You Are My Soft Spot - Bab 201 Vero, Panggil Aku Kakak Keempat (3)

Vero He tidak menolak, karena waktu masih pagi, mereka tidak mengemudi mobil, jalan kaki ke restoran Chinese di sekitar, pemandangan di sekitar masih memiliki rasa musim semi yang kental, sesekali ada daun yang sudah menguning berguguran, ada sebuah kecantikan yang tidak berwujud.

Vero He memakai pakaian set yang sangat kompeten, menggunakan sepatu heels dengan tinggi 7cm, tubuhnya juga tidak lain baru sampai ke leher Taylor Shen. Dengar-dengar ini adalah contoh tinggi pria dan wanita yang paling baik, saat berpelukan, wanita tepat bisa mendengar suara detak jantung pria.

Taylor Shen sesekali membalikkan kepala melihatnya, Dia tidak berbicara, Dia juga diam. Angin musim semi menggulung rambut panjangnya, Dia sesekali mengangkat tangan dengan pelan menggesernya, tindakannya tidak memedulikan, tapi tidak tahu kharisma sesaat itu telah memikat akal sehat siapa.

Saat mereka tiba di restoran Chinese, sudah lewat masa ramai makan siang, di dalam restoran duduk beberapa tamu, mereka mencari tempat yang dekat dengan jendela. Taylor Shen memberikan menu makanan padanya, Dia berkata: “Kamu yang memesan.”

Vero He tidak menolaknya, Dia menerima menu, memesan dua sayur dan satu sup, Dia juga tidak ingin boros. Memberikan menu makanan kepada pelayan, Dia membalikkan kepala ke samping melihat keluar jendela, pemandangan musim semi yang suram, membuat orang semakin lama semakin suram, Dia menyimpan kembali pandangan, melihat Taylor Shen sesekali menatap dirinya, menggunakan pandangan yang panas itu, menatap hingga membuat hatinya langsung tidak nyaman, “Kenapa melihat aku seperti ini? Ada sesuatu yang kotor di wajahku?”

Taylor Shen mengelengkan kepala, “Tidak ada.”

Vero He tidak berbicara lagi, pandangannya bercampur begitu banyak perasaan, terlalu rumit, membuat Dia sesaat tidak dapat menerimanya. Makanan dengan cepat datang, makanan khas restoran chinese ini, tampilan dan rasanya enak, Taylor Shen sepertinya sangat puas.

Selesai makan, mereka kembali jalan kaki balik ke rumah sakit, sama dengan waktu datang, tidak begitu berbicara, hanya tidak memedulikan pandangan Taylor Shen terus jatuh ke dirinya, sedetikpun tidak rela pergi.

Mendapatkan hasil, tidak melukai tulang, dokter melihat tampilan pria yang gugup, seperti sedikit tidak berdaya, luka kecil yang biasa saja, Dia malah begitu membesarkannya. Dokter membuka obat, Taylor Shen mengambil bon pergi ke tempat pembayaran mengambil obat.

Vero He melihat bayangan punggungnya, kalau bukan telah melewati keputus-asaan yang begitu amat dalam, mungkin Dia akan dengan mudah ditakhlukkan olehnya, tapi Dia yang saat ini, sudah bukan lagi Tiffany Song yang lugu itu.

Dia berbalik pergi ke toilet, Dia berdiri di depan cermin yang sangat besar di dalam toilet, suara air berbunyi, Dia mengangkat kepala memandangi dirinya, hanya merasa asing. Dia pelan-pelan mencuci tangan, pintu di bilik belakang dibuka, seorang wanita hamil dengan perut besar berjalan keluar, dua pasang mata saling bertatapan, dua orang terkejut.

Vero He benar-benar tidak menduga, dunia begitu besar, mereka bisa bertemu di dalam toilet yang begitu kecil. Tapi sangat cepat, Dia menyimpan kembali pandangannya, terus mencuci tangan.

Ekspresi ibu hamil yang terkejut, bahkan masih melangkah mundur dua langkah, sampai punggungnya mengena ke tiang pintu, Dia baru dengan terkejut memelototinya, “Kamu……”

Vero He selesai mencuci tangan, tidak melihat sekilaspun ibu hamil itu, mengangkat kaki berjalan keluar toilet. Ibu hamil melihat Dia ingin pergi, dengan suara besar berteriak: “Tiffany Song, tidak menyangka kamu masih hidup.”

Vero He tidak menolehkan kepala, terus berjalan keluar.

Ibu hamil mana bisa melepaskannya pergi, Dia dengan cepat berjalan maju, tubuh yang berat membuat sangat gesit, telah menghalangi jalan keluar Vero He, “Kamu benar masih hidup, melihat aku kenapa ingin menghindar, takut padaku kah?”

Kening Vero He sedikit mengerut, dengan datar meliriknya, “Kamu telah salah mengenal orang.”

“Aku salah mengenal orang? Aku bagaimana bisa salah mengenali orang, kamu telah berubah menjadi abu aku juga bisa mengenalimu.” Lindsey Song menatapnya, tujuh tahun yang lalu pernikahan Tiffany Song menjadi upacara pemakaman, berita ditekan juga tidak bisa, dengar-dengar upacara pemakaman waktu itu masih lebih mewah dari pernikahan.

Hanya saja setelah upacara pemakaman selesai, Taylor Shen juga telah hilang, selanjutnya ada kabar mengatakan Dia telah pindah ke Perancis, lalu tidak lagi memiliki kabar.

Waktu itu Dia melihat berita itu, hanya merasa sangat menyenangkan hati, Tiffany Song telah merebut suaminya, akhirnya masih tidak bisa bahagia selamanya. Saat ini kembali bertemu dengannya, Dia seperti telah berbeda zaman saja.

“Nyonya ini, kamu telah salah mengenali orang.” Vero He dnegan tidak sabaran ingin pergi, malah dihalangi jalannya oleh Lindsey Song. Dia menundukkan mata menatapnya, di lehernya memakai sebuah kalung emas, mutiara yang digantung sangat besar, memancarkan cahaya yang menyilaukan mata. Di tubuhnya memakai gaun panjan dengan merek yang mewah di Milan Fashion Week, tubuhnya masih dipadukan sebuah jaket rajutan biru muda, jari manis yang menangkap tangannya memakai sebuah cincin yang sangat besar, kelihatannya hari-harinya di lewati dengan tidak buruk.

Tapi kalau memang tidak buruk, kenapa saat ini bertemu dengannya, dalam hati tetap ada rasa benci dan merasa bahagia saat orang mendapatkan musibah? Mungkin adalah sejak kecil mereka tidak cocok, jadi sekalipun kematiaannya juga tidak bisa menghilangkan dendam yang sedalam ini.

Lindsey Song melihat wanita dingin di hadapannya, waktu berlalu, tujuh tahun telah berlalu, Dia malah seperti masih berhenti di tujuh tahun yang lalu, parasnya tidak ada perubahan apapun, masih tampilan dahulu kala, kembali melihat dirinya, demi mempertahankan bisnis ayahnya, Dia menjadi orang ketiga seorang tua bangka, melahirkan anak demi dirinya, tidak lagi seperti kharisma yang pernah ada.

“Benar telah salah mengenali orang kah? Tiffany Song, kamu kenapa masih berani kembali? Ini adalah tempat apa kamu tidak mengetahuinyakah? Aku ingat waktu itu pernikahan yang megah lalu menjadi upacara pemakaman yang mewah.” Pandangan Lindsey Song yang melihatnya bertambah sedikit ketajaman dan kejam.

Vero He menaikan alisnya, tidak emosi, juga tidak memedulikannya, “Kalau kamu menghalangiku, hanya untuk memuaskan harga dirimu yang menyedihkan itu, maka saat ini kamu sudah mencapai tujuannya, tolong minggir!”

Lindsey Song dibuat terkejut oleh kedinginan di tubuhnya, Dia tanpa terasa minggir, Vero He mengangkat kaki lalu pergi. Lindsey Song melihat bayangan punggungnya yang semakin lama semakin jauh, diam-diam berpikir, jangan-jangan Dia benar telah salah mengenali orang?

Vero He kembali ke depan ruangan kerja dokter, lalu melihat Taylor Shen dari dalam ruangan dengan cepat berjalan keluar, karena jalannya terlalu cepat, sedikit hampir menabraknya. Menunggu melihatnya dengan jelas, Dia seperti menjadi lega, “Kamu pergi kemana?”

“Pergi ke toilet mencuci tangan, kenapa?” Ekspresi wajah Vero He datar, dibandingkan dengan kepanikan dan kegugupannya, benar-benar terlihat jelas sedikit dingin.

Tiba-tiba seperti disiram air dingin saja, rasa panik dalam hati Taylor Shen begitu saja menjadi terhenti, Dia dengan tercengang memandanginya, sering sekali, menghadapi dirinya yang tidak bisa digerakkan oleh apapun, Dia lalu merasa sangat tidak berguna, rasa tidak berguna yang muncul dari dalam hati.

Dia seperti sebuah es dingin ribuan tahun, bagaimana dihangatkan juga tidak bisa di hangatkan.

“Tidak apa, hanya sesaat tidak bertemu denganmu, ada sedikit khawatir.” Taylor Shen menenangkan jiwanya, mengatakannya dengan tidak peduli, hanya dirinya sendiri yang mengetahui, ada seberapa sulit semua perkataan ini diucapkan. Dia takut, takut dirinya yang kembali ceroboh, lalu telah menghilangkannya lagi.

Vero He melirik sekilas obat di tangannya, dengan datar mengalihkan pembicaraan, “Sudah mengambil obat, kalau begitu kita pergi saja.”

Taylor Shen kembali terkejut, kita? Sejak mereka kembali bertemu, Dia belum pernah mengatakan satu kata ini, saat ini mendengar Dia mengatakan kita, kedinginan dalam hatinya dengan begitu mudah dihilangkan olehnya, Dia dengan pelan menghela, “Baik, kita pergi.”

Dalam hati Vero He dengan datar muncul sebuah keanehan, Dia dengan memaksa tidak memedulikannya, mengangkat kaki berjalan keluar rumah sakit. Taylor Shen ikut di belakangnya, mengikuti langkahnya, bahkan masih membawa kehati-hatian.

Mereka baru saja pergi, Lindsey Song lalu keluar dari lorong jalan, melihat bayangan tubuh mereka depan belakang pergi, wajahnya melintas rasa kebencian. Masih mengatakan Dia salah mengenali orang, Dia kalau bukan Tiffany Song, bagaimana bisa bersama dengan Taylor Shen?

Tidak menduga dua orang ini telah berputar-putar tujuh tahun, terakhir masih bersama, benar-benar sindiran yang sangat besar.

Dia menyimpan kembali pandangannya, mengambil handphone menelepon, telepon dengan cepat masuk, Dia dengan suara dingin berkata: “Cari tim penyidik pribadi bantu aku selidiki seseorang……”

……

Taylor Shen mengantar kembali Vero He ke Parkway Plaza, Dia tidak ada kembali menjerat,karena Dia mengerti, kalau menjerat terlalu berlebihan, hanya bisa mendapatkan penolakan. Dia tidak turun dari mobil, melihat Dia membuka sabuk pengaman, melihatnya membuka pintu turun, tindakannya sama sekali tidak berbelit-belit, bahkan berdiri di samping jalan, saat mengatakan sampai jumpa padanya, juga sangat datar dan sungkan.

Melihat bayangan punggungnya yang pergi tanpa sedikitpun keraguan, Dia merasa sedih, dunia yang telah dibungkus dengan baik runtuh, Dia memberitahu dirinya jangan buru-buru,tapi bagaimana bisa tidak buru-buru?

Hati yang telah kesepian selama tujuh tahun, dengan buru-buru dipenuhi, tapi orang itu, selalu saja membuatnya merasa kehilangan. Dia duduk di sampingnya, Dia malah tidak tahu Dia sedang memikirkan apa, telah teringat apa?

Saat ini, hatinya tidak tahan muncul sebuah rasa kebencian, rasa kebencian ini menelan hatinya, membuat Dia tidak bisa bernafas, Tiffany, Tiffany, sebenarnya kenapa, kamu harus seperti ini padaku?

Dering telepon menarik kembali pikiran yang sudah melayang jauh, Dia mengambil handphone, dengan dingin berkata: “Hallo?”

“Tuan, Tuan Bai kecil jatuh dari tangga, kepalanya robek cukup besar, saat ini sedang di ruang UGD, saat tidak sadarkan diri terus memanggil papa……” suara pelayan di rumah Perancis dengan panik datang.

Taylor Shen seketika menggenggam handphone, Dia berkata: “Bibi Wu, kamu jangan panik, aku segera kembali.”

Mematikan telepon, Taylor Shen segera menelepon Cristian Yan, “Cristian Yan, segera mintakan penerbangan kembali ke Perancis, benar, semakin cepat semakin baik.” Taylor Shen mematikan telepon, jantungnya berdetak tidak stabil, mengetahui Jacob Shen terluka, Dia menjadi kacau.

Beberapa tahun ini, Dia membawa anak tidak begitu teliti, anak sering mengetuk, Dia juga tidak peduli. Dia merasa anak pria seharusnya sejak kecil mendapatkan pelatihan, besar baru akan kuat. Jadi perhatian kepada Jacob Shen sangat sedikit, tapi saat ini mendengar Dia telah terluka, Dia malah sedikit panik.

Penerbangan dengan cepat sudah dimintakan, sore jam lima tiga puluh berangkat dari Kota Jiangning, Dia saat ini harus berangkat pergi ke Kota Jiangning, waktu mepet membuat Dia tidak memiliki waktu berpamitan dengan Vero He.

Dia membalikkan kepala melihat Parkway Plaza, mungkin sudah saatnya pergi sesaat. Kepergian yang sesaat, adalah demi saling menjaga yang lebih baik.

Dia menyimpan kembali pandangannya, menghidupkan mobil pergi.

Sebentar saja setengah bulan telah lewat, luka di ujung mata Vero He telah sembuh, tempat yang lepas kulitnya telah menyatu, mengeluarkan daging yang berwarna pink. Dia selalu saja merasa belakangan ini telah kekurangan apa, malah memaksa dirinya jangan memikirkannya, sesekali melihat obat luka di atas meja kerja, baru seketika menyadari telah kekurangan apa.

Taylor Shen tiba-tiba tidak ada kabar, seperti belum pernah muncul di hadapannya, kalau bukan obat luka di meja kerjanya yang mengingatkannya, Dia bisa mengira itu adalah sebuah mimpi yang tidak bisa Dia gapai.

Erin mengetuk pintu masuk, melihat Vero He sedang melamun, Dia mengikuti pandangannya melihat, melihat ke obat luka di atas meja, senyuman di wajahnya licik, Dia mengulurkan tangan mengoyangkannya di hadapannya, menarik kembali perhatiannya, Dia baru tersenyum menertawakan: “Yo, ini sedang muncul penyakit rindu?”

Vero He memelototinya sekilas, membuka dokumen di depan, berpura-pura sedang dengan serius membaca dokumen, Erin melihat dokumen di tangannya, menghela sesaat, “Dokumennya terbalik.”

“Aku senang melihatnya dengan terbalik, mengganggumu?” Vero He dengan keras kepala mengatakan, tiba-tiba tercengang, dalam benaknya muncul tampilan yang mirip, tapi lawan Dia keras kepala telah berubah menjadi orang lain.

“Tidak tidak, aku hanya penasaran, kamu sejak kapan belajar trik membaca dokumen terbalik.” Erin tersenyum, juga tidak merobohkannya.

Vero He “Plak” sesaat menutup dokumen, Dia semakin menutupi, malah semakin memiliki maksud membohongi diri sendiri, Dia memandanginya berkata : “Kamu benar tidak terlalu santai, mau tidak aku kembali memberikan beberapa pekerjaan untukmu?”

“Ampuni aku, CEO He, aku hanya kurang dibuat menjadi sapi olehmu. Ohiya, aku datang ingin memberitahumu, sahabat baik Tiongkokmu kembali datang, kelihatannya Dia tidak bertemu denganmu tidak akan menyerah begitu saja.”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu