You Are My Soft Spot - Bab 325 Mengumpulkan Bukti

Vero He terkejut, dia langsung mengulurkan tangannya dan mengambil ponselnya, hatinya itu berdebar kencang, ketika ia melihat lelaki yang berada di depannya, ia khawatir ia akan membuka pesannya,”Taylor Shen, kembalikan ponsel itu kepadaku.”

Taylor Shen menyingkirkan tangannya, lalu merangkul lengannya pada pinggangnya, mendekati telinganya dan berbicara dengan suara rendah yang diikuti oleh pesona malam hari,”Mengapa lama sekali disana, aku sudah menunggumu sangat lama.”

Sisi telinga Vero He itu sangat sensitif, ditambah lagi dengan nafas yang sengaja ia hembuskan pada telinganya, seluruh tubuhnya pun bergemetar, dia menarik kemejanya tanpa meminta ponselnya kembali, karena ia khawatir ia akan memperhatikannya dan mulai merasa ragu.

“Aku membacakan cerita untuk Jacob, sehingga aku menunda waktunya sejenak.”

Taylor Shen sudah jelas-jelas melihatnya tercengang melihat ponselnya di koridor, dia juga melihatnya gugup ketika ia mengambil ponselnya. Ia menundukkan tatapannya dan menatap ponselnya, ponsel itu dilengkapi dengan sistem layar kunci otomatis, ia pun memainkan ponselnya dan berkata,”Apa yang kamu perhatikan seserius itu tadi?”

Vero He melihatnya mengetik kata sandinya, ia pun gugup sampai telapak tangannya berkeringat, dia tidak boleh membiarkannya melihat fotonya. Ketika berpikir mengenai hal ini, ia pun lngangsung berpikir cepat, mengulurkan tangannya dan merangkul lehernya, bibir merahnya itu langsugn bergerak maju sambil menghembus ke arah bibir tipisnya, dia sengaja menggodanya,”Pesan ucapan selamat dari para bawahan, benar-benar menarik.”

Taylor Shen meliriknya, dia sebelumnya hampir tidak pernah memeluknya sebelumnya, dia juga tidak pernah melihatnya menggodanya seperti ini sebelumnya, dia benar-benar sangat menikmatinya, perhatiannya pun langsung bergeser. Kedua tangannya menahan pinggang rampinya, ia kemudian tersenyum menatapnya,”Apakah semenarik itu? Sampai kamu lupa kembali ke kamar?”

Vero He menatpanya, bibir merahnya kini terpisah satu sentimeter dari bibir tipisnya, ia kemudian tersenyum licik,”Seberapa menarikpun tidak akan mengalahkan pentingnya dirimu, ayo kembali ke kamar.”

Pada saat ia berbicara, bibir merahnya seakan-akan sengaja menyentuh bibir tipisnya, seluruh darah di tubuhnya terasa mengalir ke arah yang sebaliknya, tangan besarnya itu menahan kuat pinggangnya, lalu menggendongnya, ia kemudian menggertak giginya dan berkata,”Penggoda kecil!”

Vero He melipatkan kedua kakinya pada pinggangnya, lalu menjepit erat pinggangnya, ia pun menggendongnya kembali ke kamar. Pada saat baru saja maasuk, dia langsung menahannya di pintu dan menciumnya, menutupi suara gumam dari bibirnya.

Cahaya lampu menguning di kamar itu menyinari mereka, lalu menjatuhkan bayangan dua orang pada sisi dinding, yang kini sedang saling berpelukan. Taylor Shen mencium bibir merahnya, hingga kamar dipenuhi oleh suara nafas yang terengah-engah.

Taylor Shen menekan tubuhnya, lalu memanjakan dirinya. Ia memeluknya erat, seakan-akan ingin menekannya masuk ke dalam tubuhnya,”Tiffany, aku cinta padamu!”

Pikiran Vero He yang berantakkan itu perlahan kembali, dia membuka matanya dan berpaling, allu mencium wajahnya,”Taylor Shen, aku juga mencintaimu.”

Suasana terasa semakin hening, nafas mereka berdua pun perlahan menenang, Taylor Shen berdiri, merapikan dirinya, lalu menggendongnya menuju ke arah kamar mandi.

Ketika mereka berdua selesai mandi, waktu sudah menunjukkan pukul tiga lebih, Taylor Shen merangkulnya dan melihat ke arah kamar yang berwarna merah muda.

Dekorasi merah muda, membuat suasana terasa lebih romantis, dia menundukkan kepalanya dan menatapnya,”Apakah kamu menyukai warna merah muda?”

Vero He bersandar pada dadanya, mendengar suara detakan jantung pada telinganya, lalu berkata,”Setiap anak gadis mempunyai impian yang berwarna merah mudah, semua benda yang berwarna merah muda, mereka akan merasa lebih mirip dengan seorang tuan putri.”

“Kamu akan selalu menjadi seorang tuan putri dalam hatiku,”ucap Taylor Shen sambil menunduk dan menatapnya.

Vero He memjamkan matanya,”Pada saat kakak menjemputku pulang, aku selalu menyingkirkan segala hal yang berada di sisiku, ayah yang merancang kamar ini sedniri. Aku kini mengerti, mengapa dia bersikap sebaik itu kepadaku pada awalnya.”

Taylor Shen melihat ke arah tirai tempat tidur yang berawarna merah muda,”Dia selalu ingin kembali mengakuimu, jika permasalahan tujuh tahun yang lalu tidak terjadi, kalian mungkin sudah saling mengenal sejak awal.”

“Sekarang juga masih belum terlambat,”Vero He mendengar perasaan bersalah dari nada bicaranya, ia pun bergegas berkata,”Ada beberapa hubungan yang lebih sulit didapatkan itu akan lebih dihargai lagi.”

Taylor Shen terdiam sejenak, lalu akhirnya berkata,”Waktu sudah larut, ayo tidur.”

“Iya.”

Vero He tidak bisa tidur, dia terus teringat akan pesan tersebut, ketika Taylor Shen sudah tertidur, dia pun perlahan beranjak, mengenakan pakaiannya, lalu mengambil ponselnya dan pergi keluar.

Dia berdiri di koridor, melihat pesan yang belum ia baca dalam ponselnya, ia mengerutkan bibirnya, lalu akhirnya memberanikan diri untuk membukanya, sebuah foto dari bagian dirinya muncul di layar ponsel, disertai dengan sederetan tulisan di bawahnya, aku sedang menunggumu di kantor pengadilan lama di seberang, jika kamu tidak sampai sebelum langit terang, foto ini akan muncul di berita utama besok pagi.

Vero He menggertak giginya, dirinya pun bergemetar, setan ini!

Dia tidak ingin menghiraukannya, namun dia tahu jelas Karry Lian mungkin saja melakukannya. Ia berpaling kembali ke kamar, pergi ke ruang pakaian dan mengenakan jaket. Setelah mengenakan pakaiannya, dia berjalan masuk ke dalam kamar, ke sisi tempat tidur, lalu melihat Taylor Shen yang masih tertidur lelap, dia menggenggam erat ponselnya dan berpaling pergi.

Di tengah malam yang tenang, Vero He membungkus dirinya dengan mantel sambil melangkah turun tanpa bersuara. Dia tidak menyalakan mobil, karena ia khawatir suara mobil akan mengejutkan orang di dalam vila.

Dia melayang keluar dari rumah seperti hantu, setelah melihat sebuah mobil hitam berhenti di depan kediaman Keluarga He, pada saat ia baru saja melangkah keluar, mobil itu datang mendekatinya, seorang lelaki melangkah turun dari mobil, Vero He mengenalinya, dia adalah asisten Karry Lian.

Lelaki itu berputar mengitar kepala mobil, membukakan pintu kursi barisan belakang dan berkata,”Nona Song, CEO Lian menyuruhku untuk mengantarmu pergi.”

Vero He mengertukan bibirnya, dia tidak terkejut sedikitpun Karry Lian akan mengutus mobil untuk menunggunya, dia yakin dia pasti akan pergi. Dia duduk diam dalam mobil, lelaki itu menutup pintunya dan bergegas naik ke mobil, lalu menyalakan mesin mobil dan berkendara pergi.

Satu jam kemudian, mobil berhenti di depan pintu kantor pengadilan lama, angin di luar cukup kencang dan menghembus pepohonan hingga bergoyang. Masa fajar adalah masa dimana langit paling gelap, Vero He turun dari mobil dan berdiri.

Setelah kantor pengadilan yang baru sudah selesai dibangun, semua orang pindah kesana dan meninggalkan kantor pengadilan lama dalam keadaan kosong, suasananya kini terasa dingin dan menegangkan. Angin dingin menghembus sudut pakaiannya, mantelnya pun berterbangan, dia mengangkat kepalanya dan melihat seorang lelaki yang duduk pada kursi di jalanan di seberang kantor pengadilan, yang kini sedang menatapnya dengan diam.

Kedua tangannya mengepal, ia perlahan berjalan ke arah jalan diseberangnya, kini tidak ada pejalan kaki di pinggir jalan, mobil yang berlalu-lalang juga sangat sedikit, dimana sesekali hanya ada taksi yang berlalu.

Vero He berjalan melewati jalanan, lalu berjalan sampai ke samping sisi kursi panjang itu, ia kmenatpanya tajam dan bertanya dengan sikap dingin,”Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?”

“Tiffany, kamu tidak boleh bersikap tidak berperasaan seperti ini kepadaku,”Karry Lian mengangkat kepalanya, wajah tampannya itu terlihat sangat menegangkan.

Vero He tersenyum dingin,”Kamu adalah orang yang kejam, orang yang pengecut sepertimu ini, mengapa masih saja harus hidup di dunia ini dan mencelakai orang lain?”

“Karena aku cinta padamu, Tiffany, apakah kamu tidak bisa melihat seberapa cintanya aku padamu?” Karry Lian berdiri, ia tidak suka melihatnya menatpanya rendah seperti ini, ia perlahan melangkah mendekatinya,”Aku sudah pernah mengatakannya sebelumnya, selain daripada aku, tidak ada orang yang bisa membahagiakanmu.”

Vero He berdrii diam, sekalipun ujung sepatunya sudah menekan ujung sepatunya, dia tetap saja menatapnya tanpa rasa takut, tatapannya yang penuh rasa benci itu seakan-akan bisa menjadi pisau yang menusuknya, dia sudah terpicu olehnya sejak awal,”Orang brengsek sepertimu tidak pantas mengungkit masalah cinta, kamu hanya bisa mengotori kata “cinta” ini. Karry Lian, aku tidak akan terus menerima ancamanmu, ini adalah yang terakhir kalinya aku datang menemuimu.”

Karry Lian menggenggam dan menggoyangkan bahunya, lalu memaksa mendekatinya,”Mengapa kamu tidak mencintaiku, katakan, mengapa kamu tidak mencintaiku?”

Vero He bergoyang hingga merasa tidak nyaman, dia menyingkirkan tangannya dengan tenaga yang kuat, bergerak mundur beberapa langkah, lalu menatapnya tajam, seakan-akan ingin membunuhnya dengan menggunakan tatapannya,”Karena kamu tidak pantas, kamu adalah orang gila yang abnormal, tidak ada orang normal yang bisa mencintai orang gila yang abnormal!”

Karry Lian merasa kesal, dia langsung bergegas berlari ke arahnya, lalu mencekiknya dengan rasa kesal,”Tutup mulutmu, tutup mulutmu, aku tidak memperbolehkanmu memarahiku sebagai orang gila!”

Vero He tidak bisa melepaskan dirinya, ia bahkan merasa takut ketika melihat tatapan dinginnya. Setelah ditahan olehnya selama setengah tahun, dia sudah tahu jelas mana yang merupakan Karry Lian yang normal, dan mana yang abnormal.

Tenaga pada lehernya semakin erat, pupilnya membesar, hingga nafasnya perlahan semakin sulit, dia tidak memberontak dan terus membuatnya kesal,”Kamu adalah orang gila, abnormal, kamu lebih baik mati.”

Karry Lian menatapnya dengan mata memerah, kedua tangannya semakin mengerat ketika mendengarnya memarahinya, dia bukan orang gila, dia bukan orang abnormal, dia yang terlebih dahulu mengingkari janjinya, dia hanya ingin ia menepati janjinya untuk mencintainya saja.

Vero He benar-benar kekurangan oksigen, matanya mulai menggembung hingga air matanya tidak berhenti mengalir, dia merasa semakin sulit bernafas, tatapannya terlihat dilintasi cahaya putih, yang kemudian diikuti oleh tenaga yang meregang pada lehernya, hingga ia akhirnya pun terjatuh dan terduduk di atas tanah.

Dia beranjak di atas tanah, lalu terbatuk keras, setiap suaranya itu terdengar sangat mengenaskan, udara segar kembali mengisi paru-parunya, diikuti dengan rasa sakit yang dingin. Suara tonjokkan yang mendalam terdenar terjatuh di sisinya, dia membuka matanya dan melihat ke arah kejauhan, ia kemudain melihat seorang lelaki sedang menduduki Karry Lian dan meninju tubuhnya terus-menerus.

Pada saat itu, tatapannya beanr-benar mengabur, selanjutnya ada orang yang menopangnya, sepotong pakaian menutupi bahunya, dia perlahan kembali merasa hangat, Erin menuntunnya dan perlahan berbisik,”Kita sudah mendapatka fotonya, kita sudah dapat melaporkannya atas kasus pembunuhan.”

Vero He menganggukan kepalanya dan terdiam, tenggorokannya terasa sangat sakit, ketika ia melihat Taylor Shen memukulinya habis-habisan, dia tidak bisa membiarkannya memukulnya sampai mati begitu saja, menghabiskan nyawa seorang lelaki brengsek seperti ini tidak setimpal!

Dia perlahan menghampirinya dan menahan rasa sakitnya,”Taylor Shen, tahan tanganmu, jangan pukul lagi.”

Taylor Shen tidak mendengarnya, ia terus memukulinya, setiap tonjokannya itu tertuju ke arah yang paling menyakitkan, dia tidak bisa memikirkan apa yang akan terjadi pada Tiffany jika ia datang lebih lambat?

Vero He khawatir ia menghabiskan nyawanya, dia pergi memeluk lengannya,”Jangan pukul lagi, kamu akan merengut nyawanya jika kamu terus memukulnya.”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu