You Are My Soft Spot - Bab 117 Pria Di Malam 5 Tahun Lalu Itu Adalah Aku (3)

"Cristian, foto itu telah tersebar, aku tak dapat menariknya, sekarang yang terpenting adalah menemukan orang yang mengunggahnya, dan menangkap orang di balik semua ini." Taylor Shen menekan keningnya, semakin ia ingin menyembunyikan hal ini, semakin ia tersebar di hadapan publik, mungkin sejak awal, seharusnya ia tidak menyembunyikannya, melainkan berterus terang. Kini, jika ia mengaku padanya, tidakkah ini sudah terlambat?

“CEO Shen...” Cristian sejenak ragu. Taylor Shen bersikap seperti ini mengartikan ia telah menyerah. Jika tujuan lawan adalah mengusik Taylor Shen dengan cara mengusik Nona Song, maka orang ini telah berhasil melakukannya.

Sebenarnya siapakah yang melakukannya? Dan apa keuntungan yang ia dapatkan dari hal ini?

“Cristian, segera selenggarakan sebuah konferensi pers, aku ingin memberitahu semua orang, bahwa Tiffany Song adalah pacarku.” Taylor Shen berkata dengan dingin, ia telah kehilangan kesempatannya untuk mengaku, ia tak bisa membiarkan dirinya melihat Tiffany Song menghadapi hal ini sendirian.

“CEO Shen, menyelenggarakan konferensi pers di saat seperti ini hanya akan membuat posisi Tiffany Song semakin sulit, para paparazzi akan berusaha menguak identitas Nona Song, dan mereka akan mencibirnya karena telah menggoda paman dari suaminya. CEO Shen, masyarakat ini tidak begitu toleran terhadap wanita seperti yang kau bayangkan, Nona Song akan menjadi bahan perbincangan para paparazzi ini.” Cristian berkata dengan panik, semalaman ia tidak tidur, menunggu datangnya pagi, untuk memastikan para surat kabar itu tidak mempublikasikan foto adegan ranjang Tiffany Song, barulah ia akan lega.

Baru saja ia berbaring beberapa menit, ponselnya berdering, pihak seberang mengatakan ada sebuah berita populer di internet yang berkaitan dengan Tiffany Song. Ia menyalakan komputer untuk melihatnya, dan hatinya mencelos. Hal ini akhirnya tak bisa disembunyikan, dan Tiffany Song terdorong masuk ke dalam pusaran badai.

Masalah ini berkaitan dengan Tiffany Song, Taylor Shen telah kehilangan kesabarannya, ia mengepalkan tinjunya, dan dengan sekuat tenaga memukul tembok, kulitnya robek dan darah mengalir keluar, ia berkata dengan murka, “Kau menyuruhku untuk diam saja melihatnya menderita?”

“CEO Shen, masalah ini kita hanya bisa menyelesaikannya diam-diam. Nona Song bukanlah selebritis ataupun orang terkenal, setelah beberapa hari, masalah ini sudah akan tenggelam oleh berita skandal para selebritis lain. Namun jika kau menyelenggarakan konferensi pers, karena reputasimu di Kota Tong, masalah ini akan terus memanas, paparazzi akan semakin menggali lebih dalam tentang Nona Song. Ini bukanlah apa yang harus kita lakukan saat ini, yang bisa kita lakukan hanyalah menyelesaikannya diam-diam.” Cristian memberi nasihat pada Taylor Shen dari sisi objektifnya.

Taylor Shen memejamkan matanya rapat-rapat, ia harus mengakui yang dikatakan Cristian sangat masuk akal. Sebenarnya, berita ini tidak terlalu menarik. Jika ia menyelenggarakan konferensi pers, hal ini hanya akan mendorong Tiffany Song lebih jauh ke dalam masalah dan membuatnya menjadi mangsa baru bagi para paparazzi. Tapi ia juga tak mampu untuk menekan kemarahannya.

Musuhnya terus bersembunyi dalam gelap, dan diam-diam mendorongnya masuk dalam keputusasaan. Siapakah sebenarnya orang ini?

Ia berusaha keras menenangkan diri, foto itu telah tersebar, ia harus melakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian publik dan menjaga reputasi Tiffany Song. “Cristian, lakukan segala usaha untuk menarik foto-foto itu, dan bantu aku menginvestigasi seseorang.”

“Siapa?”

“James He.”

...........................

Tiffany Song juga terbangun oleh getaran ponsel, dengan linglung ia meraihnya dan meletakkannya di telinganya, “Halo, siapa ini?”

“Tiffany, masalah besar.” Stella Han terbangun pagi-pagi, Jordan Bo menyodorkan sebuah laptop ke tangannya, ia dengan linglung menatap foto adegan ranjang di layar itu, dan bercanda: “Pagi-pagi menyuruhku melihat ini, apakah kau sedang mencoba membangkitkan hasratku?”

Jordan Bo meremas pantatnya dan berkata dengan dingin, “Perhatikan baik-baik.”

Melihat ekspresinya yang serius, dan kelakuannya barusan, ia tersadar dari rasa kantuknya dan menatap ke layar laptop, ia berkata dengan marah: “Jordan Bo, apa maksudmu, aku menikahimu dengan tulus, apakah kau mengira aku akan mengambil foto seperti ini dengan pria lain?”

Jordan Bo merasa pening, ia menunjuk ke layar, “Perhatikan dengan jelas dulu baru berbicara.”

Stella Han memperhatikannya dengan seksama, dan semakin ia memandangnya, semakin ia merasa familiar, ia tiba-tiba menyadari, “Ini Tiffany, aneh, kapan Tiffany mengambil foto ini, bagaimana mungkin aku tidak tahu?”

Itu adalah foto 5 tahun lalu, Tiffany Song masih 20 tahun, wajahnya terlihat sangat muda dan polos, dan masih berponi, sungguh berbeda dengan penampilannya saat ini.

“Tidak, Jordan Bo, bagaimana kau bisa mempunyai foto Tiffany Song?”

Jari panjang Jordan Bo menunjuk logo website itu, dan berkata, “Ini Sina Weibo, seseorang telah mempublikasikan foto adegan ranjang teman baikmu.”

“Kurang ajar, siapakah bajingan tak bermoral yang melakukan ini?” kata Stella Han sambil menggulir ke bawah. 3 lembar foto, dan bagian yang terpenting di blur, terutama pria yang berada di atas Tiffany, tak terlihat jelas seperti apa sosoknya, ini adalah foto adegan ranjang yang diambil diam-diam. “Jordan Bo, bagaimana ini bisa terjadi?”

“Aku tak tahu pasti, tapi aku bisa menebak, tujuan lawan menyebarkan foto adegan ranjang ini, adalah untuk menghancurkan kakak keempat.” Jordan Bo mengambil laptop itu, kemarin malam ia mendapat sebuah telepon, mengatakan bahwa beberapa surat kabar dan majalah berencana untuk serempak mempublikasikan foto tak senonoh Tiffany Song, ia segera memberitahu Taylor Shen untuk membereskan hal ini.

Namun hal yang tak terpikir olehnya adalah, berita utama surat kabar itu hanyalah pancingan pura-pura, dan tujuan utama lawan adalah mempublikasikannya di internet, yang akan lebih melindungi identitasnya dan mempunyai efek yang lebih luas.

“Tidak, aku harus menelepon Tifany Song.” Stella Han segera meraih ponsel yang berada di samping ranjangnya dan menelepon Tiffany Song. Telepon itu dengan cepat tersambung, “Tiffany, segera bukalah internet dan carilah namamu.”

Tiffany Song terbangun, ia segera merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Ia bangkit dari ranjang, menghampiri mejanya, dan segera menyalakan komputer. Ia memasuki halaman pencarian dan mencari namanya sendiri, di internet banyak sekali pencarian yang berkaitan dengannya. Foto adegan ranjang Tiffany Song, foto tidak senonoh Tiffany Song, dan lain-lain.

Tatapan matanya menjadi suram, ia membuka suatu link, foto itu telah dihapus, namun banyak orang yang mencarinya, dan banyak sekali orang yang mencibirnya tak tahu malu. Otaknya serasa berdengung, dan ia mendengar suara panik Stella Han dari sisi seberang telepon, “Tiffany, sudahkah kau melihatnya? Bagaimana bisa ada foto itu?”

Setelah sekian lama, akhirnya Tiffany Song bisa berkata-kata, “Stella, akan kututup dulu, nanti kutelepon kau lagi.”

Tiffany Song menutup telepon itu dengan jari gemetaran. Ia segera mengeklik tautan internet itu dan akhirnya menemukan ketiga foto adegan ranjang itu, hampir sama dengan yang ditunjukkan Tuan Besar Shen padanya, kini dipublikasikan di internet. Walaupun cahayanya remang, namun masih bisa terlihat di tubuhnya tak ada selembar pakaian pun, dan pria di atasnya yang memperkosanya.

Ia tak bisa lagi duduk tegak, ia terjatuh ke lantai, air matanya mengalir. Walaupun sejak awal ia sudah tahu konsekuensi dari ketidakpatuhannya akan berakibat fatal, namun ia masih bertaruh Tuan Besar Shen tak akan melakukan ini, ia telah terlalu menganggap tinggi integritas Tuan Besar Shen, demi menyingkirkannya dari sisi Taylor Shen, ia bisa melakukan segalanya.

Kenapa ia melakukan ini padanya? Ia hanya ingin bahagia, kenapa begini sulit?

Taylor Shen kembali ke dalam kamar, dan segera menemukan Tiffany Song yang terbaring di lantai, ia dengan cepat menghampirinya dan membungkuk untuk memeluknya. Tiffany Song memberontak, dan dengan cepat melompat berdiri, dan menutup komputer itu. Ia mengusap air matanya dan dengan panik menatapnya, “Kau, bagaimana kau masuk?”

Saat Taylor Shen baru masuk tadi, ia telah melihat foto itu, melihatnya berusaha menyembunyikannya, dan masih memaksakan diri untuk tersenyum padanya, perasaannya menjadi campur aduk.

Ia berjalan ke hadapannya, melihatnya bertelanjang kaki di lantai, ia membungkuk untuk memeluknya. Ia agak menolak, seluruh tubuhnya kaku, menolaknya mendekat, dan hatinya terasa sangat pahit.

Ia menggendongnya ke atas ranjang, dan berkata, “Tiff, maaf.”

Tiffany Song tertegun, ia segera menoleh menatapnya, apakah ia sudah mengetahui tentang foto adegan ranjang itu? Apa yang akan dipikirkannya tentangnya? Apakah ia akan merasa ia hina? Ia menggigit bibirnya, dan tak dapat menahan air matanya menetes, ia berkata dengan suara lirih, “Kenapa minta maaf padaku? Foto itu... kau sudah melihatnya bukan?”

“Tiff...” Taylor Shen menoleh dan menatapnya lekat-lekat. Jika bisa, ia tak ingin mengaku padanya pada saat ini, tapi jika ia masih ingin mengelak di saat seperti ini, ia bukanlah seorang pria!

“Taylor Shen, jangan bicara, dengarkan aku dulu.” Tiffany Song menundukkan kepalanya, ia menutupi wajahnya dengan kesepuluh jarinya rapat-rapat. Ia menggigit bibirnya, dan setelah beberapa saat, membulatkan tekadnya. Ia berkata: “Kemarin malam kau bertanya padaku, apakah ada hal yang kusembunyikan darimu, ada.”

Taylor Shen menatapnya lekat-lekat, dan melihat wajahnya penuh tekad.

“5 tahun lalu, di hari pertama pernikahanku dengan William Tang, aku diperkosa seseorang.” Kata Tiffany Song, batu besar yang menghimpitnya tiba-tiba lenyap, ia tidak menatap mata Taylor Shen, maka ia tak tahu seberapa terkejutnya Taylor Shen saat ini. “Karena masalah ini, pada malam perkawinan itu, aku dan William Tang bertengkar hebat, ia menganggapku hina, dan tak pernah menyentuhku sekali pun. Setelah aku bersamamu, aku berencana untuk memberitahukan hal ini padamu, tapi aku takut, kau akan membenciku seperti William Tang, aku mengira aku bisa menyembunyikannya darimu, tapi...”

“Tiff!” Taylor Shen tiba-tiba menjulurkan tangannya dan dengan sepenuh tenaga meraihnya ke dalam pelukannya, bagaimana ia bisa memaafkan dirinya sendiri, membuatnya begitu terluka, dan masih menutup-nutupinya.

“Maaf, aku sungguh minta maaf, 5 tahun lalu malam itu, pria itu adalah aku, aku yang memperkosamu, maaf, Tiff.” Taylor Shen mendesis, ia tahu sejak awal ia menolak seks itu, saat itu adalah saat kelam yang ditinggalkannya baginya, namun ia sama sekali tak tahu, hal yang dilakukannya saat itu, benar-benar menghancurkannya.

Tiffany Song berusaha mencernanya, urat-urat dalam otaknya seolah dirobek dengan keras oleh seseorang, membuat kepalanya berdengung, ia dengan cepat mendongakkan kepala menatapnya, dan berkata, “Apa yang kau katakan?”

“Aku adalah orang yang dengan paksa memperkosamu malam itu, aku minta maaf, Tiff, aku selalu ingin memberitahumu, tapi aku tak tahu bagaimana mengatakannya.” Taylor Shen memohon padanya, dan melihat cahaya di matanya perlahan meredup, ia mengulurkan tangan untuk memeluknya, namun ia merangkak menjauh ke ujung sisi lain ranjang, hatinya bagai dicabik-cabik, ia tak bisa bernafas.

Tiffany Song terus menggelengkan kepalanya, tak mempercayai apa yang baru didengarnya, ia menangis terisak, “Tidak, kau berbohong padaku, bukan, ini tidak benar, karena masalah foto adegan ranjang ini, kau takut aku merasa sedih, maka kau mengarang cerita ini untuk membohongiku, bukan?”

Taylor Shen mengepalkan tangannya, ia tak ingin mempercayai apa yang dikatakannya, yang membuat hatinya serasa lebih tercabik dibandingkan semua kemurkaan dan tuduhan. Mungkin dalam hati, ia lebih ingin ia membenci dan membentaknya setelah melihat foto adegan ranjang itu, ia tak ingin mempercayai, bahwa pria yang membuatnya begitu menderita itu adalah dirinya.

Ia memejamkan matanya, dan air matanya mengalir turun. Ia dengan parau berkata, “Tiff, apakah kau ingat saat kita pertama bertemu, kau bertanya bagaimana aku bisa terluka, aku berkata aku dicakar oleh seekor anak kucing, kau seharusnya masih ingat setelah kejadian malam itu, kau menendangku, hampir saja membunuhku."

Tiffany Song membelalakkan matanya, tatapan matanya semakin lama semakin kelam, hingga memasuki kegelapan total. Ia tiba-tiba teringat apa yang dikatakan William Tang kemarin malam, dan tangisnya pecah, ia memalingkan pandangannya, dengan tatapan sedih dan putus asa berkata, “Pergilah, aku tak ingin melihatmu.”

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu