You Are My Soft Spot - Bab 99 Simpul Cinta Dalam Untaian Intan (2)

Wayne Shen dengan tatapan mata penuh pengharapan menatapnya, "Kak, apakah dia akan memaafkanku?"

"Aku tidak tahu." Taylor Shen melihat kilauan di matanya telah meredup, kembali berkata: "Semalam, Tiffany telah menjemputnya pulang ke apartemen, terus menangis, kalau dia tidak mencintaimu, dia tidak akan tetap tinggal di Kota Tong, untuk menunggumu pergi mencarinya. Kamu renungkanlah sendiri dengan baik, apakah kamu ingin terus minum bir menyiksa diri sendiri, atau mengemangati diri untuk pergi mengejarnya kembali."

Dia berdiri, berjalan ke sisinya Wayne Shen dan menepuk bahunya, membalikkkan badan dan pergi.

Wayne Shen duduk di ruang tamu melamun sejenak, lalu tiba-tiba bangun dan menyerbu masuk ke kamar mandi, dirinya ingin pergi mengejarnya kembali.

......

Taylor Shen duduk di dalam mobil, bola matanya memancarkan pancaran cahaya yang merah, dia sama sekai tidak percaya kejadian semalam merupakan sesuatu yang begitu kebetulan. Dia menyalakan mesin mobil, dan mengemudikannya menuju kediaman Keluarga Shen.

Mobil diberhentikan di tempat parkir dalam kediaman Keluarga Shen, membuka pintu mobil dan turun, terlihat William Tang sedang berjalan mendekat kemari, langkah kakinya tidak berhenti, dan melangkah dengan cepat. Saat William Tang melihatnya, pandangan matanya seketika memancarkan rasa dendam.

Kedua orang itu saling melewati satu sama lain, William Tang tiba-tiba berkata: "Sejak kapan kalian berdua mulai bersama?"

Langkah kaki Taylor Shen berhenti, dan berkata dengan tidak merasa kaget sama sekali, juga tidak berniat untuk menyembunyikannya, berkata dengan menyindir: "Malam hari ketika jatuh ke sungai setelah kamu bersetubuh dengan Lindsey Song di mobil, kamu telah menelantarkannya di tempat parkir kantor polisi, akulah yang mengantarkannya pulang hari itu."

William Tang dengan perlahan memalingkan kepala menatapnya, ternyata dia sudah mengetahuinya dari awal. Pria ini sungguh begitu mengerikan, dia tahu bahwa dirinya telah bersama dengan Lindsey Song, tapi malah tidak bersuara sama sekali, lalu selangkah demi selangkah mendekati Tiffany Song, taktiknya sungguh tak bisa disadari.

"William, aku sangat berterima kasih terhadapmu yang telah mendorongnya memasuki pelukanku, kalau tidak, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana agar bisa membuatnya mencintaiku." Sepasang tangan Taylor Shen dimasukkan ke dalam kantong celana, penuh dengan ekspresi yang bangga dan senang.

Dibandingkan dengannya, penampilan William Tang terlihat begitu tak karuan. Matanya melotot hingga hampir meledak, sepasang tangan yang tergantung di samping badannya telah terkepal erat, lalu tanpa adanya tanda-tanda apapun, dia menghempaskannya ke arah Taylor Shen.

Taylor Shen sudah menduganya dari awal, tubuhnya dengan santai mundur ke belakang, menghindari tonjokannya, lalu juga menghempaskan tonjokan membalasnya, pergerakannya begitu cepat, William Tang tak sempat menghindarinya, dan tonjokan itu melayang ke dagunya, dia terkena pukulan hingga mundur sempoyongan ke belakang, dan baru berhenti setelah beberapa langkah, dagunya terasa sangat sakit seakan-akan telah terkilir.

Dia melototi Taylor Shen, dan sudah merasa tidak senang saat melihatnya dari dulu, dia melepaskan kancing jasnya, lalu melepaskannya dan melemparkannya ke tanah, dengan mata yang penuh amarah melihatnya, mengangkat tangan untuk mengusap darah yang mengalir keluar dari sudut mulutnya sejenak, baru dia kembali menyerang sekali lagi.

Taylor Shen tertawa sinis, dia sungguh tidak takut mati. Dia menggenggam kepalan tangannya dan mengayunkannya dengan kuat, sebuah tonjokan lain melayang ke dadanya. William Tang telah mewaspadainya, meminggirkan tubuh menghindarinya, dan menendangnya.

Setelah beberapa pukulan melayang, kedua orang itu telah penuh dengan warna warni, Taylor Shen telah dibuat emosi sepenuhnya, dan melepaskan jas bajunya juga, menyerangnya kembali.

Saat para pembantu berdatangan setelah mendengar suara, kedua orang ini telah saling berkelahi dengan begitu sengit hingga sulit untuk merelaikan mereka, gambaran ini sangat mirip dengan kejadian saat mereka berkelahi memperebutkan eskrim di masa kecil dulu, berkelahi hingga babak belur. Tuan Besar Shen dipapah oleh Raka hingga tiba di tempat, melihat mereka saling memukul dengah begitu keras, dia marah dan berteriak: "Semuanya berhenti!"

Siapapun tidak bersedia untuk mendengar perkataannya, Taylor Shen duduk di atas tubuhnya William Tang, pukulan demi pukulan yang kuat melayang ke tubuhnya, memukulnya dengan niat membunuh.

Tuan Besar Shen merasa sangat emosi hingga hampir pingsan, "Raka, cepat relai mereka berdua."

Raka bergegas menyuruh para pembantu membantu memisahkan mereka, dengan susah payah bisa merelaikan mereka, para pembantu juga sampai menanggung beberapa pukulan. Taylor Shen dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri dari tangan mereka, menundukkan kepala melihat dasinya yang telah miring, sangatlah emosi, "Sialan, siapa yang menyuruhmu membuat dasiku miring?"

Ikatan dasi ini adalah ikatan yang dilakukan oleh Tiffany Song sendiri tadi pagi, dirinya sendiri saja tidak rela untuk menyentuhnya, tapi malah telah dibuat miring olehnya, sialan, tadi seharusnya memukulnya lebih kuat lagi.

Tuan Besar Shen nyaris pingsan karena emosi, mereka berdua berkelahi di pagi hari begini, hanya karena sebuah dasi yang miring?" Jika umur kalian berdua ditambahkan, akan sebanding dengan umur paruh baya, masih saja berkelahi, tidak takut merasa malu jika tersebar keluar?"

"Siapa yang ingin ditambahkan dengannya, jangan melecehkan umurku." Wayne Shen merapikan dasinya, tapi tetap tidak bisa mengembalikannya ke keadaan semula, hatinya merasa marah juga kacau.

Tuan Besar Shen menjadi begitu marah, berteriak: "Semuanya masuk ke dalam."

William Tang membungkukkan diri memungut jas bajunya, dengan tanpa bersuara berjalan menuju Lamborghininya, membuka pintu mobil dan masuk, lalu pergi setelah menyalakan mesin mobil.

Tuan Besar Shen merasa sangatlah emosi, dia menarik kembali pandangan matanya, dan tertuju pada tubuh Taylor Shen, berteriak dengan kesal: "Ada apa sebenarnya? Malah berkelahi dengan anak yang lebih muda darimu, kamu masih tahu rasa malu tidak?"

Wajah Taylor Shen tidak begitu babak belur, sebaliknya, wajah William Tang malah lebih penuh dengan warna, dia tertawa sinis sejenak: "Bagaimana mungkin aku tidak memiliki rasa malu? Tapi orang yang berani menyerangku, pasti akan kuhajar sampai dia bisa mengingat pembelajaran ini."

"Dasar anak durhaka!" Tuan Besar Shen memarahinya, "Semenjak kamu kembali ke Kota Tong, kapan Keluarga Shen pernah tenang? Apakah kamu akan merasa puas setelah membuatku mati emosi?"

Taylor Shen mengusap telinganya, berkata dengan perlahan: "Jadi kapan kamu mati, ingat untuk mengabariku sebelum kamu mati, agar aku bisa menyuruh orang mencarikan tanah yang penuh berkah untukmu."

Tuan Besar Shen sudah tidak sanggup menahannya, seluruh dirinya langsung merebah ke lantai.

Raka sangat kaget, langsung bergegas mendekat memapah Tuan Besar Shen, sepasang matanya tertutup rapat, bibirnya membiru, terus gemetaran. Raka dengan tenang menekan bagian filtrum Tuan Besar Shen, lalu menyuruh pembantu untuk pergi menghubungi dokter keluarga datang kemari.

Taylor Shen berdiri di samping, melihat wajah sang ayah yang telah memucat, tangan yang tergeletak di samping tubuhnya terkepal erat, matanya memancarkan penyesalan.

Setengah jam kemudian, keadaan Tuan Besar Shen telah membaik, dokter keluarga telah memeriksa tekanan darahnya, menyuruhnya untuk melapangkan dada, baru sang dokter membalikkan badan dan pergi dari kamar.

Taylor Shen bersandar di tembok, ketika melihat dokter keluarga telah keluar, dia bergegas menegakkan badannya, memandang dokter keluarga, "Dokter Xu, bagaimana dengan keadaan papaku?"

"Tekanan darahnya terlalu tinggi, jangan pernah membuatnya marah lagi, biarkanlah dia tenang dan memulihkan diri dengan baik." Dokter Xu telah mendengar hal tentang Taylor Shen berkelahi dengan William Tang, tahu bahwa sang tuan mungkin merasa marah akibat hal ini.

Taylor Shen memalingkan kepala menatap ke arah kamar, Dokter Xu menepuk pundaknya, lalu pergi.

Taylor Shen telah berdiri cukup lama di luar kamar, baru melangkahkan kaki masuk ke dalam, dia dengan perlahan berjalan menuju samping ranjang. Tuan Besar Shen mendengar adanya suara langkah kaki, memalingkan kepala dan melihatnya, lalu kembali memalingkan kepala dengan kesal, tiba-tiba mulai batuk.

Tuan Besar Shen batuk dengan sangat parah, melihat segelas air yang disodorkannya, dia tidak menerimanya, berkata dengan kasar: "Keluar, aku sekarang tidak ingin bertemu denganmu."

"Kebetulan, aku masih belum cukup puas menikmati kesengsaraanmu, masih tidak ingin pergi. Lihatlah sekeras apa teriakanmu, bagaikan seekor kucing, jadi simpanlah tenagamu, dan kembali berpura-pura setelah mulai membaik." Taylor Shen jelas-jelas sangat perhatian terhadapnya, tapi malah tidak bersedia untuk berkata dengan ucapan baik.

Tuan Besar Shen langsung merampas gelasnya, meminum air dalam gelas dengan cepat, baru amarahnya sedikit mereda, berkata: "Taylor, aku tahu kamu membenciku, selama ini, aku tidak pernah berharap kamu bisa memaafkanku, tapi aku tidak menyesal, semua yang kulakukan adalah demi kamu."

"Termasuk memberikan obat untukku semalam?" Taylor Shen berkata dengan sinis, "Kamu kira kamu melakukan ini demi kebaikanku? Kamu tidak pernah berpikir perbuatanmu ini akan menghancurkan kami? Wayne Shen adalah contohnya langsung, kalau bukan karena kegegabahanmu, apakah dia dan Jennifer Li akan berakhir seperti ini?"

"Aku tidak memberikan obat terhadap Wayne Shen, aku hanya memberikannya padamu." Meskipun masalah ini begitu memalukan, Tuan Besar Shen tidaklah menyangkalnya, "Aku selalu tidak mampu untuk mengerti, jelas-jelas aku menyuruh Raka untuk memberikan obat padamu, tapi kenapa malah Wayne Shen yang kena?"

Taylor Shen tersenyum dingin, "Apa tujuanmu untuk memberikan obat padaku? Tunggu hingga efek obatnya bereaksi, lalu mengirimkan Angela He ke ranjangku?"

Wajah Tuan Besar Shen mulai merasa sedikit malu, "Aku hanya berharap kamu bisa menikahi Angela, jika menikahinya, hal ini akan berpengaruh baik terhadap karirmu."

"Aku tidak perlu, aku tahu apa yang baik bagi diriku sendiri." Taylor Shen berkata dengan dingin: "Aku hanya ingin tahu, Apakah obat yang diminum oleh Wayne Shen adalah pemberian darimu?"

"Bukan!" Orang yang ingin disiasati oleh Tuan Besar Shen adalah Taylor Shen, dia tidak mungkin memberikannya kepada Wayne Shen juga. Sebelumnya di ruang tamu, Wayne Shen terlihat begitu nyata, penampilannya tidak terlihat seperti berbohong karena salah menyetubuhi orang, kalau begitu, berarti benar-benar ada orang yang memberikan obat terhadap Wayne Shen.

"Aku mengerti." Taylor Shen tidak mencurigai apakah adanya kebohongan dari perkataan ayahnya, kalau bukan ayahnya, jadi siapa yang memberikan obat itu, Taylor Shen sudah mulai menduganya dalam hati, berkata: "Istirahatlah dengan baik, aku pamit dulu."

Tuan Besar Shen mengangkat kepala, langsung terlihat cakaran cinta di lehernya, dia menyipitkan matanya, "Kamu telah pergi ke mana semalam?"

Taylor Shen memalingkan kepala, berkata dengan menyindir: "Kamu telah memberikan obat padaku, jadi bagaimana mungkin aku akan menyia-nyiakan niat baik darimu, tentu saja pergi menikmati dunia di musim semi, jangan-jangan kamu mengira bisa meredakannya setelah mandi dengan air dingin?"

"Siapa wanita itu?" Wajah Tuan Besar Shen terkadang garang terkadang merah, dia sudah berumur setua ini, tapi masih saja melakukan hal ini, memang sedikit memalukan.

Taylor Shen memasukkan sepasang tangannya ke kantong celana, matanya begitu mendalam tak terlihat ujungnya, berkata dengan senyuman: "Bukankah kamu telah mampu menebaknya? Ini adalah hal yang kamu lakukan sendiri, karena aku telah memakan seorang gadis, maka tentu saja harus bertanggung jawab terhadapnya, saat pesta pernikahan nanti, kami pasti akan berterima kasih terhadap bantuan besar darimu ini."

"......" Tuan Besar Shen melihat sosok punggungnya yang menjauh, dalam hati langsung memiliki sebuah firasat buruk. Siapa wanita pada kemarin malam? Semoga bukanlah Tiffany Song.

Taylor Shen turun dengan perlahan, terlihat Jocelyn Yan sedang duduk di ruang tamu merangkai bunga, sambil melantunkan lagu, suanasa hatinya sangatlah baik. Sang pria selangkah dengan selangkah berjalan ke ruang tamu, saat Jocelyn Yan mendengar adanya suara langkah kaki, lantunan lagunya terhenti, mengangkat kepalanya dan terlihat Taylor Shen, raut wajahnya seketika menjadi sangat buruk, bertanya: "Taylor, apa sebenarnya kesalahan dari William, yang membuatmu sampai memberikan pelajaran padanya di hadapan orang banyak?"

"Kakak Ipar sendiri telah mengatakannya sebagai pelajaran, apakah orang dewasa masih memerlukan alasan untuk mengajari anak muda?" Taylor Shen dengan perlahan berjalan ke samping meja, membungkukkan badan dan menarik setangkai bunga keluar, meletakkannya ke samping hidung untuk menghirupnya, berkata: "Suasana hati Kakak Ipar sepertinya sangatlah bagus, kelihatannya kejadian yang terjadi semalam telah membuatmu sangat bahagia."

Raut wajah Jocelyn Yan seketika berubah, "Apa maksud dari ucapanmu ini, aku tidak mengerti."

"Pura-pura bodoh?" Taylor Shen menatapnya, matanya memancarkan aura yang dingin, "Kemarin malam, kamu berniat untuk memberikan obat ke dalam sup William, meskipun aku tidak tahu obat apa yang telah Kakak Ipar berikan pada William, tapi itu tidaklah sulit untuk ditebak, pasti tidak sesederhana seperti ingin memberikan seorang wanita kepadanya. Dan Wayne Shen entah kenapa malah meminum sup itu, Kakak Ipar malah mengatasi rencana yang berubah ini dengan siasat lain, menyuruh orang untuk menukarkan kamarnya Jennifer Li dan Angela He, tujuannya adalah agar Wayne Shen memasuki kamar dan salah menyetubuhi orang. Dengan begini, pernikahan Wayne Shen dan Jennifer Li akan dibatalkan, dalam waktu yang bersamaan, hal ini juga telah menindas Angela He, dan tentu saja Keluarga He akan menuntut sebuah pertanggung jawaban terhadap Nona He, jadi selanjutnya, Keluarga He dan Keluarga Shen akan menjadi saling bermusuhan dan berdendam. Aku ingin bertanya pada Kakak Ipar, keuntungan apa yang akan kamu dapatkan? Ataupun, keuntungan apa yang akan didapatkan oleh Joy de Vivre Group?"

"Kamu mengatakannya seakan-akan kamu telah melihatnya dengan kepala matamu sendiri, mana buktinya? Taylor, sebelum menuduhku, keluarkan dulu buktinya." Jocelyn Yan merasa tak karuan, tidak disangka Taylor Shen akan mampu mengetahui semuanya.

"Kakak Ipar begitu pintar, bagaimana mungkin akan meninggalkan bukti? Tapi, asalkan memiliki niat untuk menyelidiki setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang, tidak mungkin tidak mampu menemukan jejak apapun. Namun aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku dalam penyelidikan ini, karena aku telah merasa yakin bahwa Kakak Iparlah yang merupakan dalang dalam hal ini, jadi mohon Kakak Ipar mempersiapkan diri untuk menebus hal ini." Nada bicara Taylor Shen, sangat santai bagaikan sedang memperbincangkan bagaimana cuaca hari ini, tapi malah membuat hati Jocelyn Yan menjadi merinding.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu