You Are My Soft Spot - Bab 241 Eksibisionis Itu Penyakit, Harus Diobati! (3)

Vero He kesal padanya, dia melototinya, melihatnya bersikap acuh padanya, dan dia berkata:”Erin, kamu tahu jika gerakanmu yang sekarang dimata pria, mereka akan melakukan apa padamu?”

Erin terdiam, tidak mengerti kenapa tiba-tiba arah pembicaraan bergeser menjadi dia, dia melihat dirinya sendiri, “Apa yang akan dilakukan?”

"Memegang pinggangmu dan menaiki mu.”

Erin yang diejek olehnya, tiba-tina dalam hatinya merasa aneh, dia berdiri tegak, pipinya memerah, dia menginjak kakinya, "Aku tidak bermain lagi dengan wanita yang tidak sopan seperti kamu, jangan merusak ku.”

Vero He tersenyum dan memperhatikannya membuka pintu untuk mengantarnya keluar. Erin adalah seorang jenius, hanya saja terlalu dingin, pria yang ingin mendekatinya, belum sempat mendekatinya terpaksa mundur oleh hawa dingin yang dipancarkannya, tidak berani menarik perhatiannya lagi?

Aku tidak tahu pria mana yang akan dapat menaklukan wanita cantik sedingin es ini, dia sangat menantikannya.

.....

Tiga hari kemudian, James He menerima telepon dari Dokter He, dan memintanya datang ke ruang konsultasi psikologis. Dia memiliki rapat penting sore ini jadi dia meminta sekretarisnya untuk menundanya.Sekretaris yang melihat James He yang pergi dengan tergesa-gesa, memikirkan bagaimana kemarahan dari para Direktur membuat kepalanya menjadi sakit.

Terkadang mempunyai bos yang sangat keras kepala, benar-benar menguji membuatnya harus memiliki banyak akal.

James He melaju ke gedung tempat Klinik Dokter He, mobilnya memasuki tempat parkir, sebuah mobil hitam melewati mobilnya, perlahan-lahan melaju keluar.

Tanpa sadar dia menoleh melihatnya, didalam mobil marcedes ada seorang pria mengenakan topi tinggi dengan kacamata hitam di wajahnya, dan mengenakan pakaian kerja, karena pakaiannya terlalu aneh, dia sengaja meliknya kembali.

Sampai Mercedes pergi, dia baru menarik pandangannya, dan melihat ke kaca spion, menyadari mobil itu tidak memiliki plat nomor. Dia tidak banyak berpikir, dia mencari tempat parkir kosong, lalu turun dari mobil dan naik ke atas.

Dokter He membuat janji temu dengannya di sore hari, ada hal penting yang harus disampaikannya, jadi dia meminta asistennya pulang lebih awal. James He keluar dari lift, sampai di luar kliniknya, menemukan bahwa sebelah pintu kaca klinik terbuka ke luar.

Dia hanya sebentar ke Klinik, tapi dia tahu Dokter He mmiliki satu kebiasaan, pintu kaca pasti terbuka ke arah dalam, bagi pasien psikolog, itu berarti membuka pintu bagi mereka, dan akan mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari pasien.

Dia sedikit mengernyit, dengan langkah besar berjalan masuk, baru sampai di pintu masuk, dia mencium bau darah yang kuat, Dia bergegas masuk sambil berteriak, “Nick He, Nick He?”

Tidak ada yang menjawab, bau darah itu menjadi lebih kuat, dia telah berjalan sampai ke samping pintu ,dia memiliki firasat buruk. Dia menekankan tangannya ke pintu, sekuat tenaga mendorong pintu.d Dalam Klinik sangat berantakan, jelas telah terjadi perkelahian yang sengit.

Di lantai penuh dengan file-file, kertas yang putih berlumuran darah segar, tidak jauh dari sana, Nick He terbaring di genangan darah, darah segar tanpa henti mengalir keluar. Dia bergegas masuk, berjongkok di sampingnya, berteriak dengan keras: "Nick He! Nick He!"

Nick He perlahan membuka matanya, seluruh tubuhnya kesakitan, sakit sampai dia tidak bisa berbicara, Dia mengulurkan tangannya dengan gemetaran, James He menggenggamnya, memintanya tenang, menghadapi kematian masih banyak berpikir, “Siapa yang melakukannya?"

Nick He membuka mulutnya dan mengeluarkan nada yang tidak jelas. James He tidak mendengar nya dengan jelas, Dia mendekatkan telinganya ke bibirnya, bertanya lagi: “Nick He, katakan sekali lagi, aku tidak jelas mendengarnya.”

Nick He sudah menggunakan seluruh tenaganya, tapi masih tidak berhasil mengatakan namanya, matanya menggelap, dan dia telah jatuh pingsan.

Tangan besar dalam genggaman James He terjatuh, Dia berteriak cemas, melihat darah segar terus menerus mengalir keluar, Dia berlari ke dalam klinik dengan beberapa langkah, menarik seprai putih, menekan luka di dadanya, dan kemudian memanggil ambulan.

Setelah melakukan semua ini, terdengar suara langkah-langkah kaki dari luar, dalam sekejab, petugas polisi dengan seragam polisi bergegas masuk ke klinik, dengan pintol di tanggannya dan mengarahkan ke James He, melihat tangannya yang penuh dengan darah segar, lalu melihat Nick He yang terbaring di lantai, jas kedokteran putihnya tlah berlumuran darah, membuat terkejut.

Orang-orang itu langsung menduga James He adalah pelakunya, polisi yang memimpin berkata dengan keras: “Angkat tangan, kami sekarang mencurigai kamu sebagai pembunuh, kamu bisa tidak mengatakannya, tapi apa yang kamu katakan akan menjadi bukti utama.”

James He melihat polisi yang bergegas masuk, kira-kira telah menduga bahwa dia masuk dalam jebakan, dia menatap polisi itu, dengan dingin menjawab: “Apakah kamu pernah bertemu dengan pembunuh yang menunggu kalian menangkapnya di tempat kejadian?”

Para polisi tidak takut dengan aura dingin yang dipancarinya, salah satu dari mereka membawa borgol untuk memborgolnya, dan satu yang lainnya memeriksa Nick He masih hidup atau tidak.

"Dia masih hidup, cepat hubungi ambulan.” Kata Polisi itu dengan keras.

James He dibawa pergi oleh polisi, ketika mobil polisi keluar dari gedung, ambulan 120 telah tiba, dia melihat para dokter dan perawat bergegas ke dalam gedung, dia melihatnya dalam. Nick He kenapa bisa bertemu dengann pembunuh? Apa yang ingin dikatakannya tadi?

Dia mencoba mengingat nada itu, tetapi tidak juga mendapatkan jawabannya, pikirannya kacau. Dia tidak khawatir tentangnya, Dia menghawatirkan sahabatnya bisa selamat atau tidak.

Ketika James He dikurung di kantor polisi, ada hal besar yang terjadi di luar, hal besar yang membuatnya memikirkannya beberapa tahun ini, dan dia masih takut akan hal itu.

.....

Taylor Shen kelihatan segar muncil di Shen’s Corp, Cristian Yan melihatnya juga tahu dia telah menjadi orang yang berbeda, lekukan bibirnya tidak bisa diturunkan, cukup untuk menunjukkan bahwa suasana hatinya belakangan ini benar-benar baik.

Dia benar-benar tidak ingin mengganggu kesenangannya, tapi, “CEO Shen, Nona Lindsey Song di ruang tamu menunggu kamu, dia ingin secara langsung mengatakan hal penting dengan mu.”

Wajah tampan Taylor Shen seketika muram, “Tidak bertemu!”

Lindsey Song pernah melukai Tiffany Song, Dia kesini mencarinya, tidak lebih dari memohon padanya untuk melepaskan kekasihnya, Dia tidak bisa melakukannya. Arthur berani mengganggu wanitanya, tidak membunuh Arthur, Dia tidak bisa menghilangkan kebenciannya.

Cristian Yan melihat dia yang tidak ragu, dia tahu Taylor Shen sangat tidak menyukai Lindsey Song, bergegas menyampaikannya. Lindsey Song melihat Cristian Yan yang keluar, dia bergegas berdiri, dengan cemas berkata, “Bagaimana? Apakah dia akan menjumpaiku?”

“CEO Shen tidak mau bertemu denganmu, kembalilah.” Cristian Yan sedikit bersimpati padanya, seorang nona kaya, jatuh padanya dan menjadi simpanannya, membuat dia sampai di posisi sekarang bukannya sangat menyedihkan?

Lindsey Song menggertakkan giginya, Dia menatap Cristian Yan, berkata: "Pergilah bertanya lagi. Jika dia tidak menemuiku, dia akan menyesalinya."

Cristian Yan mengerutkan kening, kalimat Lindsey Song ini sudah mengandung ancaman, jika CEO Shen mendengarnya, takutnya tidak akan menemuinya. Benar saja, dia menyampaikan apa yang disampaikan Lindsey Song tadi, raut wajah Taylor Shen sangat jijik, “Suruh dia pergi!”

Lindsey Song tidak bisa bertemu dengan Taylor Shen, dan tahu bahwa Taylor Shen tidak akan pernah percaya bahwa dia telah berubah, dia tidak akan mempersulit dia dan Tiffany Song lagi, Dia menggendong anak dan pergi. Keluar dari Shen’s Corp, dia melihat gedung pencakar langit ini berdiri di bawah sinar matahari.

Dia pernah menjadi ratu dari kerajaan yang seperti ini, tapi sekarang dia memiliki akhir yang menyedihkan.

Tiffany Song membiarkannya pergi, dan sekarang dia adalah seorang ibu, anggap saja dia demi anak berbuat kebaikan, dia juga tidak bisa begitu saja menyaksikan tragedi itu terjadi. Setelah Dia meletakkan anak itu di kursi belakang dengan baik, dan melaju menuju Parkway Plaza.

Ketika dia naik lift menuju area kantor, Vero He dan Erin tidak berada di tempat, hanya ada Asisten, tahu dia mencari Vero He, dengan sopan dia berkata: “CEO He dan Sekretaris Yun keluar, tidak tahu kapan kembalinya, bagaimana kalau kamu menelepon CEO He.”

Lindsey Song memeluk anaknya dengan cemas, urusan ini tidak bisa dibicarakan dalam telepon, dia berkata: “Aku akan disini menunggunya kembali.”

Vero He dan Erin pergi menemui Desainer Terbaik itu, mereka menunggu hampir dua jam , pihak lain baru sampai, Desainer itu susah di dekati, Vero He tidak keberatan, orang yang bertalenta dan susah di dekati, dia bersedia menunggunya.

Ketika dia mendengar bahwa Vero He sudah di tempat desain, dia sangat bangga , “Di tempat mu? Apakah kamu sanggap membayarnya?”

Jelas nadanya menghina, Erin yang mendengarnya ingin memukulnya, Vero He masih tersenyum sumringah, “Tentu saja, aku berani membuka mulut, tentu punya kemampuan ini. Kamu sangat bertalenta, apakah kamu tidak ingin menunjukkan karyamu di China?”

“Nona He kan, aku tidak tertarik dengan apa yang ada di department store mu, tapi akau tertarik denganmu, kamu temani aku tidur semalam, baru kita diskusikan hal ini.” Pria itu berbicara dengan nada pelan, dan dengan sengaja memperhatikan Vero He.

Erin emosi, Playboy ini ternyata berani mempermainkan Vero He, Jika Vero He tidak membiarkannya memberinya pelajaran, dia tidak akan seberapa besarnya dunia. Akibatnya akhir dari kemarahan Erin adalah, membuat Desainer Terbaik menjadi kapas.

Akhirnya, Vero He takut terjadi masalah besar, menarik keluar Erin yang emosi, baru tidak membahayakan nyawa.

Di dalam mobil, Vero He berkata dengan pasrah: “ Api mu terlalu besar, kamu sudah menyinggungnya, rencanaku tidak perlu mereka tolak, sudah tidak sempat ku ajukan.”

Erin merasa tidak adil memasang sabuk pengamannya, “Bajingan seperti itu harus langsung di tendang seperti kasim, biar tidak mrugikan orang lain.”

“Berkendaralah, wanita yang berapi-api.” Seketika Vero He menekan pelipisnya, dia tahu betapa beresikonya rencananya, tapi jika berhasil, keuntungannya benar-benar besar. Tetapi dia mengakui, dia sendiri tidak percaya dengan langkah apa yang diambilnya.

Erin membuat masalah seperti ini, dia tidak bisa tidak tenang, memikirkan rencana yang memungkinkan.

Dia seang berpikir, tiba tiba telepon berdering, dia melirik ID penelepon, senyum tipis muncul di bibirnya, "Jacob, bukankah sekarang waktunya sekolah? Kenapa meneleponku?”

"Nona He, jangan bersuara, jangan membuat orang yang disampingmu curiga, kalau tidak nyawa putra terkasihmu akan hilang karenamu.”

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu