You Are My Soft Spot - Bab 254 Menciumnya Dihadapannya

Matahari melambung tinggi diangkasa, cahayanya menyinari bumi, permukaan danau berkilat-kilat diterpa cahayanya.

Jennifer Li berdiri ditempatnya, bertatapan dengan pria dihadapannya. Dia pernah berpikir, jika bertemu lagi dengannya, apa yang akan dilakukannya? Dendam, marah atau tidak rela, sedih. Tapi sekarang, semua emosi negatif yang dibayangkannya sudah sirna, yang ada hanya keheningan.

Bagaimanapun mereka pernah saling mencintai, dia tidak bisa membenci pria itu, membenci orang yang pernah dicintainya. Karena kebencian, juga melambangkan keraguan dalam hubungan ini.

Semalam Patrick Song sudah ada di Vanke City, ada seorang rekan bisnisnya yang tinggal disini, ini adalah lingkungan yang sudah sangat tua, tapi istri rekan bisnisnya merindukan tempat ini, ada vila kosong yang di pelabuhan Hengqin, dia dan istrinya malah tidak ingin tinggal disana, mereka tinggal ditempat dimana cinta pertama keduanya bersemi, dan terus menetap ditempat itu.

Dia dilantai atas. Berdiri diteras menghisap rokok, dia melihat seorang wanita mendorong kereta bayi. Sejak dia dan Jennifer Li bercerai, setiap melihat seorang wanita single yang membawa anak bersamanya, dia selalu akan memperhatikannya.

Jaraknya agak jauh, tapi pria itu sekali lihat bisa yakin kalau wanita itu adalah Jennifer Li.

Selalu seperti ini, meskipun wanita itu diam ditempat itu dan tidak bergerak, wanita juga itu juga akan menjadi pusat perhatiannya, tanpa harus bersusah-susah. Dia selalu bisa dengan mudah menemukannya, dan mengenalinya.

Dia dilantai atas, wanita itu dilantai bawah, terpisah dengan jarak sejauh ini, dia tidak mendekatinya, karena dia tidak yakin. Apakah dia memiliki hak untuk muncul dihadapannya.

Tadi. Dia terus mengikuti wanita itu dibelakangnya, wanita itu tidak menyadari keberadaannya, dia pun berhenti, dan berpikir apakah setelah wanita itu menyelesaikan satu putaran dia akan menyadari keberadaannya. Dia pun menunggu wanita itu, menunggunya muncul dihadapannya, kemudian menemukannya.

Saat ini kedua orang itu saling bertatapan dari kejauhan, malah terasa mereka telah menunggu untuk waktu yang sangat lama, sampai saat ini tiba.

Hening. Jennifer Li mengalihkan pandangannya, dia mendorong kereta bayinya dan berbalik, dia berjalan menuju kearah dimana dia datang tadi.

Hati Patrick Song kaget, segera dia mengejar wanita itu, menghentikannya, karena gugup, pria itu menarik tangan wanita itu, dengan buru-buru dia mengatakan: “Jennifer Li, biarkan aku melihat Adam Song, bolehkah?”

Karena angin sangat kencang, tutup kereta bayi di tutup, yang kemudian ditutupi oleh renda, Adam Song berbaring di alam kereta bayi, menjulurkan tangan dan kaki, melihat keluar dengan penasaran. Pada akhirnya dia hanya bisa melihat tutup kereta, dan berisik tidak puas oleh karenanya.

Jennifer Li menunduk, matanya melihat tangan pria yang sedang menahannya dengan kuat, Patrick Song sadar kalau mungkin saja dia telah menyakiti wanita itu, segera pria itu kemudian menarik tangannya kembali, dan memasukkannya kedalam saku celananya, menunggu jawaban dari wanita itu.

“Patrick Song ketika kita bercerai, kamu sudah berjanji padaku, kamu tidak akan bertemu Adam Song selama satu tahun, ini adalah perjanjian kita.” Jennifer Li melihat pria itu dengan tenang, dijarak sedekat itu, dia dapat mencium aroma Eau de Cologne terpancar dari tubunya, dan itu adalah aroma yang paling disukai oleh wanita itu, dialah yang memilihkannya untuk pria itu.

Patrick Song merapatkan bibirnya, pandangannya dilontarkan pada sepasang kaki bayi yang memakai sepatu biru, dia memohon dan mengatakan: “Biarkan aku menggendongnya ya?”

Genggaman Jennifer Li pada kereta bayi bayi berubah menjadi lebih kuat, dia mengalihkan pandangannya, melihat danau yang tenang, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri, “5 menit, lain kali jangan muncul lagi dihadapanku.”

Hati pria itu sedih bukan main, namun pada akhirnya dia membuka tutup kereta bayi, cahaya matahari masuk menyinari kereta bayi, Adam Song memakai mantel biru, dia memakai topi biru yang diberikan Wayne Shen.

Cahaya matahari sangat menyilaukan, dia memicingkan matanya, tangannya menghalangi arah datangnya sinar.

Hati Patrick Song sangat pedih melihatnya, sebenarnya dia memiliki kesmpatan untuk menemani dan melihat pertumbuhan anak itu, pada akhirnya dia berubah dari orang yang paling dekat menjadi seorang penonton. Semua ini, terjadi karena ulahnya sendiri.

Jennifer Li berdiri disamping, melihat pria itu membungkuk, mengulurkan tangannya menggenggam tangan gemuk Adam Song, Adam Song kemudian memasukkan tangan pria itu kedalam mulutnya, dan tidak henti-hentinya tersenyum pada pria itu.

“Tidak boleh dimakan, jari ayah kotor.” Patrick Song berjongkok disebelah kereta bayi, tanganya digenggam oleh bayi itu, hatinya terasa ikut tertarik. Jika saja waktu itu, dia juga menarik tangan wanita itu seperti ini, mungkinkah mereka sekarang masih merupakan keluarga yang utuh?

Adam Song menghentakkan kakinya, kakinya menendang dada Patrick Song, tenaganya tidak besar, tapi malah membuat hatinya merasa sangat kesakitan, ada rasa pedih dan lemah. Matanya panas dan basah, dia mengangkat wajahnya melihat Jennifer Li, wanita itu telah memalingkan wajahnya melihat pemandangan lainnya.

“Jennifer Li, bagaimana kalau kita duduk dikursi dibawah paviliun didepan?”

Tatapan pria itu, menyentuh bagian paling lemah adri hati wanita itu, dia tidak tega menolaknya, wanita itu pun lantas mengangguk, Patrick Song bangkit, menerima kereta bayi, mendorongnya menuju paviliun yang teduh.

Jennifer Li berjalan 2 langkah di belakangnya, mengikutinya, melihat punggung tegap pria itu. Waktu berlalu sangat cepat, pemandangan ini sering sekali muncul dalam mimpinya, ketika wanita itu terbangun, wanita itu selalu merasa nafasnya tersengal.

Paviliun itu berada dekat dengan apartemen Stella Han, keduanya duduk dibawah tempat itu, Patrick Song menggendong keluar Adam Song, Jennifer Li bangkit menutupi pundak bayi itu dengan kain. Patrick Song lantas menahan kain itu, tangan hangat pria itu menahan tangan wanita itu.

Detik berikutnya, Jennifer Li menarik tangannya, pria itu melihat wanita itu, Jennifer Li sudah kembali duduk di kursi di seberangnya. Patrick Song tidak bisa menyembunyikan kemurungan dihatinya, pria itu lantas menggendong Adam Song dan bermain dengannya.

Memang putra kandungnya, Adam Song memperhatikan wajah pria itu dengan penasaran, anak itu kemudian belajar berbicara, sesekali itu juga melihat ke arah Patrick Song dan tersenyum padanya.

Senyuman itu, lantas menyerang bagian paling lemah pada hati Patrick Song, pandangannya buram, sangking buramnya dia tidak bisa melihat senyuman Adam Song, pria itu masih berusaha untuk tetap tenang, dia membuka matanya untuk melihatnya, air matanya kemudian turun, satu tetes, dua tetes......

Jennifer Li tidak sengaja melihatnya, melihat Patrick Song yang tertawa sambil menangis, hatinya menjadi sangat sakit.

Waktu itu mereka bercerai dengan sangat terburu-buru, setelah mendapatkan surat cerai, malam itu juga dia membereskan barang-barangnya, kakaknya menjemputnya kembali ke kediaman keluarga Li. Di depan keluarganya, dia memaksakan diri untuk tersenyum, ketika dia sendirian, dia juga tidak mengizinkan dirinya bersedih dan lemah.

Dia berpikir kalau lukanya sudah sembuh, tapi pada saat ini pula, dia menyadari, kalau selama ini dia telah membohongi dirinya sendiri.

Dia mengalihkan pandangannya, mengeluarkan tisu dari tasnya, kemudian memberikan selembar kepada pria itu, dengan tenang dia mengatakan: “Hapuslah, jangan biarkan Adam Song melihatnya."

Patrick Song mengangkat wajahnya, melihat wanita yang berada di depannya, sebelumnya hubungan mereka paling dekat di dunia ini, ada kesedihan di dalam hati mereka, juga ada kerinduan pada masa lalu mereka. Awalnya muncul sedikit rasa cinta diantara mereka, perlahan-lahan perasaan yang ada meresap dan melekat kuat pada diri mereka, tapi karena realita, mereka akhirnya berpisah.

Pada saat ini, pria itu sangat lemah, dia tidak mempedulikan apapun, mengambil tisunya, menarik wanita itu, meletakkan kepalanya pada perut wanita itu, dengan cara mengatakan: "Jennifer Li, kita......”

Dia belum menyelesaikan perkataannya, tangannya tiba-tiba kosong, pria itu kemudian mengangkat wajahnya, dia kemudian melihat Wayne Shen yang entah sejak kapan muncul di sana, tangan pria itu menyentuh pinggang Jennifer Li, tangannya yang lain menopang dagu wanita itu, dia sama sekali tidak mempedulikan keberadaan Patrick Song di sana, kemudian mencium bibir Jennifer Li.

Jennifer Li segera membelalakkan matanya, dia tidak paham mengapa pria ini bisa muncul di tempat itu, di saat yang bersamaan, bibirnya telah diisi oleh pria itu, ciuman French Kiss, pada akhirnya karena wanita itu tidak fokus, pria itu lantas menggigit bibir wanita itu sebagai hukumannya.

Wanita itu sadar dan kesakitan, kemudian terdengar gumaman pria itu, "Bukannya kamu berada di danau, mengapa bisa ditempat ini? Aku mencari-carimu.

Nada bicaranya terdengar sangat tidak senang, juga ada kegugupan di dalamnya, Jennifer Li menutup mulutnya, melihat wajah pria itu dari samping, hatinya bertanya-tanya, bagaimana dia bisa menemukannya?

Wayne Shen melihat Patrick Song, dengan postur yang seolah-olah melindungi Jennifer Li, mata pria itu terlihat seperti bersiap-siap akan menyerang, "Tuan song, maaf merepotkanmu menjaga ibu dan anak ini, di luar angin berhembus sangat kencang, Adam Song baru saja sembuh dari flu, tidak bagus jika ditiup angin, kita tidak akan mengganggumu lagi."

Patrick Song sadar dari kekagetannya, dia menggendong Adam Song dan bangkit. Wayne Shen melepaskan Jennifer Li, kaki wanita itu sempat lemas, segera pria itu kembali menahannya, pria itu masih sempat menggodanya dengan mengatakan, “Mengapa di cium saja kakinya sudah lemas, mengapa bisa semenggemaskan ini?”

Jennifer Li merasa sangat malu, muncul perasaan tidak enak, dia ingin membalas pria itu, tetapi ketika melihat tatapan mengancam dari pria itu, wanita itu kemudian merapatkan bibirnya dan tidak mengatakan apapun.

Wayne Shen melepaskan wanita itu, dia kemudian menggendong Adam Song dari pelukan Patrick Song, Patrick Song tidak rela memberikannya, ini anaknya, tapi Adam Song malah berusaha mendekati pria itu, ingin digendong, dari gerak-geriknya, anak itu telah mengkhianati ayah kandungnya sendiri.

Hati Patrick Song berubah menjadi sangat kacau, melihat Wayne Shen yang menggendong Adam Song dengan sangat tenang, dalam pelukan pria itu Adam Song juga tersenyum dengan sangat bahagia, sambil berusaha mengatakan sesuatu, anak itu ngences, Wayne Shen lantas membantunya mengelap air liurnya menggunakan handuk lehernya, tertawa dan bergurau, “Bayi liur, apa ibumu tidak memberimu daging, lihat air liurmu sudah seperti sungai Changjiang.

Jennifer Li berdiri di sebelah, tidak tahu apakah hanya karena dia sensitif, dia merasa kalau pria itu sengaja menekan kata “memberimu daging”, membuat wanita itu merasa sangat tidak nyaman.

Wayne Shen mengangkat kepalanya melihat Patrick Song, dengan sopan pria itu mengatakan: “Tuan song, kita bertemu lagi jika ada kesempatan." Satu tangan pria itu menggendong Adam Song, tangan yang lainnya diletakkan dipundak Jennifer Li, dengan tenang meninggalkan paviliun.

Kedua tangan Patrick Song dikepalkan, melihat kepergian mereka, Adam Song bersandar pada pundak pria itu, mata hitam pria itu menatap pria itu dengan tajam, hatinya sangat dingin.

Dia tahu, perkataan yang tidak sempat diucapkannya, tidak akan bisa diutarakannya lagi. Dalam hidup ini, jika ada orang yang sekali memutuskan untuk pergi, maka itu untuk selamanya.

Wayne Shen dan Jennifer Li kembali ke apartemen, Wayne Shen meletakkan Adam Song ke dalam kereta bayi, dia berjalan dengan tatapan wajah datar di koridor itu, “Kamu tinggal di kamar yang mana?”

Jennifer Li segera mengejarnya, berikutnya dia menghadang pria itu di depan ruang tamu, dia membelalak melihat pria itu, “Apa yang ingin kamu lakukan?”

“Tinggal di sini ya, kamu yang bereskan atau aku yang membantu membereskannya?” Wayne Shen berdiri di hadapan wanita itu, wajahnya tidak memperlihatkan perasaan apapun, tapi Jennifer Li tahu pria itu sekarang benar-benar sangat marah, hanya saja sekarang mereka berada di rumah orang lain, pria itu tidak akan memarahinya.

“Aku tidak berpikir untuk kembali denganmu.”

Wayne Shen membelalakkan matanya pada wanita itu, mata yang dipenuhi dengan api kemarahan, “Kamu sama sekali tidak ingin pulang bersamaku ya? Kalau begitu kamu berpikir untuk diam-diam berhubungan dengan mantan suamimu dengan tubuh yang merupakan milikku?"

"Wayne Shen!" Jennifer Li manggertakkan giginya, wajahnya memerah. Tadi di lantai bawah, dia tidak berontak ketika kembali dengan pria ini, itu karena dia tidak ingin membuatnya kehilangan muka, “Bisa tidak kamu bicara lebih masuk akal?”

Wayne Shen melangkah maju, kedua tangannya diletakkan di pintu di belakang wanita itu, membuat wanita itu terperangkap, nafasnya terasa sangat membara, “Baiklah, bicara masuk akal ya? Kalau begitu apakah tadi kalian akan kembali menjadi pasangan suami istri, saat Patrick Song mengajakmu kembali padanya?"

Jennifer Li dapat merasakan dengan jelas kemarahan pada diri pria itu, wanita itu mengalihkan pandangannya, "Hubungan kita tidak ada hubungannya dengannya, kamu tidak perlu membawa dirinya."

"Baiklah, aku tidak akan membahasnya, bahas tentang kita." Wayne Shen juga tidak tertarik membahas pria itu, waktu itu matanya buta, dia mengira Patrick Song bisa memberi kebahagiaan pada Jennifer Li, "Kamu menghindar dariku karena kamu takut bisa tidur denganku, atau tidur denganku membuatmu merasa tidak nyaman?"

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu