You Are My Soft Spot - Bab 333 Permainan Di Tengah Permainan Yang Unik (3)

Dia merasa kesal hingga memutuskan panggilannya, lalu berpaling dan menelepon Vero He, ponselnya terus berdering, namun tidak ada yang menjawab panggilannya, setelah melampiaskan emosinya, ia menelepon Erin.

Erin tidak berani tidak menjawab panggilan James He, masalah belakangan ini belum diselesaikan, namun masalah lainnya sudah muncul lagi, dia awalnya memang sudah kehilangan pekerjaannya, ia kemudian menjawab panggilannya dan mendegar suara amarah James He yang menggila itu menghampirinya,”Mengesalkan, kemana kalian pergi di tengah malam seperti ini? Apakah kalian tidak mengerti situasinya tidak berbahaya, masih saja tidak membawa pengawal keluar, apa yang sebenarnya kalian lakukan? Apakah kalian ingin bergegas cari mati?”

Gendang telinga Erin hampir saja meledak mendengarnya, dia menjauhi ponselya sedikit, lalu menjawab dengan sikap hormat,”Tuan Muda Besar, maaf!”

“Apakah kamu gila, mengapa tiba-tiba meminta maaf kepadaku, aku tidak perlu permintaan maafmu, cepat pulang, aku akan segera kesana!” Setelah James He tercengang, ia pun memarahinya semakin kasar, dahinya bahkan dipenuhi oleh saraf yang mengepul, mereka tetap saja ingin terus membuatnya khawatir, bukan?

Selama beberapa hari ini, ia terus mencoba mencari Taylor Shen, orang itu menghilang seperti menguap begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Dia sudah memutuskan untuk memukulinya habis-habisan ketika ia menemukannya!

Erin langsung memutuskan panggilannya dan tidak berbincang dengannya.

Vero He mendengar suara amarah James He dari dalam ponsel itu dengan jelas, dia berpaling dan melirik Erin, lalu berbisik,”Erin, maaf, kamu dan kakak ikut bersedih selama dua tahun ini karena diriku.”

Erin menggelengkan kepalanya,”Tidak ada hubungannya denganmu, aku selalu saja beradu dengannya, jika bukan karena mencari orang terpercaya untuk menjagamu, sepertinya dia tidak akan pernah datang mencariku lagi.”

Mobil terus berkendara menuju ke depan, mobil di pinggiran kota tidak terlalu banyak, mereka hanya akan melihat sebuah mobil setiap berselang beberapa waktu, cahaya lampu jalan bersinar masuk ke dalam mobil dan menghadirkan cahaya yang terus berkedip, Vero He menggelengkan kepalanya dan berkata,”Sepertinya kamu tidak tahu seberapa cintanya kakakku terhadap dirimu.”

Perasan Erin langsung bergemetar, ia tercengang menatpa ke arah depan yang gelap,”Bagaimana ia bsai mencintaiku, ia seharusnya sangat benci padaku.”

“Sebenarnya aku selalu salah paham terhadap dirimu, mengapa kamu tidak mengatakan keapdaku bahwa kakak dan Jessy Lan sudah bercerai?” Sepertinya karena ia sedang berada dalam perjalanan menuju kematian, suasana hati Vero He saat ini sangat tenang.

Erin mengerutkan bibirnya,”Kenapa rupanya jika aku mengatakannya? Aku dan dia tidak berada pada tingkat yang sama, sehingga tidak akan pernah bisa bersama sejak awal.”

Erin merasa sangat bersalah, menurut apa yang selalu ia ingat, ibunya selalu bekerja di kediama Keluarga He, Keluarga He selalu memperlakukan ibunya seperti keluarga mereka. Saat ia berumur 14 tahun, ibunya sepertinya merasakan sesuatu, lalu menyuruhnya untuk berhenti bermimpi.

James He adalah kepala Keluarga He, dia tidak akan mungkin menikahi putri seorang pembantu dan mengundang tawa semua orang.

Pada saat itu, dia tahu bahwa kisah cintanya itu merupakan sebuah jalan buntu, dia mencoba untuk mengontrol perasaannya dengan hati-hati, namun ia akhirnya tidak bsia menahan godaannya. Ia kini sudah mengerti bahwa jarak diantara mereka itu terlalu jauh, tidak hanya sejauh samudera, melainkan sejauh dua planet.

“Erin, kebahagiaan itu tidak diukur berdasarkan latar belakangmu, banyak sekali pernikahan antara keluarga kaya juga tidak membahagiakan, jangan biarkan kakakku tidak bahagia. Coba melangkah maju sejenak, hasilnya mungkin saja berbeda,”bisik Vero He.

Erin menggigit bibirnya, dia sudah kehabisan kata-kata untuk menjawabnya.

Setelah berkendara melewati sebuah jalan, ponsel Vero He berdering lagi, dia menjawabnya dengan fitur Bluetooth, lalu terdengar suara licik Karry Lian,”Ada orang di sisimu, turunkan dia di jalan di depan, jika tidak ingin dia mati, segera naik ke mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan.”

Vero He melirik Erin sejenak, menyingkirkan Erin itu tidka mudah, dia tidak menjawabnya dan langsung memutuskan panggilannya. Erin merasakan ada yang tidak tepat darinya, pada saat ia hendak bertanya siapa yang meneleponnya, Vero He terlebih dahulu menghentikan mobilnya di persimpangan, lalu berkata,”Erin, aku merasa sedikit dingin, tolong ambilkan selendang di kursi belakang.”

Erin meliriknya tajam sejenak, lalu berpaling mengambil selendang itu, namun dia sedang mengenakan sabuk pengaman, ia kesulitan mengambilnya, dia pun hanya bisa melepaskannya, lalu beranjak mengambil selendangnya sambil setengah berbaring.

Vero He bertindak cepat dan lagnsugn bergegas mencabut kunci mobil dan melangkah turun dari mobil. Saat Erin menyadarinya, dia sudah terlebih dahulu mengunci Erin di dalam mobil, dia berdiri di sisi jendela dan menatap Erin dengan gugup, kemudian berbisik “maaf” dan langsung berlari menuju ke arah moibl hitam itu.

Erin berusaha keras untuk membuka pintu mobilnya, namun pintu mobil tidak bergerak sedikitpun, dia melihat Vero He menaiki mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan itu, hatinya pun langsung bergemetar, Vero He mempunyai niat untuk cari mati, dia kini bahkan menaikin mobil yang tidak jelas di pinggir jalan, ditambah lagi dengan Karry Lian yang belum ditemukan, ia menebak sepertinya dia akan berakhir dengan Karry Lian!

Mengesalkan!

Erin mengepal erat tangannya, meninju kaca jendela dengan kuat hinga kaca jendela itu pecah, darah mengalir dari balik telapak tangannya, dia juga sudah tidak menghiraukannya lagi, ia langsung beranjak turun dari kaca mobil yang pecah itu, untung saja ia mengendakan sepatu bot militer, sehingga kakinya tidak terluka.

Dia beranjak turun dari mobil, keberadaan Vero He sudah tidak terlihat lagi, dia merasa sangat gugup, dia langsung menelepon Marco Xu,”Senior Xu, aku sedang berada di pertengahan Yun Road, cepat kirimkan orang dari pihak departemen lalu lintas kemari, lacak sebuah mobil hitam dengan plat XX, Nona Vero sedang di mobil itu.”

Setelah memutuskan panggilannya, ia pun merasa sangat kesal.

......

Taylor Shen sedang berada dalam perjalanan menuju reruntuhan bengkel itu, ketika menerima panggilan Karry Lian terhadap Vero He untuk menyuruhnya naik ke mobil yang berbeda, ponselnya pun tidak pernah berdering lagi.

Dia tahu Karry Lian pasti sudah menyuruh Tiffany membuang ponselnya supaya tidak dilacak.

Selanjutnya, ia menerima panggilan dari Shadow yang berkata bahwa ponsel Karry Lian sedang bergerak menuju ke arah pelabuhan, sepertinya dia ingin melarikan diri melalui jalur darat. Dia pun langsung berganti arah menuju ke pelabuhan.

“Kakak keempat Shen, apakah kita perlu melapor polisi?”

Taylor Shen mengerutkan alisnya, jika mereka melapor polisi, semua usaha yang ia lakukan akan sia-sia, dia tidak bisa membiarkan Karry Lian hidup. Dia menggertak giginya, lalu berkata,”Utus orang untuk menghalanginya, tidak peduli apakah dia ingin melalui jalur air ataupun udara, jangan biarkan dia pergi dari Kota Tong!”

“Baik.”

“Jangan lupa, hentikan semua mobil hitam yang melalui Yun Road, aku tidak mau Tiffany mendekati pelabuhan itu sedikitpun.” Dia sudah memasang semua perangkap, dia tidak akan membiarkan Tiffany muncul di tempat dimana ia tidak seharusnya muncul.

Karry Lian ingin sekali mencari mati, maka dia akan mengantarnya kesana!

Shadow memutuskan panggilannya, lalu bergegas menelepon untuk menghalangi mobil TIfany Song, ketika mendengar maksud Taylor Shen, sepertinya ia ingin membunuhnya.

Karry Lian membawa orang pergi menuju ke pelabuhan, waktu sudah menunjukkan hampir pukul sebelas, tempat ini dilengkapi oleh patroli air, sehingga mereka pun bersembunyi di sebuah reruntuhan rumah perahu untuk menghindar dari patroli ini. Karry Lian menyuruh Tiffany membuang ponselnya, lalu menggunakan ponsel orang yang ia utu situ.

Dia kemudian menyuruh orang yang berkendara itu membawa Vero He pergi menuju ke pelabuhan.

Waktu terus berlalu, mereka akhirnya tidak menunggu mobil itu muncul, ia menelepon bawahannya, suara bawahannya terdengar biasa saja, ia menanyakan dimana mereka saat ini, lalu mereka akan segera tiba.

Karry Lian menuturkan alamatnya, dalam waktu kurang dari lima menit, sebuah mobil hitam berkendara kemari, cahaya lampu mobil menyinari pelabuhan, Karry Lian berdiri dengan perasaan tersentuh dan langsung bergegas menyambutnya.

Dia akhirnya tiba, selama mereka bisa meninggalkan Kota Tong, semuanya dapat dimulai dari awal kembali.

Mobil hitam itu berhenti, beberapa orang dari luar negeri turun dari mobil, cahaya dingin yang berkilauan dari pisau terlihat sangat menusuk di tengah malam. Karry Lian merasakan ada yagn tidak tepat, ia berlari ke arah tempat tersembunyi, sambil mengeluakran pistolnya dan menembak ke arah mereka.

Paman Bai mendengar suara tembakan dari luar, hatinya pun bergemetar, dia langsung berdiri dan berlari ke luar, mereka akhirnya tetap saja tidak bisa melarikan diri. Dia mengeluarkan pistolnya dan terus menembak ke arah bayangan yang tidak berhenti bergerak itu.

Sebelumnya masih ada patroli air, namun kini semuanya beradu tembak, bahkan Shadow yang mengawasi juga tidak terlihat lagi.

Paman Bai tergesa-gesa berlari ke hadapan Karry Lian, lalu melindungi Karry Lian sambil bergerak mundur menuju kapal,”Tuan Muda, kita terperangkap, mundur ke rumah kapan dahulu, lindungi Tuan Muda menuju rumah kapal!”

Pada saat Karry Lian berkuliah, ia sering bermain permainan tembak COS bersama dengan teman-temannya, keahliannya dalam menembak sangat tepat, selain dari sedikit kegugupannya tadi dan menghabiskan beberapa mata peluru, semua peluru berikutnya tertuju tepat kepada target.

Dia tahu ini adalah pembunuh yang diutus dari kantor pusat di Amerika, jika mereka sudah tiba, dimana Tiffany Song, dimana Tiffany Song sekarang?

“Aku ingin pergi mneyelamatkan Tiffany, dia ditahan oleh mereka, aku ingin pergi menyelamatkannya!” Mata Karry Lian memerah, tatapannya tertuju tajam ke arah mobil hitam yang berhenti tidak jauh darinya, seakan-akan Tiffany Song sedang duduk di dalam dan menunggunya menyelamatkannya. Mereka hanya kekurangan satu langkah hingga mereka bisa meninggalkan tempat ini, dia tidak akan membiarkan terjadi masalah yang berada di luar dugaannya.

Paman Bai terus menahannya, dia telrihat seperti sudah sangat terganggu, dia ingin pergi menyelamatkan orang, dia pun bergegas berkata,”Tuan Muda, kita tinggalkan tempat ini saja dahulu, kita dapat menyelesaikannya selama kita masih hidup!”

Paman Bai sepertinya sduah melihat perangkap ini, jika tidak, mengapa orang Amerika itu bisa menemukan tempat ini? Bahkan patroli air saja menghilang tanpa jejak, jika mereka tidak pergi sekarang, sepertinya nyawa mereka akan berakhir disini.

Karry Lian seperti menggila, bersama dengan Tiffany Song adalah keinginannya yang terkahir dalam kehidupannya, mobil itu sedang berada di sana, selama ia bisa kesana, duduk di mobil itu, maka dia dapat melihatnya tersenyum padanya.

Dia tidak bisa pergi seperti ini, dia tidak bisa hidup di tengah dunia tanpa dirinya!

“Aku mau pergi menyelamatkannya, aku tidak bisa membiarkannya jatuh di tangan mereka,”Karry Lian melepaskan tangan Paman Bai, lalu berlari berapa langkah, suara peluru terus melintas di samping telinganya, dia tidak takut, dia berlari mati-matian menuju mobil hitam itu.

“Tuan Muda! Kalian berjaga-jaga, aku akan pergi!” Paman Bai berteriak keras, lalu langsung bergegas pergi tanpa menghiraukan yang lainnya ketika melihat lutut Karry Lian tertembak.

Seiring dengan suara tembakkan, peluru terus tertuju ke arah mereka, beberapa pengawla yang berada di sisi Paman Bai itu terus berjaga-jaga sambil mendekati mereka, mereka ingin membawa Karry Lian kembali.

Orang asing itu banyak yang berjatuhan, mereka mencari tempat untuk bersembunyi dan terus menembak kemari.

Pertempuran peluru itu berjalan dengan sengit, pistol yang berada di tangan Karry Lian itu sudah tidak mempunyai mata peluru lagi, matanya memerah, dia ingin pergi, pada saat Paman Bai bergegas kemari, ia melihat ada orang asing yang menembak ke arah jantung Karry Lian.

Dia terkejut dan langsung berlari ke arah Karry Lian sekuat tenaganya, peluru itu menembus punggungnya dan menembak jantungnya, dia membuka lebar matanya, lalu melihat perahu yang mulai mendekat kemari, dia pun langsung terjatuh ke tanah.

Pada saat itu, wajah Karry Lian dipenuhi darah, darah yang hangat itu langsung membangunkannya, ia pun berteriak,”Paman Bai, Paman Bai, kamu harus bertahan!”

Paman Bai melihatnya tumbuh dewasa, Karry Lian sudah menganggapnya sebagai ayahnya, dalam beberapa tahun ini, dia yang selalu melindunginyaa di sisinya, namun kini dia membantunya menghalangi peluru, dia menangis dan mengambil pistol di tanah, lalu menembak dengan rasa kesal ke arah orang-orang itu, “peng peng peng”, orang asing itu tertembak, tubuhnya terjatuh dan mengalirkan darah yang tiada hentinya.

Karry Lian bersedih dan berteriak keras, ia melihat darah segar mengalir dari dadanya, kemeja putihnya itu langsung membasah dalam sekejap,”Paman Bai kamu harus bertahan, aku akan membawamu pergi ke rumah sakit, kamu harus bertahan!”

Suara pistol di samping telinganya itu masih saja belum berhenti, namun pistol sudah tidak diacungkan ke arah emreka, Paman Bai menahan tangannya, lalu berbicara dengan suara bergemetar,”Tuan Muda, kapalnya sudah datang, cepat pergi, dengarkan kata-kata Paman Bai, kamu dapat menyelesaikannya selama kamu masih hidup...... Ehm ehm ehm......”

Mata Karry Lian memerah dan berkata-kaca, dia memeluk erat Paman Bai, dia ingin menggendongnya, namun kakinya tertembak, rasa sakit itu membuatnya tidak bisa berdiri, dia mulai menangis seperti seorang anak kecil,”Tidak, aku tidak akan pergi, Paman Bai, bertahanlah, kamu harus bertahan!”

Paman Bai mendorongnya,”Tuan, Tuan Muda, jangan, jangan biarkan aku mati tidak tenang, cepat pergi! Sini, bawa tuan muda pergi, cepat!”

Sambil berbicara, gumpalan darah mulai mengalir dar mulutnya, tatapannya mulai mengabur, hingga akhirnya menjadi abu-abu, dia pun menghirup nafas yang terakhirnya dalam pelukan Karry Lian.

Karry Lian merasa sangat sakit hati dan berteriak ke arah langit,”Aaaaaa!”

Dia mengambil pistol di atas tanah, lalu kembali menembak ke arah mereka, suara tembakan terdengar sagnat kuat, dalam sekejap, lebih dari sepuluh pembunuh asing itu langsung terjatuh, hingga akhirnya menyisakan suara sepoian angin di sisi telinganya.

Kini hanya tersisa seorang pengawal yang terluka di sisi Karry Lian, dia bergegas menarik Karry Lian,”Tuan Muda, kapalnya sudah datang, ayo cepat pergi.”

Karry Lian menyingkirkan tangannya, lalu berjalan tertatih-tatih ke arah mobil hitam itu, darah terus mengalir dari luka tembaknya, setiap langkahnya meningglakan jejak darah yang terlihat sangat menakutkan. Ketika tiba di sisi mobil, ia membuka pintu mobil dan melihat tidak ada orang, ia kemudian membuka kotak bagasi dan tetap saja tidak ada orang.

Dia mengambil pistolnya dan menembak mobil itu beberapa kali, lalu berteriak kesal,”Ah!”

Pengawal itu bergegas kemari dan menyarankannya,”Tuan Muda, dengarkan perkataan Paman Bai, cepat pergi, semuanya bisa diselesaikan selama kamu masih hidup, setelah kita kembali berkuasa, kita dapat kembali mencari Nona Song.”

Walaupun Karry Lian tidak rela, namun dia benar-benar tidak bisa melarikan diri lagi jika dia tidak pergi, ketika teringat akan hal ini, dia pun langsung berlari dengan kakinya yang pincang menuju ke arah kapal.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu