You Are My Soft Spot - Bab 210 Mengigit Aku, Em? (3)

Vero He mengerutkan kening, “Taylor Shen, kamu jangan sembarangan mengajar, nanti mengajar buruk anak, Jordan Bo mencari masalah denganmu.”

Melihat tampilannya yang gugup, Taylor Shen dengan senang tertawa keras, Dia mengendong Evelyn berjalan masuk ke unit, suara dari lorong jalan terbang keluar, seperti membawa gema saja, “Bos mengajar anak seperti ini, mana perlu kita mencemaskan?”

Vero He dengan tidak berdaya membalikkan mata, ikut jalan masuk, Dia mendengar Evelyn sedang menjelaskan, “Papa baru tidak mengajarkan aku, aku yang diam-diam mendengarnya.”

Suara bocah kecil membawa kebanggaan, “Ada satu hari papa menekan mama di atas sofa, mencium mama, mama tidak bersedia, papa lalu mengatakan mata mama memiliki racun, telah menbawa pergi jiwanya, masih mengatakan mama telah memprovokasi api masih tidak bertanggung jawab.”

Di dalam lift hanya ada suara Evelyn berbicara sendiri, malah tidak tahu perkataannya ini membuat dua orang dewasa di dalam lift ada seberapa canggung, Vero He tidak tahu harus bagaimana, kesenangan di dalam kamar seperti ini, dikatakan oleh seorang anak kecil, benar-benar saja!

Di dalam lift adalah cermin, Taylor Shen menatap wajah cantik yang memerah di dinding emas itu, hatinya seketika terkejut, di bibirnya seperti masih tertinggal rasa yang Dia tinggalkan waktu itu, Dia menyeruput bibitnya, tidak berbicara juga tidak mengalihkan pandangan.

Lift dengan cepat sampai, Taylor Shen mengendong Evelyn berjalan keluar lift, Vero He ikut di belakang, Evelyn berusaha turun ke lantai, dengan berlari kecil masuk ke dalam apartemen, dari kejauhan masih mendengar suaranya yang keras, “Mama, mama, paman keempat dan tante Vero datang bersama.”

Taylor Shen berjalan di depan, sampai di pintu apartemen, Dia malah tidak terlebih dahulu masuk, melainkan menyingkir ke samping, kepada Vero He yang ikut di belakang berkata: “Masuklah.”

Vero He melihatnya sekilas, dengan diam berjalan masuk. Apartemen masih adalah apartemen yang mereka sewa sebelumnya, Dia di pintu mengganti sandal masuk ke ruang tamu, lalu melihat Stella Han yang memakai celemek keluar dari dalam dapur, Dia tersenyum berkata: “Vero sudah datang, cepat masuk.”

Dia berjalan kesana, dengan natural mengandeng lengannya, Vero He tersenyum kepadanya, ujung matanya melirik ke bayangan tubuh yang besar dan tegak berdiri di depan pintu dapur, Dia tiba-tiba teringat perkataan Evelyn tadi itu “Telah menyebabkan api tidak bertanggung jawab”, seperti telah menghancurkan hal baik orang lain, wajahnya tidak tahan menjadi panas.

“Aku tidak tahu di rumahmu masih ada tamu lain.” Perkataan Vero He ini menunjuk Taylor Shen, Dia tidak tahu Taylor Shen bisa datang.

Stella Han diam-diam memelototi pria yang berdiri di depan pintu dapur sekilas, Dia dengan hati-hati berkata: “Orang banyak baru ramai, kamu tidak akan keberatankan?”

Vero He mengelengkan kepala, pandangannya jatuh kepada Evelyn, Dia berkata: “Evelyn Dia mirip denganmu, sangat cantik.”

“Tentunya, aku yang lahirkan.” Stella Han dengan bangga berkata, kalau ingin mengatakan hal yang paling membanggakan seumur hidupnya ini adalah telah melahirkan Evelyn putri yang begitu imut ini. Dia perhatian dan pengertian, tidak pernah menanyakannya, kenapa papa mama orang lain tinggal bersama, papa mamanya malah harus tinggal berpisah.

Vero He melihat tampilannya yang bangga, tidak tahan teringat dirinya, teringat putrinya yang sudah meninggal, hatinya pahit, Dia segera mengedipkan matanya, tersenyum berkata: “Kamu masih saja seperti ini tidak mengerti rendah hati.”

“Hehe.” Stella Han tersenyum bodoh, tidak memerhatikan nada bicara Vero He.

Jordan Bo berjalan ke hadapan Taylor Shen, mengulurkan tangan menerima hadiah di tangannya, Dia dengan pelan berkata: “Datang yah datang saja, kenapa masih membawa hadiah kemari?”

“Vero yang membelinya.” Taylor Shen dengan datar melirik bayangan tubuh yang kadang kala santai kadang kala depresi itu, tujuh tahun yang lalu, seluruh tentangnya telah menjadi teka-teki, Dia tidak tahu kenapa Dia depresi kenapa Dia bersedih, karena Dia tidak bisa kembali masuk ke dalam hatinya.

Jordan Bo mengikuti matanya memandangi, melihat dua orang kakak adik saling mengandeng tangan, Dia menekan suaranya berkata: “Kamu masih belum menyelesaikannya?”

Taylor Shen menyimpan kembali pandangan, melirik sekilas Jordan Bo, berkata: “Kamu juga bukannya sama saja?”

“……”

Jordan Bo membawa hadiah ke kamar Evelyn, keluar melihat mereka berbincang dengan bahagia, Dia tidak tahan cemburu, tiba-tiba Dia mencium sebuah bau gosong, Dia mengeluarkan suara berkata: “Stella Han, di dalam pancimu masak apa, sepertinya sudah gosong.”

Stella Han sedang dengan semangatnya memperkenalkan kapan foto di dalam dinding foto diambil kepada Vero He, mendengar Jordan Bo mengatakan pancinya sudah gosong, Dia mencium, benar saja mencium sebuah aroma gosong, Dia segera meninggalkan Vero He, dengan cepat berlari ke dalam dapur, sambil berlari sambil berteriak: “Haiya,…..! Evelyn, bantu mama menemani tante Vero.”

Vero He tersenyum memandangi bayangan punggungnya yang panik, ujung matanya menangkap pandangan Jordan Bo yang dipenuhi kasih sayang memandangi Stella Han, dalam hatinya sedikit menghela, mereka adalah pasangan yang paling disayangkan.

Evelyn tertawa, seperti sudah tidak merasa aneh terhadap tampilan ini, Jordan Bo sebagai setengah tuan rumah, Dia mempersilahkan mereka duduk. Vero He dan Taylor Shen duduk di atas sofa, Evelyn berlari ke sisi Jordan Bo, merangkak di atas kakinya, Jordan Bo dengan penuh kasih sayang memeluk pinggangnya.

Vero He melihat tampilan yang hangat ini, tiba-tiba teringat sebuah perkataan, pria yang hebat, saat memeluk anaknya, semuanya akan berubah menjadi lembut. Dia sambil melihat, kembali melamun.

Kalau Anna masih hidup, Dia juga ada sebesar ini, bisa dengan keras memanggilnya mama, bisa manja kepadanya….., memikirkan jika ini, hatinya seperti digores pisau.

Taylor Shen duduk di tempat yang tidak jauh dari Vero He, Dia dengan jelas melihat kesakitan yang menusuk tulang di dalam matanya, Dia telah teringat apa, kenapa saat melihat Evelyn, bisa mengeluarkan ekspresi seperti ini?

Seperti merasakan pandangan menyelidiki Taylor Shen, Dia tiba-tiba bangkit, dengan pelan berkata: “Maaf, aku pergi ke toilet sebentar.”

Jordan Bo sedang mengeli putrinya, Evelyn tertawa terengah-engah di dalam pelukannya, tubuh kecil yang lembut bergerak di dalam pelukannya, dalam hatinya juga menjadi lembut berantakan.

Beberapa tahun ini, saat Dia sangat lelah sangat sulit, asalkan datang melihat Evelyn, Dia lalu memiliki tenaga untuk terus melanjutkan.

Dia mengendong putrinya, gadis kecil tersenyum sampai wajahnya memerah, seperti telah diam-diam menggunakan lipstick mama, bercahaya membuat orang tidak tahan ingin mengigitnya. Setiap kali melihat Evelyn, Dia lalu takut Dia tumbuh besar, kalau ada suatu hari putrinya menikah, Dia pasti adalah ayah yang paling tidak rela.

“Dia kenapa?” Jordan Bo mendengar tercekik di dalam suara Vero He, mereka barusan seharusnya tidak mengatakan apa melakukan apakan.

Taylor Shen mengelengkan kepala, Dia juga tidak tahu Dia kenapa, hanya mengetahui Dia tidak jelas menjadi sedih.

Jordan Bo memelototinya, “Pergi lihat, saat ini tidak maju lalu menunggu kapan?”

Taylor Shen tidak berkata memandangi langit, tapi masih bangkit pergi ke toilet. Datang ke depan toilet, Dia mendengar suara air dibuka, Dia mengetuk pintu, suara air di dalam berhenti, Dia dengan pelan menanyakan: “Vero, kamu tidak enak badankah?”

Lewat sesaat, dari dalam toilet datang suara Vero He yang sengaja ditekan, Dia berkata: “Aku tidak apa-apa, segera keluar.”

Taylor Shen berdiri di luar pintu menunggu, seberang samping toilet adalah kamar Tiffany Song sebelumnya, mereka penah melewati waktu yang indah dan sulit dilupakan disini. Dulu, Dia tidak berani menyentuh bagian ingatan ini, asalkan mengingat, dalam hatinya lalu kesakitan sampai bergetar.

Saat ini, Dia sudah kembali, sudah kembali ke sisinya, tapi malah berjarak cakrawala.

Vero He beridiri di depan wastafel, tidak mendengar suara langkah kaki pergi, Dia mengetahui Taylor Shen masih diluar, Dia juga tidak mungkin terus berada di dalam toilet. Dia mengambil tisu menghapus butiran air di wajahnya, berbalik keluar.

Membuka pintu toilet, Dia sama sekali tidak terkejut melihat Taylor Shen bersandar di samping pintu, Dia menundukkan matanya, berjalan kearah ruang tamu.

Baru berjalan selangkah, lalu pergelangan tangannya ditangkap oleh Taylor Shen, Dia dengan tersadar lalu ingin melepaskan, tangannya sudah dilepas, mengganti di atas pundaknya, membalikkan, Dia sedikit menundukkan tubuhnya, pandangannya ganas menatap matanya.

Rongga matanya merah, seperti selesai menangis, Dia mengangkat tangan menyentuh wajahnya, Dia menghindar, tangannya kaku di udara, tidak kembali memaksa, Dia dengan suara serak berkata: “Kenapa menangis?”

Mata Vero He yang menatap Taylor Shen melintas sebuah rasa benci, segera kembali menjadi tenang, seperti rasa kebencian itu tidak pernah ada, Dia menjelaskan berkata: “Pasir masuk ke dalam mata.”

Taylor Shen menatap matanya semuanya adalah ketidakpercayaan, suaranya dengan sengaja menjadi lembut, “Duduk di dalam rumah, pasir darimana, em?”

Vero He mengerutkan kening, menyingkirkan tangannya, dengan diam berbalik pergi, seperti tidak ada keharusan untuk menjelaskan. Taylor Shen melihat bayangan punggungnya, dari tubuhnya sampai ke dalam hati muncul sebuah rasa tidak berdaya.

Dia yang saat ini, lebih dingin dibandingkan sebelum pertengkaran mereka karena ciuman itu, Dia jelas-jelas penuh dengan pikiran, Dia malah tidak bisa melihatnya dengan jelas. Dua tahun Dia menghilang itu, sebenarnya telah terjadi hal apa, kenapa Dia bisa berubah menjadi seperti ini?

Mereka depan belakang kembali ke ruang tamu, pandangan Jordan Bo yang dalam melintas sekilas dari diri mereka, terakhir jatuh ke tubuh Evelyn, Dia memberikan isyarat mata kepada Evelyn, Evelyn segera merangkak turun dari tuhuhnya, berlari kecil ke hadapan Vero He, seketika masuk ke dalam pelukannya.

“Hari-hati!” Vero He merangkul tubuh gadis kecil yang lembut dan wangi, Dia terlihat gugup dan juga kebingungan. Beberapa tahun ini, sesuka apapun dirinya pada anak gadis kecil, juga tidak pergi memeluk mereka, Dia takut begitu Dia memeluk mereka, lalu akan teringat Anna, teringat Anna Dia lalu menjadi lemah.

Evelyn tertawa pelan, Dia merangkul leher Vero He, mengangkat kepala memandanginya, wajahnya bersinar, seperti bintang-bintang kecil di langit, kedap-kedip, bisa membuat hati orang menjadi lembut, “Tante Vero, aku menyanyikan lagu untukmu, kamu ingin mendengarnya tidak?”

Vero He menundukkan mata menatap wajah kecil gadis kecil yang cantik, Dia tidak berdaya menganggukkan kepala, “Evelyn ingin menyanyikan apa untuk tante?”

“Didunia ini hanya ada mama yang baik.” Evelyn dengan keras mengatakan.

Vero He tertengun, di telinganya sudah datang suara anak-anak Evelyn yang lembut, “Di dunia ini hanya ada mama yang baik, anak yang memiliki ibu seperti sebuah harta karun, masuk dalam pelukan mama, kebahagiaan yang tiada habis. Di dunia ini hanya ada mama yang baik, anak yang tidak memiliki ibu seperti sebatang rumput, pergi dari pelukan ibu, kebahagiaan dicari dimana……”

Vero He melihat Evelyn yang berada di depan, Dia dengan tangan gemetar menutup wajahnya, seperti sesaat itu telah melewati ruang waktu, kembali ke siang hari yang menyedihkan itu, Anna tidak lagi bernafas di dalam pelukannya, jantungnya juga telah berhenti, suhu di wajahnya perlahan hilang, tubuh yang lembut perlahan menjadi kaku.

Dia sangat kesakitan, kenyataan tumpang tindih dengan masa lalu, di telinga bergema nyanyian Evelyn,setiap suara membuat hatinya hancur, ususnya putus, air mata begitu saja keluar dari rongga mata, Anna, aku bukan mama yang baik, aku tidak melindungimu dengan baik, maaf…….

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu