendengarnya terlalu jelas ketika berada di dalam kamar sebelumnya, ia hanya tahu ia sedang emosi, dia jarang sekali melihat dirinya meledak dengan emosinya seperti ini, hal ini membuatnya merasa takut.

“Siapa dia?” Tanya Vero He.

Taylor Shen menajamkan tatapannya sedikit, lalu sesekali menatapnya, wajahnya memang tidak menampilkan sedikitpun tanda-tanda berbohong, namun ekpsresinya itu terlihat sedikit kebingungan. Dia mengerutkan alisnya,”Apakah kamu sudah tidak ingat lagi?”

“Apakah aku seharusnya mengingat sesuatu?” Vero He menatapnya kebingungan.

“Setelah kamu berjalan keluar dari aula perjamuan, apakah kamu lupa siapa yang kamu temui? Apakah kamu juga tidak ingat mengapa kamu akhirnya jatuh pingsan?” Taylor Shen merasa sangat kebingungan. Berdasarkan pemikirannya, hal ini seharusnya tidak memungkinkan, namun sikapnya itu tidak terlihat seperti sedang berbohong.

Vero He menggelengkan kepalanya,”Apakah aku jatuh pingsan?”

“Betul, kamu jatuh pingsan, Tiffany, Karry Lian sudah datang mencarimu sebelumnya, apakah kamu tidak ingat sedikitpun?” Taylor Shen tidak ingin terus mempermainkan permainan yang membingungkan ini dengannya, Karry Lian sudah berhasil masuk dan mendekatinya dengan lancar, hal seperti ini tentu saja mungkin terulang kembali di masa depan, mereka berdua harus mempunyai pikiran yang sama sebagai sepasang suami istri, jika tidak, mereka tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi berikutnya.

Vero He merasa sangat terkejut dalam hati,”Tidak, tidak mungkin, dia sudah mati, dia tidak mungkin datang mencariku.”

Taylor Shen menatapnya tajam, ia tiba-tiba berdiri dan berpaling ke luar, ia menelepon seseorang untuk mengantarkan sebuah laptop baru kemari, dia mencabut flaskdisknya, tidak lama kemudian, Cristian Yan pun datang dengan sebuah laptop baru, ia mencolokkan flaskdisk tersebut ke laptopnya, lalu berpaling kembali ke kamar tidur.

Setelah meletakkan laptopnya di tempat tidur, ia pun mulai memutar rekamannya.

Gambaran yang muncul di layar laptop itu tidak terlihat terlalu jelas, namun sudah cukup membuat Tiffany Song dapat melihat jelas wajah tampannya itu, tangannya itu kemudian menggenggam erat permukaan selimutnya, itu dia, itu benar-benar adalah dia!

Dia tidak merasa dingin, namun tubuhnya bergemetar, ketika ia melihatnya memeluknya erat tanpa mengetahui apa yang ia bisikkan kepadanya, dia merasa sangat sakit kepala, seakan-akan ada beribu semut sedang menggigit otaknya, ia menggenggam erat kepalanya, emosinya pun lepas kendali,”Bawa pergi, bawa pergi, aku tidak mau melihatnya.”

Taylor Shen melihat ekspresinya itu sangat agresif, dia pun langsung menutup lapotpnya, menatapnya dengan rasa ragu, dan mencoba untuk menenangkan emosinya,”Tiffany, jangan terlalu agresif, tenangkan dirimu.”

Vero He terus meringkuk di dalam selimutnya dengan tubuhnya yang mulai bergemetar, seakan-akan sikapnya ini dapat membuatnya merasa lebih aman. Itu bukanlah mimpi, itu adalah kenyataan, Karry Lian benar-benar tidak mati.

Bagaimana bisa seperti ini?

Taylor Shen melihat dia menyembunyikan dirinya di dalam selimut, sekalipun tertutup oleh selimut, namun ia dapat merasakan tubuhnya itu bergemetar. Ini tidak masuk akal, dia tidak ingat bahwa ia sudah pernah bertemu dengan Karry Lian, ketika ia melihat rekaman CCTV itu, ekspresi dirinya itu tidak seharusnya takut, namun seharusnya merasa senang dia tidak mati.

Namun dia ini jelas ketakutan, mengapa?

“Tiffany, jangan terus sembunyikan dirimu di dalam selimut, bisakah kamu biarkan aku melihatmu?” Taylor Shen berusaha membujuknya dengan suara lembut, dirinya yang emosi oleh karena rasa iri dan tidak ingin menebak lagi itulah yang membuatnya merasa takut seperti ini.

Vero He meringkukan dirinya dan membungkus dirinya dalam selimut, Taylor Shen mencoba untuk menarik selimutnya, namun emosinya akan menjadi sangat terpukul hingga ia juga berteriak keras. Taylor Shen tidak mempunyai cara lain lagi, dia khawatir dia akan melukai dirinya sendiri, sehingga ia hanya bisa menelepon Devina Qin.

Ketika Devina Qin tiba di vila penginapan, waktu sudah berlalu satu setengah jam, pengawal mengundangnnya masuk, ia kemudian melihat Vero He berbaring tenang di atas tempat tidur, sepertinya ia sudah tertidur, Taylor Shen terlihat duduk di sampingnya dan menemaninya.

Dia langsung bergegas melangkah masuk, Taylor Shen yang mendengar suara langkah kaki itu langsung berpaling dan melihatnya,”Kamu sudah tiba? Dia sudah tertidur.”

“Apa yang terjadi?” Devina Qin bertanya kepadanya.

“Aku khawatir Karry Lian menghipnotisnya, dia tidak mengingat masalah Karry Lian, aku kemudian memperlihatkan rekaman CCTV ini kepadanya, emosinya langsung menjadi agresif, sehingga ia langsung terus berteriak keras, ia kemudian membungkus dirinya dalam selimut, menolak berkomunikasih dengan dunia luar,”Taylor Shen terlihat sangat lelah.

Devina Qin mengerutkan alisnya,”Biarkan dia istirahat, kita akan membincangkannya di luar.”

Taylor Shen mengerutkan bibirnya, mengulurkan tangannya dan menyelimutinya, tangan besarnya itu perlahan mengelus wajah kecilnya yang mendignin, ia kemudian membungkukkan tubuhnya dan mencium dahinya dengan lembut, lalu berpaling pergi.

Di dalam ruang tamu, Taylor Shen duduk berhadapan dengan Devina Qin, dia kini sedang melihat rekaman CCTV itu, ia pun merasa semakin terkejut,”Kemampuannya untuk menghipnotis dirinya itu sudah mencapai tingkat yang sangat hebat. Berdasarkan rekamannya, Nona Song yang sedang menyadarkan diri itu sangat berwaspada terhadap dirinya, namun ketika ia dihipnotis, ia pun langung rela menyerahkan segalanya.”

Terdengar suara “Peng”, Taylor Shen menendang meja tehnya, lalu berbicara dengan suara yang dingin,”Aku menyuruhmu datang kemari bukan untuk mendengar omong kosongmu, cara apa yang bisa dilakukan untuk melepas dirinya dari pengendaliannya?”

Ekspresi wajah Devina Qin terlihat menegang,”Tuan Shen, jika Karry Lian dapat semudah itu menghipnotis Nona Song, ini artinya dia sudah berkali-kali dihipnotis sebelumnya, seama halnya dengan racun, semakin lama waktu yang diberikan, maka permasalahannya tidak dapat semudah itu dibersihkan.”

“Apakah kamu bermaksud untuk mengatakan kamu tidak mempunyai cara?”Tatapan Taylor Shen terlihat menajam, ia kemudian berbicara dengan nada sinis,”Kamu ini seorang profesional, apakah kamu tidak merasa malu kalah dengan seorang amatir?”

Devina Qin terpukul sejenak, hatinya tahu suasana hatinya kini sedang tidak baik, ucapannya menjadi sangat menusuk, sehingga ia pun tidak memperhitungkan masalah ini lagi dengannya, ia hanya berkata,”Aku mempelajari ilmu psikologi untuk menyelamatkan orang, dan bukan untuk mencelakai orang.”

Taylor Shen kini sudah merasa sangat kesal, ia berdiri dan berjalan kesana kemari di dalam ruang tamunya,”Jangan mencoba untuk menguji kelancaran berbicara denganku, jika kamu tidak bisa menyelamatkannya, kamu seharusnya mengatakannya lebih awal kepadaku, jangan tunda waktuku untuk mencari orang lain.”

Devina Qin merasa sangat kesal, apakah lelaki ini tidak bisa bersikap lebih kasar lagi? “Aku hanya berkata sulit, namun tidak berkata tidak ad acara.”

“Baiklah kalau begitu, cara apa yang kamu miliki untuk membuat Tiffany tidak dihipnotis oleh Karry Lian lagi?” Taylor Shen menatapnya tajam.

Devina Qin menatap ke arah kamar tidur dan berkata,”Menyelesaikan masalahnya mulai dari akarnya.”

Suasana hati Tiffany Song sedang sangat tidak optimis saat ini, dia menentang Karry Lian, ini berarti tidak semua yang berada di dalam pikirannya itu adalah kenyataannya, setidaknya ada unsur kepalsuan pada bagian Karry Lian.

Mereka hanya bisa membuatnya teringat kembali akan ingatannya yang tertutupi itu, sehingga ia baru bisa tidak terkontrol dan terhipnotis oleh Karry Lian.

Namun tingkat kesulitan hal itu sangat besar, jika mereka ingin mencari kembali ingatannya yang sebenarnya, maka mereka harus menentang semua yang berada di dalam pikirannya itu, namun ia tidak yakin bagaimana akibatnya pada saat hal itu terjadi.

Karry Lian sudah menggunakan semua hal yang sudah ia pelajari dalam hidupnya itu kepada diri Tiffany Song, sehingga ini juga tetap saja merupakan penyebabnya. Jika dia tidak mengatakan ucapan itu kepadanya pada awal mulanya, dia mungkin juga tidak akan teringat untuk menggunakan titik kelemahan Tiffany Song.

Setelah mengantar Devina Qin pergi, Taylor Shen kembali ke kamar, duduk di sisi tempat tidur, lalu menatap tajam wajah kecil yang sedang tetidur lelap itu, dia kini sedang tertidur dengan sangat tenang, ia kemudain mengulurkan tangannya dan mengelus pipinya, apakah yang seharusnya dilakukan untuk bisa melindunginya supaya tidak terluka?

Ketika teringat bahwa ia berkata semua itu tidak benar, teringat akan semua kesulitan yang sudah pernah ia hadapi, hatinya pun terasa seperti tertusuk pedang.

“Tiffany, apa yang harus kulakukan?”

Pintu kamar diketik, jari Taylor Shen tertegun sejenak, setelah cukup lama, ia menarik kembali tangannya, berdiri menghadap ke arah pintu, membukakan pintunya, pengwal yang berdiri di depan pintu itu terkejut tanpa alasan ketika melihat ekspresinya yang sangat menegangkan, ia pun bergegas berkata,”CEO Shen, kita sudah menemukan jejaknya, dia tinggal di kerumunan vila penduduk kaya di Kota Chengbei.”

Tatapan Taylor Shen langsung menajam, disertai dengan lintasan tatapan yang bergemilang, ia melangkah keluar dari kamarnya dan menutup pintunya,”Kalian berjaga disini, orang yang di luar ikuti aku pergi ke Kota Chengbei.”

Dia ingin pergi menemuinya dan melihatnya bagaimana lagi ia akan berpura-pura.

......

Di dalam salah satu vila penginapan, Claire sedang duduk di sofa dengan segelas anggur merah di tangannya, ia perlahan mengayunkannya, anggur merah itu pun memancar terang di bawah cahaya lampu.

Ponsel yang berada di atas meja tehnya itu tiba-tiba berdering kuat, ia membungkukkan tubuhnya dan mengambil ponselnya, ketika ia melihat layarnya, ia pun meninggikan alisnya, tatapannya terlihat bangga, ia menjawab panggilannya,”Bagaimana?”

“Orang yang meminum segelas alkohol itu bukanlah Nona He, melainkan Tuan Muda Besar He.”

“Peng”, gelas anggur yang berada di tangan Claire itu terjatuh ke atas lantai, mengeluarkan suara nyaring dan pecah, anggur merah itu kemudian membasahi karpetnya yang berwarna putih dan terlihat sangat mencolok, dia menggenggam erat ponselnya dan langsung tersentak ke atas lantai.

Ponsel itu terbentur melompat dua kali hingga layarnya menjadi retak, ia merasa kesal hingga seluruh tubuhnya bergemetar, semua hal yang sudah ia rencanakan sepenuh hati langsung gagal begitu saja, ekspresi wajahnya pun dipenuhi rasa tidak rela.

Tiffany Song, walaupun kamu berhasil menghindarinya kali ini, namun jangan berharap untuk bisa melarikan diri lagi selanjutnya.

Setelah James He meminum segelas alkohol itu, ia pun langsung merasa seluruh tubuhnya memanas dan sangat tidak nyaman, dia adalah host daripada acara pesta tersebut, sehingga ia juga sudah meminum tidak seidikit alkohol malam ini, namun ia tidak meragukan bahwa segelas alkohol yang berada di atas meja itu bermasalah.

Wajahnya langsung memerah, tatapannya dipenuhi oleh selapis cahaya yang ambigu. Dia memisahkan diri dari para rekan bisnisnya, lalu berpaling ke luar. Jessy Lan sudah menyadari ada yang kurang tepat dari dirinya sejak awal, sehingga ia pun langsung bergegas mengejarnya ketika ia melihat kondisinya.

Udara dingin di luar ruang pesta itu cukup menekan, sepoian angin laut bertiup kemari, James He bergemetar oleh karena udara dingin tersebut, ia pun mulai sedikit menyadarkan diri, dia menggenggam tiang dan semakin merasa ada yang kurang tepat dengan dirinya.

Pada saat ia baru saja mau pergi, kakinya bergemetar, hingga seseorang akhirnya menopangnya, ia berpaling dan melihat sebuah wajah kecil yang menawan, tatapannya terasa sedikit mengabur, ia mengangkat tangannya dan mengelus pipinya, lalu memanggilnya dengan suara serak,”Erin.”

Jessy Lan langsung terkejut, ia menatapnya tajam, siapa yang baru saja ia panggil? Siapakah Erin itu?

Sebelum ia sempat bereaksi, ia sudah terlebih dahulu menggenggam dagunya, bibir tipisnya yang dinodai oleh bau alkohol itu langsung menahan nafasnya. Hatinya berdebar semakin kencang, semua perasaannya untuk menolak langsung menghilang oleh karena ciumannya itu, dia mendesaknya sejenak, hingga akhirnya terhanyut dalam kecupan hebatnya itu.

Di balik tubuh mereka, Erin berdiri tegak, tidak tahu darimana asal sepoian angin yang kemudian membuat sekujur tubuhnya merasa dingin, ia hanya melihat mereka saling berciuman dengan memanas seperti itu dengan hatinya yang merasa sangat sakit hati.

Erin, lihat saja, dari awal sampai akhir, kamu hanyalah seorang wanita hina saja.

......

Tiga mobil terlihat berhenti di depan sebuah vila di Kota Chengbei, para supir turun dari mobil dan membukakan pintu mobilnya, hal yang terlebih dahulu memasuki ruang lingkup pandangan adalah sepasang sepatu kulit berwarna hitam yang berkilauan, lalu satu set celana.

Taylor Shen melangkah turun dari mobil, mengangkat lipatan pada luarannya, lalu melihat ke arah vila yang ditutupi oleh langit malam yang gelap, dengan tatapan yang serupa seperti seekor hewan buas yang hendak menelan segalanya, hingga membua tsemua orang yang berada di sekelilingnya merasa tertekan.

Tatapan Taylor Shen terlihat sangat dingin, para pengawal yang berada di belakangnya itu bergegas turun dari mobil, lalu ikut serta bersama dengannya berjalan masuk ke dalam vila.

Seakan-akan telah tahu bahwa ia akan datang, lampu di dalam vila tersebut terlihat menyala, Taylor Shen berjalan masuk, diikuti dengan sedertan pengawal di belakangnya yang terlihat sangat keras.

Karry Lian yang sedang megnenakan mantel mandi itu perlahan berjalan ke arah teras di lantai dua, dia baru saja mendapat kabar bahwa Taylor Shen membawa orang untuk memaksa masuk, ia menatapnya dingin, tatapan kedua lelaki itu saling bertukar ditengah udara, seakan-akan sedang mengeluarkan empat cahaya, mereka dapat saling melihat rasa dendam yang berada di tatapan mereka masing-masing.

Taylor Shen memasukkan kedua tangannya pada saku celananya, bibir tipisnya terlihat tersenyum, ia kemudian bersikap dingin dan berkata,”Hancurkan.”

Para pengawal langsung mulai mneghancurkan vas bunga kuno, lukisan ternama yang berada di dalam ruang tamu, hingga akhirnya berubah menjadi sisa-sisa benda yang tidak berguna dalam sekejap. Sedangkan ia hanya berdiri sambil sesekali menatap Karry Lian yang berada di lantai atas, dengan alisnya yang mengerut dan terlihat sinis.

Seriring dengan suara hancurnya barang-barang, Karry Lian hanya menatapnya dingin, ada pengawal yang berlari masuk, kedua pihak pun langsung beradu dan bertengkar, di tengah suasana vila yang sedang sangat berantakkan, Karry Lian berbicara dengan sikap yang malas,”Taylor Shen, setelah beberapa tahun tidak bertemu, aku tidak menyangka kamu masih saja tidak berubah sedikitpun.”

Kekuatan orang-orang dari kedua pihak itu hampir seimbang, tetapi bagiamanapun mereka bertarung, tetap saja tidak ada yang bisa melukai Taylor Shen sedikitpun, Taylor Shen perlahan berjalan naik tangga, lalu berbicara dengan nada yang mendalam,”Menghadapi orang yang kejam itu tidak memerlukan cara-cara yang terlalu hebat ataupun cerdas, hanya perlu mencapai tujuannya saja.”

Karry Lian menatapnya tajam, Taylor Shen selalu merupakan masalah besar baginya selama beberapa tahun ini, setiap kali ia hendak berhasil membuat Tiffany tersentuh, dia selalu saja muncul untuk menghalangi langkahnya. Baiklah, jika dia memang tidak rela melepaskannya, maka biarkan saja ia kembali dan membunuhnya sendiri, ketika saat itu tiba, hatinya itu benar-benar akan mengarah kepadanya.

Saat ia melihat Taylor Shen, ia benar-benar ingin sekali menghancurkannya.

“Benarkah? Tetapi, apakah kamuy akin kamu dapat sepenuhnya mengundurkan diri hari ini?” Karry Lian melipatkan kedua tangannya di depan dadanya dan berbicara dengan sikap yang tetap tenang.

Taylor Shen perlahan berjalan naik ke lantai dua, berdiri di depan hadapan Karry Lian, lalu berkata,”Bagaimana kamu tahu aku datang bukan untuk jatuh bersama denganmu?”

Karry Lian meninggikan bahunya,”Jatuh bersama denganmu juga merupakan suatu kebanggan bagiku, bukankah seperti itu?”

Tatapan Taylor Shen tiba-tiba terlihat penuh dengan kebencian yang sangat kental, ia mengeluarkan tangannya dengan sangat cepat dan langsung meninju ke arah Karry Lian, Karry Lian juga bukannya lemah, ia langsung meyingkir dari serangannya, lalu tersenyum dan berkata,”Sepertinya kamu benar-benar cukup terpukul, bagaimana? Apakah kamu suka dengan hadiah besar yang kuberikan kepadamu?”

Taylor Shen langsung meninju ke arah pintu oleh karena rasa kesal yang terpicu itu, Karry Lian mengulurkan tangannya dan menahan kepalan tangannya, ia kemudian menggertak giginya dan berkata,”Apa yang sebenarnya kamu lakukan terhadap Tiffany?”

“Aku sudah melakukan banyak sekali hal kepadanya, menciumnya, mengelusnya, bagian mana dari tubuhnya yang tidak pernah kulihat sebelumnya? Apa yang ingin kamu ketahui? Apakah kamu ingin tahu bagiamana aku mencintainya di bawah tubuhku?” Karry Lian tidak menghiraukan rasa kesal Taylor Shen sedikitpun, ia bahkan merasa senang ketika melihatnya menggila oleh karenanya.

“Tidak tahu malu!” Taylor Shen terpukul cukup erat, ia bahkan yakin bahwa hal yang terjadi pada saat itu adalah rencana Karry Lian sendiri, orang yang mengkoordinasikannya memanglah Tuan Besar dan Angelina Lian, dua tahun dimana dia membawa Tiffany pergi itu benar-benar sangat hampa, ketika ia kini mengucapkan semua kata-kata ini, ia pun bahkan mengucapkannya di ambang kemarahannya.

Kakinya langsung menendang cepat, Karry Lian menahan serangannya di bagian atas, namun lututnya itu berhasil disepak oleh sepatu kulitnya, dia bergerak mundur dua langkah, tubuhnya menimpa salah satu ornamen yang berada di atas tangga, hingga akhirnya vas bunga yang berada di atasnya pun pecah belah.

Ia menggertak erat giginya, hingga akhirnya berusaha menahan rasa sakitnya,”Kamu tidak tahu seberapa menawan dirinya ketika ia sedang bersemangat, seluruh tubuhnya terlihat sangat menawan, membuatku merasa tidak tahan untuk tidak mencintainya. Apakah dia tidak pernah menceritakannya kepadamu? Dia senang sekali bergerak dari belakangku......”

Taylor Shen benar-benar kehilangan akal sehatnya, ia sudah tahu jelas bahwa Karry Lian mungkin hanya mengatakan semua ini untuk memicunya, namun dia tetap saja merasa kesal hingga matanya memerah, tatapannya dipenuhi oleh aura mematikan, ia pun langsung menyerangnya,”Aku akan membunuhmu!”

Karry Lian menyingkir dengan sangat cepat, dia tahu bagaimana cara membuat Taylor Shen kehilangan kendali, seorang lelaki jantan tentu saja tidak tahan melihat wanita yang ia cintai itu disentuh oleh orang lain. Namun setelah memicu rasa kesalnya, lalu melihat matanya yang memerah dan dipenuhi oleh tatapan mematikan itu, ia ternyata merasa sedikit takut dan senang.

Akhirnya ada hari dimana ia dapat membuatnya merasa iri segila ini, ia awalnya mengira hanya dia sendiri yang akan membusuk di tengah perasaan iri dan tidak rela.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu