You Are My Soft Spot - Bab 359 Jordan Bo, Kamu Ini Orang Gila! (2)

Hati Ned Guo mengerti, yang Dia katakan adalah masalah Dia dan Jordan Bo, kontra antara Dia dan Jordan Bo bukan dikumpulkan satu dua hari. Kalau tidak Dia tidak akan terlebih dahulu meminta untuk ditugaskan keluar. Dia sebenarnya masih menyembunyikan berapa banyak hal darinya?

“Baik, aku antar kamu.” Ned Guo dengan lembut berkata.

Stella Han kembali ke Halley City, Dia berjalan lurus naik ke atas membereskan kopernya. Barang yang Dia bawa tidak banyak, yang bisa di bawa juga tidak banyak, satu koper sudah bisa mengisi semua. Dia meletakkan kartu pengenal dirinya ke dalam tas. Melihat kamar yang sudah hampir setengah tahun ditinggalinya ini, Dia termengun.

Lewat sesaat Dia mengangkat tangan melihat cincin biasa di jari manis tangan kirinya itu, Dia pelan-pelan memutar cincin. Cincin ini Dia hanya pernah melepaskannya sekali, saat waktu itu makan malam di restoran berputar di Tower Howey dengan Ned Guo. Tepat waktu itu lalu ditangkap oleh Jordan Bo.

Dia tersenyum pahit, Dia seumur hidup ini pasti tidak bisa melakukan hal jahat lagi, kalau tidak melakukan sekali lalu sudah ditangkap. Saat ini, hubungan Dia dan Jordan Bo sangat tegang, cincin ini Dia juga tidak bisa mempertahankannya lagi.

Pelan-pelan melepaskan cincin, Dia meletakkannya di atas meja rias, lalu mengangkat koper, kepala tidak berbalik langsung pergi. Mulai hari ini, di sini adalah sebuah mimpinya yang hilang, mimpi yang tidak nyata.

Dia mengangkat koper keluar, Ned Guo menunggunya di luar, mengulurkan tangan menerima koper di tangannya, dua orang turun bersama. Bibi Liu menunggu di bawah, melihat mereka mengangkat koper turun, air mata Bibi Liu mengalir turun, “Nyonya, kamu ini mau kemana?”

Bibi Liu menjadi pelayan bertahun-tahun di Halley City, tidak mudah melihat Jordan Bo menikahi istri berkeluarga. Tapi rumah ini baru bahagia beberapa bulan, saat ini sudah akan berpisah seperti ini, Dia semakin memikirkan semakin sedih.

Hidung Stella Han masam, Dia menarik nafas ringan, menahan air mata berkata : “Bibi Liu, beberapa waktu ini terima kasih atas perhatianmu, aku pergi sesaat untuk sementara waktu, kalau kamu merindukanku lalu telepon aku.”

“Nyonya, membangun sebuah keluarga tidak mudah, aku tahu kamu telah menderita, tapi semua keluarga mengatakan, suami istri adalah berkat dari seribu tahun, jangan mengatakan berpisah lalu berpisah.” Bibi Liu membujuk.

Air mata Stella Han mengalir turun, Dia segera menganggukkan kepala, “Aku tahu, Bibi Liu, kalau begitu aku pergi dahulu.” Stella Han selesai mengatakan, membalikkan tubuh berjalan keluar pintu. Bibi Liu mengejar beberapa langkah, dengan begitu saja melihat Dia naik ke mobil Ned Guo, Dia tidak berhenti mengusap air mata.

Ned Guo mengemudi mobil keluar villa, dari depan melihat mobil Jordan Bo mengemudi datang, Jordan Bo menatap dua orang di dalam mobil. Saat dua mobil saling melintasi, dalam hatinya tiba-tiba merasa panik. Kalau Dia melepaskannya pergi dengan Ned Guo, maka di antara mereka sudah tidak ada kemungkinan lagi. Dia pasti tidak mengijinkan hal seperti ini terjadi.

Dengan sangat cepat, Dia tiba-tiba memutar setir, dari jalur jalan di depan langsung memutar ke atas jalur jalan di sini. Dia satu kaki menginjak pedal gas, Brabus mengemudi cepat, Dia berusaha keras menekan klakson mengisyaratkan mobil di depan untuk berhenti.

Stella Han membalikkan kepala melihat Jordan Bo seperti sudah gila mengejar datang, hatinya sesaat ketakutan, satu wajah semua adalah rasa takut. Ned Guo melihat mobil Brabus yang memaksa datang di kaca spion itu, Dia melihat ke arah Stella Han. Melihat Dia satu wajah ketakutan, mengira Dia tidak ingin bertemu dengannya, Dia dengan kuat menginjak pedal gas, Mercedes hitam dengan cepat mengemudi ke depan.

Mobil Jordan Bo menambah kecepatan, mobil Ned Guo juga menambah kecepatan, sangat cepat jarak antara dua mobil menjadi lebar. Jordan Bo berusaha keras menekan klakson, tapi Ned Guo tidak menghentikan mobil, mata hitamnya sedikit menyipit, di dalam mata mengeluarkan kegilaan yang tidak memedulikan apapun.

Dia satu kaki menginjak pedal gas sampai habis, Brabus seperti seekor sapi gila menerobos lurus di atas jalan. “Pong” sesaat, Brabus menabrak belakang mobil Mercedes, Ned Guo dan Stella Han merasakan tabrakan yang keras, raut wajahnya pucat, dari celah giginya mengeluarkan dua kata, “Orang gila!”

Kecepatan mobil sangat cepat, untungnya jalan ini berada di pinggiran kota, mobil yang lalu lalang tidak banyak, kalau tidak pasti sudah terjadi hal besar.

Dia melihat Ned Guo di samping, tidak ingin melibatkannya, membuat Dia terluka, Dia panik berkata : “Kakak Kakak Senior Ned Guo, berhenti, jangan melawannya.”

Ned Guo sambil menambah kecepatan, dalam proses beberapa kali ditabrak oleh Brabus, membuat semua api dalam hatinya keluar, Dia dengan kesal berkata : “Stella, kamu tidak ingin bertemu dengannya bukan? Asalkan kamu tidak ingin, aku tidak akan berhenti.”

Kecepatan mobil Mercedes hitam cepat sampai hampir terbang, Stella Han terkejut sampai raut wajah pucat. Ujung matanya melirik pemandangan jalan di samping jalan yang hampir secepat kilat terlewatkan, bahkan masih belum sempat melihat jelas, sudah menembak puluhan meter jauhnya. Lambungnya terasa mual, mengeluarkan tangan menekan tangan Ned Guo, dengan lemas berkata : “Kakak Kakak Senior Ned Guo, aku takut, kamu pelan sedikit.”

Ned Guo terus tidak memedulikan mengemudi seperti ini, Jordan Bo juga tidak akan berhenti. Sampai akhir, mereka hanya akan terluka kedua belah pihak. Dia tidak ingin seperti ini, terutama tidak ingin menyusahkan Ned Guo.

Ned Guo melihat raut wajahnya yang pucat, memikirkan Dia baru saja turun demam, kalau kembali terkejut takutnya akan tidak baik. Dia merasa kasihan, juga sudah menyerah, perlahan melepaskan pedal gas, mobil Mercedes hitam tiba-tiba menjadi lambat.

Jordan Bo melihat mobil di depan tiba-tiba mengurangi kecepatan, Dia juga buru-buru melepaskan pedal gas, mobil mengemudi ke depan berdampingan dengan Mercedes hitam. Dia menurunkan kaca jendela, pandangan tajam memelototi Ned Guo di tempat pengemudi, dengan nada tinggi berteriak : “Ned Guo, berhenti, segera turunkan Dia.”

Ned Guo memutarkan kepala melihat ke arah Jordan Bo yang memaksa orang di samping, Dia juga menurunkan jendela, menatap Jordan Bo, dengan keras berkata : “Stella tidak ingin bertemu denganmu, kamu jangan memaksanya lagi, aku tidak akan memberikannya padamu!”

Raut wajah Jordan Bo sangat dingin, suara angin masuk dari jendela mobil ke dalam, Dia memutarkan kepala melihat, tepat melihat tangan mereka yang saling menggenggam. Sebuah amarah meledak di dalam dadanya, Dia marah besar, Stella Han, kamu anggap aku matikah? Malah berani bermesraan dengan pria lain di hadapannya?

“Aku hitung sampai tiga hentikan mobil, kalau tidak tanggung sendiri akibatnya!”

Ned Guo tidak memedulikannya, bahkan menginjak pedal gas menambah kecepatan, kecepatan melewati mobilnya satu kepala. Jordan Bo kali ini bahkan waktu untuk menyangga sudah tidak diberikan lagi. Sepasang tangannya menggenggam erat setir, menginjak pedal gas sampai habis, “Pong” sesaat! Kepala Brabus menabrak Mercedes hitam, Jordan Bo dengan kuat membanting setir, menabrak Mercedes hitam ke pembatas jalan!

Lalu mundur menggunakan tenaga membanting setir, menabrak mobil sampai tersangkut di atas pohon pembatas jalan. Ban mobil mengesek jalan, mengeluarkan suara yang tajam. Dia mobil berhenti, dua sisi mobil keluar asap yang tebal.

Stella Han sepenuhnya tertengun, duduk di tempat duduk penumpang depan tercengang sesaat baru kembali tersadar. Lalu Dia melihat Jordan Bo mendorong pintu mobil turun, Dia dibuat ketakutan oleh tampilannya yang berjalan datang. Dia memakai baju yang santai, angin menerpa bajunya hingga berbunyi. Matanya bertambah api bertambah gila, bibirnya dengan brutal disayat oleh pisau tajam, wajahnya lebih ganas dan tajam.

Pandangan yang menatapnya seperti ingin membakarnya menjadi abu. Stella Han ketakutan, melihat Dia memutari kepala mobil, langsung datang ke tempat duduk penumpang depan, dalam hatinya hanya bersisa ketakutan yang dingin.

Jordan Bo memang bertubuh besar dan kekar, langkah kakinya sangat besar, hampir sesaat lalu sudah sampai ke tempat duduk penumpang depan. Dia mengulurkan tangan menggenggam gagang pintu, dengan bertenaga menarik beberapa kali. Pintu mobil sudah dikunci dari dalam, Dia tidak bisa membukanya. Matanya dengan dalam melihat satu wajah wanita yang ketakutan memandanginya, Dia melihat tampilannya sendiri di dalam matanya, seperti utusan pembalas dendam yang keluar dari neraka, sepasang mata merah sangat menakutkan.

Dia menarik beberapa kali, pintu tidak terbuka, sesaat seluruh kesabaran hilang. Dia berjalan ke tempat duduk belakang, satu pukulan menghancurkan jendela mobil, “Prang” sesaat, Stella Han dengan ketakutan memandangi setiap tindakannya.

Tangannya terluka oleh pecahan kaca, Dia tidak memedulikan, mengulurkan tangan masuk membuka pintu tempat duduk belakang. Lalu melewati kursi, mengulurkan sampai ke depan membuka tempat duduk penumpang depan.

Tindakan satu nafas selesai, tidak ada sedikitpun berhenti. Dia kembali ke samping tempat duduk penumpang depan, tangan yang berdarah menggenggam tangan Stella Han, tangannya dengan cepat memerah. Dia dengan bertenaga menariknya keluar, tidak mengatakan apapun berjalan ke sisi jalan.

Pintu mobil Ned Guo di sana sudah diblokir oleh Brabus, Dia dengan begitu saja melihat Jordan Bo menarik keluar Stella Han. Dia segera melewati pembatas tempat duduk, keluar dari tempat duduk penumpang depan, di telinga datang suara tamparan yang keras, gerakannya seketika berhenti.

Jordan Bo ditampar, Stella Han yang berdiri di hadapannya dengan emosi memelototinya. Tangannya bergetar terasa kebas, bisa dilihat satu tamparannya ini ada seberapa bertenaga. Dia dengan kesal berkata : “Jordan Bo, kamu ini orang gila!”

Hanya orang gila baru bisa tidak memedulikan seperti ini, memaksa mobil mereka sampai ke pembatas jalan. Hanya orang gila baru bisa dengan tangan menghancurkan jendela mobil membawanya pergi. Dia kenapa bisa berubah sampai begitu tidak mau hidup?

Dia menggunakan seluruh tenaganya, saat ini sekujur tubuh sedang gemetar, gigi mengigit sampai berbunyi. Dia dengan kejam memukulnya, Dia kejam padanya, lebih kejam kepada dirinya sendiri. Kalau bukan melihat dengan mata kepala sendiri, Dia bagaimanpun tidak akan percaya, Dia orang yang begitu tenang mandiri ini, juga bisa melakukan hal gila seperi ini?

Ujung bibir Jordan Bo mengeluarkan sedikit darah, wajah terasa panas kesakitan, Dia mengangkat tangan menghapus darah di ujung bibirnya, pandangannya kejam menatapnya, “Stella Han, kamu ingin pergi dengannya, lewati dulu mayatku, kalau tidak aku pasti tidak akan melepaskanmu!”

Stella Han ketakutan, Dia memaksa melihatnya, bibir pucat mengejutkan orang, Dia tersenyum dingin berkata : “Jordan Bo, aku ingin pergi, kamu tidak menahannya, kamu ingin mati, lalu pergi mati sana, jangan biarkan aku melihatnya.”

Selesai mengatakan, Dia membalikkan tubuh berjalan ke Mercedes hitam. Baru melangkah satu langkah, pergelangan tangannya ditarik, lalu ditarik paksa kembali ke sisi pria. Dia sesekali menatapnya, dua pandangan itu seperti akan masuk ke dalam tulangnya, “Stella Han, kamu mengira kamu ingin datang ke sampingku lalu datang, ingin pergi lalu pergikah?

Stella Han mengigit bibir bawahnya, gigi masuk ke dalam daging, Dia dengan ketakutan bergetar. Dia menggunakan tenaga mencampakkan tangnnya, tapi tangannya malah dengan erat menggenggam pergelangan tangannya. Demam tinggi satu malam, tubuhnya saat ini tidak baik, di tambah dibuat terkejut tadi, Dia tidak mengerakkannya sedikitpun. Diri sendiri malah bergoyang hampir jatuh, detik selanjutnya, sepasang tangan datang memapahnya.

“Kakak tertua, Stella tidak ingin ikut denganmu, tolong kamu hargai keputusannya!” Ned Guo memapah Stella Han, Dia memandangi Jordan Bo, ekspresi tetap lembut anggun, dengan tidak berbentuk malah menunjukkan sebuah tekanan.

Jordan Bo menyipitkan mata hitamnya, Dia menatap Ned Guo, melihat tampilan mereka berdiri di hadapannya, Dia sangat berharap segera mengulurkan tangan memisahkan mereka, “Ned Guo, ini adalah masalah antara aku dan Dia, aku sarankan kamu paling baik jangan mempertanyakan.”

Ned Guo tidak memedulikan ancaman dalam perkataan Jordan Bo, Dia melihat wajah Stella Han yang pucat, Dia dengan pelan berkata : “Stella, kita pergi!”

Jordan Bo mengepal tangannya hingga berbunyi, sudah tidak bisa menahan lagi, tepat saat pukulannya mengarah ke Ned Guo, Stella Han melihatnya, tiba-tiba memajukan tubuh menghadang di depan Ned Guo. Pukulan melintas di hadapan wajahnya, menghembuskan angin yang dingin. Dia terkejut menutupkan sepasang mata, rasa sakit yang diperkirakan sama sekali tidak datang, Dia mengedipkan matanya sesaat, membuka mata memandangi Jordan Bo.

Dia sudah menyimpan pukulannya, bahkan sudah melepaskan tangan besarnya yang menggenggam eratnya. Dia melihatnya, mata semakin lama semakin dalam, samar-samar bercampur kesedihan dan rasa sakit. Dia tiba-tiba tersenyum dingin, membalikkan tubuh berjalan ke Brabus, menarik pintu mobil lalu naik, dengan cepat mengemudi pergi.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu