You Are My Soft Spot - Bab 390 Jordan Bo Mendadak Senang Dalam Hati (1)

Di atas permukaan es, aurora sedang berkelip-kelip, memancarkan cahaya warna-warni yang memikat jiwa orang, dan elok menawan di alam semesta ini. Pria yang berdiri di atas permukaan es mengenakan setelan pengantin warna hitam, diselingi oleh benang emas dan perak yang membentuk totem kuno. Ini adalah lambang kebahagiaan dan keberuntungan di atas permukaan es.

Cuaca dengan suhu di bawah 50 derajat, saking dinginnya bisa membuat orang membeku menjadi es seketika. Namun, pria itu berdiri kokoh dengan badan tegak, sama sekali tidak terpengaruh oleh angin dan salju, tetap gagah dan tampan.

Mata Stella Han berkaca-kaca, air matanya menetes turun, dan langsung membeku menjadi es, dia menangis sambil tersenyum, tetapi juga sangat terharu. Di dunia ini, takutnya hanya pria itulah yang akan begitu kerja keras untuk memberinya sebuah pernikahan yang istimewa.

Pria itu menatapnya dari kejauhan, tiba-tiba dia menjulurkan tangan ke arahnya. Stella Han menutupi wajah tangisnya, di saat bersamaan dia mengangkat kaki melangkah ke luar hotel, perlahan-lahan menginjak di atas karpet merah. Setelah Stella Han berjalan sejauh satu meter, pasangan pengiring penguin pertama menyeret badannya yang besar berjalan mengikuti di belakang. Setelah satu mater lagi, pasangan kedua, pasangan ketiga…, berkesambungan mengikutinya.

Resepsi pernikahan itu tampak megah, tetapi juga lucu. Semua adalah karena keenam pasangan pengiring penguin itu, mereka seperti telah dilatih, mengikuti di belakang Stella Han, dan perlahan-lahan berjalan naik ke atas altar.

Sementara resepsi pernikahan di Kota Tong, sejak acara pernikahan dimulai, hanya terlihat sosok pembawa acara, tidak terlihat pengantin pria dan wanita. Semua orang bertanya-tanya, apakah acara pernikahan ini akan berakhir karena rumor buruk tentang model muda itu beberapa waktu yang lalu.

Bahkan Tuan Besar Bo dan pasangan suami istri Alfred Bo juga tidak memiliki kepastian dalam hati mereka. Seharusnya Jordan Bo pergi menjemput pengantinnya di vila di Halley City, membawa Stella Han kembali ke markas militer untuk menyuguhkan teh kepada orang tua, lalu pergi ke hotel. Namun, mereka dibawa langsung oleh supir ke hotel, sampai acara akan dimulai, sama sekali tidak terlihat pengantin pria dan wanita, telepon mereka juga tidak bisa dihubungi. Ketiga orang tua itu sangat cemas.

Akan tetapi, sahabat baik dari Jordan Bo, Alex Yue mereka justru muncul di resepsi pernikahan untuk menenangkan para tamu yang gerah. Mereka berkata bahwa pengantin pria dan wanita memiliki kejutan untuk semua hadirin.

Hari ini Evelyn mengenakan gaun putri yang cantik, dia ingin menjadi pengiring pengantin cilik untuk ayah dan ibunya. Namun, sampai pembawa acara mulai membawakan acara pun tidak terlihat sosok ayah dan ibunya, dalam hati Evelyn merasa sangat sedih.

Tiba-tiba, cahaya penerangan di resepsi pernikahan menjadi gelap, lagu pernikahan dimainkan, dan di layar besar di belakang pembawa acara menampilkan sebuah adegan. Itu adalah tempat yang sangat dingin, ada dua bulan dalam setahun adalah periode malam hari di kutub, langitnya yang menawan membuat orang terpesona. Sementara di atas karpet merah, seorang pengantin wanita yang mengenakan gaun pengantin vintage sedang menginjak di atasnya, dan perlahan-lahan berjalan menuju pria di atas altar.

Semua orang berseru karena takjub dan keluarbiasaan itu. Namun, ketika kamera beralih kepada keenam pasangan pengiring penguin di belakang Stella Han, semuanya heboh, ya Tuhan! Acara pernikahan ini benar-benar memperbaharui wawasan mereka, saking kayanya membuat mereka merasa rendah diri.

Tentu saja itu adalah gaya Tuan Moda Bo, bahkan pernikahannya pun begitu istimewa.

Suasana hati Evelyn yang awalnya tidak baik, setelah melihat penguin yang berdandan, seketika semua perhatiannya tertarik oleh penguin yang canggung dan lucu itu. Dia menarik tangan Nyonya Bo dan berteriak dengan semangat, “Nenek, nenek, itu penguin, penguin menjadi pengiring pengantin ayah dan ibu, mereka lucu sekali.”

Semua orang juga melihatnya, penguin yang canggung lucu itu membuat semuanya tertawa. Alex Yue menatap layar dengan kesal, mampus, jika dibandingkan dengan kakak tertua, dia ditakdirkan akan melajang seumur hidup.

Sementara itu, di tepi pantai di Prancis, Taylor Shen menemani Tiffany Song menonton siaran langsung . Tiffany Song mendekap mulutnya dan berseru, “Ya Tuhan, acara pernikahan mereka unik sekali, Taylor Shen, cepat kamu lihat, siapa yang memikirkan ide itu, menggunakan penguin sebagai pengiring pengantin.”

Taylor Shen merangkul pinggang Tiffany Song, hari ini Tiffany Song lebih bersemangat. Dia mencium rambut Tiffany Song dan berkata, “Tentu saja, mereka bertampang jelek, maka menggunakan penguin yang lebih dari jelek dari mereka untuk menjadi pengiring pengantin.”

“Mana ada yang mengatai adik dan adik iparnya sendiri seperti itu.” Tiffany Song mengomel, tetapi dalam hatinya merasa senang dan hangat. Apakah dia secara tidak langsung memuji kecantikan dirinya?

Kamera beralih kembali pada malam hari di kutub selatan, angin dingin bertiup menusuk, Stella Han menatap pria yang dekat di depan matanya, sama sekali tidak merasa dingin, karena hatinya sudah didekap oleh hati pria itu menjadi panas membara.

Jordan Bo melangkah cepat kepadanya, tidak sabar lagi untuk menunggu Stella Han berjalan ke sebelahnya. Dia berdiri tegak di depan Stella Han, dan memegangi tangannya. Melihat gaun pengantin warna putih dengan motif awan yang dia kenakan, mata hitam Jordan Bo terlintas akan takjub, “Cantik sekali!”

Bulu mata Stella Han bergetar, melihat setelan pengantin warna hitam yang dikenakan Jordan Bo, dia membalas dengan senyum, “Kamu juga sangat tampan!”

Jordan Bo tidak tahan untuk tersenyum, dan bertanya padanya, “Apakaha kamu suka?”

“Hhmm, suka sekali, bagaimana kamu tahu dengan impian masa kecilku?” Stella Han mengangkat kepala memandang Jordan Bo, langit di belakangya sedang berubah-ubah, entah warna muda, entah warna tua, pita cahayanya sangat elok.

Acara pernikahan ini, benar-benar mengguncangkan hati Stella Han.

“Rahasia!” Jordan Bo memegangi tangannya, berbalik badan berjalan ke arah altar. Acara pernikahan ini, selain keenam pasangan penguin itu, hnaya ada mereka berdua. Jordan Bo mengangkat tangan kirinya pada bagian dadanya, Stella Han juga mengikuti gerakannya, meletakkan tangan kirinya pada bagian dada.

Suara Jordan Bo yang rendah dan berat perlahan-lahan berbunyi di atas permukaan es yang sunyi, “Aku, Jordan Bo dengan ini, bersumpah kepada dewa di langit, akan menggunakan segenap jiwaku, mencintai wanita di sebelahku, menyayanginya, merawatinya, melindunginya selama seumur hidup.”

Suara pria itu kuat dan tegas, mata Stella Han menjadi kabur. Dia menoleh menatap pria itu, wajahnya tegas, Perbuatan dan perkataan pria itu hari ini, semuanya membuat Stella Han merasa terkejut senang dan tercengang. Pria ini, bagaimana mungkin dia bisa tidak mencintainya?

Setelah Jordan Bo selesai berbicara, dia menoleh menatap pada Stella Han, mengisyaratkan bahwa sudah gilirannya. Stella Han menarik napas dalam-dalam, menenangkan kegairahan dalam hatinya. Perlahan-lahan dia membuka mulut, suaranya sedikit bergetar, lalu menjadi stabil, dia berkata, “Aku, Stella Han dengan ini, bersumpah kepada dewa di langit, akan menggunakan segenap jiwaku, mencintai pria di sebelahku, berpegangan bersama hingga hari tua!”

Mata hitam Jordan Bo menjadi dalam, aurora di depannya tak hentinya berubah-ubah, terkadang menjadi ungu menawan, terkadang menjadi biru menyilaukan, terkadang menjadi merah maserati, megah sekali, semakin menonjolkan warna mata Jordan Bo yang gelap.

Di resepso pernikahan di Kota Tong, ada yang menangis terharu karena pernyataan cinta mereka, tidak ada kata-kata yang indah, hanya ada kedua pria dan wanita yang saling membuat komitmen untuk seumur hidup. Momen seperti ini, tidak peduli kapanpun, adalah yang paling menggerakkan hati orang.

Adapun yang tak bisa menahan diri untuk berseru, “Cium, cium, cium….”

Jordan Bo tidak mengecewakan semua orang, dia mencondongkan badannya, dan tangannya memegangi wajah Stelle Han, lalu bibirnya menempel dia atasnya. Stella Han membelalak, di sini sangat dingin, ketika bibir mereka bersentuhan, sama sekali tidak merasakan bibir yang lain, karena sudah mati rasa saking dinginnya.

Bibir Jordan Bo berkutat di atas bibir Stella Han, Stella Han merasa mati rasa, seperti sedang menggigiti kayu, dia pun tidak tahan untuk mengeluarkan tawa. Jordan Bo membuka mata memelototinya dan berkata tidak puas, “Konsentrasi.”

“Tetapi bibirku mati rasa karena dingin, tidak ada rasa,” keluh Stella Han.

Di acara pernikahan di Kota Tong dan di tepi pantai di Prancis, semuanya menyemburkan tawaan. Taylor Shen tersenyum marah “Salah sendiri, memilih untuk menikah di tempat yang paling dingin, apakah dia masih membiarkan orang lain untuk hidup?”

Jordan Bo frustasi, momen yang begitu romantis, Stella Han malah mengusiknya, dia akan memberesinya setelah pulang nanti, membuatnya tahu apa yang dinamakan panas membara! Dia membungkuk dan menggendong Stella Han, lalu berjalan dengan langkah besar ke dalam hotel. Di acara pernikahan di Kota Tong, pembawa acara berkata tersenyum, “Kelihatannya pengantin pria kita sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke kamar bersama pengantin wanita. Tadi sudah menyaksikan potongan adegan pernikahan yang menawan, selanjutnya silahkan para hadirin menyantap makanan lezat. Sekali lagi terima kasih atas kedatangan pada hadirin ke acara pernikahan Jordan Bo dan Stella Han.!”

Terdengar serangkaian suara tepuk tangan yang meriah di bawah panggung, acara pernikahan ini berakhir dengan sempurna.

………

Jordan Bo menggendong Stella Han kembali ke dalam kamar hotel, bukan kamar yang tadi, melainkan kamar VIP presidential di lantai paling atas. Kubahnya yang bundar hampir transparan, dengan berbaring di atas kasur bisa menikmati keindahan aurora, beserta salju yang beterbangan.

Di dalam ruangan penuh dengan suasana kegembiraan, lantai dialasi dengan karpet merah dengan motif awan, dinding ditempeli dengan simbol ‘kebahagiaan’, di atas kasur juga ditutupi dengan selimut yang indah, seperti kamar baru, semuanya berwarna merah, merah meriah.

Jordan Bo berdiri di tepi ranjang besar yang bulat, melemparkan wanita di pelukannya ke atas kasur, di dalam kamar terasa hangat bagaikan musim semi. Stella Han merangkak bangun dari selimut merah, sambil merapikan rambutnya, sambil memelototinya, “Tidak bisakah kamu lembut sedikit, baby sakit dibanting.”

Jari Jordan Bo yang sedang melepaskan kancing vintage tertegun, dia menatap Stella Han dengan akget, “Kamu sudah ada?”

Tahu bahwa dia salah paham, Stella Han membelalak padanya, “Ada kepalamu, maksudku aku sakit dibantingmu.”

Bahasa online yang paling populer sekarang pun tidak tahu, benar-benar!

Mata hitam Jordan Bo menatap lurus pada Stella Han, tidak juga kecewa, dia sudah lama mendambakan malam pernikahan mereka, jika dirusak oleh si kecil, dia akan menyesal seumur hidup.

Jordan Bo perlahan-lahan mengangglkan pakaiannya, hingga menunjukkan dadanya yang kekar, tangannya membuka ikat pinggang, tatapan matanya kepada Stella Han seperti ingin mencabiknya ke dalam perut. Jordan Bo berkata dengan suara rendah, “Tidak ada lebih bagus, malam ini akan kubuat menjadi ada!”

Stella Han: “....”

Menyadari akan bahaya, Stella Han segera turun dari kasur. Sebelum kakinya menginjak pada lantai, pergelangan kakinya ditangkap oleh tangan besar Jordan Bo yang kuat. Dengan satu tarikan, Stella Han ditarik kembali. Detik berikutnya, Stella Han ditekan di atas kasur, lalu ciuman menerjang padanya.

Stella Han tidak sanggup menghadapi pergerakannya, dan susah bernapas akibat ciumannya. Pria itu seolah-olah ingin mencari kembali mukanya tadi, mencium sekali bertanya sekali, “Apakah ada rasa?”

Awalnya Stella Han malu dan tidak ingin menjawab, tetapi ke belakangnya, dia tidak ada pilihan lain, hanya bisa berteriak kencang, “Ada, ada, kamu jangan cium lagi, bibirku sudah bengkak karenamu.”

Pria itu tertawa dan tertegun, lalu berkata mengusik, “Aku tahu kamu sudah ada perasaan, tidak perlu mengatakannya dengan begitu keras, aku bisa mendengarnya.”

“....” Stella Han diusiknya lagi, dia menggertak gigi karena kesal.

Jordan Bo mengulurkan tangan untuk membuka pakaian Stella Han, gaun pengantin vintage yang kompleks mudah dikenakan tetapi sulut dilepaskan. Dia menarik beberapa lama, bahkan sudah berkeringat, tetap tidak bisa melepaskan gaun pengantinnya.

Stella Han berbaring di atas kasur, melihat tampangnya yang cemas, dia tertawa berseri-seri, “Ini bukan salahku, kamu sendiri yang mempersiapkannya.”

Kedua tangan Jordan Bo menyangga di samping pinggang Stella Han, terengah-engah karena lelah, otot di sekujur tubuhya sudah menegang sekali, bisa dilihat bahwa dia sudah menahan sampai batas. Jordan Bo menatap wajah Stella Han yang penuh dengan tawa, bagaimana bisa dia membiarkan Stella Han begitu enak? Dia menggertak gigi dan menyingkap bawahan gaunnya ke atas.

“Eee.” Stella Han memelototi pria yang kasar sekali, sungguh tidak dipercaya, dia bahkan….

Jordan Bo menatapnya dengan atatapan iblis, senyum keberhasilan melintas di sudut bibirnya. Jordan Bo berkata dengan nakal, “Istri, selamat menikah!”

“....”

Akhirnya Stella Han tahu bagaimana tampang serigala lapar yang tidak bisa kenyang. Jordan Bo benar-benar memperbaharui pandangan dunianya, di daerah kutub ini, dia menggunakan tenaga dan keringat, membuatnya menikmati kebahagiaan yang tertinggi.

Tiga hari kemudian, mereka meninggalkan kutub selatan, sebelum pesawat lepas landas, dia pergi menemui para pengiring pengantinnya. Para penguin yang terlatih berdiri berjajar, Stella Han memeluk mereka satu per satu, dan berkata, “Terima kasih kalian telah memberiku pernikahan yang tak terlupakan dalam seumur hidupku, aku akan mengingat kalian selamanya, selamat tinggal!”

Jordan Bo mengenakan setelan jas hitam yang tampan, melihat mata wanita yang berair ketika memeluk untuk terakhir kalinya, dia menghampirinya. Dia merangkul pinggangnya, dan berkata dengan suara lembut, “Jika kamu merindukan mereka kelak, kita datang lagi.”

Stella Han menyeka air matanya dan mengangguk keras. Meski hanya berkenalan dalam waktu yang singkat, tetapi mereka akan selamanya ada di dalam hatinya.

Pesawat mendarat di Kota Tong, surat kabar Kota Tong memberitakan pernikahan di kutub selatan yang romantis dan menawan ini. Manusia bersifat pelupa, dengan cepat mereka melupakan kekejaman Jordan Bo terhadap Beatrice Lin, hanya mengingat kelembutan dan kedalaman cintanya kepada istrinya.

Pria seperti itu, adalah yang paling mempesona, aku rela mengecewakan seluruh dunia, juga tidak akan mengecewakanmu! Demi kamu, aku bisa menanggung cemooh dari semua orang, hanya tidak bisa membuatnya bersedih.

Jordan Bo menggunakan sikap yang begitu angkuh, menunjukkan kekerasan dan kelembutan dirinya kepada seluruh dunia. Seketika, membuat semua pria membencinya, dan membuat semua wanita menginginkannya.

Tuntutan Beatrice Lin ditolak, perusahaan artis di bawah Jordan Bo memperkenalkan beberapa artis muda, sekali lagi mendapatkan kesukaan semua orang. Hal ini mencerminkan satu hal, bahwa orang, semuanya menyukai yang baru dan meninggalkan yang lama.

Beatrice Lin yang pernah muncul bagaikan badut, sepenuhnya dilupakan orang ke dalam lautan waktu. Terkadang ada yang teringat dengannya, juga hanya mendesah, siapa yang menyuruhnya tidak tahu diri untuk mengusik orang yang berada dalam puncak hati Jordan Bo?

Bulan kedua setelah kembali ke dalam negeri, mereka berdua semuanya sibuk, Stella Han sibuk dengan gugatan, sibuk menandatangani beberapa kontrak penerusan yang sudah tiba periodenya. Sementara itu, Jordan Bo sibuk mengembangkan karirnya.

Terkadang bukanlah Jordan Bo suka akan uang, melainkan ketika dia berada di ketinggian tertentu, akan didorong orang untuk terus berjalan maju, karena tidak maju maka mundur. Tidak ada satupun pria yang rela menerima kemundurannya sendiri. Oleh karena itu, meskipun lelah, demi wanita yang dia cintai di rumah, dia juga harus berjalan maju dengan langkah besar dan tegak.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu