You Are My Soft Spot - Bab 4 Ibu dan Anak yang Gila

TIffany keluar dari rumah itu dengan membanting pintunya, Lindsey sangat marah, seumur hidupnya, belum pernah ia dipermalukan seperti ini, ia mengulurkan tangannya dan menarik William, "William, lihat sikap Tiffany. Uang-uang ini kan pemberian darimu juga, apa dia pantas melemparkannya pada kita?"

Saat ia menarik tangan William, barulah ia menyadari bahwa William sedang melamun menatap ke arah pintu itu, Lindsey pun panik, ia langsung memeluknya dan hendak mencium bibirnya.

William diam saja, ia memiringkan kepalanya dan menghindar dari ciuman itu, ia mengulurkan tangannya dan melepaskan pelukan tangan Lindsey yang melingkari pinggangnya, lalu duduk di sofa, dengan wajah datar ia berkata, "Selama menikah denganku lima tahun ini, ia tak pernah menggunakan uangku sepeser pun."

Lindsey tercengang memandangi William, sesaat, ia sedikit tidak mengerti dengan jalan pikirannya, ia pun berjalan ke arah William, lalu jongkok di sebelah kakinya dan memegang tangannya, ia meletakkan dagunya sendiri di atas telapak tangan William, dengan lembut ia berkata, "William, aku tahu hatimu sakit saat melukainya. Kalau kau masih mencintainya, tidak rela untuk melepaskannya, aku rela untuk menggugurkan anak ini, aku tak mau kau merasa bingung."

William menundukkan kepalanya menatap Lindsey, jari-jarinya mengelus-elus dagu tirus Lindsey, katanya, "Aku bukan tidak rela, jangan ucapkan perkataan seperti ini lagi, aku ingin kau melahirkan anak kita dengan senang dan bahagia, ok?"

Mendengar janjinya, batu besar yang mengganjal di hati Lindsey pun menghilang, ia menganggukkan kepalanya dengan manja dan berkata, "William, aku sangat sangat mencintaimu, kalau tidak ada dirimu, aku hanyalah seorang manusia tanpa jiwa."

William pun terharu mendengarnya, ia mengangkat wajah Lindsey, lalu menciumi bibir Lindsey dalam-dalam, suhu udara di dalam ruang tamu itu melonjak seketika, tak lama suasana di dalam ruang tamu itu pun berubah menjadi suasana yang tak pantas dilihat oleh anak-anak.

Tiffany berlari keluar dari perumahan itu, matanya terasa sangat sakit, namun air matanya tak bisa keluar setetes pun. Dulu, ia selalu membayangkan kalau William akan kembali padanya, menggandeng tangannya dengan lembut, lalu mengakui semua kesalahannya.

Kalau begitu, sesakit atau sekejam apapun ia melukai dirinya, ia tetap akan menerimanya kembali tanpa berpikir sedikit pun.

Namun sekarang, semua ini membuat dirinya sendiri merasa bahwa dia adalah orang paling bodoh di dunia ini, bisa-bisanya ia bermimpi di siang bolong, William sudah hendak membawa selingkuhannya itu masuk ke dalam istana mereka.

Handphone di dalam tas nya bergetar, ia sama sekali tak ingin mengangkatnya, namun orang yang meneleponnya itu sama sekali tidak menyerah, terus meneleponnya sampai ia mengangkatnya.

Setelah handphonenya berdering beberapa kali, Tiffany pun tidak bisa mengabaikannya terus, ia mengambil handphone yang mengangkat telepon itu. orang yang meneleponnya itu langsung berteriak-teriak dengan penuh amarah.

"Apa kau tuli? Telepon sekian banyak kali sama sekali tidak diangkat, kalau begitu untuk apa kau menggunakan handphone, ganti pager saja."

Dengan refleks, Tiffany langsung mengjauhkan handphonenya itu dari telinganya, namun tetap saja tak bisa mencegah suara teriakan itu masuk ke telinganya. Setelah amarah orang itu mereda, barulah ia membuka mulutnya, "Ibu, ada apa?"

"Ada apa? Kau masih tanya padaku ada apa? Kudengar kakakmu hamil, hamil anak William, kau ini adik macam apa, suami sendiri saja tidak bisa dijaga, sampai-sampai kakakmu bisa mengandung anaknya. Cepat pulang, kalau sampai ayahmu dan kakak iparmu tahu masalah ini, lihat saja nanti!" ujar Nyonya Song dengan galak.

Tiffany menggenggam handphonenya erat-erat, sudah jelas kalau Nyonya Song berpihak pada Lindsey. Apapun yang terjadi, ia akan selalu berpihak pada Lindsey, ia selalu merasa kalau Lindsey adalah pihak yang lemah, Tiffany sudah terbiasa akan hal itu, tapi kenapa hatinya masih saja terasa sakit?

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu