You Are My Soft Spot - Bab 285 Membedakan Pagi Hari Atau Malam Harikah (3)

“Saat aku mengetahui informasi ini, aku duduk di samping kasur melihatmu, aku benar sangat ingin membangunkanmu, memberitahumu jodoh diantara kita, tapi aku tidak bisa, aku mengerti kamu sangat mencintai papa Han dan mama Han, kalau kamu mengetahui diri sendiri bukan putri kandung mereka, kamu akan sangat sedih, aku tidak bersedia melihat kamu sedih.” Dia masih ingat, saat pertama kali bertemu dengannya, Dia lalu merasa ada perasaan familiar yang tidak jelas.

“Tiffany, maaf, aku tadi masih mengataimu seperti itu, aku…..” Stella Han dengan bersalah memandanginya, mengerti latar belakang kelahirannya, hatinya kacau, tapi Dia pasti tidak ada maksud untuk menyakitinya.

Vero He tersenyum, “Dasar bodoh, aku bagaimana mungkin bisa marah denganmu? Kamu mengetahuinya, Taylor Shen terus sedang mencarimu, kalau bukan disesatkan oleh keluarga Lian, tujuh tahun yang lalu kalian seharusnya sudah saling mengenal.”

“Tiffany, hanya berdasarkan kita berada di satu panti asuhan yang sama, tidak bisa mengartikan aku adalah Tiara Shen.” Stella Han berkata, Tiara keluarga Shen, Dia bagaimana mungkin benar?

Vero He mengulurkan tangan menggenggam tangannya, jari dua orang sama dinginnya, Dia dengan lembut berkata: “Walaupun masih belum membuat identifikasi DNA, tapi aku berani menjamin, kamu pasti adalah Tiara. Dulu aku tidak memerhatikan, saat ini baru menyadari, kamu dan Taylor Shen benar sedikit mirip, terutama kalian memiliki sepasang mata phoenix.”

“Masih mengatakan mata phoenix, kamu juga memiliki sepasang mata phoenix, waktu itu baru bisa dikelirui sebagai Tiara.” Nada bicara Stella Han sedikit tidak setuju, di dunia ini orang yang memiliki mata phoenix terlalu banyak, atas dasar apa Dia adalah Tiara?

Lebih lagi karena Tiffany yang “Mati dengan tidak adil”, Dia beberapa tahun ini tidak sedikit membenci Taylor Shen, saat ini Taylor Shen sekejab berubah, menjadi kakaknya, ini membuat Dia sulit menerima.

“Stella, percaya padaku, firasatku tidak salah, kamu pasti adalah Tiara.” Nada bicara Vero He pasti.

Stella Han melihat tampilannya yang yakin ini, Dia menghela pelan, menanyakan berkata: “Kalau aku adalah Tiara ada keuntungan apa? Taylor Shen bisa membantuku berceraikah?”

“……” Vero He terdiam.

Perasaan Stella Han perlahan sudah menjadi tenang, orang yang sudah umur 30 lebih, ditambah lagi pekerjaannya, membuatnya tidak akan terus terjerat dengan masalah latar belakang kelahirannya dan menyesali diri sendiri.

Papa mama saat ini bukan orang tua kandungnya, tapi ini juga tidak menjadi halangan baginya untuk berbakti pada mereka, tidak lain hanya bertambah sedikit saudara, sebenarnya tidak ada yang tidak baik.

“Aku mengerti, Dia dan Jordan Bo itu saling bekerja sama, sekalipun aku adalah Tiara, Dia juga tidak akan membantuku, mungkin saja masih menjualku untuk menjadi bangga.” Stella Han mencibir, pertemanan Taylor Shen dan Jordan Bo seperti apa, dalam hatinya sangat jelas.

Vero He tidak menduga Dia melihat lebih transparan darinya, Dia terdiam sesaat, berkata: “Karena mengetahui tidak bisa bercerai, demi Evelyn, lalu baik-baik melewatinya.”

Jari Stella Han yang menggenggam sendok bergetar, sendok mengetuk di sisi gelas, mengeluarkan suara yang sedikit nyaring, Dia menundukkan kepala, melihat kopi susu di dalam gelas, “Kalau bisa melewatinya, aku untuk apa menyiksa?”

“Stella, aku ingin bertanya padamu, kenapa kukuh ingin bercerai dengan Jordan Bo?” Mereka bisa melihat, Jordan Bo menggunakan segala siasat tidak bersedia bercerai, pasti masih memiliki perasaan padanya.

Stella Han meletakkan sendok, Dia membalikkan kepala melihat keluar jendela, dalam mata melintas rasa sakit dan sedih yang menusuk tulang, “Tiffany, kamu jangan tanya.”

Vero He melihat, jadi perkataan yang berencana membujuknya ditelan kembali ke dalam perut, lewat cukup lama, Dia menanyakan: “Kamu tidak mencintainya, benar tidak?”

Bulu mata Stella Han bergetar pelan, tetap terdiam.

Vero He menghela sesaat, cinta satu kata ini, di dunia ini ada berapa banyak orang karena Dia lalu disiksa sampai tidak bisa makan, tidak bisa tidur?

Keluar dari café, Rolls Royce Taylor Shen masih berhenti di pinggir jalan, Dia sedang rapat video dengan para direksi, Budi mengingatkannya, Vero He sudah keluar, Dia menyelesaikan rapat, membuka pintu turun.

Stella Han berdiri bersama dengan Vero He, paras dua orang sedikit mirip, memberikan orang perasaan bunga mawar kecil dengan mawar merah, membuat orang bahagia. Melihat Taylor Shen duduk di dalam mobil, Vero He sangat terkejut, mereka paling tidak telah berbincang dua jam, Dia lalu terus menunggu diluar?

Taylor Shen maju beberapa langkah, datang ke sisi Vero He, mengulurkan tangan merangkul pinggangnya, pandangan jatuh ke diri Stella Han di seberang, dengan datar berkata: “Ingin kemana, kami antar kamu.”

Mereka sudah bukan anak kecil lagi, walaupun mengetahui lawan adalah saudara sendiri, juga tidak akan seperti waktu kecil begitu bersemangat melompat ke pelukan lawan, sebuah adegan saling mengenal yang membahagiakan ingin menangis.

Stella Han membawa tas bahu hitam, Dia melihat pria tampan di hadapannya ini, konfrotasi beberapa kali sebelumnya, Dia malah tidak pernah mengetahui Dia bisa adalah kakaknya.

Dia teringat tujuh tahun yang lalu, di depan “Batu nisan” Tiffany Song, tampilan Dia tergeletak di dalam genangan darah, waktu itu kalau bukan suhu rendah, darah di tubuh orang mengalir lebih lambat, mungkin mereka saat ini sudah tidak bisa bertemu lagi.

Tidak bersedia memaafkan waku itu,saat ini kembali diingat, malah sudah begitu jauh.

“Taylor Shen, Tiffany mengatakan kamu adalah kakakku.” Nada bicara Stella Han sangat santai, seperti sudah menerima kenyataan ini.

Taylor Shen mengerutkan kening menatapnya, dengan tidak senang berkata: “Tiara, panggil kakak keempat!”

“Heh, aku baru tidak mau, siapa yang tahu kamu sebenarnya benar atau tidak?” Ekspresi sombong Stella Han itu, malah sedikit mirip dengan seseorang.

“Ingin buat identifikasi DNA kah?” Taylor Shen dengan serius memandanginya, dulu tidak melihat dengan cermat, saat ini baru menyadari, bentuk wajah Stella Han, sangat mirip dengan mama yang sudah meninggal.

“Identifikasi DNA bisa membuktikan apa? Barang itu kalau ada gunanya, tujuh tahun yang lalu kamu juga tidak akan keliru mengira Tiffany adalah adikmu, juga tidak akan membiarkan Angelina Lian wanita itu menempati identitas Tiara selama tujuh tahun.” Stella Han mengerang dingin, di dalam gugatan cerai yang Dia terima, tidak sedikit ada melakukan identifikasi hubungan darah. Itu adalah dasar dari hukum, tapi juga adalah kesedihan dari sifat manusia.

“…..” Taylor Shen terdiam.

Stella Han melihar Taylor Shen tidak bisa berbicara lagi, Dia sangat bangga berkata: “Aku pergi dulu, tidak mengganggu kalian berpacaran lagi.”

“Tiara!” Taylor Shen memanggil Stella Han yang berbalik ingin pergi, “Maaf, aku tidak pertama sekali mengenalimu.”

Demi menyelidiki keberadaan Tiara, Dia telah menghabiskan banyak waktu uang dan tenaga, paling jauh telah mencari ke kota Z, salah mengenali juga ada beberapa, saat ini telah menemukannya, sekalipun tidak melakukan identifikasi DNA, Dia juga yakin, Dia adalah Tiara.

Langkah kaki Stella Han berhenti, Dia membalikkan tubuh, dengan pelan tersenyum berkata: “Kalau kamu benar merasa berhutang padaku, lalu pergi bujuk teman baikmu untuk melepaskan aku, aku sangat berterima kasih.”

Kening Taylor Shen sedikit mengerut, melihat bayangan punggungnya yang pergi, Dia merendahkan suara menanyakan Vero He, “Kalian berbincang tidak lancar?”

“Masih boleh.” Vero He mengelengkan kepala, melihat bayangan punggung Stella Han yang suram, Dia berkata: “Mungkin sesaat masih tidak bisa menerima, Taylor Shen, beri Dia sedikit waktu.”

“En.” Taylor shen mengerti masalah ini tidak bisa terlalu buru-buru, saat ini Stella adalah Tiara, kalau begitu bos bersama dengannya, benar tidak seharusnya memanggilnya kakak keempat? Berpikir sampai disini, dalam hatinya diam-diam senang!

“Selanjutnya kita pulang?” Taylor Shen menanyakan.

Vero He mengangkat kepala memandanginya, Dia sedikit tersenyum menggelengkan kepala, “Barusan sekretaris menelepon, kantor ada sedikit masalah yang harus diurus, kamu antar aku pergi.”

“Baik.” Taylor Shen merangkulnya berjalan ke sisi mobil, menarik pintu tempat duduk belakang, melindunginya masuk, lalu ikut masuk, memerintah Budi mengemudi mobil pergi ke Parkway Plaza.

Sepanjang jalan, Vero He terus menelepon, menyuruh sekretaris memberitahu manager setiap departemen, rapat dua puluh menit kemudian. Taylor Shen duduk di sampingnya, mendengar Dia menelepon, dengan tenang mengurus masalah, seluruh tubuh mengeluarkan cahaya yang percaya diri.

Dia disinari oleh cahaya ini, tidak tersadar termengun.

Vero He memutuskan telepon, menyadari di dirinya menempel dua pandangan yang panas, begitu menolehkan kepala, lalu menabrak ke dalam pandangan Taylor Shen yang obsesif, hatinya seketika melompat, “Kenapa melihat aku seperti ini?”

Dalam mata Taylor Shen memiliki senyuman yang tipis, mengangkat tangan mengulurkan, dengan pelan mencubit cuping telinganya, di dalam mata memiliki ketertarikan yang dalam, “Tiffany, kamu tahu aku mencintaimu tidak?”

Hati Vero He terkejut, Dia menyadari belakangan Taylor Shen mengatakan beberapa perkataan menggelikan ini, benar semakin terbiasa, wajah sedikitpun tidak akan memerah, Dia dengan wajah merah berkata: “Taylor Shen, Paman Wang sedang melihat.”

Taylor Shen mengangkat mata melihat Budi, Budi sangat berharap segera menghilang, Dia segera melambaikan tangan berkata: “Nyonya Shen, aku tidak melihat apapun, kalian anggap aku tidak ada saja.”

Perbincangan yang ingin ditutupi malah terdengar, membuat wajah Vero He lebih merah, Taylor Shen tersenyum memandanginya, berkata: “Bagi aku, kamu adalah sebuah racun yang paling kuat, begitu mencintainya, lalu tidak bisa dilepaskan lagi, setiap hari hanya bisa menggunakan hal yang salah menyelasaikannya, kalau ada suatu hari tidak melihatmu, aku lalu akan mati keracunan. Jadi kamu jangan tinggalkan aku, selamanya jangan tinggalkan aku.”

Kata-kata cinta Taylor Shen satu menyambung satu, Vero He mendengarnya, jantung terkejut sampai kebas,awalnya masih merasa geli memalukan, tapi kali ini malah hanya tersentuh kepada perasaannya yang dalam kepada dirinya.

“Taylor Shen……”

Taylor Shen mengeluarkan jari telunjuk menyentuh bibirnya, menutup perkataan yang akan Dia katakan, Dia berkata: “Tujuh tahun kehilangan dirimu, waktuku terus berhenti, setelah kembali bertemu denganmu, aku baru termasuk hidup kembali lagi, Tiffany, aku mencintaimu, kelak setiap harinya, aku ingin mengatakan satu kata-kata cinta padamu, sampai kamu tidak lagi meninggalkanku.”

Seluruh tubuh Vero He merinding, orang ini tiba-tiba seseksi ini, benar membuatnya tidak nyaman, Dia tidak tahu harus mengatakan apa, membalas kata-kata cintanyakah? Dia tidak bisa mengatakannya, hanya bisa membuat perasaan satu mulut menjadi ciuman yang paling hangat dan paling lama, memajukan tubuh mencium bibir tipisnya.

Dalam hati Taylor Shen terkejut, bibir tipis perlahan muncul senyuman, Dia tidak membalasnya, membiarkannya mencoba mengigit bibirnya, ciuman ini, ada Dia yang membawa, keterampilan ciumannya sangat kaku, malah membuatnya sangat bersemangat.

Bertemu dengannya, sekalipun tatapan yang tidak disengaja, juga bisa membuatnya muncul keinginan yang membakar tubuh, lebih lahi di bawah ciuman dalam yang hebat ini. Jakunnya dengan cepat bergerak sesaat, lalu tangan memegang bagian belakang kepalanya, memperdalam ciuman ini.

Dua orang kembali ke ruangan, wajah Vero He masih panas, langkah kaki juga sedikit ringan. Tempat yang diraba oleh tangan besar Taylor Shen, juga meninggalkan rasa sakit yang seperti dibakar oleh api, Dia tidak berani melihat Taylor Shen, mengambil data dengan buru-buru pergi ke ruang rapat.

Taylor shen berdiri di tengah ruangan, melihat bayangan tubuhnya yang buru-buru pergi, di ujung bibir melintas senyuman yang memiliki maksud. Setelah di sampai di meja, duduk di atas kursinya, kursi kulit lebih nyaman dibandingkan dengan yang Dia bayangkan.

Dia bersandar di kursi, dengan pelan memejamkan mata, teringat tampilan di dalam mobil tadi yang hampir kebla-blasan, dalam hatinya sangat senang. Membuka sepasang mata, ujung matanya melirik ke rak paling atas yang terbuka di atas meja, di dalam menunjukkan sebuah kotak obat.

Dia sedikit menyipitkan mata, mengulurkan tangan membuka rak.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu