You Are My Soft Spot - Bab 110 Penyelesaian Perselisihan Ibu dan Anak (3)

Tiffany Song tiba-tiba merasa canggung, ia menggaruk kepalanya dan mengiyakannya, Audrey Feng langsung mendekatinya dan duduk di sofa, ketika mendengar suara dari dalam dapur, ia berkata,”Apakah bibi sedang di dapur?”

“Betul.”

Ekspresi Audrey Feng langsung berubah seperti baru saja melalui sebauh bencana, ia mengambil beberapa makanan ringan yang berada di meja the dan memberikan kepadanya,”Kak Tiffany, makanlah makanan ringan ini terlebih dahulu, jika tidak, aku tidak yakin kamu akan mendapatkan kesempatan untuk membuka mulutmu lagi.”

Tiffany Song tidak terbiasa terlalu akrab dengan Audrey Feng, lagipula, hubungan mereka sebelumnya bukanlah sangat bahagia, namun, Audrey Feng tidak keberatan sedikitpun, ia menaruh makanan ringan tersebut ke dalam lipatan tangannya dan berkata,”Percayalah padaku, kemampuan memasak bibi sangat biasa saja.”

Kemampuan memasak Callista Dong bukanlah biasa, melainkan sangat mengerikan.

Satu jam kemudian, saat mereka sedang duduk di sisi meja makan dan melihat bentuk makanan yang disajikan, Tiffany Song akhirnya mengerti mengapa ekspresi Audrey Feng seperti mengalami sebauh bencana. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Callista Dong memiliki penampilan yang cerdas, namun, kemampuan memasakanya benar-benar sangat hancur.

Callista Dong duduk di kursi utama dan melihat mereka tidak menyentuh sumpit mereka sama sekali, ia merasa sedikit canggung dan berkata,”Kemampuan memasakku tidak terlalu baik, ayo makan di luar saja.”

Tiffany song teringat kembali akan dirinya yang baru saja sibuk di dalam dapur, ia langsung menahan pergelangannya dan melihat bitnik-bintik hitam yang berada di wajahnya, pipinya dipenuhi dengan tetesan keringan, ia langsung menggelengkan kepalanya dan berkata,”Tidak, ayo makan.”

Ini adalah pertama kalinya Callista Dong memasak untuknya, ia mengambil sumpitnya dan mengambil sedikti sayuran, Callista Dong terdiam,”Tiffany......”

Tiffany mengunyahnya dan menelannya, penampilan sajiannya memang tidak terlalu bagus, namun, rasanya masih bisa ditahan, hanya saja, rasanya sedikit terlalu asin. Ia kemudian mengambil sedikit daging dan memakannya, rasa iganya sangatlah aneh, namun, ia tetap berusaha untuk menelannya.

Tidak tahu apakah itu karena terlalu asin atau bukan, air matanya menetes tiba-tiba, Callista Dong langsung merasa khawatir,”Tiffany, apakah rasanya tidak enak, jangan lagi dimakan, jangan paksa dirimu.”

Tiffany Song menggelengkan kepalanya, tetesan air matanya mengalir semakin deras, ia mengulurkan tangannya dan menghapus air matanya, namun, ia terlihat semakin tersedu-sedu,”Bukan, sangat enak, ada rasa kasih sayang ibu.”

Callista Dong menelan ludahnya, ia benar-benar merasa sangat bersalah, matanya pun berkata-kaca,”Tiffany, jika kamu menyukainya, ibu akan memasaknya untukmu setiap hari.”

Audrey Feng merasa sedikit merinding,”Bibi, jangan lukai maag Kak Tiffany, jika Kak Tiffany harus memakannya tiap hari, apakah kamu rela membiarkannya tiap hari meregistrasikan diri di rumah sakit?”

TTiffany Song menganggukan kepalanya,”Baiklah.”

Ia mengambil sumpitnya dan lanjut makan, Callista Dong menghela nafasnya, ia juga ikut memakan sajiannnya, wajahnya langsung berubah ketika ia menelan kedua kalinya, rasanya sangatlah aneh, ia langsung berlari ke dapur dan memuntahkannya, lalu kembali lagi,”Tiffany, jangan makan lagi, benar-benar tidak enak, aku tidak seharusnya berkata bahwa aku ingin memasak untukmu.”

Tiffany Song tidak terlalu menghiraukannya, ia mengambil mangkuk dan memakan nasinya, walaupun nasinya hanya setengah matang, namun, ia tetap memakannya hingga habis. Callista Dong kehabisan kata-kata,”Anak ini, apakah kamu masih bisa menghabiskan makanan tidak enak seperti ini?”

Mata Tiffany Song berkaca-kaca, ia meletakkan mangkuknya dan berkata,”Maaf, aku pergi terlebih dahulu,”setelah itu, ia pun berdiri, langsung mengambil tasnya dan berlari keluar.

Pada saat Callista Dong berdiri dan ingin mengejarnya, pintu kamar sudah terkunci, ia hanya berdiri di depan pintu dan mendengar suara sepatu hak tingginya sudah semakin menjauh, perasaan sakit hatinya bertambah berkali-kali lipat.

Audrey Feng berdiri dan berjalan ke samping Callista Dong, ia mengulurkan tangannya dan merangkul bahu Callista Dong, lalu berkata,”Bibi, ini adalah permulaan yang baik, Kakak Tiffany pasti akan memaafkanmu.”

......

Tiffany Song terbangun di tengah malam oleh karena maagnya yang sakit, ia beranjak di atas tempat tidur dengan dahinya yang dipenuhi keringat dingin, ia kesakitan hingga merasa pusing kepala. Maagnya terasa hancur, ia merasa jiji hingga ingin muntah. Ia baru saja terpikirkan, namun, perasaan ingin muntah itu tidak dapat ditahan lagi, ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semuanya, rasanya benar-benar menyiksanya.

Setelah beberapa saat, ia kembali ke tempat tidurnya dengan wajah yang pucat, ia mengambi ponselnya dan melihat sebuah nomor ponsel, lalu meneleponnya.

Teleponnya berdering cukup lama dan masih saja belum ada yang menjawabnya, ia pun memutuskan panggilannya dan berpikir bahwa ia pasti sudah tertidur, ia tidak seharusnya menelepon dan mengganggunya, walaupun ia bisa meneleponnya, ia kini sedang berada jauh di Kota Z, ia tidak akan mempunyai waktu yang cukup untuk pulang.

Ponselnya terletak di atas sprei tempat tidur, setelah tidak lama, ponselnya kembali berdering, ia mengambilnya, ia tidak melihat nama siapa yang muncul dan langsung berkata,”Taylor Shen, aku sakit maag, aku benar-benar kesakitan.”

“Dimana kamu sekarang, aku akan segera kesana,”suara lelaki tersebut terdengar jelas dan terburu-buru.

Tiffany Song tidak terlalu jelas, ia tidak mendengar suara siapakah itu, ia hanya merasa aneh, mengapa Taylor Shen bisa tidak tahu ia tinggal dimana, ia mengatakan nama hotel dan nomor kamarnya, lalu jatuh pingsan.

Tidak tahu berapa lama kemudian, Tiffany Song kemudian mendengar pintu kamarnya yang tiba-tiba ditendang kuat, orang bertubuh tinggi itu langsung berjalan masuk, detak jantungnya berhenti sejenak ketika melihat dirinya yang berbaring di tempat tidur tanpa bertenaga, ia langsung menggendongnya dan pergi.

Mereka baru saja pergi, ponsel yang terjatuh di atas lantai itu kembali berdering dan tertulis nama Kakak Keempat.

Pada saat Tiffany Song menyadarkan diri, ia tidak bisa membuka matanya karena sinar cahaya lampu yang berada di atas kepalanya, ia kembali memejamkan matanya dan menunggu cahaya yang lebih cocok untuk membuka matanya. Seorang lelaki berpakaian jas sedang berada di samping tempat tidurnya, rambutnya terlihat sangat rapi.

Ia melihat dirinya sedang menggenggam tangannya, ia pun memiringkan kepalanya dan berbicara dengan nada yang serak,”Taylor Shen, sejak kapan kamu kembali?”

Lelaki yang berada di samping tempat tidurnya itu mengangkat kepalanya perlahan, Tiffany Song terkejut melihatnya dan menyadari bahwa ia sedang digandeng olehnya, ia langsung menariknya kembali,”Karry Lian, mengapa kamu bisa berada di Kota C?”

Tatapan Karry Lian langsung menajam ketika genggamannya mengosong, ia menatapnya datar,”Aku sedang dalam perjalanan bisnis, lalu aku bertemu dengan seorang klien di malam hari disini.”

“Oh,”Tiffany Song merasa sedikit tidak nyaman, ia ingin duduk, Karry Lian kemudian membantunya dan menggunakan kedua tangannya untuk menahan kedua bahunya, lalu berkata,”Kamu baru saja menjalani pembilasan lambung, jangan sembarangan bergerak, berbaring saja.”

“Pembilasan lambung?”Tiffany Song merasa sangat terkejut.

“Iya, keracunan makanan,”Karry Lian menjawabnya singkat, ia sedang bertemu dengan kliennya ketika ia meneleponnya, ketika ia melihat panggilannya, ia langsung meneleponnya kembali dan mendengar bahwa ia sedang kesakitan, ia pun langsung meninggalkan kliennya dan bergegas menjemputnya.

Ketika melihat dirinya berbaring dengan tampang yang sangat pucat, perasaanya benar-benar berdebar kencang, ia langsung membawanya ke rumah sakit, dokter berkata bahwa ia mengalami keracunan makanan, jika ia lebih lambat diantar kemari, nyawanya mungkin saja akan mengalami ancaman.

Tiffany Song teringat akan makan malam yang disajikan oleh Callista Dong, ia tertawa sedih, pantas saja Audrey Feng tidak menyentuh sedikitpun sumpitnya. Masakan Callistaa Dong benar-benar sangat membunuh.

Melihat sikapnya yang ragu, ia langsung menatapnya tajam, siapa yang sebenarnya ia sedang pikirkan?”Apa yang kamu makan tadi malam, mengapa kamu bisa mengalami keracunan makanan?”

Tiffany Song kembali memfokuskan diri, ia tidak menjawab pertanyaannya dan berkata,”Maaf sudah merepotkanmu!”

Karry Lian menatap bibirnya yang memucat dan melihat bahwa ia tidak ingin membicarakannya lagi, jadi, ia juga tidak lagi mempertanyakannya, ia berdiri dan menuangkan segelas air hangat untuknya, tangan panjangnya mengambil obatnya dan membukanya perlahan,”Dokter berkata bahwa kamu harus memakan obat-obatan ini setelah menyadarkan diri, keadaanmu ini mewajibkan dirimu untuk dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.”

Tiffany Song mendudukan diri, Karry Lian kemudian mengulurkan tangan dan membantunya, lalu menaruh bantal di belakang punggungnya, ia memberikan segelas air hangat itu padanya dan berkata,”Suhunya sudah cocok, makanlah obat ini.”

“Terima kasih!”Tiffany Song mengambil gelasnya dan menelan obatnya, lalu meminum air. Rasa obat itu kemudian mulai terasa di dalam mulut kosongnya, pahit hingga membuatnya mengerutkan alisnya, ia kemudian segera menghabiskan air tersebut, ia lalu menatapnya linglung,”Aku masih ingin minum air.”

Karry Lian mengambil gelasnya dan menuangkan setengah gelas air lagi untuknya, lalu mengembalikannya padanya, setelah melihat ia menghabiskannya, ia kemudian berkata,”Setelah tersiksa semalaman, istirahatlah terlebih dahulu, aku akan menemanimu disini.”

Setelah Tiffany Song meminum airnya, maagnya lagi-lagi mulai terasa sakit, ia menganggukkan kepalanya dan kembali berbaring. Ia memejamkan matanya dan berpikir, cinta ibu terkadang merupakan racun, sudah tahu bahwa makanan itu benar0benar tidak enak, namun, ia masih saja memaksa untuk memakannya.

Benar-benar tidak bisa ditahan.

......

Taylor Shen sedang berdiri di depan jendela, ia memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya, dimana satunya lagi menelepon, lawan bicaranya tidak menjawab panggilannya. Ia seharusnya sudah tertidur pada saat ini, namun, tidak mungkin ia tidak mendengar panggilannya.

Apakah ia sedang marah padanya? Karena sudah meninggalkannya sendiri di Kota C dan pergi begitu saja?

Ia kembali meneleponnya dan masih saja tidak ada yang menjawabnya, perasaannya langsung ragu sejenak, ia langsung menelepon Cristian, Cristian menginap di kamar bisnis, jadi mereka berada di lantai yang berbeda.

Karena menerima telepon dari bosnya di tengah malam, ia setidaknya merasa sedikit kesal,”Bos, manusia besi juga perlu istirahat.”

Taylor Shen meninggikan alisnya dan berkata,”Pergi ke lantai atas dan ketuk kamar Tiffany Song, suruh ia untuk menjawab teleponku.

“......,”Cristian benar-benar kehabisan kata-kata, bosnya ini benar-benar gila, mengapa ia menyuruhnya mengetuk pintu Nona Song di tengah malam seperti ini, namun, ia adalah bosnya, jadi, ia hanya bisa mengenakan celananya dan pergi ke lantai atas.

Ketika tiba di luar kamar Tiffany Song, ia mengetuk pintu, namun, tidak ada jawaban. Ia mengetuknya dengan kuat beberapa kali, namun, ia sadar bahwa pintunya sedang bergantung, perasaannya menegang sejenak, ia tidak menghiraukan apa-apa dan langsung membukanya, tidak ada siapapun di dalam kamar tersebut.

Ia langsung menyalakan lampunya, ketika lampu sudah terang, ia melihat keadaan selimutnya yang sedang berantakkan, namun, Tiffany Song tidak terlihat, ia langsung menelepon Taylor Shen,”CEO Shen, Nona Song tidak ada di kamar.”

“Kemana lagi ia pergi kalau bukan di kamar?”Taylor Shen mempunyai firasat buruk, setelah menyibukkan permasalahan Tiara seharian, ia lupa untuk meneleponnya ketika tiba di Kota Z, ia bukanlah seorang wanita yang melarikan diri karena marah,”Cepat cari dia.”

“Kopernya masih di dalam kamar, aku juga melihat ponselnya yang terjatuh di bawah tempat tidur, pakaian yang ia pakai siang tadi masih ada, aneh, barangnya masih ada, mengapa ia tidak ada disini?” ucap Cristian yang berbicara dengan dirinya sendiri.

Taylor Shen mengerutkan alisnya, ia belum pergi lebih dari 24 jam, namun, ia sudah menghilang,”Mengapa ia bisa tidak ada, cepat utus orang untuk mencarinya.”

“Baik, CEO Shen, aku akan segera mencarinya,”Cristian memutuskan panggilannya, ia langsung mengambil ponselnya dan berlari keluar dari kamarnya terburu-buru, lalu pergi mengecek CCTV di lantai bawah untuk mencari jejak Tiffany Song.

Taylor Shen merasa sangat khawatir, ia berpikir sejenak dan menelepon seseorang, teleponnya berdering, lawan bicaranya menjawab,”Bibi Callista, apakah Tiffany berada di tempatmu?”

“Tidak, ia pulang tepat setelah makan, ada apa?”tanya Callista Dong.

“Tidak apa-apa, aku matikan terlebih dahulu,”Taylor Shen langsung mematikan panggilannya, dimana lagi Tiffany Song mungkin ad ajika tidak di tempat Callista Dong?

Setelah setengah jam, Cristian kembali meneleponnya dan berkata,”CEO Shen, aku baru saja mengecek CCTV hotel, Nona Shi dibawa pergi oleh Tuan Lian. Aku pergi menanyakan hal ini kepada resepsionis hotel, pelayan berkata bahwa Tuan Lian menggendong Nona Song ke dalam ambulans, aku akan segera ke rumah sakit sekarang, jangan khawatir.”

Apakah Taylor Shen mungkin tidak khawatir? Ia khawatir hingga ia ingin sekali langsung pulang ke Kota C, ia baru saja meninggalkannya sejenak, namun ia langsung masuk ke rumah sakit, mengapa dia tidak bisa membuatnya tidak khawatir sedikitpun?

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu