You Are My Soft Spot - Bab 389 Pernikahan Yang Tidak Dimiliki Oleh Orang Lain (2)

“……”

Pada akhirnya Stella Han hanya bisa menyerah, mau tidak mau mengikuti Jordan Bo naik keatas.

……

Dalam sekejap mata pesta pernikahan mereka hampir tiba, Stella Han menghubungi Tiffany Song, dengan senang berkata : “Tiffany, sudah lama tidak mendengar suaramu, aku kira kamu sudah di jual oleh Kakak Keempatku.”

Di balik panggilan itu Tiffany Song sedang duduk di pinggir pantai, ketika angin pantai menghembus kepadanya membuat rambut panjangnya terurai kebelakang, dan wajahnya terlihat sangat pucat, dia juga terlihat tidak bersemngat, berkata : “Dengar-dengar pesta pernikahanmu sudah hampir tiba, Stella maaf, mungkin aku dan Kakak Keempatmu tidak keburu untuk menghadiri pesta pernikahanmu.”

Mendengar hal ini membuat Stella Han merasa sangat kecewa “Yah, bagaiaman ini, sedih sekali rasanya.”

“Maaf Stella, aku…. Uhuk uhuk….” Sebelum Tiffany Song menyelesaikan kata-katanya dia tiba-tiba batuk, Taylor Shen yang berada tidak jauh dari sana melihat Tiffany batuk langsung bergegas kearahnya, sambil mengambil ponsel yang di pegang oleh Tiffany, dia juga menepuk pelan pundak belakangnya Tiffany, dia berbicara kepada Stella Han : “Stella Han maaf Tiffany sedang flu, di tambah lagi usia kehamilannya yang masih muda, jadi dokter menyarankan agar tidak melakukan perjalanan yang jauh, jadi kami tidak bisa menghadiri pesta pernikahan kalian.”

Stella Han masih merasa binggung, suara Tiffany Song terdengar tidak baik, tapi mendengar kabar dia hamil membuatnya merasa senang “Benarkah? Kakak Keempat, selamat untuk kalian, kalau begitu aku tidak memaksa kalian untuk datang, keponakanku lebih penting.”

Setelah keadaan Tiffany Song membaik, Taylor Shen pun mengembalikan ponsel kepadanya, ini adalah kali pertama mereka berdua melakukan video call setelah Tiffany Song pergi berbulan madu, mereka berdua pun mengobrol dengan lama, apalagi ketika tahu kalau Tiffany Song sedang hamil, Stella Han tidak berhentinya memberi selamat untuknya.

Setelah panggilan telepon mereka berakhir, Taylor Shen memberikan obat sup kepada Tiffany Song, dari arah kejauhan dia sudah bisa mencium bau yang tidak enak sedap dari sup itu, Tiffany Song memegang ponselnya dengan wajah yang melemas melihat kearah Taylor Shen, berkata “Sayang, boleh aku tidak meminumnya?”

Taylor Shen merasa sangat sakit melihat reaksi dari istrinya, tapi dokter sudah mengatakan dia tidak boleh berhenti mengkonsumsi obat, jika tidak penyakitnya tidak akan bisa sembuh, Taylor Shen dengan kejam berkata : “Sayang, demi anak kita kamu harus meminumnya, semangat.”

Tiffany Song menundukkan kepalanya melihat dan mengelus perutnya yang datar. Beberapa saat kemudian dia baru berani menerima obat itu dengan mata teretutup dia langsung meneguhnya.

Taylor Shen melihat ekspresi kesakitan darinya, membuatnya juga merasa sangat sakit, saat ini dia hanya melihatnya kesakitan dan tidak bisa memberinya kekuatan sedikitpun. Dia kira setelah mengurus Karry Lian mereka bisa hidup dengan bahagia bersama, namun siapa sangka…

Tiba-tiba terdengar suara muntahan, yang memutuskan jalan pikirnya Taylor Shen, dia pun langsung mendonggakan kepala dan melihat Tiffany Song sudah bersandar di pinggir meja dan sedang memuntahkan semua obat yang baru di minumnya. Akhir-akhir ini Tiffany Song selalu seperti ini, dia memaksa untuk meminum obat dan akhirnya dia memuntahkan semuanya, bahkan empedu yang berada di dalam obat sana juga dimuntahkannya, setiap kali Tiffany Song seperti ini membuat Taylor Shen ingin masuk kedalam dapur dan membuang semua obat sup itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.

Mereka rasanya ingin mempercepat waktu, delapan bulan lagi anak mereka baru lahir, tapi mereka tidak tahu apakah mereka bisa bertahan sampai delapan bulan kemudian, dia setiap hari khawatir dan setiap malam selalu mimpi buruk, setiap da terbangun dari mimpinya dia selalu memeriksa Tiffany Song apakah ada di sisinya.

Setelah dia memastikan kalau Tiffany Song masih berada di sisinya dalam keadaan bernafas, barulah Taylor Shen merasa tenang, namun setelah itu dia tidak bisa melanjutkan tidrunya lagi.

Taylor Shen mengulurkan tangan untuk menepuk pundak belakang Toffany Song, ketika Tiffany Song tidak muntah lagi dia menyerahkan air madu hangat untuk berkumur-kumur. Tiffany Song menerima gelas itu, setelah dia selesai berkumur-kumur dia meneguh habis setengah gelas air madu itu, barulah hatinya merasa sedikit nyaman.

Taylor Shen yang duduk di sampingnya dengan lembut berkata : “Langit sudah mulai gelap, ayo aku bawa kamu kembali ke kamar, mala mini kamu ingin makan apa, aku akan membuatkannya untukmu.”

“Aku tidak ada selera makan. “ Tiffany Song menggelengkan kepala, saat ini dia sangatlah kurus, ketika di Kota Tong berat badannya hampir mencapai 50kg, namun setelah sampai ke perancis berat badanya hanya 35kg saja, dia tahu keadaannya saat ini pasti sangat gawat, jika tidak Taylor Shen tidak mungking menggunakan tatapan seperti itu menatapnya.

“TIdak ada selera makan jugaa tetap haru makan, di dalam perutmu masih ada anak kita, jika kamu tidak makan maka dia tidak akan mendapatkan asupan apa-apa.” Taylor Shen dengan kejam berkata, ada beberapa kali dia mengatakan ingin mengugurkan janin itu, tapi Tiffany Song tidak setuju, dia tetap ingin melahirkan bayinya.

Namun Taylor Shen takut, takut akhirnya……

Sehabis makan malam Tiffany Song terlihat sangat melelahkan, Taylor Shen pun membawanya ke dalam kamar, Tiffany Song yang berbaring di atas kasu melihat kearah Taylor Shen, berkata : “Ikat saja diriku, aku tidak ingin menyakiti dirimu lagi.”

“Tiffany!” bagi Taylor Shen hal yang paling menyakitkan setiap harinya bukanlah membujuknya untuk minum obat ataupun makan sesuatu, melainkan mendengarnya mengatakan untuk mengikatnya dimalam hari.

Sebelumnya Tiffany Song hampir saja menyakiti Taylong Song, pada saat itu untung saja disana ada Jordan Bo, dia pun menghalangi apa yang akan dilakukan oleh Tiffany Song. Sejak hari itu dia pun selalu meminta Taylor Shen untuk mengikatnya di malam hari. Namun setiap hari ketika melakukan hal ini membuat Taylor Shen merasa sangat sakit.

Taylor Shen mengira jika Tiffany Shen berada di sisinya dia bisa mmebuatnya bahagia dan tidak berada dalam bahaya lagi. Tapi dokter pernah mengatakan cara ini bukanlah cara yang bagus, karena dia pernah di kurung dalam kamar dan diikat diatas kasur oleh Karry Lian. Jadi dengan begiut hal ini bisa dengan mudah mengingatkannya pada kejadian yang buruk, bukannya membantunya sembuh.

“Taylor Shen, jika kamu tidak mengikatku, maka aku tidak akan berani tidur.” Tiffany Song tahu hal ini sangat membuat Taylor Shen sakit hati, dirinya juga merasa sakit, tapi demi anak mereka dia bisa melalui hal ini dan Taylor Shen juga harus bisa melewatinya.

Bola mata Taylor Shen mulai berair, dia pun memindahkan tatapan matanya kearah lain, untuk menahan air matanya, akhirnya dia tetap berlutu keara sisi kasur, mengambil tali yang lembuat dan mengikat Tiffany Song. Setiap ikatan yang dilakukannya membuat hati Taylor Shen terasa sangat sakit.

Setelah selesai mengikatnya dia mencium dahi Tiffany Song, lalu menicum bibirnya, dengan suara serak berkata : “Tidurlah, aku akan menemanimu disini.”

Tiffany Song tidur dengan tenang, dibawah penerangan lampu tidur, kulitnya terlihat sedikit transparan, bahkan urat nadinya bisa terlihat dengan jelas, Taylor Shen memegang tangannya, melihat keadaan Tiffany Song yang kurus seperti ini membuat hatinya seperti tertusuk dengan pisau.

Apa yang harus dilakukannya agar bisa mempertahankan Tiffany Song dan anak mereka?

……

Setelah Stella Han video call dengan Tiffany Song, membuat suasana hatinya menjadi sangat senang, Jordan Bo melihat keadaannya senang seperti ini karena mengetahui Tiffany Song sedang hamil, tapi bagaimana jika dia tahu keadaan Tiffany Song yang sesungguhnya, takutnya dia……

Jordan Bo tidak berani berpikir lebih dalam, Taylor Shen menyuruhnya untuk menutupi hal ini dari Stella Han, dia tidak ingin membuat Stella Han khawatir, karena kalaupun dia mengetahui hal ini dia juga tidak bisa membantu menyelesaikan masalah ini, dia hanya menambah jumlah orang yang khawatir kepada Tiffany Song saja.

Malam ini Jordan Bo membuat Stella Han tengah malam baru bisa tidur, dia pun berdiri menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan, lalu dia menggendong Stella Han juga ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, setelah itu dia membawa Stella Han kembali ke kamar dan menukarkan pakaian untuknya.

Setelah Jordan Bo menggantikannya pakaian, dia membawa Stella Han keluar. Di lantai bawah Bibi Liu sudah menyiapkan koper, melihat Jordan Bo yang sdengan menggendong Stella Han, dia berkata : “Tuan, pesta pernikahan sudah hampir sampai, para tamu pun sudah di undang, apa kamu tidak memikirkannya sekali lagi? Jika hal ini diketahui oleh tuan takutnya dia akan marah besar.”

Jordan Bo menarik sudut bibrnya namun tidak berkata apa-apa, dia hanya menggendong Stella Han keluar dari rumah, Bibi Liu yang mengetahui sifatnya melihat keadaan seperti ini tidak berani banyak berkata-kata lagi, dia hanya mengantarkan kopernya keluar.

Ketika Stella Han bangun dari tidurnya, dia melihat keadaan sekitar yang gelap, dia merasa dirinya seperti sedang berada dalam mobilm tapi dia merasa sedang berbaring diatas kasur, setelah dirasakan lagi dia merasa seperti sedang diatas kapal namun tidak ada suara angin, di telinganya mendengar suara dering di telinga, dan merasa seperti sedang berada diataas pesawat.

Dia beralih kesisinya mencoba untuk membuka lampu, namun dia malah meraba sebuah dada orang yang hangat, dia terus merabanya lalu tiba-tiba tangannya di hentikan oleh seseorang, dalam keadaan yang gelap pria itu dengan suara yang serak nan rendah berkata “Kalau kamu masih sembarang meraba, apa kamu ingin bertanggung jawab atas reaksi yang ada?”

Stella Han dengan cepat menarik tangannya seperti terbakar, dengan wajah yang panas, bertanya : “Jordan Bo, kita sekarang sedang berada dimana? Mengapa terus bergerak?”

Jordan Bo menarik Stella Han kedalam pelukannya, berkata “Kitda sedang berada diatas pesawat.”

“Pesawat? Kita mau pergi kemana, besok lusa adalah pesta pernikahan kita.” Stella Han berkata dengan cemas, didalam pesawat ini ada sebuah kasur, sepertinya ini bukanlah pesawat biasa, melainkan sebuah pesawat pribadi, hanya pesawat pribadi lah yang memiliki fasilitas seperti ini.

“Kabur.” Jordan Bo dengan datar mengeluarkan kata ini, namun kata ini berhasil membuat Stella Han terkejut, dia pun langsung duduk dan menatap tajam Jordan Bo dengan tepat “Kabur? Apa kamu sedang bercanda?”

“Aku tidak bercanda, bukankah kita sekarang sedang berada diatas pesawat?” keadaan Jordan Bo saat ini masih sangat tenang, walaupun dalam keadaan yang gelap dia tetap bisa membayangkan ekspresi terkejut dari Stella Han.

“…… kamu sudah gila, Jordan Bo jangan egois seperti ini, kita sudah mengundang banyak tamu, lalu kita lari begitu saja, ketika kita pulang kakek pasti akan menghabiskan kita.” Saking cemasnya Stella Han saat ini hampir meneteskan air mata, kakek adalah orang yang menjunjung sebuah tradisi, ketiak dia mengetahui dirinya dan Jordan Bo melakukan nikah kontrak, kakek hanya bisa menutup sebelah mata, berharap keluarga mereka bisa harmonis, masalah rumah tangga mereka tidak boleh tersbar keluar, tapi sekarang adalah sebuah pesta pernikahan yang merupakan acara yang besar, dan Jordan Bo masih melakukan hal seperti ini, apa dia tidak takut akan membuat kakek marah besar?

“Kita sekarang berada diatas langit, bukan berada di daratan yang bisa pulang sesuai keinginan kita, berdasarkan perhitunganku, ketika kita sampai di tempat tujuan kita dan kembali lagi ke tempat kita berasal, waktunya tidak akan cukup untuk mengejar pesta pernikahan kita.” Jordan Bo masih tetap dalam keadaan yang tenang, tidak seperti Stella Han yang berada dalam keadaan yang cemas.

Stella Han kali ini benar-benar menangis “Huhuhu, pesta pernikahanku, mengapa kamu tidak memikirkan perasaan orang, kabur seenaknya saja.”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu