You Are My Soft Spot - Bab 45 Kasih Sayang Yang Diharapkan

Dekorasi dalam butik sangat mewah, di dalam lemari mengantung banyak gaun yang cantik, sangat indah membuat pandangan orang kacau.

Taylor Shen duduk di atas sofa suede berwarna biru gelap, di tangannya memegang sebuah majalah, cahaya lampu menyinari kebawah dari atas kepala, cetakkan lima jari di pipi sebelah kirinya dilihat mengejutkan hati. Tiffany Song berdiri di tempat yang jauh dengan jarak lima langkah, dengan rasa bersalah tidak berani melihatnya.

Wajah Taylor Shen saat marah benar sangat menakutkan, garis wajah yang sangat jelas menjadi dingin, keningnya dikerutkan, tatapannya melihat majalah seperti dua buah panah tajam, ingin menembus majalah.

“Itu……” Tiffany Song dengan ragu berkata, perkataannya belum selesai, dua buah panah tajam tiba-tiba datang, dia segera menghentikan perkataannya.

Taylor Shen dengan datar melihatnya, setelah sesaat dia baru dengan dingin berkata: “Pilihkan untuknya gaun.”

Pelayan masih dengan bodoh melihat parasnya, tidak menduga tersadar oleh suara yang seperti es dingin beribu tahun, dia terkejut menjadi gemetaran, berkata kepada Tiffany Song: “Tamu, mari ikut denganku.”

Tiffany Song memandangi Taylor Shen lalu menelan kembali penolakan di mulutnya, lupakan saja, lebih baik tidak memprovokasinya. Tiffany Song mengalihkan pandangan dengan diam-diam ikut di belakang pelayan, pergi memilih gaun.

Beberapa gaun percobaan pertama semuanya terlihat sexy, model gaun tube top ketat, membuat postur tubuhnya dibungkus dengan sangat indah.

Taylor Shen mengerutkan keningnya, dalam matanya muncul cahaya api yang melintas, bibir tipis yang dingin sedikit dibuka seperti seorang kaisar, “Ganti!”

Tiffany Song paling tidak sudah menganti 20 macam gaun, mencoba yang terakhir dia sudah lelah tidak sabar lagi. Pria ini benar-benar sangat keterlaluan, sama sekali tidak perlu menggerakkan jari tangannya, dapat menyiksanya sampai cukup, dan juga masih membuatnya tidak bisa tidak melakukannya.

Dia berdiri di depan cermin mengganti baju, dalam hatinya berpikir, yang terakhir dia masih tidak puas, dia tidak akan melayani dia si tuan besar lagi.

Kain gorden dibuka, dibawah sinar lampu, Tiffany Song memakai gaun panjang sampai lantai berwarna biru muda, di atas gaun dipenuhi oleh serpihan berlian sangat indah. Model tube top yang sama, dadanya seperti ingin keluar, menarik perhatian orang.

Dalam mata Taylor Shen terlintas rasa terkejut, jarinya dengan erat menggengam majalah baru bisa menahan dorongan berdiri berjalan ke arahnya. Dalam tubuhnya terasa panas, dia segera mengalihkan pandangannya seperti sedang menahan tidak langsung menatapnya, dengan tidak menyukai berkata: “Ganti!”

Tiffany Song sudah hampir gila, kalau bukan karena tadi dia menamparnya, dia baru tidak akan menahan amarah sampai sekarang. Dia menarik gorden kain, dengan cepat melepaskan gaun, mengganti dressnya sendiri lalu membawa gaun keluar dari kain gorden.

Tiffany Song dengan kejam melemparkan gaun ke wajah Taylor Shen, dengan marah berkata: “Mau ganti kamu ganti sendiri, aku tidak melayani lagi.”

Cristian daritadi duduk di tempat yang tidak jauh, melihat Tiffany Song melempar gaun ke wajah Taylor Shen, dia terkejut sampai mulutnya hampir jatuh. Walaupun dia merasa bos terus menyiksa orang sangat tidak baik, tapi Tiffany Song adalah orang pertama yang berani melemparkan gaun ke wajah bos, dia benar-benar sangat mengaguminya.

Taylor Shen menarik gaun di atas kepalanya melihat Tiffany Song yang dengan marah pergi, bibirnya sedikit tersenyum, sifat gadis ini masih begitu pemarah.

Tiffany Song menaiki taxi pulang ke Vanke City, rasa kesal dalam hatinya masih belum reda, sikap Taylor Shen padanya semakin lama semakin aneh, instingnya merasa harus menjauh darinya, tapi kenyataan kembali membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

Pesta yang diadakan Shine Group dan Shen’s Corp, proyek yang diinvestasi Shen’s Corp……, dia berpikir-pikir benar membuat gila.

Datang ke bawah unit tersendiri, dia mengambil kunci membuka pintu, dari belakang tiba-tiba datang suara seorang wanita, “Tiffany, kenapa kamu begitu malam baru pulang?”

Tiffany Song segera membalikkan badan, beberapa langkah keluar berdiri seorang wanita dengan dandanan yang mewah dan elegan, kunci di tangannya jatuh ke lantai, sangat terkejut, “……Ma, kenapa kamu disini?”

Pandangan nyonya Song bercahaya, dia berjalan kesana, membungkukkan badan mengambil kunci di lantai, mengulurkan tangan memegang tangannya, meletakkan kembali kunci di tangannya, nada bicaranya sangat ramah berkata: “ Tiffany, maaf, sikap padamu di rumah tadi tidak baik, belakangan ini mama membuat kakakmu hidup dengan tidak nyaman, perkataan yang dikatakan padamu terlalu keterlaluan, kamu jangan marah sama mama.”

Tiffany Song terkejut menatapnya, dalam ingatannya nyonya Song tidak pernah berinisiatif mendekatinya, juga tidak pernah begini lembut berbicara dengannya, lebih tidak perlu diungkit masih meminta maaf padanya, dia sedikit merasa terkejut, “Ma, hari ini kamu kenapa?”

“Kamu masih belum makankan, aku telah memasak sup ayam, tidak tahu sesuai tidak dengan seleramu.”

Tiffany Song menundukkan kepala baru menyadari tangannya mengangkat sebuah tas non-anyaman, kotak tahan panas di dalam tas non-anyaman dibawah sinar lampu memancarkan cahaya. Sejak Tiffany Song pindah dari rumah Song lima tahun, nyonya Song tidak pernah datang melihatnya lebih lagi memberikannya sup ayam.

Dia jelas mengerti dia tiba-tiba berbuat seperti ini pasti memiliki maksud, tapi masih sangat sulit menolak kelembutan yang susah didapatkan ini. Dia mengulurkan tangan menerima, sedikit tersenyum berkata: “ Aku menyukai sup ayam yang mau masak, kamu mau masuk duduk tidak?”

Nyonya Song mengangkat kepala melihat pintu keamanan di gedung unit tersendiri, dalam matanya jelas muncul pertentangan, tapi memikirkan sesaat lagi masih memiliki perkataan yang ingin dikatakan padanya dia tersenyum menganggukkan kepala, “Kalau tidak mengganggu.”

“Tidak menganggu.” Tiffany Song tersenyum mengelengkan kepala, mengambil kunci membuka pintu.

Di ruang tamu apartemen, nyonya Song duduk di atas sofa melihat sekilas apartemen ini. Teras apartemen ditanam beberapa pot bunga gardenia, bunga kecil berwarna putih menebarkan sedikit aroma wangi, apartemennya walaupun kecil malah sangat bersih dan rapi, kelihatannya sangat hangat.

Tiffany Song membawa dua mangkuk sup ayam keluar, dia meletakkan salah satu di hadapan nyonya Song, “Ma, kamu juga makan.”

Nyonya Song mengelengkan kepala, “Di rumah masih ada, kamu makanlah.”

Tiffany Song tidak lagi sungkan, mereka ibu dan anak pada dasarnya tidak dekat, nyonya Song datang sendiri mencarinya, sudah sangat susah didapatkan, dia tidak ingin merusak kehangatan ini. Dia perlahan memakan sup ayam, menunggunya bicara. Dia berpikir, hanya karena semangkuk sup ayam ini, tidak peduli nyonya Song meminta permintaan seperti apa, dia akan menyetujuinya.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu