You Are My Soft Spot - Bab 308 Salahku Tidak Lembut? (1)

Vero He menatap tajam tetesan air itu, menelan ludahnya, dan tiba-tiba merasa tidak tahu harus berkata apa, ia menatap tajam pahanya yang panjang, tercengang dan berkata,”Apakah kamu tidak kedinginan?”

Setelah tidur di tempat tidur yang lama selama ini, Taylor Shen tetap saja tidak mengerti apa arti dari tatapannya itu, ia perlahan berjalan menghampirinya dan berdiri di depan hadapannya, lalu perlahan mmbungkukkan tubuhnya. Tangannya perlahan mengelus rambutnya, terus mengarah ke bawah, hingga akhirnya menyentuh lehernya yang putih cerah, kepalanya pun menekan ke arah bawah. Ia mencium aroma wangi rambutnya, lalu bibir tipisnya yang hangat itupun menempel di sisi telinganya, dengan suara serak, ia berkata,”Apakah kamu sudah merindukannya?”

“Pfft”, wajah Vero He langsung memerah dan memanas seperti api, dia berdiri dengan gugup, namun bahunya ditahan oleh satu tangannya lagi, wajahnya benar-benar sangat memerah, ia terlihat malu, lalu berkata,”Taylor Shen, aku ingin keluar terlebih dahulu.”

Bagaimana mungkin Taylor Shen membiarkannya pergi? Setelah lama selama ini tidak menyentuhnya, kesabarannya kini sudah menyentuh titik puncaknya, tangannya itu perlahan mendorongnya ke tempat tidur dengan bertenaga, sekaligus menekannya, kepalanya kini pun terletak di atas kepalanya. Ia mengerutkan kepalanya dengan maksud tertawa,”Aku menginginkannya, berikan kepadaku, hmm?”

Hati Vero He langsung berdebar kencang, walaupun mereka sudah sering sekali bersenang-senang di atas tempat tidur, namun ia selalu saja merasa malu seperti melakukannya pertama kali ketika menghadapi permintaannya, tatapan canggungnya itu tidak tahu harus mengarah kemana,”Taylor Shen, saat ini adalah siang hari bolong, siang hari......”

Ketika ia hendak mengatakan kata terakhirnya, ia pun tertegun sejenak, pipinya terlihat memerah semakin mengejutkan.

Jari Taylor Shen mengarah dari dagunya menuju ke arah tulang bahunya, tatapannya terlihat semakin mendalam, bibir tipisnya kemudian tersenyum, ia pun berkata,”Siang hari apa?”

Vero He menggigit bibirnya, ia akhirnya merasa malu dan ingin memberontak, namun ia kembali mendorongnya, tatapannya terlihat semakin menajam, disertai dengan tatapan memanas yang tersembunyi di dalamnya, hingga membuatnya terkejut melihatnya.

Terkadang jika mereka melakukannya secara langsung, ia mungkin tidak akan merasakan apa-apa, namun ia selalu saja sengaja menggodanya, sebaliknya membuantya merasa semakin meinginginkannya, terutama ucapannya yang manis, yang membuat haitnya terasa akan segera kebas.

Dia menggigit bibirnya sejenak, lalu mendesaknya dengan suara serak,”Katakan, apa?”

Bibirnya terasa kebas, seluruh tubuh Vero He bergemetar, hingga tubuhnya itu merinding, ia memejamkan matanya, lalu berkata dengan suara pelan,”Bersetubuh.....”

Taylor Shen sudah mendapatkan jawaban yang ia inginkan, tatapannya terlihat penuh dengan perasaan menginginkannya, saat ia membungkukkan tubuhnya dan mencium bibir merahnya, ia perlahan berkata,”Kini...... Aku akan memperlihatkannya kepadamu.”

Vero He merasa Taylor Shen adalah seorang penjahat, dia tidak pernah memimpinnya dalam hal seperti ini, ia yang selalu menariknya jalan. Ketika ia menciumnya kali ini, ia menahan nafasnya dan membalas ciumannya itu sebisa mungkin.

Dengan bibir yang saling berdampingnan, ia mencium aroma mint segar, diseratai aroma segar seorang lelaki di hdiungnya, yang membuat hatinya berdebar semakin kencang, dia mengangkat tangannya dan perlahan memeluk pinggangnya.

Taylor Shen memeluknya dan berguling beberapa kali di atas tempat tidur, ciumannya terasa semakin tidak terkendali, nafasnya semakin terengah-engah, ia kemudian berhenti, aroma berbeda yang mengitari hidungnya merusak suasana hatinya, dia tidak ingin pergi memikirkannya, namun ia pernah mencium aroma itu pada tubuh Karry Lian.

Ia beranjak ke bahunya, nafasnya pun perlahan menenang.

Vero He membuka matanya, tatapannya terlihat kebingungan, dia merasa dia sudah sangat mengingikannya, namun ia tiba-tiba berhenti, ia pun bergumam dengan perasaan tidak tenang,”Taylor Shen......”

Taylor Shen menopang dirinya dengan salah satu tangannya, lalu menepuk wajahnya dengan tangan yang lainnya, suaranya terdengar serak menggoda,”Tiffany, pergi mandi, lalu ganti pakaianmu.”

Setelah selesai berbicara, ia beranjak turun dari tempat tidur, mengulurkan tangannya dan menariknya, Vero He tercengang menatapnya, peristiwa seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, selama ia menginginkannya, sekalipus seluruh tubuhnya sedang berkeringat, ia tidak akan pernah menghiraukannya, mengapa tiba-tiba......

Dia masih belum berekasi, namun Taylor Shen sudah terlebih dahulu mendorongnya masuk ke kamar mandi. Dia mungkin masih belum sepenuhnya sadar oleh karena ciumannya itu, ia benar-benar membuka bajunya dan menyalakan keran, lalu berdiri di bawhanya.

Setelah mandi sampai setengah, ia baru sadar, ia sudah terlalu tidak tahu malu, seperti sedang menanti-nantikan untuk......

Pintu dibuka, Taylor Shen membawa masuk sepotong gaun tidur, Vero he terkejut hingga memeluk dirinya sendiri, Taylor Shen meliriknya tajam sejenak, namun ia tidak ingin mandi bersama dengannya, lalu berpaling pergi.

Ia duduk di samping tempat tidur, mengambil kotak rokok, mengambil seputung rokok dan menaruhnya di bibirnya, mengambil mancis dan menyalakannya, kamar tidur dipenuhi oleh kepulan asap rokok, ia mengisap rokok dengan rasa tertekan, Taylor Shen, akui saja, kamu sangat keberatan!

Vero He mengambil handuk mandi dan mengeringkan tubuhnya setelah selesai mandi, berjalan ke sisi depan wastafel, mengambil gaun tidur itu, gaun tidur itu sangat tipis dan tidak menutupi apapun, mengenakannya akan terlihat lebih menggoda dibandingkan tidak mengenakannya.

Ia menggigit bibirnya, ia sudah merasakan ketidaksenangan Taylor Shen hari ini, ia melihat kembali gaun tidur itu, lalu memberanikan diri untuk mengenakannya.

Taylor Shen mendengar suara pintu yang dibuka, ia pun menekan rokoknya pada asbak kristal, lalu berpaling melihatnya, ia melihat Vero He yang serupa seperti pohon kelapa dan kini hanya tersisa kedua kakinya yang putih cerah.

Alis matanya terlihat mengerut, ia kemudian berjalan menghampirinya.

Vero He berdiri di samping pintu, ia terkejut ketika melihantya berjalan ke arahnya dengan auranya itu, hingga bergerak mundur satu langkah, punggungnya langsung menghentikan pintu yang sedang bergerak, dia merasa tidak nyaman dan mengelus rambutnya, namun ia tidak tahu bahwa gerakan seperti ini sangat menggoda bagi para lelaki.

Taylor Shen berjalan menghampirinya, berdiri di depan hadapannya, tangan besarnya kemudian menahan tangannya, handuknya itu terlepas dan langsung memperlihatkan pemandangan menarik di dalanya. Gaun tidur berwarna hitam, kulit yang putih cerah, warna hitam dan putih yang membentuk kontras pada pandangannnya itu membuatnya langsung bersemangat dalam sekejap.

Tatapannya yang terlihat seakan-akan penuh dengan kobaran api itu memperhatikan tubuhnya, Vero He merasa malu dengan wajahnya yang memerah, selanjuntya, ia langsung menggendongnya dan berjalan ke arah tempat tidur luas yang berada di tengah kamar itu.

Setelah selesai, Vero He berbaring di dalam selimut dengan ekspresi yang lemas, dia tidak lembut sedikitpun hari ini, seakan-akan sedang melampiaskan sesuatu hingga membuatnya merasa sangat sakit. Dia merasa sedikit sedih, lalu berpaling dan membelakanginya.

Taylor Shen melihat punggungnya, hatinya tiba-tiba merasa kesal, ia ingin merokok, namun ia juga khawatir membuatnya tersedak, dia perlahan masuk ke dalam selimut, kulitnya yang dingin itu menempel pada kulitnya yang panas, dan merasakan tubuhnya bergemetar sejenak.

Hatinya terasa kebas dan melemas seakan-akan hatinya disapu oleh helaian bulu, dia menundukkan kepalanya dan menatapnya, leher mereka pun saling menyilang,”Ada apa?”

Vero He memejamkan matanya, emosi lelaki ini datang dan berlalu dengan sangat cepat, namun hal itu membebani hatinya, ia pun perlahan berkata,”Kamu ada beban pikiran, bukan?”

Sejak ia keluar dari kantor kepolisian, dia mempunyai sedikit emosi yang aneh, dia sudah merasakannya dengan jelas, letak permasalahannya tetap saja ada pada Karry Lian.

“Mengapa kamu bertanya seperti itu?” Tanya Taylor Shen dengan nada bicara yang rendah.

Vero He mengerutkan bibirnya dan berpaling hingga saling berhadapan dengannya, di bawah pancaran lampu yang menerangi kamar, ia dapat melihat bekas cakarannya tadi pada bahunya, wajahnya pun memerah, ia menyingkirkan tatapannya dengan perasaan tersipu,”Apakah karena Karry Lian?”

Ketika mendengar ucapannya, tatapan Taylor Shen pun terlihat menggelap sejenak, namun hanya sekejap hingga orang tidak mudah menyadarinya, ia berkata,”Apakah ia pantas?”

Vero He kini benar-benar tidak tahu apa yang harus ia kataka, ia terdiam cukup lama, lalu berkata,”Kamu sangat kasar hari ini.”

Taylor Shen tercengang, ia meninggikan alisnya dan menatapnya, tatapannya itu membuatnya merasa sedikit bingung, ia kemudian berkata dengan suara serak,”Salahku aku tidak lembut?”

“......,” Vero He menyingkirkan tatapannya, pipinya langusng memerah, ia berpaling dan membelakanginya,”Kamu tidak pernah membawa masalah perasaanmu ke atas tempat tidur, jika kamu ingin melampiaskan emosimu padaku, maka ini berarti hal ini sangat berarti bagimu, Taylor Shen, apakah kamu bisa mengatakan kepadaku apa yang sedang membuatmu keberatan?”

Taylor Shen membuka mulutnya dan ingin melawannya, namun ia tidak bisa melawannya, apa yang ia katakan itu benar, dia tidak pernah membawa emosinya ke atas tempat tidur sebelumnya, namun tidak tahu mengapa, ia harini bersikap kejam padanya, menyuruhnya berteriak dan menangis di bawah tubuhnya, dia tidak pernah merasa puas seperti itu sebelumnya.

Seakan-akan hanya dirinya yang bisa membuatnya merasakan emosi kuat seperti ini.

Dia berbaring lurus di tempat tidur, dia tahu apa yang sedang membuatnya keberatan dalam hati, suara Karry Lain sebelumnya terus mengiang di telinganya, sikapnya yang penuh rasa percaya diri dan sombong itu membuatnya kehilangan kendali dan melukainya.

Namun ia tidak bisa menjawab sedikitpun mengenai pertanyaannya saat ini, bagaimana ia bisa mengatakannya supaya ia tidak melukainya? Lagipula, apakah ia akan mempercayainya ketika ia menanyakannya?

Tidak, dia tidak akan percaya, karena Devina Qin pernah mengatakan bahwa ia sendiri bahkan tidak tahu jelas apakah ingatannya itu benar atau tidak, bagaimana ia bisa mempercayai ucapannya?

Jadi, dia menyerahkan semua ini kepada waktu, waktu yang akan perlahan mengobati rasa cemburu dalam hatinya.

Dia berpaling dan memeluknya,”Tiffany, berjanjilah padaku, jangan berhubungan dengan Karry Lian, dia sudah terlalu berbahaya.”

Vero He mengerti, dia tidak akan menjawab pertanyaan yang baru saja ia ajukan, ia pun perlahan menganggukan kepalanya,”Baik.”

Taylor Shen tidak menyangka ia akan menyetujuinya dengan secepat dan semudah itu, sehingga ia pun tercengang, lalu mendengarnya berkata,”Sebenanrya, aku merasa sangat aneh, Karry Lian pernah menyelamatkanku, aku seharusnya merasa sangat senang ketika melihatnya masih hidup. Namun, aku tidak tahu mengapa, tetapi aku merasa sangat takut ketika melihatnya.”

Taylor Shen membalikkan tubuhnya, menopang kepalanya dengan salah satu tangannya, lalu menatapnya,”Mengapa kamu mempunyai perasaan seperti ini?”

“Aku juga tidak tahu, Taylor Shen, apakah aku sangat jahat,”Vero He merasa tidak mengerti, siapa yang merasak takut terhadap orang yang sudah menyelamatkannya?

Tatapan Taylor Shen bergemilang, Karry Lian menghipnotis Tiffany dan memaksa untuk menanam ingatan lain kepadanya, apakah semua ini hanya untuk menutupi sesuatu? Sepertinya dia dan Devina Qin harus membincangkannya dengan baik.

“Kamu tidak jahat, kamu mungkin sudah merasakan ancamannya, sehingga kamu harus menjauh darinya,”Taylor Shen sengaja berbicara seperti ini supaya Vero He dapat menjauhi Karry Lian sejauh mungkin.

Vero He tentu saja tidak mengetahui isi hatinya, ia hanya terdiam menatapnya, orang ini benar-benar berusaha sangat keras untuk menjelekkan orang lain.

......

Selama satu hari penuh, Taylor Shen menemani Vero He tertidur di tempat tidur, sekalipun langit di luar sudah terbalik, ia hanya akan memperhatikan kehidupannya yang bebas itu. Ketika Vero He terbangun, langit di luar sudah gelap, dia mengulurkan tangannya dan mengelus sisi di sampingnya, tempat tidur sudah terasa dingin, dia pun langsung sepenuhnya terbangun.

Dia duduk sambil mengambil selimutnya, berpaling ke arah kekosongan di sisinya, Taylor Shen sudah bangun, dia menggenggam rambutnya, mengambil dan mengenakan pakaian yang terlipat rapi di rak di atas tempat tidur.

Setelah mengenakan pakaiannya, ia berjalan ke arah pintu, ketika ia menairk pintunya, sebuah bola berguling masuk. Vero He terkejut sejneak, ia kemudain melihat ternyata ini adalah seseorang.

Jacob Shen mengucek matanya dan beranjak dari atas lantai, lalu menatpa ke arah Vero He, dia bergumam dan beranjak, tatapannya langsung bergemilang, ia kemudian berkata,”Peanut, kamu sudah bangun, aku sudah menunggumu sangat lama.”

Suara lembut anak itu terdengar bersedih, perasaan Vero He langsung sakit sejenak, dia bersujud di depan hadapannya, pada saat ia berencana untuk mengelus kepalanya, sebuah suara tiba-tiba mengiang di samping telinganya,”Jacob Shen adalah bukti Taylor Shen mengkhianatimu, jangan terus bersikeras untuk tidak menghiraukannya, bunuh dia, semuanya akan selesai jika kamu membunuhnya.”

Vero He langsung tercengang, dia tercengang menatap Jacob Shen, suara halusinasi di telinganya itu terdengar keras hingga membuat kepalanya sakit. Dia menarik kembali tangannya, memeluk kepalanya, kepalanya terasa sakit hingga berkeringat dingin.

Jacob Shen cukup terkejut, ia menggenggam Vero He dan berbicara dengan terburu-buru,”Peanut, Peanut, ada apa denganmu? Jangan buat aku takut!”

Setelah mendengar suara gugup anak itu, Vero He perlahan menenenag, dia menatap Jacob Shen dengan nafas terengah-engah, wajahnya kini terlihat sangat pucat. Dia tidak tahu apakah dia akan melakukan hal yang tidak terduga jika kondisi ini terus berlangsung?

Ketika melihat wajah Jacob Shen yang memucat ketakutan itu, ia pun berbicara dengan lembut,”Jacob, aku baik-baik saja, jangan takut.”

“Apakah kamu merasa kurang sehat? Apakah perlu aku menemanimu pergi ke dokter?” Jacob Shen tidak tahu apa yang sedang ia alami, dia hanya mengkhawatirkannya.

Vero He berdiri, dia terlihat melemas, Jacob Shen yang pengertian pun menuntunnya, seakan-akan sedang menuntun seorang nyonya tua,”Peanut, sini kutuntun supaya kamu tidak terjatuh.”

Vero He tiba-tiba merasa tersentuh, dia dituntut Jacob Shen hingga turun ke lantai bawah, Bibi Lan melihatnya turun, lalu berkata,”Nyonya, makan malam sudah disiapkan, apakah kamu ingin makan sekarang?”

Tatapan Vero He melihat ke arah sekeliling sejenak, ia tidak dapat menemukan bayangan Taylor Shen, ia pun kecewa sejenak, seperti mengerti apa yang sedang ia cari, Jacob Shen pun berkata,”Ayah sedang pergi.”

“Oh,”Vero He mengiyakannya, permasalahan pertengkaran Taylor Shen itu menyebabkan efek yang sangat tidak baik, tidak heran jika ia pergi untuk mengurusinya.

Jacob Shen melihatnya kecewa, ia pun mendengus sejenak,”Hmm, dia sudah dewasa, namun ia masih saja bertengkar seperti anak SD, bahkan ditangkap sampai ke kantor polisi, benar-benar memalukan!”

Vero He melihat sikapnya yang tidak setuju itu, ia hanya tersenyum dan berkata,”Betul, jadi Jacob kedepannya tidak perlu bertengkar untuk menyelesaikan masalah, kamu harus menggunakan kecerdasan untuk menekan pihak lawan, apakah kamu mengerti?”

“Kalian semua selalu memperhatikan teknik pengajaran dengan contoh, jika ayah bertengkar, aku juga boleh bertengkar lain kali,”Jacob Shen mengayunkan kepalan tangan kecilnya, dia sudah lebih tenang belakangan ini, sehinga ia jarang sekali bertengkar dengan temannya.

Vero He menggelengkan kepalanya,”Siapa yang baru saja berkata bahwa bertengkar itu memalukan?”

“Aku tidak mengatakannya,”Jacob Shen menjulurkna lidahnya, dia menopang wajah kecilnya, lalu berbicara dengan perasaan keberatan,”Aku hanya merasa ayah sangat memalukan karena dipukuli hingga wajahnya memar dan membengkak, aku bahkan tidak berani mengakuinya sebagai ayahku ketika aku keluar nanti.”

Ketika mendengarnya berbicara seperti ini, Vero He melihat koran yang ada pada meja teh, ia mengambilnya dan membacanya, sampulnya adalah foto Taylor Shen yang sedang ditangkap oleh pihak kepolisina, dia mengerutkan alisnya, apakah kejadian dimana Taylor Shen pergi menacari Karry Lian kemarin malam itu sudah berada di dalam perhitungan Karry Lian?

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu