You Are My Soft Spot - Bab 342 Tanpa Persetujuanku, Tidak Boleh Melepaskan Cincin (2)

Namun pada saat ini, ia malah merasa gugup.

Arti cincin melambangkan apa? Sebuah cincin sederhana yang kecil, melambangkan sebuah janji yang abadi. Dia tidak merasa dirinya sanggup menanggungnya, namun tidak bisa menarik kembali tangannya, dengan mata terbuka ia melihat 2 jari Jordan memegang cincin sederhana lalu memakaikannya di jarinya sendiri, dia panik, dengan berpura-pura merasa tidak senang dan menggodanya berkata: “Jordan, kamu sangat pelit, kamu mengatakan akan memberikan ku sebuah permata, namun malah memberikan hadiah yang begitu tidak menarik, benar-benar terlalu pelit.”

Jordan menaikkan alisnya, gerakan di tangannya tidak berhenti, lanjut memasukkannya ke jari Stella, sampai cincin sederhana itu masuk ke jari manis nya, dia melihat secara menyeluruh, jari tangan Stella sangat indah, cincin sederhana emas platinum dikenakan di jarinya, berkilau dan memikat.

Stella melihat cincin sederhana yang ada di jarinya, jelas –jelas cincin sederhana yang begitu ringan dan kecil, namun dia malah terasa sangat berat, seperti sebuah rantai yang berat, tiba-tiba mengunci jarinya, membuat nya tidak bisa melepaskan diri lagi.

Dadanya terasa sedikit sesak, di depannya terdapat sebuah kotak velvet yang berwarna merah, cincin pria didalam terpancar sinar yang menyilaukan mata,Jordan dengan datar berkata: “Kenakan pada ku.”

Stella dengan ragu melihatnya, “Kamu juga mau mengenakan nya?”

“Jika tidak untuk apa aku membeli sepasang cincin ini?” Hati Jordan tahu akan penolakan dalam hati Stella, dia tidak bisa mengizinkan Stella melarikan diri, pada saat ketika ia menandatangani kontrak, dia ditakdirkan hanya bisa menjadi istrinya, tidak ada pilihan lain lagi!

Jari Stella sedikit gemetar, masalah mengenakan cincin pasangan ini, selain pasangan yang saling mencintai, maka hanya bisa sepasang suami istri yang saling mencintai, diantara mereka bisa dikatakan sebagai pasangan ranjang, juga bisa dikatakan suami istri, namun kesendirian tibak bisa dihubungkan dengan cinta.

“Kamu yakin?” Stella ragu, tidak mengambil cincin itu, cincin yang kecil itu, bagi dia, malah mempunyai berat ratusan kilogram.

Jordan dengan tidak goyah menatapnya, eksrepsi nya sangat serius, mengenakan cincin sederhana ini, dia ingin mengumumkan kepada semua orang didunia, dia sudah memasuki langkah pernikahan, namun dia pasti tidak ragu.

Jordan menginginkan sebuah keluarga, menginginkan bersama dengan seorang wanita dan tidak berpisah, tidak apa-apa jika tidak ada cinta, asalkan perjanjian tubuh mereka, maka semua masalah sulit bukan menjadi masalah lagi.

Eileen Chang pernah berkata, jarak yang paling dekat menuju jiwa seorang wanita ialah vagina. Meskipun perkataan ini kasar, namun juga membuat sebuah makna yang nyata.

Ketika Stella memberikan kepada Jordan, ialah seorang gadis yang utuh, dia melihat Stella berubah di bawah tubuhnya, proses itu begitu indah hingga membuatnya terpesona, dia berpikir, dia pasti tidak akan menyesali keputusan hari ini.

“Kenakan pada ku, waktu kita tidak banyak.” Jordan dengan datar mendesak nya.

Stella mengigit gigi, dengan penuh energi mengambil cincin pria, lalu memegang jari manis Jordan , dan memasangkan cincin tersebut di jarinya. Sendi jari sang pria begitu jelas, bagian jarinya mempunyai kalus yang datar, setelah Stella memasankan cincin di jari Jordan, dia pun menghembuskan nafas dengan mendalam.

Jordan melihat jari tangannya, lalu melihat jari tangannya sendiri, senyuman di bibirnya semakin dalam , ia menjulurkan tangan memasukkan tangan ke dalam kantong celananya, lalu mengeluarkan sebuah kalung permata yang berkilau dan memikat, benda itu berkilau di depan mata Stella, dia dengan ragu melihatnya, “Ini untuk ku?”

Jordan tidak mengatakan apa-apa, menggunakan sikap untuk menunjukkannya, dia membuka kalung tersebut, lalu sedikit menyandarkan badan, mengenakan kalung tersebut ke leher Stella, kalung itu dikeluarkan dari kantongnya, dan masih terdapat temperatur tubuhnya, dari leher sampai ke belakang leher, pun terasa kebas.

Jordan mengenakan kalung padanya, lalu mendorongnya ke depan kaca, melihat Stella yang ada didalam kaca, bertanya: “Suka tidak?”

Stella melihat dirinya di dalam cermin, kalung permata yang berbentuk hati yang ia kenakan di leher itu sangatlah indah, cocok dengan rok korset merah yang bergaya Tiongkok itu, seperti wanita cantik yang berjalan keluar dari lukisan, seketika terlihat mewah dan elegan.

Orang-orang mengatakan jika ingin indah harus mengandalkan sisi luar tidak bisa hanya dari dalam saja, perkataan ini sama sekali tidak salah, dia tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepala, “Aku sangat menyukainya, terima kasih!”

Jordan melihatnya , mata yang terang dan gigi yang putih, pipinya malu dan memerah, bibir tidak dipolesi namun sudah merah merona, jelas-jelas belum memakai kosmetik, begitu indah hingga tidak bisa dibandingkan. 1 tangan Jordan menekan di bahunya, 1 tangan memegang tangan kirinya, jarinya perlahan meraba cincin sederhana yang ada di jari manisnya, dengan suara rendah berkata: “Stella, tanpa persetujuanku, tidak boleh melepaskan cincin.”

Stella melihat pria dengan pandangan mendalam yang ada di dalam cermin, juga belajar nada bicara nya berkata: “ Jordan, tanpa persetujuan ku, kamu juga tidak boleh melepaskan cincin dan berpura-pura tidak berstatus.”

“Baik, kita berjanji!” Jordan berkata dengan terus terang.

Melihat dia begitu terus terang, Stella mempunyai perasaan seperti dirinya jatuh masuk ke dalam perangkap, dia mengangkat kepala melihatnya, melihat tatapan Jordan yang menatap dirinya dengan tak goyah, dia dengan malu berkata: “Janji.”

Jordan menarik tangannya, membalikkan badan berjalan keluar dari ruang berpakaian, Stella dipaksa ikut keluar oleh nya, melihat bayangan punggungnya, dia seperti nya bisa merasakan seberapa senangnya Jordan.

Dia sedikit menekan bibirnya, sedikit tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Jordan dalam hatinya, pria ini ada kalanya begitu polos hingga sekali melihat pun tahu , ada kalanya begitu dalam hingga membuat orang susah memikirkannya.

Dia menggeleng-gelengkan kepala, karena tidak mengerti, maka jangan dipikirkan lagi, semuanya mengikuti hati saja.

……

Mobil melaju masuk ke dalam kediaman besar Bo, berhenti di halaman, Jordan membuka pintu mobil dan turun, Stella juga ikut turun dari mobil, tangan nya memegang sebuah tas tangan yang berwarna putih, dia merasa sedikit gugup, ini adalah pertama kalinya ia datang ke kediaman besra Keluarga Bo, namun tidak tahu kenapa, kediaman besar yang dijaga ketat ini, malah memberikannya sebuah rasa yang sangat akrab dan sangat intim, seperti dia pernah datang kesini sebelumnya.

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, menghilangkan rasa akrab yang konyol itu, jelas-jelas ini adalah pertama kalinya ia datang kesini, bagaimana mungkin bisa merasa akrab?

Ia berlari kecil ke sisi Jordan, Jordan melihatnya, memperingatkan : “Setelah masuk, banyak tersenyum kurangi berbicara, banyak berbicara maka akan banyak salah, jika tidak berbicara maka tidak salah. Dan juga 1 kata, jika salah maka tersenyum lah agar orang lain tidak akan memarahi mu .”

Jordan berkata demikian , ia pun menjadi semakin gugup, “Hanya tersenyum dan tidak berbicara, akankah mereka merasa bahwa aku ini bodoh?”

“……”

Jordan menjulurkan tangan memegang tangannya, matahari yang begitu terik, namun tangan nya terasa begitu dingin, seperti baru saja keluar dari kulkas, masih ada sedikit rasa dingin. Dia menggandeng tangannya berjalan masuk ke kediaman.

Baru saja berjalan sampai ke depan pintu, seorang gadis yang kira-kira berumur 20 –an tahun berjalan keluar dari kediaman , hampir menabrak Stella, Jordan mempunyai mata yang tajam dan cekatan , 1 tangan merangkul pinggang Stella, menyelamatkannya, dia dengan tidak senang melihat orang itu, “Alicia Bo, kamu mempunyai mata tidak, menabrak kakak ipar mu aku akan membuat mu tahu rasa.”

Alicia mengangkat kepala melihat ekspresi wajah Jordan yang jelek, dia dengan merasa tersakiti menekan bibirnya, “Lihat, lihat, baru saja menikah, di mata mu pun sudah tidak ada adik perempuan lagi, kakak ipar, kakak ku pilih kasih.”

Stella melihat gadis yang ada di hadapannya, wajah nya sedikit mirip dengan Jordan, 5 indera nya elegan dan indah , gadis yang sangat cantik, memberikan sebuah rasa nyaman pada seseorang, dia teringat akan perkataan Jordan tadi , dia hanya boleh tersenyum.

Alicia melihat senyuman yang jujur dan sederhana kakak iparnya, teringat akan perkataan yang dikatakan ibu saat pulang, dia melihat seperti ini, sama sekali tidak terlihat kakak ipar mempunyai kemampuan siluman rubah, pokoknya dia cukup menyukainya, susah mempunyai orang yang terlihat mempunyai pemikiran yang sederhana.

Jordan melihat adik perempuan nya melihat wanita sendiri tidak memiliki niat yang baik, pun tahu ia sedang memikirkan ide buruk apa, dia langsung merangkul pinggang Stella dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Stella melemparkan sebuah senyuman tidak enak pada Alicia, dipaksa mengikuti langkah kaki Jordan, berjalan masuk ke dalam kediaman, di dalam ruang tamu terdapat saudara jauh , dia baru saja berjalan masuk, perbincangan ramai didalam ruang tamu seketika menjadi hening, hening hingga suara jarum jatuh ke atas lantai pun bisa terdengar dengan jelas.

Perasaan Stella saat ini seperti monyet yang ada di kebun binatang, setiap pasang mata yang menatap kemari sedang memperhatikannya dan penuh dengan rasa penasaran, dia pun semakin gugup, Jordan memiringkan kepala melihatnya, dengan ringan menggengam erat tangannya, dia membalikkan kepala melihatnya,jelas-jelas Jordan tidak mengatakan apapun, namun dia merasa seperti Jordan sedang berkata, jangan takut, ada aku disini.

Perlahan hatinya pun menjadi tenang, juga bisa dengan tenang menghadapi pandangan yang menatapnya.

Jordan memperkenalkan 1 per 1 saudara di dalam keluarganya, dia pun ikut menyapa, pada akhirnya tiba di hadapan suami istri Tuan Besar Bo dan suami istri Darry Bo, Nyonya Bo menatapnya dengan tatapan yang dingin, tidak memancarkan rasa benci yang jelas, namun tatapan itu tentu saja bukanlah niat yang baik.

“Kakek, ayah, ibu.” Stella menyapa 1 per 1 .

Tuan Besar Bo mengangguk-anggukkan kepala, melihat dia mengenakan rok korset dan sepatu hak tinggi, dia pun menyipitkan mata, bukankah sudah hamil, kenapa masih memakai sepatu hak tinggi? Dia memerintahkan pembantu, “Bawakan sepasang sandal baru untuk nyonya muda, anak muda zaman sekarang suka tampil cantik, tidak tahu memakai sepatu hak tinggi sangat tidak bertanggung jawab terhadap janin yang ada di dalam perut kah?”

Hati Stella terkejut, dia lupa sekarang dia sudah hamil 2 bulan, pantas saja sekali dia berjalan masuk ke mari, tatapan Tuan Besar Bo yang melihat nya tersirat ketidak setujuan.

Pembantu datang mengambilkan sandal, Stella pun lebih baik mengganti sepatu hak tingginya, ia melihat Jordan yang berdiri di sampingnya, Jordan tidak berekspresi. Tuan Besar Bo menyuruh mereka duduk, bibi Jordan disana berkata, “Jordan, istri mu sudah hamil? Apakah hamil diluar nikah?”

Sejak Stella berjalan masuk, tatapan bibi Jordan sama sekali tidak teralihkan dari tubuhnya, saat ini mendengar tuan besar mengatakan ia sudah hamil, akhirnya mendapatkan topik untuk berbicara dengan keponakan pertama yang dingin dan temperamen ini.

Jordan dengan datar berkata: “Sekarang banyak orang yang hamil di luar nikah, kenapa, tidak senang aku menikah karena hamil terlebih dahulu?”

Karena perkataannya ini, bibi pun tertekan hingga sedikit tidak bisa bernafas, seketika wajahnya pun berubah, namun selalu merasa temparamen Jordan tidak bagus, juga merasa kesal, namun hati terasa ragu untuk berbicara.

Yang lain melihat Jordan begitu melindungi istrinya, juga tidak berani mempersulit Stella , Stella terus tersenyum, menjadi seorang wanita menikah yang muda, ada orang yang bertanya maka ia menjawab, jika tidak ada orang yang bertanya maka ia pun menampilkan senyman yang tenang dan lembut, juga tidak ada orang yang mempersulitnya.

Kadang-kadang Jordan melihatnya, melihat ia tersenyum palsu, dalam hati berkata, sangat jelek! Namun masih tidak tahan untuk melihatnya lagi dan lagi, semakin dilihat semakin jelek, namun semakin dilihat semakin menyukainya.

Semua orang duduk berbincang di ruang tamu, makan siang sudah selesai disiapkan , semua orang pun berpindah ke ruang makan, urutan duduk berdasarkan kesenioritas, Jordan ialah cucu pertama keluarga Bo, Darryl Bo ialah anak pertama, mereka pun duduk di sebelah kiri Tuan Besar Bo sesuai urutan, sebelah kiri Stella ialah Jordan, sebelah kanan ialah Alicia, di depan ialah bibi Jordan dan menantu laki-laki nya.

Meja makan keluarga Bo mempunyai aturan budaya, tidak boleh berbicara saat makan,oleh karena itu, semua orang dengan tenang makan bersama, selain suara sumpit yang kadang-kadang menyentuh mangkok, sama sekali tidak ada suara berisik lainnya lagi.

Selesai makan, semua orang pun kembali ke ruang tamu untuk berbincang, Tuan Besar Bo lelah selama musim gugur ini, selesai makan ia pun kembali beristirahat di kamarnya, sebelum pergi, ia mengingatkan Jordan dan Stella, harus tinggal bermalam 1 malam disini.

Stella mengira Jordan akan menolak, tidak disangka ia pun langsung menyetujuinya. Bisa dilihat, meskipun hubungan dia dan ibunya tidak terlalu baik, namun hubungannya dengan kakek cukup baik.

Saudara jauh duduk berbincang bersama, yang dibincangkan ialah hal-hal sepele, di kediaman besar kawasan militer ini, selalu ada gosip yang tidak bisa habis, contohnya istri di rumah itu melahirkan seorang putri kaya raya, mertua tidak senang, topik seperti ini selalu bisa membuat mereka berbincang sampai sore.

Alicia sangat bosan, melihat Stella juga tidak begitu tertarik, bahkan senyuman wajahnya sudah kaku, ia pun menarik pergelangan tangannya, menekan suaranya dengan rendah dan berkata: “Kakak ipar, aku bawa kamu pergi berkeliling , mau tidak?”

Stella melihat Jordan yang berada di sampingnya, jarang ia merasa tertarik dengan gosip seperti ini, tidak merasa lelah dan bosan, Jordan menyadari tatapannya, dengan suara rendah berkata: “Pergilah jika kamu mau, tidak perlu permisi pada ku.”

Stella langsung menganggukkan kepala.

Alicia berbincang , menarik Stella keluar dari rumah, disini adalah kediaman kawasan militer, sekali berjalan keluar pun bisa melihat penjaga, dan juga beberapa tokoh Kota Tong yang bisa dilihat di berita, Alicia sambil berjalan sambil memperkenalkan, disini terdapat rumah siapa dan siapa.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu