You Are My Soft Spot - Bab 64 Bagian Mana Yang Belum Pernah Aku Lihat? (2)

“Tidur, kamu tidak melihatnya?” Taylor Shen dengan dingin melihatnya sekilas, melepaskan tangannya yang menahan di dadanya, membalikkan badan ke samping berbaring di atas kasur pasien. Kasur pasien sangat kecil, dia berbaring sudah menempati hingga setengah dan juga tubuhnya tidak dapat dihindari telah bersentuhan dengan Tiffany Song, Tiffany Song terkejut.

“Aku tahu kamu ingin tidur, tapi kamu tidak bisa pulang rumah tidur…a…..” perkataan yang tersisa ditutupi oleh suara terkejut, di hadapan Tiffany Song seketika berbalik, lalu belakangnya menempel dada yang kekar dan panas, dipinggangnya datang sebuah tangan besar diletakkan di atas perutnya, seluruh tubuhnya seketika menjadi tegang.

“Taylor Shen, kita…….”

“Ingin aku melakukan hal lain membantumu tidurkah?” di telinga datang aura pria yang panas, ancaman dalam nada bicaranya sekalipun dia tidak tahu juga bisa di dengar, dia tidak berani bergerak. Walaupun mengetahui sekalipun dia ingin melakukan apa, juga tidak bisa melakukannya, dia juga takut.

Taylor Shen menutup mata, tangan besarnya menekan di atas perutnya, gerakannya lembut nada bicaranya malah sangat memaksa : “Santai, kamu begini aku tidak bisa tidur.”

Tiffany Song ketakutan, hatinya berkata, kamu tidak bisa tidur tidak tahu pulang ke rumah untuk tidur, malah berebut kasur dengan aku yang seorang pasien. Tapi dia sangat ketakutan tidak berani untuk mengatakannya, pria yang menempel erat di belakangnya adalah pria yang dewasa, sekalipun dia kekurangan suatu kemampuan, ingin menyiksanya juga adalah hal yang sangat mudah.

Tubuhnya belum santai malah menjadi lebih tegang, dia ragu sesaat berkata: “Taylor Shen, kamu bisa tidak melepaskan tanganmu, kamu begini aku baru tidak bisa tidur dengan baik.

Tangan yang diletakkan di perutnya bergerak, Tiffany Song mengira dia dengan patuh menarik pergi tangannya, tapi detik selanjutnya, dadanya menjadi berat, dia menundukkan kepala melihat, lalu terlihat tangan yang panjang dan indah langsung menutup di atas dadanya.

Detak jantung Tiffany Song bertambah, darah diseluruh tubuhnya sedang mengalir terbalik, jarinya menekan seperti sedang mencoba merasa. Tiffany Song ketakutan terdiam, walaupun dipisahkan dua lapis baju, dia tetap bisa merasakan suhu panas telapak tangannya menempel di depan dadanya, wajahnya menjadi panas, tubuhnya ikut menjadi panas.

Dia dengan terburu-buru duduk, tangan besar yang diletakkan di dadanya sedikit menggunakan tenaga, dari belakang datang suaranya yang serak, “Bergerak lagi, tanganku tidak akan dipisahkan oleh baju begitu mudah lagi.”

Tiffany Song terbaring kembali ke kasur, bagaimana juga tidak terpikirkan dia malah begitu terhadapnya, dia ketakutan tidak berani kembali bergerak, takut tangannya benar akan dimasukkan ke dalam baju. Nafas pria di belakang berat malah tidak melakukan tindakan yang lebih.

Seluruh tubuh Tiffany Song tegang, detak jantungnya cepat seperti drum saja, tongtongtong. Kepalan tangan yang diletakkan di atas selimut, telapak tangannya sudah basah oleh keringat, dia merasa sekalipun dia tidak mati ketakutan karena tindakan Taylor Shen yang impulsive, juga bisa mati karena detak jantung yang cepat.

Di dalam kamar pasien sangat tenang, Tiffany Song mendengar detak jantungnya sendiri semakin cepat, nafasnya juga menjadi cepat. Di atas pita suaranya seperti dibakar segumpal api, seketika menjadi kehausan. Nafas pria dibelakang perlahan menjadi tenang, tangan besar yang diletakkan di depan dadanya tenaganya menjadi berkurang, merasa dia seharusnya sudah tertidur, dia melepas nafas panjang.

Dia ingin bergerak tapi tidak berani takut membangunkan dirinya, hanya bisa membiarkan tubuhnya diam, tapi begini sangat tidak nyaman. Rasa panas tubuhnya tidah berhenti disalurkan, Tiffany Song kepanasan sampai keringatan, bahkan dalam nafasnya seperti melepaskan segumpal api, sangat menderita.

Tempat yang ditutupi oleh tangannya sedikit gatal, sensitifitasnya di saat yang tenang ini menjadi semakin besar, dia berusaha memberitahu dirinya jangan memikirkannya, menahannya maka akan berlalu, tapi kenyataan malah berbanding terbalik dengan harapan. Di sana semakin lama semakin gatal sampai akhirnya dia benar merasa rasa gatal membuatnya menderita, ingin mengulurkan tangan mengaruknya, mungkin mengaruknya sesaat akan kembali nyaman.

Pikiran ini semakin lama semakin kuat, dia menahan nafas mendengar nafas Taylor Shen semakin lama semakin panjang, dia benar tidak bisa menahannya lagi, mengulurkan tangan mengaruknya, tangannya baru saja menyentuh dada lalu ditangkap oleh sebuah tangan yang besar, dia terkejut dengan panik menyimpannya kembali malah sudah terlambat.

“Tidak bisa tidur?” Taylor Shen mendekat di telinganya bertanya, suaranya seksi dan serak.

“Tidka, tidak ada.” Tiffany Song kali ini benar tidak berani bergerak, tapi berbaring seperti ini benar ingin mati, dia merasa lehernya sendiri sudah hampir mati rasa, besok pagi bangun dia pasti sakit leher.

Tangan besar yang menangkapnya tiba-tiba dilepas, di depan dadanya menjadi ringan, dada yang kekar dan panas yang menempel dekat di belakangnya juga ikut hilang, papan kasur juga bergerak sesaat, Taylor Shen membalikkan badannya.

Tiffany Song seperti ikan yang sudah hampir mati kembali diletakkan dalam air, dia merasa lega disaat yang sama menarik nafas dengan cepat, satu dirinya seperti sudah diselamatkan dari dalam air, seluruh tubuhnya basah.

Pria yang membelakanginya tidur tidak lagi bergerak, dia membuka sepasang mata yang cerah dengan tenang melihat ke depan malah tidak ada rasa kantuk. Dia sedang memikirkan, dia dan Taylor Shen seperti ini termasuk apa, selingkuhkah? ——

Tiffany Song selanjutnya bagaimana tertidur dia tidak mengingatnya, saat terbangun Taylor Shen sudah tidak ada di atas kasur, sedangkan baju di tubuhnya dengan jelas sudah diganti, tidak lagi baju pasien yang sudah basah oleh keringat semalam sebelum dia tidur.

Dia duduk melihat diatas kepala diletakkan branya, baru menyadari siapa yang membantunya mengganti baju, wajahnya seketika menjadi merah.

Dia bangun turun dari kasur pergi ke toilet, saat menunggunya keluar dari toilet, Taylor Shen kebetulan mengerakkan gagang pintu masuk. Di tangannya membawa sarapan, melihat Tiffany Song berdiri di depan toilet, pandangannya berubah menjadi sangat dalam, lalu dia mengalihkan pandangannya berhenti di satu tempat.

Tiffany Song melihat jakunya bergerak dengan tidak berhenti sesaat, dia mengikuti pandangannya melihat kearah itu, terlihat dibawah baju pasien tiba-tiba mengeluarkan dua titik, wajahnya langsung memerah dengan segera mengulurkan tangan menghadang di depan dadanya, “Tidak boleh sembarang lihat!”

Ekspresi wajah Taylor Shen dengan biasa saja berjalan masuk, sedikit rasa canggung di wajah tampannya juga tidak ada, lalu meletakkan sarapan pagi di atas meja perlahan datang ke sisinya, suaranya pelan berkata, “Bagian tubuhmu mana yang masih belum pernah aku lihat?”

“…….” Tiffany Song dibuat tidak bisa berbicara oleh dirinya yang tidak tahu malu, waktu itu dia dicelakai kemudian saat dia pulang lalu mandi baru menyadari seluruh tubuhnya adalah bercak yang tidak jelas, semuanya sudah dilakukan olehnya dengan lengkap, hanya sisa pintu itu…….

Menyadari dirinya sedang memikirkan apa, Tiffany Song dengan terburu-buru tersadar melihat Taylor Shen yang dekat di hadapannya, dia dengan canggung tidak tahu berbuat apa. Dia barusan saat bangun tidak langsung memakai bra, dia mengira Taylor Shen sudah pergi tidak terpikirkan dia secepat ini kembali.

Dia membalikkan badan ingin pergi, Taylor Shen tiba-tiba mengulurkan tangan menghadang jalannya, dia kesal, berencana pergi dari sisi lain, hasilnya tangan Taylor Shen yang satunya lagi di angkat lalu mengikatnya dengan ketat di pelukannya, dia dengan tenang melihat dirinya dengan mempermainkan berkata: “Sudah malu?”

Tiffany Song ditahan di antara dadanya dan dinding, nafas Taylor Shen yang panas bertebaran di sisi telinganya, rasa gatal yang familiar itu kembali datang, dia dengan kesal memelototi Taylor Shen, “Taylor Shen, kamu bisa tidak jangan seperti ini?”

“Seperti apa?” Wajah tampan Taylor Shen menjadi dingin, sepasang mata yang hitam seketika menatap dirinya, tidak perlu dipikirkan lagi, juga mengetahui dia ingin mengatakan apa.

Tiffany Song memandanginya tidak dibuat ketakutan oleh kekuatannya, dia berkata: “Aku tidak mengerti aku telah melakukan apa membuat dirimu salah paham, tapi aku merasa aku seharusnya sudah mengatakan dengan jelas, kamu adalah paman keempat William Tang, adalah suami dari Lindsey Song, sedangkan aku adalah istri yang dinikahi secara sah oleh William Tang, juga adalah istri keponakanmu, demi dirimu, demi diriku, demi kebaikan semua orang, kita tidak seharusnya kembali terjerat tidak jelas seperti ini.”

Taylor Shen dengan dingin mengangkat bibirnya, perkataannya mengejutkan orang, “Istri keponakan dengan istri tidak lain hanya perbedaan satu kata saja.”

Tiffany Song memelototkan sepasang matanya, dengan terkejut memelototinya, apa maksudnya? “Apa maksudnya istri keponakan dengan istri tidak lain hanya berbeda satu kata saja, Taylor Shen kamu ingin berbuat apa? Kamu tahu tidak kamu ini melakukan hal tidak baik tang tidak dianggap benar oleh orang banyak, bisa ditenggelamkan mati oleh air liur orang-orang!”

Taylor Shen mengulurkan tangan dengan pelan menyentuh bibirnya, “Tiffany, kamu takutkah?”

Di atas bibir sedikit gatal, Tiffany Song sudah tidak memedulikannya lagi, dia merasa Taylor Shen di depan matanya sedikit tidak takut apapun, dia tiba-tiba teringat satu kemungkinan, mungkin……

“Taylor Shen, kamu benar tidak mengetahui William Tang dan Lindsey Song……Jadi kamu baru……”

Ekspresi wajah Taylor Shen tidak berubah, pandangan yang dalam menatap bibirnya yang belum tertutup, di dalam matanya muncul sebuah ekspresi yang tidak Tiffany Song mengerti, “Aku seharusnya mengetahui apa?”

Tiffany Song dengan ragu menatap dirinya, secara logika pria yang begitu pintar seperti Taylor Shen tidak mungkin tidak mengetahui Lindsey Song memiliki hubungan dengan William Tang. Tapi saat ini, dia harus merobek jendela kertas ini, sekalipun memiliki kemungkinan menyakiti dirinya atau dia dibawah amarah menyerang Shen’s Corp, dia tidak memedulikannya, dia hanya mengetahui dia tidak bisa membiarkan dirinya menjadi sosok untuk Taylor Shen membalaskan dendam kepada pria wanita bangsat itu.

“Mereka ti……” Tiffany Song belum selesai mengatakan lalu Taylor Shen menggunakan bibirnya menahan.

Ciuman yang tiba-tiba seketika membuat Tiffany Song lupa selanjutnya ingin mengatakan apa, dalam benaknya suara “weng” seketika meledak. Dia sedikit menurunkan badan, dadanya yang kekar mendekat ke depan dadanya, bibir yang dingin menjerat bibir Tiffany Song, rambut di keningnya keras

Tiffany Song dengan susah payah mundur ke belakang mengangkat kepala ingin menghindari bibirnya, tapi bibirnya terus mengikuti menelan dirinya seperti ingin menelannya ke dalam perut, ganas dan kejam.

Nafasnya perlahan menjadi cepat, tangannya berada di depan dadanya, detak jantung Taylor Shen tenang, semakin menyadari detak jantung Tiffany Song kacau.

Keterikatan antara gigi dan bibir semakin lama semakin memanas, Tiffany Song ingin mendorongnya malah bagaimana juga tidak bisa mendorongnya, suhu bibir kedua orang yang melekat bersama semakin lama semakin tinggi, Tiffany Song merasa di udara ada faktor yang tidak tenang sedang bergerak, ada sesuatu apa yang sedang perlahan kehilangan kendali.

Saat tangannya masuk ke dalam bajunya bahaya di perutnya mengosok ke samping pinggangnya, Tiffany Song dengan panik menjadi ketakutan seketika menjadi tersadar.

Di hadapan wajah tampan yang membesar, menciumnya dengan penuh perasaan tidak ada sedikitpun maksud melepaskannya. Dia bergerak dengan ligat, tiba-tiba mengeluh kesakitan sesaat, lalu suaranya semakin lama semakin besar, kebesarannya sampai ke tahap Taylor Shen tidak bisa tidak memedulikannya.

Taylor Shen dengan terengah-engah melepaskan bibirnya, pandangannya melihat ke wajahnya yang cantik dengan panik berkata: “Lukanya kembali sakitkah? Biar aku lihat.”

Melihat tangannya diulurkan, Tiffany Song dengan sadar menghindar kabur dari pelukannya, menjauh dari auranya yang menyelimuti di dalam. Dia dengan waspada memelototinya, “Taylor Shen, semua masalah ada pelakunya, aku bukan sosok untukmu membalaskan dendam.”

Wajah tampan Taylor Shen menjadi suram, dia mengira dia berbuat sebanyak ini demi balas dendamkah? Dia tidak menjelaskan menatap di depan dadanya dua buah titik muncul, tiba-tiba berkata: “Kalau kamu tidak ingin aku kehilangan kendali melakukan sesuatu padamu, kamu lebih baik pakai bramu.”

Tiffany Song mengikuti pandangannya menunduk melihat, seketika wajahnya memerah hampir keluar darah, dia tidak bisa memedulikan berdebat dengan Taylor Shen, dengan terburu-buru berjalan kearah toilet.

Taylor Shen berjalan ke samping kasur pasien, jari telunjuk mengangkat bra berwarna pink yang tidak bernoda di atas kasur, kepada wanita yang sudah hampir menerobos masuk ke toilet berkata: “Tunggu, bramu belum diambil.”

Sesaat itu cairan darah mengalir terbalik, Tiffany Song sangat ingin mengali sebuah lubang dan masuk ke dalam, dia berbalik melihat branya digantung di tangan Taylor Shen, bergerak sana sini di udara, rasa malu dan kesalnya bercampur aduk, dengan cepat berlari kesana, merebut branya langsung, lalu dengan cepat menerobos masuk ke dalam toilet.

Dari belakang datang suara tertawa Taylor Shen, “Dokter memesan, punggung sebelah kananmu ada luka, ingat lepaskan tali disebelah kanan.”

“……” Tiffany Song dipermainkan olehnya, mengangkat kaki dengan penuh tenaga menendang pintu, diluar pintu datang suara tawa pria yang bahagia, Tiffany Song kesal hampir gila ——

Cristian mendengar Taylor Shen menyuruhnya meletakkan surat pengunduran diri di mejanya langsung mengerti dirinya telah melakukan kesalahan yang besar, dia diam-diam mencari tahu baru mengetahui luka Tiffany Song infeksi dan masuk rumah sakit, pantas bos bisa semarah itu.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu