You Are My Soft Spot - Babak 79 Pesona-Nya (3)

Tylor Shen mengulurkan tangan menarik sabuk pengamannya. kemudian duduk di posisinya, dari kaca spion mobil dia melihat dasinya tidak rapi, lalu bertanya, "Apa kamu bisa memakaikan dasi?"

Tiffany Song melihat dasinya, teringat bahwa dia baru saja menarik dasinya, pipinya menjadi semakin memerah, menggelengkan kepala, menjawab "Tidak bisa."

“Aku akan mengajarimu!” Dia senang mendengarnya berkata tidak, jadi dia adalah pria pertama yang memintanya memakaikan dasi. Dia meraih tangannya dan mengajarinya cara mengikat dasi.

“Seperti ini, melingkar kemudian tarik turun, sangat sederhana, apa kamu sudah bisa?” Taylor Shen memandangnya, keduanya semakin dekat, napas mereka saling terjalin, jantung Tiffany Song berdetak cepat, merasa sekarang ini seperti sedang berselingkuh.

"Yah, bisa." Jari-jari yang menggenggam kuat punggung tangannya, terasa sangat panas, dia tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar.

Taylor Shen melepaskan tangannya dan melepaskan dasinya, mengangkat kepala dan memintanya untuk memakaikannya lagi. Dia ingin mengajarinya, sehingga ketika mereka bersama, dia bisa memakaikan dasinya setiap hari.

Tiffany Song merasa Taylor Shen terkadang seperti seorang anak kecil, apa pun yang dia inginkan harus tercapai, dan mudah untuk merasa puas sama seperti sekarang.

Tiffany Song mengikat dasi dengan cara yang diajarinya, tetapi terlihat tidak terlalu rapi, dengan malu menatapnya, "Aku tidak dapat melakukannya dengan baik, kamu bisa merapikannya lagi."

Taylor Shen meraih tangannya, menundukkan kepala dan mencium jari-jarinya, berkata, "Terlihat bagus, aku sangat menyukainya, lain kali kamu akan melakukan lebih baik daripada hari ini."

Tiffany Song merasa dia sungguh dapat memotivasi orang lain, dan tanpa sadar orang lain dapat semakin percaya diri.

Melihatnya terdiam, Taylor Shen berkata, "Ayo kita pergi makan, aku akan mengantarmu kembali ke perusahaan setelah makan siang."

Tiffany Song mengangguk, walaupun dia masih merasa sedikit khawatir bersamanya, karena di Kota Tong ada banyak orang yang mengenal Taylor Song dan William Tang, jika ada orang lain yang melihat, tentu akan menjadi masalah.

Tiffany Song memutuskan untuk percaya kepada Taylor Shen, dia juga pasti sudah memikirkan masalah ini, dan pria ini dapat mengaturnya dengan baik. Seketika muncul kembali perasaan bersalah, dia memiringkan kepala memandang ke luar jendela. Bahkan jikalau dia dan William Tang bercerai, mungkin mereka tidak bisa bersama dengan mudah.

Taylor Shen membawanya ke private club, tempat itu sangat jauh dan terpencil. Setelah makan mereka turun lift langsung ke tempat parkir bawah tanah. Tiffany Song berdiri di samping mobil, tidak naik mobil, berkata "Taylor Shen, kamu pergi dahulu, aku akan naik taksi kembali ke perusahaan."

"Tempat ini sangat terpencil, tidak mudah untuk mencari taksi. Aku akan mengantarmu." Tylor Shen sungguh tidak takut pada penilaian orang lain, dia hanya khawatir dengan Tiffany Song, ada begitu banyak restoran di kota, tetapi dia memilih restoran terpencil sejauh ini, hanya untuk makan siang yang menyenangkan dengannya.

Tiffany Song tiba-tiba teringat jam dua ada pertemuan di Shen’s Corp, dia melihat jam tangannya sekarang sudah jam setengah dua, sudah terlambat untuk bergegas dari sini kembali ke perusahaan. “Celaka, aku lupa hari ini jam dua harus menghadiri rapat di perusahaanmu, sekarang sudah terlambat, bagaimana?"

“Kalau begitu kamu cepat naik mobil!” Taylor Shen menjadi kesal melihat dia tidak mau naik mobil bersamanya.

“Oh.” Tiffany Song segera membuka pintu masuk ke dalam mobil, Taylor Shen mengemudi mobil, kemudian menelepon Cristian, memerintahkannya untuk menunda pertemuan dengan Bo's Corp dan Shine Group menjadi jam tiga sore.

Tiffany Song duduk di kursi depan terdiam melihatnya, sesudah dia menutup telepon, berkata, "Taylor Shen kamu menggunakan otoritas pribadi?"

“Demi kamu, biar semua dunia menunggumu.” Taylor Shen mengulurkan tangan meraih tangannya, dan meletakannya di pangkuannya, terasa sangat nyaman dan bahagia bersamanya, tidak ingin melepaskan Tiffany Shen darinya, dia benar-benar ingin segera memilikinya.

Tiffany Song merasa sedikit terharu, tidak menyangka dia akan membuat keputusan secepat ini, semakin bersamanya, semakin dia tidak dapat menolak Taylor Shen, pria dewasa yang menawan, mengerti perasaannya, tentu tidak akan membuatnya bersedih dan terluka.

Tiffany Song menggigit bibirnya, tidak mengatakan sepatah kata pun, suasana perlahan-lahan menjadi tenang, mungkin setelah makan siang sehingga dia mengantuk, bersandar di belakang kursinya dan tertidur.

Tiffany Song terbangun oleh ciuman, dia membuka mata dan melihat wajah tampan di depannya. Di sudut matanya terlihat mereka seperti berada di tempat parkir bawah tanah. Dia segera mendorongnya menjauh, karena baru saja bangun, suaranya yang lembut berkata, "Mengapa kamu tidak membangunkanku?"

“Aku pikir ini masih terlalu dini, dan aku ingin kamu tidur dahulu.” Taylor Shen kembali ke kursi melihatnya bersandar di belakang kursi dan tertidur dengan wajah merona merah, membuatnya ingin terus menciumnya.

Tiffany Song melihat jam tangannya menunjukkan pukul 02:40, dia menghela nafas lega, "Untung, aku belum terlambat."

“Jika terlambat, aku akan meminta Shine Group menunggu satu jam lagi.” Taylor Shen selalu berpikir bahwa dia di tempat kerja bukanlah orang yang memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi untuk Tiffany, dia berulang kali melakukan pelanggaran ini. Melihat dia tertidur pulas, dia tidak ingin membangunkannya, hanya menunggu dia terbangun.

Taylor Shen merasa sekarang dirinya seperti seorang raja yang rela melakukan apapun agar sang permaisuri tersenyum.

“Aku naik dahulu, kamu naik nanti.” Tiffany Song tidak memberi kesempatan kepada Tylor Shen untuk menjawab, segera membuka pintu keluar dari mobil, dan masuk ke dalam lift. Tylor Shen duduk di mobil, menggelengkan kepala melihatnya dan tersenyum.

Tiffany Song tiba di lantai ruang konferensi. Dia pergi ke toilet, kepalanya merasa sedikit pusing karena ciuman Tylor Shen, dia mencuci wajahnya, memakai lipstick dan berias.

Wajah wanita di cermin kemerahan, bibirnya merona merah, dan sinar matanya bercahaya, terkesan seperti wanita yang sedang jatuh cinta. Tidak heran Sally Yun pagi ini melihatnya dan mengatakan bahwa dia cantik.

Dia merapikan barang-barangnya dan keluar dari toilet. Begitu dia berjalan di koridor, dia bertemu dengan Taylor Shen dan Christian dibelakangnya, Christian tersenyum dan mengangguk kepala menyapa, "Nona Song."

Tiffany Song berdiri di tempat, mengangguk dan tersenyum, "Sekretaris Christian!"

Taylor Shen menyipitkan mata, saat berjalan melewatinya, tiba-tiba Taylor Shen mengulurkan tangan dan menyelipkan ke lima jarinya dan menggengam tangannya dengan kuat, lalu melepaskannya, dan membuka pintu ruang konferensi.

Tiffany Song menjadi kaku melihat dia menghilang di belakang pintu, pipinya langsung memerah, orang ini terlalu berani, bagaimana jika ada seseorang yang melihat?

Tiffany Song menenangkan pikirnya dan berbalik membuka ruang konferensi di sebelahnya. Di dalam ruang rapat sudah ada desainer Hendrick Ye dan gadis muda bernama Audrey Feng.

Hari itu dia secara tidak sengaja mendengar bahwa Callista Dong ingin memperkenalkan Audrey Feng kepada Tylor Shen. Kemudian saat dia dan Christian pergi ke restoran barat di jam istirahat, dia juga melihat mereka makan bersama Taylor Shen.

Seorang pria sukses seperti Taylor Shen tidak mungkin kekurangan wanita cantik, tetapi Audrey Feng terlihat tidak memiliki minat dengan Taylor Shen.

Audrey Feng melihat dia menatapnya, mengangguk kepala dengan ramah kepadanya, kemudian membisikkan sesuatu kepada designer di sampingnya. Tiffany Song mendatangi mereka dan duduk di sebelah rekannya.

Rekannya adalah karyawan Song’s Corp . Tiffany Song tidak punya waktu untuk kembali ke perusahaan, jadi dia menelepon rekan-rekannya untuk mengirim catatan pertemuan terakhir. Rekan kerjanya bertanya "Sister Song, apakah ponselmu mati? Aku tidak bisa menghubungimu."

Tiffany Song mengeluarkan ponselnya yang mati. Apa saat dia tertidur, Taylor Shen mematikan ponselnya. Pria itu selalu merawatnya dengan sangat hati-hati.

“Tidak ada baterai.” Tiffany Song berbohong dan tidak mau menghidupkan ponselnya, sehingga rekannya dapat mempercayainya dan memberikan catatannya.

Rapat berlangsung selama satu jam, Tiffany Song dengan tekun mencatat dan terkadang menggigit pena, memikirkan apa yang masih perlu diperbaiki dari rancangannya.

Audrey Feng mengawasinya, sangat terkejut mendengar bahwa dia adalah istri William Tang.

Malam itu William Tang merayunya, tidak menyangka dia sudah menikah.

Tiffany Song sangat cantik dan menarik. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana dia memaafkan suaminya untuk bermain-main di luar? Dia mendengar bahwa mereka berpisah rumah setelah menikah dan sekarang akan bercerai.

Audrey Feng tidak berpikir ada yang salah bercinta satu malam dengan seorang pria yang sudah menikah, lagipula, sebelum itu, dia tidak tahu kalau William Tang sudah punya istri.

Selesai rapat, Tiffany Song berkemas hendak pergi bersama rekan kerjanya. Tiba-tiba Audrey Feng memanggilnya, "Nona Song, tunggu sebentar!"

Tiffany Song berbalik menatap Audrey Feng yang berjalan ke arahnya dengan sopan berkata, "Apa ada saran dari nona Feng?"

"Aku tidak berani memberi saran, aku merasa nona Song sangat cantik, sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat, dan aku ingin berbicara denganmu. Kamu tidak perlu khawatir, ini bukan tentang pekerjaan.” Audrey Feng mendengar bahwa bibi ingin menjatuhkan karier Tiffany Song.

Tiffany Song sedikit mengernyitkan dahi mendengar perkataannya, dan ada rekan kerja di dekatnya yang juga mendengarnya. “Nona Feng, apa kamu tidak merasa ini terlalu mendesak?”

Audrey Feng melirik rekan di sebelahnya, dan tiba-tiba menyadari, "Maaf, aku tidak bermaksud lain, aku hanya berharap kamu tidak menolakku."

Tiffany Song dengan tenang berkata: "Kita sekarang sedang bersaing untuk proyek yang sama, dan harus menghindari kecurigaan. Maaf, aku pergi dahulu."

Tiffany Song pergi bersama dengan rekannya. Audrey Feng memandangi punggungnya, seorang wanita yang sangat berprinsip, sungguh sangat mengagumkan, tak heran bibi ingin menjatuhkannya.

Dia berkemas dan memimpin orang-orang turun ke lantai bawah.

Ketika dia berjalan keluar dari lift, dia melihat William Tang dan Tiffany Song berdiri bersama di depan pintu perusahaan. Suasana di antara keduanya terlihat tegang. Saat dia hendak berjalan, terdengar langkah-langkah kaki di belakangnya. Dia berbalik badan dan melihat Taylor Shen berjalan dikelilingi oleh sejumlah orang.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu