You Are My Soft Spot - Bab 397 Luka Di Tubuhmu Dari Mana Datangnya (1)

James He tersedak sampai wajah menghitam, Dia tidak bisa terus berada di sini, Dia harus pergi bernafas atau mandi air dingin, kalau tidak Dia bisa dibuat emosi sampai gila olehnya. Dia membalikkan tubuh turun dari kasur, tidak mengatakan apapun keluar dari kamar.

Erin melihat bayangan punggungnya yang lenyap, Dia baru melepas lega, wajah yang merah masuk ke dalam selimut. Dia menarik nafas, mencium aroma obat luka yang tipis, Dia dengan aneh mengangkat kepala, lalu melihat selimut yang berwarna terang ada noda darah yang tipis.

Dia seketika melihat ke arah pintu, masih tidak sempat berpikir cermat, Dia memungut pakaian memakainya, dengan langkah cepat berlari keluar. Di dalam kamar mandi datang suara air, Dia berdiri di depan pintu kamar mandi, ragu-ragu sesaat, Dia mengangkat tangan mengetuk pintu.

Suara air di dalam berhenti, datang suara James He yang dipenuhi emosi, “Erin, kamu datang memprovokasi aku lagi, tanggung sendiri akibatnya!”

“……” Erin menutup bibir, akhirnya masih tidak menanyakan apa. Di dalam kamar mandi kembali datang suara air, Erin bersandar di dinding, dalam hati berpikir, Dia tidak terlukakan, kalau tidak Dia bagaimana berani pergi mandi?

Tapi tidak peduli Dia bagaimana menenangkan diri sendiri, jejak darah dari lift sampai di lantai rumahnya, sudah menjelaskan satu hal, ada orang terluka berdarah, dan orang ini selain James He, tidak ada orang lain.

Dia menunggu kurang lebih sepuluh menit, James He baru keluar dari kamar mandi, Dia memakai baju hitam dan celana hitam, baju dimasukkan ke dalam celana, wajah tampannya tidak berekspresi, dengan dingin melintas di sampingnya. Erin segera mengikuti, masih belum sempat berbicara, pria seketika membalikkan tubuh, Dia tidak sempat menghindar, satu kepala menabrak dada pria, hidung datang rasa sakit, Dia segera menutup hidungnya, sakit sampai mata muncul air mata.

“Kamu sedang apa, mau membalikkan tubuh juga harus memberitahu terlebih dahulu.”

Hati James He kesal, pria yang keinginan tidak terpuaskan penuh dengan amarah, melirik sinis Dia berkata : “Mengikutiku untuk apa, masih ingin melanjuti hal yang belum selesai itu?”

Wajah Erin memerah, tidak memedulikan ejekannya, Dia menanyakan berkata : “Kamu benar tidak sudah terluka, selimutku ada darah.”

“Punya darah juga milikmu, bukan punyaku.” James He dengan dingin berkata.

“…..” Wajah Erin lebih merah, ini terus tidak serius! Dia menutup bibirnya, melanjutkan menanyakan : “Kamu benar tidak terluka? Jejak darah di lift dan ruang tamu darimana datangnya?”

Pandangan James He dengan berat menatapnya, sesaat, mengangkat kaki datang ke arahnya, Erin terkejut segera melangkah mundur, sampai punggung mengena dinding, Dia masih mendekat. Dia dengan tidak tersadar menghindar ke samping, satu tangan besar menghadang jalannya, Dia lalu merosot ke bawah lantai, satu tangan besar yang lain kembali menghadang jalannya.

“Erin, kalau kamu tidak bisa memberikan yang aku inginkan, lalu jangan berpura-pura peduli.” James He melihatnya, dengan berat berkata.

Erin mengerti yang Dia maksud adalah hal tadi, wajahnya memerah memelototinya, “Aku juga tidak bisa jelas mengetahui kamu sudah terluka, masih mengabaikannya, aku juga tidak berdarah dingin sampai ke tahap seperti ini.”

Bibir tipis James He sedikit naik, mata melintas ekspresi yang mencibir, Dia berkata : “Kamu tahu tempat yang benar-benar bisa membuat aku terluka dimanakah?”

Erin tertengun.

James He menggenggam tangannya, Erin tidak tahu Dia mau berbuat apa, terkejut segera menarik kembali, malah ditekan paksa olehnya di posisi di atas jantung, Dia dengan serak berkata : “Di sini, kamu mengerti tidak?”

Tangan Erin dibuat kebas oleh tenaga detak jantungnya, Dia menggunakan tenaga menarik tangan kembali, lalu mendorongnya, membalikkan tubuh berlari ke dalam kamar, membanting pintu dengan keras, Dia bersandar di pintu, satu tubuh tidak bertenaga merosot duduk ke lantai.

Dia menatap tangannya, telapak tangan masih tertinggal suhu dari tubuhnya, Dia perlahan mengepal erat tangan, hatinya sangat kacau. Perkataan James He, Dia seperti mengerti seperti tidak, Dia tahu, penolakannya sangat melukai harga dirinya, tapi Dia juga tidak ingin berubah menjadi kondisi seperti saat ini.

Dia memegang kepalanya, dengan bertenaga menarik rambutnya, baik-baik saja, kenapa lalu berubah menjadi seperti ini?

Tidak tahu telah lewat berapa lama, Erin bangkit membuka pintu keluar, di ruang tamu kosong, jejak darah di lantai sudah dibersihkan, Dia masuk ke ruang tamu, mencium sebuah aroma wangi makanan.

Dia membalikkan kepala melihat ruang makan, di atas meja makanan diletakkan dua piring makanan yang baru selesai dibuat, Dia perlahan berjalan ke sana, di atas meja diletakkan sebuah kertas catatan, tulisan sangat bertenaga, tenaga menembus kertas, sangat mirp dengan perasaan yang Dia berikan kepada orang, tajam dan mendominasi.

“Makanan sudah dingin ingat letakkan di microwave panaskan sebentar, aku ada hal pergi dahulu.”

Dia melihat dua piring makanan itu, terduduk di atas kursi. Sebenarnya Dia menyentuhnya, bukan hal yang begitu tidak dapat ditahankan, tapi Dia terus teringat anak yang keguguran karna kecelakaan itu, dokter mengatakan adalah anak laki-laki.

Kalau Dia masih hidup, Dia bisa mirip Dia lebih banyak, atau mirip James He lebih banyak?

Dia perlahan meremas kertas catatan di tangan, ada sesuatu tidak bisa dilewati. Dia mengerti, Dia tidak bisa melewati, jadi beberapa tahun ini, Dia lebih baik melajang, juga tidak bersedia mencoba menerima orang lain.

……

James He selesai membuat makanan, kepalanya berat, keningnya panas, mungkin memiliki hubungan dengan mandi air dingin tadi. Dia bisa tinggal, pria yang sakit paling mudah memicu rasa kasihan wanita, tapi Dia tidak bisa membiarkannya menyadari luka di tubuhnya, hanya bisa menyia-yiakan satu kesempatan baik.

Dia menaiki lift turun, Thomas Ji mengemudi mobil menunggu di sana, langkah kakinya sedikit melayang, duduk di dalam mobil lalu pingsan.

Menunggu saat Dia bangun, hidung dipenuhi aroma desinfektan, Dia mengerutkan kening memelototi langit-langit putih yang menusuk mata, teringat masalah yang terjadi semalam, Dia menutup erat bibir.

Thomas Ji sudah menjaganya satu malam, melihat Dia bangun, Dia sangat bahagia, “CEO He, kamu akhirnya sudah bangun, infeksi luka dan peradangan yang menyebabkan demam, kamu sudah terluka separah ini, kenapa masih mandi, dokter hampir tidak memarahi aku sampai mati.”

Thomas Ji menderita karena dokter berwajah dingin itu, selesai menjahit luka James He, berpesan, “Dia lain kali ingin mati, lalu langsung antar ke rumah duka, jangan antar ke tempatku pemborosan sumber daya.”

“Sudah merepotkanmu!” James He dengan datar berkata, kalau bukan api sekujur tubuh tidak bisa diturunkan, Dia juga tidak akan pergi mandi air dingin. Berpikir sampai di sini, masih kesalahan siluman kecil yang menyiksa orang itu.

Thomas Ji rasa menderita satu perut meledak, “Aku tidak susah, hanya temanmu……” Berpikir sesaat, Thomas Ji masih tidak memberitahu perkataan itu pada James He.

“Sudah berjaga satu malam, kamu pulang istirahat.” James He menahan tubuh duduk, tidak hati-hati menarik luka, kesakitan mengerang sesaat, dokter wajah dingin berjalan masuk, di tangan memegang rekaman perawatan, dengan dingin melihatnya sekilas, berkata : “Aku menggunakan benang paling baik menjahit lukamu, kamu bergerak sembarangan saja, sudah robek, benang itu juga tidak akan putus.”

“……”

Thomas Ji takut pada dokter wajah dingin ini, Dia terkejut menciutkan leher, segera mengatakan sesaat kepada James He, membalikkan tubuh keluar dari kamar pasien.

Di dalam kamar hanya bersisa James He dengan dokter berwajah dingin itu, dokter berwajah dingin sambil memeriksa lukanya, sambil menuliskan di atas rekam medis, sesaat, Dia berhenti, mengangkat alis melihat James He, berkata : “Sebenarnya wanita mana begitu memiliki kharisma, membuatmu bahkan tidak memedulikan nyawa juga ingin melakukannya dengannya?”

“……” James He mengangkat kepala memandanginya, wajah tampan jarang muncul ekspresi canggung, Dia masih belum sempat menjawab, lalu mendengar Dia berkata : “Tidak berhasil melakukannyakan? Lukamu infeksi peradangan, bukan hanya luka terbuka sesederhana itu, situasi apa perlu menggunakan air dingin untuk mandi?”

“……Aku adalah pasien, kamu bisa tidak memedulikan perasaan pasien sesaat?” James He dengan tidak senang berkata.

“Benar tidak sudah tua tidak sanggup lagi, mau tidak aku kenalkan beberapa dokter kandungan pria melihatnya untukmu? Mati di diri wanita, juga lebih bagus daripada mati mandi air dingin.” Dokter wajah dingin dengan menusuk berkata.

James He sangat emosi, “Benar ingin melihat tampilanmu saat masuk ke dalam lautan cinta seperti apa, bisa tidak seperti saat ini dengan wajah orang mati, satu mulut adalah perkataan yang tidak berperasaan.”

“……” Dokter wajah dingin tidak memedulikannya “Panas sudah turun sudah boleh pergi, kosongkan kamar biar aku menghasilkan lebih banyak uang orang kaya.”

James He membalikkan mata untuknya.

Erin pagi hari bangun, lalu melihat jejak darah di atas kasur itu, seperti darah yang keluar dari luka, Dia duduk melamun sesaat, membalikkan tubuh pergi mandi ke kamar mandi.

Dia baru melepaskan baju, ujung mata melirik tong sampah di samping kloset, Dia ingat semalam pagi Dia sudah membuang sampah, mengganti kantong sampah yang baru, tapi saat ini di dalam tong sampah banyak tisu, Dia melihat tisu yang diletakkan di atas tangki pompa, tisu yang besar hanya bersisa sedikit saja.

Dia mengerutkan kening, menjongkok di samping tong sampah, membalikkan tong sampah, di atas selain tisu bersih yang diremas menjadi kusut, di bawah semuanya sudah dikontaminasi oleh darah segar.

Erin teringat pria yang menekan di tubuhnya semalam, satu tubuhnya keringat, saat itu Dia tidak berpikir banyak, saat ini melihat tisu yang dipenuhi darah ini, seluruh keringat di tubuhnya seharusnya karena kesakitan.

Sudah terluka parah, masih memikirkan ingin melakukan, otaknya terjangkit penyakit!

Dia memungut baju hitam itu, mengangkat ke hidung mencium, selain aroma obat, masih ada satu aroma darah yang berat menusuk hidung, pantas Dia harus memakai baju hitam, takut Dia menyadari Dia sudah terlukakan.

Tapi CEO He’s Corp, luka sekujur tubuh dari mana datangnya?

Erin memasukkan kembali sampah ke tong sampah, memakai baju, keluar dari kamar madi, mengambil handphone menelepon, telepon sudah masuk, tidak ada yang mengangkat, Dia menelepon lagi, dari sana sudah tidak aktif.

Dia satu tangan di pinggang, berpikir sesaat, menelepon kepada Thomas Ji, Thomas Ji saat tidak jelas, menerima telepon dari Erin, pikirannya tidak jernih, mendengar Erin menanyakan James He dimana, Dia berkata : “Nona Yun, kamu selamanya tidak akan tahu, CEO He telah mengeluarkan bayaran seperti apa demi dirimu. Kalau kamu tidak ada perasaan padanya, lalu lepaskan Dia sepenuhnya, jangan berpura-pura melepaskan, lalu menangkapnya lagi.”

“Sekretasi Ji, aku……” Erin tidak pernah mendengar Thomas Ji menggunakan nada bicara seperti ini bicara dengannya, kebanyakan, Dia sungkan padanya.

“Aku mungkin masih belum sadar, perkataan yang aku katakan kamu jangan memikirkannya, mengenai CEO He, Dia ada tempat yang seharusnya Dia pergi.” Selesai mengatakan, Thomas Ji memutuskan telepon.

Erin memelototi handphone, Dia hanya ingin menanyakan James He benar tidak sudah terluka, kenapa begitu sulit? Dia menelepon kepada James He lagi, masih menunjukkan tidak dapat tersambung, Dia dengan frustasi menurunkan pundaknya.

Sebenarnya Dia sedikitpun tidak mengerti James He, saat Dia ingin muncul di hadapannya, lalu muncul, saat Dia tidak ingin menghubunginya, Dia malah bahkan Dia terluka tidak juga tidak dapat memastikan.

Pria seperti ini, sekalipun tidak ada hal yang terjadi sepuluh tahun yang lalu, Dia juga tidak ada keberanian mengeluarkan semuanya pergi mencintainya.

Dia meletakkan handphone, membalikkan tubuh pergi mandi ke kamar mandi. Mengemudi mobil ke kantor, Dia masuk ke ruangan lalu merasa suasana di kantor sangat tertekan, Dia membereskan sesaat perjalanan, mengetuk pintu masuk.

Dia sekejab lalu melihat Vero He sedang melamun di depan jendela, suasana hatinya belakangan tidak terlalu baik, karena pria yang terus memaksa itu, tapi hari ini, lalu ada sedikit berbeda.

Dia selesai melaporkan perjalanan, Vero He tiba-tiba berkata : “Erin, bantu aku siapkan obat penunda kehamilan jangka panjang, usahakan tidak ada efek samping.”

Erin tertengun, walaupun Dia tahun ini sudah berumur 28 tahun, tapi masalah wanita pria masih sedikit tidak mengerti, Dia tiba-tiba teringat semalam James He pernah masuk, walaupun hanya setengah, tapi bisa tidak hamil?

“Oh, aku segera mengurusnya.” Erin membalikkan tubuh berjalan ke pintu, berjalan beberapa langkah, Dia kembali membalikkan tubuh, melihat Vero He, ragu-ragu sesaat, Dia baru menanyakan : “Nona Vero, itu, aku tanya sebentar, masuk setengah bisa tidak hamil?”

Vero He seperti dibuat kesulitan oleh pertanyaannya, tercengang sesaat, selanjutnya wajah muncul senyuman yang mempermainkan. Erin juga tidak berani menunggu Dia menjawab, segera membalikkan tubuh berlari keluar ruangan.

Dia kembali ke tempatnya, memukul pipinya yang panas, dalam hati berpikir, Dia kali ini sudah malu besar, kalau membiarkan Vero He mengetahui siapa, Dia pasti akan memandang rendah Dia.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu