You Are My Soft Spot - Bab 86 Kasus Perceraian Paling Kacau

Melihat William Tang menatapnya penuh kasih, Tiffany Song tiba-tiba teringat malam di Grand Imperial Hotel waktu itu. William Tang terus bilang ia mencintainya, namun sambil bercinta dengan Lindsey Song. Hanya hati pria itu yang mencintainya, sementara tubuhnya tidak. Apa William Tang tidak merasa bersalah mencintai orang seperti ini?

Karry Lian menoleh ke arah Tiffany Song, lalu berdiri: “Hakim yang terhormat, keterangan pihak terlapor telah mengabaikan hal-hal substansif dan hanya berfokus pada hal-hal kecil. Hal yang menyakitkan dalam pernikahan adalah perselingkuhan, dan pihak terlapor sejak menikah dengan klien saya selalu saja mencari wanita-wanita di luar sana. Selain itu, setelah klien saya meminta cerai, pihak terlapor tetap tidak menunjukkan penyesalan sama sekali. Semua perilaku pihak terlapor ini telah membawa penderitaan yang serius bagi klien saya. Saya berharap pengadilan bisa memutuskan menceraikan mereka, agar klien saya bisa kembali menjalani hidup yang normal.”

William Tang menatap Karry Lian tajam. Pengacaranya, yang duduk di sebelahnya, tiba-tiba ikut berdiri dan berucap: “Pengacara pihak pelapor, klien saya sebenarnya sudah menunjukkan penyesalan. Sejak pihak pelapor meminta bercerai, klien saya terus berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan pihak pelapor. Bahkan, demi melindungi pihak pelapor dari kecelakaan, klien saya rela menghalangi mobil barang yang melaju cepat ke arahnya. Klien saya sudah menyadari kesalahannya, dan dalam proses pemulihan hubungan yang berjalan hingga sekarang, pihak pelapor tengah berusaha untuk menerima klien saya lagi. Di antara mereka berdua masih ada perasaan, jadi saya berharap pengadilan bisa memberi mereka satu kesempatan lagi untuk kembali hidup bahagia.”

“Pengacara pihak terlapor, klien saya sama sekali tidak melihat penyesalan dan itikad baik dari pihak terlapor. Yang klien saya lihat hanya piahk terlapor tidak berhenti menyakitinya, itu saja. Ia kini hanya punya satu harapan, yakni bercerai dengan terlapor dan memulai hidup baru. Kalau pihak terlapor bilang sangat sayang dengan klien saya, ya silahkan penuhi harapannya ini,” debat Karry Lian.

Melihat Karry Lian dan pengacara pihak terlapor berseteru, hakim meminta mereka berhenti. Sambil menatap klien kedua pengacara, hakim bertanya, “Pengacara pihak terlapor, kamu punya bukti apa yang bisa membuktikan bahwa klienmu merasa menyesal dan sudah berusaha berubah? Ada buktinya?”

Pengacara pihak terlapor mengangguk, “Ada. Saya mohon izin untuk menampilkan beberapa buah foto.”

Tiffany Song mendongak menatap foto-foto yang muncul satu per satu di layar proyektor. Foto yang ditampilkan awal-awal adalah foto-foto yang mereka potret ketika mereka berpacaran lima tahun lalu. Mereka terlihat bahagia dan sangat mesra. Tiffany Song seketika jadi teringat masa-masa bahagia itu.

William Tang adalah satu-satunya harapan Tiffany Song dalam hidupnya yang berantakan. Ia sangat senang bisa bersama-sama dengannya setiap hari. Ia ingin berkeluarga dengannya, juga ingin menua bersamanya.

Namun takdir menghancurkan semua impiannya. Mereka pada akhirnya harus menapaki tangga perceraian.

Foto-foto yang ditampilkan belakangan adalah foto-foto yang diprotet akhir-akhir ini. Ada foto mereka makan bersama di Tower Homey, ada foto mereka pergi melihat pameran mobil bersama, ada foto mereka keluar dari toko perhiasan, ada foto ia memeluk William Tang sambil menangis histeris setelah pria itu kecelakaan karena menolongnya, ada pula foto ketika mereka berpegangan tangan di rumah sakit.

Tiffany Song tidak kaget melihat foto-foto ini. Stella Han pernah memberi peringatan padanya, dan dari peringatan itu ia bisa menebak apa yang ingin dilakukan William Tang. Ia tidak menghalanginya, juga tidak menghindar, sebab ia percaya William Tang bagaimana pun juga masih pria baik hati yang ikhlas menolongnya delapan tahun lalu. Ketika foto-foto ini ditampilkan di pengadilan, Tiffany Song sudah sepenuhnya kehilangan harapan pada William Tang.

Selain cinta mereka sewaktu awal-awal ketemu, apa lagi hal yang tulus yang bisa ditemukan dalam hubungan mereka sampai hari ini?

Melihat foto-foto ini, Karry Lian terdiam. Ia menatap Tiffany Song dengan sedikit tertunduk. Ia sudah pernah meminta Stella Han memperingatkan Tiffany Song untuk menjaga jarak dengan keluarga Shen, jadi ia tidak menyangka bisa muncul foto-foto semacam ini.

“Semua gambar ini saya rasa sudah cukup kuat untuk membuktikan bahwa pihak pelapor masih memendam perasaan pada klien saya,” ujar pengacara pihak terlapor.

William Tang berdiri dan menatap Tiffany Song dengan lembut, “Istriku, aku sepenuhnya paham aku sudah salah padamu. Aku tahu kamu tidak akan pernah sanggup memaafkan semua kesalahanku, jadi tidak peduli apa yang kamu ingin aku lakukan, aku pasti akan melakukannya. Aku tidak peduli dengan nama baikku, semuanya akan kulakukan demi kamu. Kamu sekarang sudah tidak marah kan? Kita jangan ribut lagi oke? Nanti di rumah, kamu mau aku berlutut di samping ranjang, di depan papan setrika, atau di mana pun, aku rela melakukannya.”

Tiffany Song menatap William Tang dengan terhenyak. Omong kosong apa lagi ini? William Tang yang sekarang benar-benar sudah berbeda dari yang sebelumnya.

Tiffany Song bangkit berdiri. Ia nyaris kehilangan keseimbangan karena tubuhnya terlalu kurus. Ia mengangkat ponselnya dan berkata: “Hakim yang terhormat, aku izin memutarkan sebuah video!”

Raut pengacara William Tang langsung berubah. Pria itu berdiri dan protes: “Hakim yang terhormat, pada saat pengumpulan bukti lalu pihak pelapor tidak mengumpulkan video ini. Aku menolak bukti baru.”

William Tang menatap Tiffany Song lekat-lekat sambil berkata: “Biarkan ia putar!”

Pengacara William Tang tidak menduga kliennya akan memberi respon begini. Ia berbisik pelan: “Tuan Muda Tang, kalau buktinya menyulitkanmu……”

William Tang memotongnya, “Biar saja ia putar!”

Pengacara William Tang hanya bisa duduk diam sambil melihat Karry Lian menyerahkan ponsel Tiffany Song pada hakim.

Tiffany Song duduk dengan kaku di kursinya. Kalau William Tang tidak membuatnya terpojok seperti ini, ia sebenarnya tidak ingin memutar video ini juga. Ia sungguh ingin terbebas darinya!

Setelah ponsel berhasil disambungkan, di layar televisi samping langsung terputar sebuah video. Itu video yang Tiffany Song rekam di Golden Imperial Hotel pada suatu malam. Seluruh penjuru ruang pengadilan langsung dipenuhi suara desahan pria dan wanita yang tengah bercinta. Teriakan “Tiffany Song, aku sayang kamu……” juga terdengar di dalamnya. Meski bgeitu, wajah wanita dalam video itu tertutup bantal dari awal sampai akhir.

Tiffany Song berdiri kaget. Setelah merekam video ini, ia tidak pernah menontonnya ulang sekali pun. Kalau wajah sang wanita tidak terlihat, maka ……

Hati Tiffany Song langsung runtuh. Ia menatap Willam Tang lekat-lekat, dan begitu tatapannya bertemu dengan tatapan yang dalam dari pria itu, ia langsung kaget sekaligus tidak percaya.

Sebelum video selesai diputar, hakim menekan tombol pause. Sambil menatap Tiffany Song dengan mara, ia menegur: “Pihak terlapor, kamu menampilkan adegan ranjang di pengadilan seperti ini sama saja dengan mencemarkan kewibawaan pengadilan!”

William Tang meledek: “Istriku, kamu nakal sekali. Itu video privat kita, jangan kamu bawa-bawa ke luar lah, aku jadi malu.”

Karry Shen menoleh menatap Tiffany Song. Ia agak kesal dengan kliennya itu. Kalau sebelumnya ia masih optimis untuk memenangkan kasus ini, setelah video diputar, ia berpikir mereka sudah sepenuhnya kehilangan potensi untuk menang. Tidak peduli apakah Tiffany Song dijebak atau tidak, pihak pengadilan pasti akan menganggap masih ada cinta di antara mereka berdua dan akhirnya menolak permohonan perceraian.

Tiffany Song tercengang menatap William Tang. Rupanya, ketika Lindsey Song menjebak William Tang, pria itu sendiri sudah menyiapkan jebakannya sendiri diam-diam. Wajah wanita di atas ranjang terus ditutupi, dan William Tang dari awal sampai akhir terus meneriakkan nama Tiffany Song. Dengan begitu, pengadilan pasti akan menganggap wanita yang wajahnya terus terhalang bantal itu adalah Tiffany Song.

Jebakan yang sangat profesional dan sempurna…… Tiffany Song pikir ia sudah sangat pintar karena terpikir untuk merekam video pernizahan William Tang dan Lindsey Song sebagai bukti di pengadilan, tetapi ia ternyata malah dijebak. Foto-foto barusan sama sekali tidak bisa menjelaskan apa-apa, hanya pancingan William Tang agar ia memutar video yang ia rekam.

Kalau William Tang yang memutarnya, keabsahan video ini nol besar. Tapi, jika Tiffany Song yang memutarnya, keabsahan video ini tentu luar biasa tinggi. Tidak peduli bagaimana ia menjelaskan bahwa wanita dalam video itu bukan dia, pihak pengadilan tidak akan percaya. Ia tidak akan bisa lari dari pernikahan ini!

Karry Shen bangkit berdiri dan mengklarifikasi: “Hakim yang terhormat, wanita dalam video itu bukan klien saya. Klien saya dan pihak terlapor sudah pisah tempat tinggal lebih dari dua tahun. Saya rasa fakta ini sudah cukup kuat untuk dijadikan sebagai dasar untuk menceraikan mereka.”

William Tang tidak senang mendengarnya. Ia mendebat: “Pengacara Lian, kamu saja tidak tinggal di rumah kami, bagaimana kamu tahu kami sudah pisah tempat tinggal lebih dari dua tahun? Bukankah video ini sudah cukup untuk menjelaskan hubungan kami baik-baik saja?”

Ketika Karrry Shen ingin mendebat lagi, Tiffany Song tiba-tiba bangkit berdiri. Ia menatap William Tang datar, tanpa kebencian dan permusuhan. Ia berbicara tegas: “Hakim yang terhormat, aku sudah berskandal dengan pria lain. Aku ikhlas diceraikan tanpa mendapat harta apa pun!”

Tidak ada jalan lain. Kalau ia masih mau cerai, ia mau tidak mau harus mengkambinghitamkan dirinya sendiri.

Sambil menatap Tiffany Song marah, William Tang berseru dengan nada tinggi: “Tiffany Song, jangan karena takut tidak bisa bercerai kamu jadi asal membuat-buat keterangan palsu! Kalau kamu memang kamu berskandal dengan oria lain, coba beritahu aku siapa namanya!”

Tiffany Song buka mulut, tapi tidak tahu harus menjawab apa. Nama siapa yang harus ia sebut? Ia tidak boleh menyebut nama siapa-siapa! Ia gigit-gigit bibir, lalu terpikir sebuah ide: “Aku sangat sayang dengannya dan aku ingin melindunginya, jadi aku tidak bisa mengatakan namanya.”

Karry Lian menggeleng sambil membuang nafas pasrah. Dengan langkah yang perlahan namun pasti, William Tang berhasil mengarahkan Tiffany Song ke jalan buntu. Tiffany Song seharusnya jangan memutar video tadi serta mengatakan telah berskandal.

Kalau bisa menampilkan bukti bahwa kakaknya dihamili William Tang, Tiffany Song sebenarnya bisa membalikkan keadaan. Tetapi, Tiffany Song malah memilih jalan buntu. Karry Lian jadi merasa simpatik pada wanita ini. Meski William Tang telah mengarahkannya ke jalan buntu, Tiffany Song tetap tidak berniat menghabisi nama baiknya.

Mungkin memang Tiffany Song sungguh-sungguh mencintai William Tang dengan mendalam. Wanita itu tidak mau bertengkar dengan pria itu di pengadilan dan membocorkan sisi gelapnya. Di sisi lain, bisa juga Tiffany Song tengah berusaha membuat William Tang kasihan padanya.

“Jadi sebenarnya tidak ada pria itu ya?” tanya William Tang dingin. Malam itu, ia tahu Lindsey Song ingin menjebaknya. Ia berpura-pura mabuk berat agar bisa masuk kamar setelah Tiffany Song sudah datang.

Begitu masuk kamar, ia langsung tahu Tiffany Song bersembunyi di dalam lemari baju. Ketika bercinta dengan Lindsey Song, ia sengaja menutupi wajah Lindsey Song dengan guling dan terus meneriakkan nama Tiffany Song. Ini semua ia lakukan karena ia ingin pengadilan berpihak padanya dan menolak gugatan cerai Tiffany Song.

Sejak awal, ia terus mengarahkan Tiffany Song untuk menampilkan videonya agar ia bisa dapat posisi yang menguntungkan. Namun, ia sama sekali tidak menyangka Tiffany Song rela berbohong telah berskandal dengan pria lain demi bisa bercerai dengannya.

Karry Lian mengangkat tangan Tiffany Song lalu berujar: “Ada, aku lah pria itu. Ketika kamu bercinta dengan wanita dalam video itu, aku dan Tiffany Song juga berduaan semalaman!”

……

William Tang sangat kesal dengan kebohongan Karry Lian yang bisa melemahkan keunggulannya itu. Kasus ini harus berakhir dengan dia sebagai pemenangnya. Saking emosinya, ia langsung mengajak Karry Lian berkelahi saat itu juga.

Yang satu adalah penerus Shen’s Corp, dan yang satunya lagi adalah anak emas keluarga Lian. Tidak ada satu pun dari mereka yang berani mengalah, dua-duanya sudah terlanjur terpancing emosi. Hakim jadi pusing sendiri. Ia berdiri, mengetuk-ngetuk palu kayunya ke meja, lalu berseru: “Kembali ke tempat masing-masing, kembali ke tempat masing-masing!”

William Tang dan Karry Lian tidak peduli sama sekali dengan seruan hakim. Dengan tatapan penuh amarah, ia mengayumkan bogem mentah ke wajah Karry Lian. Karry Lian berhasil menghindar, lalu balik meninju hidung William Tang. Darah langsung mengucur deras dari hidung William Tang.

Jangan pikir karena terlihat kalem Karry Lian jadi tidak bisa berkelahi. Pria itu memaki, “William Tang, kamu sungguh pria bajingan. Orang seperti kamu tidak berhak memperoleh cinta dari wanita mana pun, lebih-lebih Tiffany Song!”

Tifffany Song berlari mendekati mereka untuk berusaha menengahi. Ketika ia berusaha memisahkan mereka, ia tiba-tiba ditendang William Tang. Ia jatuh dan tubuhnya terbentur kaki meja. Punggungnya sakit sekali. Ia berusaha berdiri sekuat tenaga, “Kalian jangan bertengkar lagi, uhuk, uhuk…….”

“Kalau aku pria bajingan, kamu juga dong berarti? Istriku saja kamu mainkan juga?” debat William Tang sambil menyerang balik Karry Lian. Ia berhasil mengikat leher pria itu dengan kedua tangannya.

Melihat Karry Lian terancam kehabisan nafas, tanpa memedulikan rasa sakit di tubuhnya, Tiffany Song langsung berlari ke luar dan memanggil satpam. Hakim dan satu staf pengadilan lainnya juga buru-buru memisahkan keduanya. Ketika Tiffany Song kembali dengan diikuti satpam, William Tang dan Karry Lian sudah berhasil dipisahkan.

Wajah hakim berubah kusut, “Kalian anggap pengadilan ini apa sih? Ini tempat yang sangat sakral! Pihak terlapor dan Pengacara Lian masa tidak sadar soal ini?”

Sudut mata dan sudut bibir Karry Lian terluka. Sambil sesekali meringis kesakitan, ia terus menatap William Tang lekat-lekat seolah bersiap kembali menyerangnya sewaktu-waktu.

Luka-luka di wajah William Tang lebih parah. Ia risih sendiri melihat Tiffany Song memapah Karry Lian. Ia tahu persis Tiffany Song malam itu bersembunyi di lemari baju dan tidak percaya sama sekali dengan omong kosong Karry Lian, tapi bagaimana pun juga keterangan palsu yang diungkapkan pria itu akan membuat keputusan pengadilan jadi sulit ditebak. Bisa-bisa pengadilan malah jadi berpihak pada Tiffany Song……

“Hakim yang terhormat, melihat kelakuan pihak terlapor yang sangat tidak sopan dan kasar ini sampai berani memprovokasi orang di pengadilan, aku sangat yakin ia pernah melakukan kekerasan pada klienku! Aku sungguh berharap pihak pengadilan bisa memutus perceraian mereka.” Pengendalian diri Karry Lian sangat baik. Kalau William Tang tidak memprovokasinya duluan, ia tidak mungkin akan ribut dengannya seperti barusan.

Melihat luka-luka di wajah William Tang, ia merasa sangat puas. Ia membuang nafas lega untuk Tiffany Song.

Pengacara pihak terlapor bangkit berdiri. Ia menyalah-nyalahkan kelakuan Karry Lian, “Hakim yang terhormat, Pengacara Lian tadi mengaku berselingkuh dengan pihak pelapor di belakang klienku. Ini membuktikan bahwa ada sesuatu yang keliru dengan karakter Pengacara Lian. Aku sangat berharap pihak pengadilan bisa membatalkan kualifikasi pengacaranya supaya ia sadar dengan kelakuannya dan mengintrospeksi diri.”

Tiffany Song jadi merasa bersalah. Ia tidak menyangka pembelaan Karry Lian untuknya bisa berujung separah ini. Kalau kualifikasi pengacara Karry Lian dicabut, apa itu berarti ia tidak akan bisa berkarier sebagai pengacara lagi?

Karry Lian mendeham dingin, “Frekuensi klienmu berselingkuh dibanding frekuensi klienku berselingkuh jauh lebih banyak. Apa perlu aku hitung dengan detail berapa banyak wanita yang klienmu mainkan beberapa tahun terakhir? Klienmu itu sungguh bajingan.”

William Tang mengepalkan tangan dan bersiap menghajar Karry Lian lagi, namun ia langsung ditahan oleh pengacaranya. Pengacara itu memperingatkannya pelan: “Tuan Muda Tang, mohon tenang, kalau tidak hakim bisa-bisa mempertimbangkan kata-kata Karry Lian dan membuat keputusan yang tidak menguntungkan untukmu.”

Dari sekian banyak kasus yang pernah hakim tangani, ini kasus perceraian yang paling kacau sepanjang kariernya. Dengan kepala pening, ia mengetuk-ngetukkan palunya ke meja: “Sidang hari ini berakhir di sini. Lima hari lagi, pengadilan akan mengumumkan keputusan resmi. Silahkan pulang!”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu