You Are My Soft Spot - Bab 292 Aku Peduli Akan Segala Hal Tentangmu (2)

Sore hari, saat Cristian Yan datang ke Sunshine City, baru Taylor Shen turun dari ranjang dan pergi ke ruang kerja.

Cristian Yan menyerahkan sebuah dokumen kepadanya, berkata: "CEO Shen, ini adalah dokumen yang dibawakan oleh utusannya Sekretaris Guo, katanya kamu memerlukannya secepatnya, aku langsung bergegas datang mengantarkannya padamu."

Taylor Shen menerima map dokumen dan merobeknya, mengeluarkan sebuah naskah dari dalam, itu merupakan naskah Kembalinya Hantu the Phantom of the Opera. Ekspresinya terlihat serius, membalikkan halaman dan mulai membacanya, inti dari naskah adalah ada dua orang teman dekat yang secara bersamaan menyukai satu wanita, wanita ini memiliki kecantikan yang mampu menaklukkan seluruh pria di kota, saat dia bernyanyi, dia mampu memancing burung-burung datang mendengarnya, kedua teman dekat saling berpaling muka dan bermusuhan demi wanita ini, lalu mulai meluncurkan serangkaian siasat untuk memperebutkan cinta.

Dia mengernyitkan kening, ini hanya sekedar naskah yang biasa, selain terdapat sebuah bencana di dalam cerita yang kelihatannya sangat spesial, sisanya tidak ada keunikan apapun, sang pria menutup naskahnya, melihat Cristian Yan belum pergi, dia menanyakannya: "Masih ada urusan?"

"Iya, masalah tentang Luna yang kamu suruh untuk kuselidiki, sudah ada hasil." Cristian Yan berkata.

"Katakan!"

"Luna memang berasal dari sebuah kota kecil di pinggir laut yang sangat jauh, banjir tahun lalu telah menyapu bersih rumahnya, orang tuanya meninggal dalam bencana banjir ini, dan berhutang banyak. Demi memaksanya membayar hutang, para pelaku riba menjualnya kepada sebuah klub malam kelas atas, memaksanya melayani kostumer. Dengar-dengar, latar belakang dari kostumer baik yang menebusnya sangat besar, jejaknya telah menjadi teka-teki, dalam waktu singkat ini, sangat sulit untuk mampu menyelidiki identitasnya secara detail." Mata Cristian Yan memancarkan rasa kasihan.

Sepasang tangan Taylor Shen saling bergenggaman, diletakkan di atas lutut, "Dia benar-benar merupakan keponakan perempuannya Bibi Lan?"

"Bukan, semua kerabat Bibi Lan berada di Kota Tong, juga tidak ada orang di antara kerabatnya yang menikah ke orang bermarga Bai. Jadi Bibi Lan telah berbohong, Luna bukanlah keponakannya!" Cristian Yan khusus menyuruh orang menyelidiki hubungan kekerabatan mereka, dia sangat kaget saat mengetahui hasilnya, Luna Bai bukanlah keponakan perempuannya Bibi Lan, kenapa dia masih tetap membuat Luna Bai masuk ke Sunshine City dengan mengarang identitasnya sebagai keponakan perempuannya?

Sekarang jika dipikir-pikir kembali, wajah Luna Bai terlihat sedikit mirip dengan Nyonya Shen, spontan hatinya merasa merinding, terasa menakutkan setelah memikirkannya dengan seksama!

Taylor Shen duduk dengan menegakkan tubuh, mata phoenixnya melihat sebuah aura tajam, dia tidak menyangka Bibi Lan akan berbohong terhadapnya, dia berkata dengan dingin: "Cristian, pergi panggil Bibi Lan datang ke sini, ada hal yang ingin kutanyakan padanya."

Cristian Yan melihat penampilan Taylor Shen yang terlihat telah marah, dia bergegas membalikkan badan dan keluar, pergi ke bawah mencari Bibi Lan.

5 menit kemudian, Bibi Lan masuk ke ruang kerja, Taylor Shen terlihat duduk di samping meja kerja. Sang pria mengenakan baju rumahan putih keabuan, ekspresinya dingin dan garang, seluruh tubuhnya terlihat telah bertambah aura ketajaman.

Bibi Lan spontan gemetaran, memiliki firasat yang buruk.

Selama ini, meskipun sifatnya sangat pendiam, tapi memang sangat jarang memasang muka seperti ini terhadapnya, terkadang Bibi Lan sampai lupa, bahwa dia adalah bosnya, dan merupakan orang yang memberikannya gaji.

"Tuan, kamu mencariku?" Bibi Lan dengan sedikit waspada berdiri di sana, hatinya spontan merasa tidak tenang.

Taylor Shen mengangkat pandangan mata melihatnya sekilas, bertanya: "Bibi Lan, sudah berapa tahun kamu datang ke Sunshine City?"

"Hampir 14 tahun, Tuan." Bibi Lan menjawab.

Dulu saat Taylor Shen kembali ke negara asal, dia tidaklah pulang ke kediaman lama, melainkan membangun kediaman baru di tempat lain, sejak dari hari itu, Bibi Lan selalu bekerja terhadapnya. Taylor Shen tidak banyak bicara, dia juga tidak pernah memarahi bawahannya, sangat menghormati orang lain, ini juga salah satu alasan kenapa dia bisa bekerja selama ini di sini.

Taylor Shen menatapnya dengan diam, sudah 14 tahun, bahkan sudah selama itu, dia berkata: "Selama ini, kamu telah melayaniku dalam kehidupan sehari-hari, aku sangat berterima kasih, tapi Bibi Lan, kamu tahu bahwa aku memiliki batasan kesabaran, yaitu tidak akan bisa mentoleransi orang yang berbohong terhadapku."

Hati Bibi Lan tertegun, saat mendengar perkataan seperti ini, dia langsung teringat dengan masalah tentang Luna Bai, apakah dia sudah mengetahui identitasnya Luna Bai? Bibi Lan mengepalkan tangannya dengan erat, berkata dengan resah: "Tuan memperlakukanku bagaikan memperlakukan seorang keluarga, juga tidak pernah mengurangi gajiku, aku sangat berterima kasih padamu, tapi membahas tentang berbohong, aku tidaklah berbohong sama sekali."

Taylor Shen menyipitkan mata, orang yang berbohong sekarang adalah Bibi Lan, kalau yang berbohong adalah orang lain, dia tidak akan menyia-nyiakan air liurnya untuk berbicara, dan akan langsung membongkarnya keluar, tapi dia memendam rasa terima kasih terhadap Bibi Lan.

Tujuh tahun lalu, saat dia baru saja kehilangan Tiffany, kalau bukan karena adanya Bibi Lan, dia dari awal pasti sudah mati karena putus asa.

"Bibi Lan, perkataan seperti ini sebaiknya kamu pikirkan dulu baik-baik sebelum mengucapkannya, jangan membuatku mengatakannya keluar, kalau tidak, hubungan jodoh kita sebagai pekerja dan majikan akan berakhir." Taylor Shen berkata dengan dingin, pandangan mata menatapnya dengan lebih tajam.

Bibi Lan menggertakkan giginya, dia tahu dirinya sudah tidak mampu menyembunyikannya, Bibi Lan mencoba menenangkan hatinya, meskipun dia merasa kasihan terhadap Luna Bai yang menjadi sebagai seorang ibu, tapi dirinya tetap tidak boleh mengorbankan pekerjaannya, dia berkata: "Maaf, Tuan, aku memang memiliki sebuah hal yang kusembunyikan darimu, Luna Bai bukanlah keponakanku, aku hanya kasihan terhadap kondisinya, makanya menampungnya."

Taylor Shen membungkam bibir tipisnya dengan rapat, "Jadi kenapa harus membohongiku dengan mengatakan dia adalah keponakanmu?"

"Identitas Luna Bai yang sebenarnya sangatlah memprihatinkan, aku merasa sedih setelah mendengarnya, aku takut kamu tidak akan membiarkannya tinggal di Sunshine City, makanya aku sedikit berbohong. Tuan, aku benar-benar bukanlah sengaja, mohon jangan memecatku." Bibi Lan memohon padanya.

"Bibi Lan, rumahku bukanlah panti asuhan, juga bukanlah yayasan amal, bukanlah tempat yang bisa menampung kucing dan anjing liar. Karena dia bukanlah keponakanmu, maka dia tidak boleh terus tinggal di Sunshine City lagi." Taylor Shen langsung menyimpulkan, Sunshine City tidak boleh menampung seorang wanita yang asing, dia tidak memiliki begitu banyak rasa kasihan.

Bibi Lan menggertakkan gigi, dia tahu dirinya tidak mampu menyembunyikannya begitu lama dari Taylor Shen, asalkan dia telah merasa curiga dan mengutus seseorang untuk menyelidikinya, pasti akan mampu membongkar kebohongannya dalam waktu singkat. Luna Bai tidak bisa kembali ke Sunshine City, kalau begitu, dia tidak akan bisa bertemu dengan Jacob Shen lagi.

Ini semua gara-gara dirinya yang ceroboh kemarin, kalau saja dirinya tidak pergi menanyakannya, maka pasti tidak akan membuat Tuan mulai merasa curiga dan pergi menyelidiki Luna Bai.

"Aku tahu, aku akan mengatakannya padanya."

Taylor Shen mengangkat kepala memandang Bibi Lan, kalau hanya sekedar kasihan terhadap Luna Bai, dia tidak seharusnya memperlihatkan ekspresi seperti ini, instingnya mengatakan masih ada hal yang disembunyikan oleh Bibi Lan darinya, "Bibi Lan, kukatakan sekali lagi, aku paling benci dibohongi oleh orang lain!"

"Tuan, aku mengerti." Bibi Lan tetap tidak mengatakan pada Taylor Shen hal tentang Luna Bai adalah ibu kandungnya Jacob Shen. Jika dia mengatakannya, Taylor Shen pasti akan memikirkan cara untuk tidak membiarkan Luna Bai mendekati Jacob Shen, Luna Bai sudah kehilangan segalanya, dan hanya tersisa anak ini.

Taylor Shen diam menatapnya beberapa saat, lalu melambaikan tangan, berkata: "Kamu keluarlah."

Bibi Lan membalikkan badan berjalan keluar, menutup pintu ruang kerja, punggungnya telah mengeluarkan keringat dingin, dia berdiri di depan pintu, menghela napas panjang. Membalikkan badan, langsung terlihat Vero He yang berdiri di depan pintu kamar utama, dia sangat terkejut, spontan menepuk dada, "Nyonya, kamu telah bangun."

Vero He menatapnya menggunakan bola mata yang gelap, dia telah mendengar perbincangannya bersama Taylor Shen tadi, Vero He berkata: "Bibi Lan, Nona Bai bukanlah keponakanmu?"

Saat mendengar pertanyaannya, Bibi Lan sudah tahu dia telah mendengar perbincangan mereka tadi di dalam ruang kerja, wajah tuanya memancarkan kemurungan, berkata dengan penuh rasa bersalah: "Nyonya, maaf, aku telah berbohong, Luna memang bukanlah keponakanku."

Vero He tiba-tiba teringat hari itu di pinggir jalan, dia melihat kejadian di mana Luna Bai berlutut di hadapan Bibi Lan, keningnya berkerut. Bibi Lan bukanlah orang yang penuh dengan rasa kasihan, juga tidak akan membawa pulang seseorang yang tak ada hubungan apapun tanpa alasan.

Identitas Luna Bai ini kelihatannya sangat sederhana, tapi malah terpancar banyak keganjilan di setiap segi.

"Jadi kenapa kamu membantunya tinggal di Sunshine City, dia terlihat mirip denganku, targetnya adalah Taylor?" Vero He hanya bisa mengumpamakannya seperti ini, Luna Bai terlihat mirip dengannya, dia dengan bersusah payah berjuang untuk tinggal di Sunshine City, juga sampai memohon bantuannya Bibi Lan, apakah dia ingin memikat Taylor, lalu menggantikan posisinya?

Bibi Lan segera menggelengkan kepala, "Bukan, Nyonya, kamu jangan berpikiran sembarangan, Luna ingin tinggal di sini, bukanlah demi mendekati Tuan. Kalau dia memiliki niat ini, aku pun tidak akan berani membiarkannya masuk dan tinggal di sini."

"Jadi kenapa?" Vero He menanyakan.

Bibi Lan mengangkat kepala menatapnya, memperlihatkan ekspresi gundah, dia tidak boleh mengatakannya.

Vero He mengerti, Bibi Lan hendak melindungi Luna Bai itu, dia berkata: "Sudahlah, tidak peduli apapun tujuannya, yang penting Taylor Shen tadi sudah memutuskan, tidak akan kembali membiarkannya tinggal di Sunshine City, aku pun tidak akan memperhitungkannya lagi."

"Terima kasih Nyonya, kalau begitu aku pergi dulu." Setelah Bibi Lan mengatakannya, dia berlari ke bawah bagaikan sedang kabur.

Vero He membalikkan badan melihat sosok bayangannya, merenung. Bahkan Taylor Shen sendiri pun tidak tahu kenapa Luna Bai ingin tinggal di sini, apa asal-usul Luna Bai ini sebenarnya?

Dia teringat ekspresinya yang arogan pada malam hari itu, seolah-olah telah menganggap dirinya sebagai majikan perempuan di Sunshine City, targetnya bukanlah Taylor Shen, jadi siapa? Memangnya Jacob Shen?

Saat berpikir seperti ini, Vero He takut dirinya akan semakin berpikiran sembarangan, dan merasa semakin tidak tenang, spontan langsung menghentikannya, tidak berani semakin mendalaminya.

Dia melangkahkan kaki berjalan ke ruang kerja, Taylor Shen sedang melihat naskah, saat mendengar suara ketukan pintu, dia berkata dengan suara rendah: "Silahkan masuk."

Vero He membuka pintu dan masuk, melihat orang itu adalah dia, tatapan yang tajam langsung berubah menjadi lembut, dia mengulurkan tangan terhadap sang wanita, mengisyaratkannya untuk datang ke sisinya, "Kenapa bangun, rasa sakit di kepala sudah membalik?"

"Hmm, sudah lebih membaik setelah tidur." Vero He dengan perlahan berjalan ke sisinya, meletakkan tangannya ke telapak tangan sang pria, Taylor Shen dengan perlahan menggenggamnya, menariknya untuk duduk di atas pangkuannya, meletakkan dagu di atas bahunya, menarik napas dalam-dalam, keningnya terlihat semakin menikmati, "Harum sekali."

Napasnya bertiup di lehernya, terasa sedikit menggelitik, makanya menyusutkan lehernya, berkata sambil tersenyum: "Sedikit tergelitik."

"Di mana? Kubantu garuk, di sini?" Sambil berkata, tangannya dengan jahil menekan di sisi pinggangnya.

Wajah dan telinga Vero He memerah, dia bersandar dalam pelukan sang pria, berkata: "Kepalaku pusing."

Taylor Shen tidak lagi mengusiknya, menatapnya dengan tegang, "Di mananya yang tidak nyaman, katakan padaku. Lupakan saja, sebaiknya aku membawamu pergi ke rumah sakit memeriksanya sebentar, kamu semalam......, kalau sampai geger otak karena benturan, aku pasti akan sangat menyesal."

Vero He melihatnya bersikap hendak menggendongnya, tahu bahwa candaan ini sudah sedikit berlebihan, dia langsung bergegas merangkul lehernya, melihat wajah tampannya yang telah pucat ketakutan, berkata: "Aku tidak kenapa-napa, kamu jangan tegang."

"Benar-benar tidak kenapa-napa? Sebaiknya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakannya sejenak, agar bisa lebih tenang." Taylor Shen tetap tidak mengubah niatnya.

Vero He menggelengkan kepala, menekan lengannya, "Aku benar-benar tidak kenapa-napa, bagaimana kalau aku melompat untuk membuktikannya padamu?"

Hati Taylor Shen yang tegang kembali tenang, bagi dia, Vero he adalah bayi yang rapuh, sang pria khawatir akan menghancurkannya. Menghela napas dan berkata: "Tiffany, aku harus bagaimana terhadapmu?"

Vero He meringkuk dalam pelukannya, mengingat perbincangannya dengan Bibi Lan tadi, dia berkata: "Taylor, kamu tidak pernah curiga bahwa Luna bukanlah keponakannya Bibi Lan?"

Taylor Shen tahu dia telah mendengar perbincangan mereka, berkata: "Sebelumnya memang tidak pernah curiga, lebih tepatnya pernah curiga, hanya saja tidak mempedulikannya, dia adalah keponakannya Bibi Lan atau bukan, tidak begitu berkaitan erat denganku."

"Jadi kenapa kamu tiba-tiba menyuruh Cristian pergi menyelidikinya?"

"Bibi Lan terlihat sedikit aneh." Taylor Shen bercerita pada Vero He tentang pertanyaan Bibi Lan yang ditujukan padanya semalam, berkata: "Daripada menyebut Luna Bai yang membuatku merasa curiga, malah lebih tepat mengatakan bahwa pertanyaan Bibi Lan lah yang membuatku mulai merasa curiga."

"Ternyata begitu!" Vero He menganggukkkan kepala, kemudian teringat akan sesuatu, bertanya: "Luna Bai telah tinggal begitu lama di Sunshine City, memangnya kamu tidak pernah berkomunikasi dengannya?"

Taylor Shen menyipitkan mata, tertawa sambil mencubitnya, "Kamu sedang mencurigai apa? Merasa aku akan terpikat olehnya?"

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu