You Are My Soft Spot - Bab 377 Kamu Mau Bagaimana Bertanggung Jawab Padaku? (2)

Seorang pria dingin mengangkat telepon, dengan bahagia memutuskan telepon, Dia menelepon resepsionis, menyuruh resepsionis menghalangi Stella Han, mengatakan Dia sibuk tidak ada waktu bertemu orang rendahan.

Stella Han mengemudi mobil masuk ke Bo’s Corp, seratus kekejaman diturunkan hanya untuk mengakui kesalahan, tidak apa-apa, selesai minta maaf lalu pergi. Tapi hanya sebuah perkataan maaf, Dia juga tidak bisa menetapkan tekadnya, kepada Jordan Bo, Dia benar tidak tahu bagaimana baik.

Ragu-ragu cukup lama, Dia baru dengan pelan-pelan masuk ke pintu besar perusahaan, baru masuk hall, lalu sudah dihalangi oleh resepsionis, mengetahui Dia datang untuk bertemu dengan Jordan Bo, resepsionis lalu berkata : “CEO Bo saat ini sangat sibuk, tidak ada waktu untuk bertemu denganmu, nona Han, kamu lebih baik lain waktu baru datang lagi.”

Stella Han kesal langsung membalikkan tubuh ingin pergi, kemudian berpikir, sampai akhir Dia yang berbuat salah, Dia tidak bisa pergi begitu saja, Dia berkata : “Tolong kamu telepon kepada sekretaris Xu, aku tidak akan mengganggu terlalu lama, hanya dua menit saja.”

Nona resepsionis menggenggam sikap CEO Bo kepada mantan istri, Dia berkata : “Nona Han, dua menit bagi CEO Bo juga menerima jutaan dollar, waktu ini bagi kita tidak penting, bagi CEO Bo malah sangat berharga.”

Stella Han dijawab oleh resepsionis depan sampai wajah menghitam, Dia berkata: “Kalau begitu aku menunggu di sini, menunggu sampai Dia menemuiku sudah bolehkan.”

“Tentunya.” Resepsionis memutar bola matanya, seperti teringat sesuatu, Dia berkata : “Tidak tahu nona Han masih ingat atau tidak, tujuh tahun yang lalu CEO Bo mengatakan, Stella Han dan anjing tidak boleh masuk setengah langkahpun ke perusahaan, tolong kamu menunggu diluar.”

Stella Han menatap resepsionis di depan mata yang mengandalkan kekuasaan membully orang ini, tidak mengatakan apapun membalikkan tubuh keluar perusahaan. Dia benar ingin langsung pergi, tapi kalau Jordan Bo benar tidak senang lalu mempersulit firma hukum, mereka sama sekali tidak memiliki tenaga untuk melawan, Jordan Bo bisa membuat firma hukum besar sampai ke tahap hari ini , lalu bisa dengan mudah menjatuhkannya.

Dia mengira dirinya sudah berubah menjadi kuat, malah tidak menduga setiap gerak-geriknya tetap tidak dapat kabur dari telapak tangan pria. Dalam hatinya merasa sedih, saat ini baru mengetahui dirinya ada seberapa kecil, di bawah kekuasaan yang besar tidak bisa tidak tunduk.

Jordan Bo mengetahui Stella Han sudah datang ke kantor, lalu memerintah orang mengatur cctv di hall ke komputernya, beberapa hari tidak bertemu dengannya, di dalam hati pria yang dingin sangat merindukannya, juga tidak bisa muncul di hadapannya, hanya bisa memaksanya datang menemuinya.

Awalnya sudah mencari alasan yang baik, ingin bertindak pada firma hukum, tidak menduga Dia terlebih dahulu bergerak, menyiramnya kopi. Melihat tampilannya yang kabur dengan panik, dalam hatinya malah memiliki kebahagiaan yang tidak jelas, Dia kepadanya benar tidak bukan seperti yang ditampilkannya begitu tidak peduli?

Cctv diatur ke komputernya, tapi Dia tidak melihat sosok yang dirindukan itu di dalam hall, Dia emosi, wanita ini bahkan meminta maaf juga begitu tidak tulus, Dia baru mengatakan tidak menemuinya, Dia lalu langsung pergi, keberaniannya sudah besar!

Dia kesal sangat berharap menghancurkan komputer, mengambil telepon menelepon resepsionis, dengan emosi menanyakan : “ Stella Han masih belum sampai?”

Resepsionis mendengar suara tuan CEO yang emosi, kembali melihat Stella Han yang berdiri diluar, dalam hati sedikit bersalah, tidak mengerti maksud dari tuan CEO, Dia dengan terbata-bata berkata : “Sudah datang.”

“Sudah datang kenapa tidak berada di hall? Dia sudah mati kemana?”

“Dia, Dia berdiri di luar pintu besar, mau, mau memintanya masukkah?” Resepsionis merasa dirinya seharusnya sudah membuat hal yang bodoh, kalau tidak suara tuan CEO bagaimana bisa begitu emosi?

“Suruh Dia masuk berdiri di dalam hall!” Jordan Bo sangat kesal, malah berani menghindarinya sampai di luar pintu besar, begitu tidak ingin bertemu dengannyakah?

Resepsionis dibuat terkejut sampai ketakutan oleh suara yang ditutup, Dia segera menutup telepon, bangkit dengan langkah cepat berjalan keluar pintu, berbicara baik meminta Stella Han masuk, Stella Han juga kukuh, Dia berkata : “Aku menunggu di luar pintu saja.”

Resepsionis sudah hampir menangis, Dia berkata : “Nona Han, aku yang kurang pengetahuan, kamu ikut aku masuk, di luar sangat panas, di dalam ada AC, kita sambil duduk menunggu.”

Stella Han melihat sikapnya tadi dan sekarang tidak sama, Dia mengerutkan kening, juga tidak ingin mempersulit karyawan, terakhir masih ikut dengannya masuk. Resepsionis memindahkan kursinya keluar, membiarkan Stella Han duduk, masih berinisiatif menyeduh segelas teh untuknya, menyuruhnya sambil duduk minum teh sambil menunggu.

Jordan Bo akhirnya melihat wanita yang dirindukan di dalam cctv, tapi hanya terlihat kepala belakang, sama sekali tidak cukup melepaskan kerinduannya. Hari itu Dia menyiramnya kopi, Dia lalu ingin menerobos masuk memeluknya menciumnya dengan kejam, tapi Dia sudah menahannya, malah saat ini melihatnya, Dia sudah tidak bisa menahannya.

Dia mengangkat telepon, menelepon resepsionis, memerintah berkata : “Suruh Dia duduk menghadap kamera cctv.”

“…...” Resepsionis sudah tidak tahu barus mengatakan apa, apa tuan CEO sekarang sedang berada di ruangan cctv, melihat setiap gerak-gerik mereka? Dia menutup telepon, segera berjalan datang, dalam hati kesulitan harus bagaimana menyuruh Stella Han duduk menghadap cctv, dan tidak akan membuatnya curiga.

Dia masih mengira, mantan nyonya Bo ini sudah lewat masa, malah tidak menduga CEO Bo masih begitu perhatian padanya, Dia benar memiliki mata tapi tidak bisa melihat, hampir telah menyinggungnya.

“Nona Han, pemandangan di sini bagus, kamu duduk seperti ini, sambil menikmati pemandangan sambil menunggu. “ Resepsionis berpikir keras baru terpikirkan satu alasan ini, Stella Han duduk seperti ini membelakangi pintu besar, di sudut itu diletakkan seember pohon keberuntungan yang tumbuh subur, sama sekali tidak termasuk pemandagan yang bagus.

Dia menolehkan kepala melihat sekilas, berkata : “Terima kasih, aku duduk seperti ini sudah boleh.”

Resepsionis bagaimana mengatakan semuanya tidak menggerakkan Stella Han, Dia tetap membelakangi cctv, resepsionis sangat tidak berdaya, tuan CEO ini memberikan perintah apa? Benar-benar menyulitkan orang.

Jordan Bo terus melihat kepala yang hitam itu, Dia tetap tidak memperlihatkan wajahnya, Dia tidak tahan lagi, langsung bangkit, dengan langkah besar keluar ruangan, Dia berdiri di depan meja kerja Vincent Xu, mengetuk meja, dengan berat berkata : “Suruh para direksi perusahaan, ikut aku pergi memeriksa kantor cabang.”

Vincent Xu tercengang sesaat, segera berkata : “CEO Bo, semalam bukan sudah pergi memeriksa, kamu sudah melupakannya?”

Kening Jordan Bo mengerut, dengan tidak senang memelototinya, “Menyuruhmu pergi yah pergi, omong kosong begitu banyak?”

Akhirnya setengah jam kemudian, Jordan Bo membawa para direksi perusahaan, dengan suasana dan aura yang besar turun, hati semua orang merasa kebingungan. Keluar dari lift, Stella Han pertama sekali melihat pria tinggi yang keluar dari dalam lift, Dia memakai pakaian jas hitam, di dalam adalah kemeja dengan warna yang sama, sebuah dasi berwarna gelap, wajah pria serius, menunjukkan rasa terkendali dan tenang.

Stella Han segera bangkit, pria tidak melihat langsung berjalan keluar pintu besar, Stella Han dengan langkah cepat mengejar, berteriak dengan keras berkata : “CEO Bo, tolong tunggu sebentar, aku bisa tidak mengganggu waktumu dua menit.”

Langkah kaki Jordan Bo tidak berhenti, berjalan lurus keluar pintu.

Vincent Xu yang ikut di sisinya, akhirnya mengerti bos membuat onar sebesar ini karena apa, ternyata karena nyonya Bo berada di bawah, mereka sudah menjadi orang yang tidak berkepentingan.

Stella Han melihat Dia tidak berhenti, dalam hati panik, hanya ingin cepat menyelesaikan, Dia dengan langkah cepat mengejar, mengejar Jordan Bo di samping mobil, Dia satu tangan menahan pintu mobil, melihat pria agung yang duduk di dalam mobil, Dia berkata : “Waktu itu aku tidak sengaja.”

Jordan Bo mengangkat dagunya, melirik sinis Dia, ujung bibir melekukkan sebuah sindiran, tersenyum dingin berkata : “Tidak sengaja, apa tangan licin?”

Raut wajah Stella Han malu, alasan yang ingin Dia gunakan untuk menjelaskan diri sendiri sudah diketahui olehnya, Dia berkata : “Benar tangan licin, menyiram kepada kamu dan kekasihmu, aku sangat meminta maaf, bagaimana kalau, baju yang kamu dan kekasihmu pakai hari itu, aku menggantikannya satu set untuk kalian, lalu sudah terselesaikan , kamu rasa bagaimana?”

Mata hitam Jordan Bo bertambah sindiran yang lebih tebal, Dia mengangkat alis, meremehkan berkata : “Stella Han, kamu merasa aku kekurangan pakaian kamu itu?”

Stella Han mengigit gigi, Dia mengerti Jordan Bo berani menuntutnya di pengadilan, pasti tidak akan dengan mudah melepaskannya, sikapnya tulus berkata : “Bisnis keluarga Bo besar, dengan sendirinya tidak mengharapkan ganti rugiku, tapi ini adalah niatku, semoga CEO Bo bisa menerimanya.”

Mata hitam Jordan Bo yang dalam memandanginya, melihat tampilannya yang sangat tidak bersedia, Dia dengan berat berkata : “Kalau aku tidak menerimanya?”

Stella Han mengangkat kepala melihatnya, mengerti Dia sengaja mempersulit, kalau Dia tidak menerima, kukuh menuntutnya, Dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, Dia berkata : “CEO Bo sangat sibuk, masih harus menuntutku, takutnya akan menunda waktumu yang tidak sedikit, bagaimana kalau kamu mengeluarkan persyaratan, asalkan kamu bersedia memaafkanku, menyuruh aku melakukan apapun juga boleh.”

“Menemani tidur juga boleh?”Pandangan Jordan Bo menatap lurus ke depan dadanya, hari ini Dia memakai baju longgar berwarna merah, memajukan tubuh, dua buntalan yang lembut lalu muncul di hadapannya, Dia sejak awal sudah melihat, hanya terus dengan tidak berekspresi, saat ini mengatakan “Menemani tidur” dua kata, tatapannya lebih terus terang melihat.

Stella Han mana tahu Dia bisa begitu tidak serius, di hadapan semua orang menggodanya, melihat tempat pandangannya menatap lurus, Dia segera menegakkan tubuh, wajah sudah panas mengejutkan orang, orang bejat setan ini! Dia sama sekali tidak berani melihat tatapan orang lain, Dia berkata : “CEO Bo, tolong jaga sikapmu!”

“Juga bukan tidak pernah ditiduri, malam itu kamu sangat bergairah.” Jordan Bo melihat tampilan pura-pura seriusnya lalu menjadi emosi, wanita yang telah menidurinya lalu berbalik tidak mengenal orang, Dia sudah mengingat Dia!

“Jordan Bo, kamu……” Stella Han sangat kesal, malas sungkan dengannya, terserah Dia mau mengugatnya, Dia tidak melayani lagi.

Nada bicara Jordan Bo dingin memutuskan perkataannya, berkata : “Naik!”

“Apa?” Stella Han sesaat tidak meresponnya, pria dengan cepat mengulurkan tangan menggenggam pergelangan tangannya, menariknya masuk ke dalam tempat duduk belakang, Stella Han hampir jatuh masuk ke dalam pelukannya, masih belum sempat menegakkan tubuh, pintu mobil sudah ditutup, di atas kepada datang suara pria yang berat, “Jalan!”

Mobil mengemudi pergi, para direksi di belakang ditinggalkan di depan pintu besar oleh Jordan Bo, semua orang saling bertatapan, Vincent Xu memandangi punggung yang keras kepala di dalam mobil itu, dengan canggung mengusap hidungnya, meminta maaf kepada para direksi, meminta mereka balik melanjutkan pekerjaan.

Semua orang baru mengerti, mereka di sini untuk menjadi alat peraga.

Di dalam mobil, Stella Han berusaha keluar dari pelukan Jordan Bo, Dia merapikan baju, terengah-engah memelototinya, “Jordan Bo, kamu sebenarnya ingin bagaimana? Kita tidak bisa menjadi suami istri yang bercerai dengan tenangkah?

Mata hitam Jordan Bo gelap, mencibir berkata : “Suami istri yang bercerai dengan tenang? Kamu berpikir seperti ini?”

“Kalau tidak, kita sekarang di atas hukum sudah tidak memiliki hubungan apapun.” Stella Han mengalihkan pandangan, tidak berani melihat wajahnya. Perkataannya baru selesai dikatakan, suhu di mobil seketika turun beberapa derajat, Dia tidak ingin menjerat tidak jelas dengannya, malah kenyataan berlawanan dengan harapan.

Demi tidak bertemu dengannya lagi, Dia bahkan tidak pergi memperjuangkan hak asuh Evelyn, hanya agar bisa menjauh darinya. Dia yang saat ini, masih ada kepantasan apa kembali memperjuangkan hak asuh Evelyn? Evelyn memiliki ibu yang begitu tak beradab seperti ini, Dia kalau sudah mengetahuinya, dalam hati juga akan sedihkan.

Jordan Bo melihat sebelah wajahnya, suara seperti telah membeku saja, Dia berkata : “Malam itu kamu sepasang kaki menjerat pinggangku, saat mengerang di bawah tubuhku bukan bicara seperti ini.”

Perkataan Jordan Bo terlalu membuat malu orang, akhirnya Stella Han melewatkan setengah perkataan awalnya. Di dalam mobil tidak hanya ada mereka, masih ada supir, Dia mengatakan perkataan seperti ini, supir mendengarnya bisa berpikir bagaimana, Dia maju menutup bibirnya, “Jordan Bo, kamu jangan sembarangan bicara.”

Jordan Bo mengenggam pergelangan tangannya, menggunakan tenaga, menarik tangannya, Dia menatap wajah cantiknya yang kesal, tersenyum dingin berkata : “Aku sembarangan bicara? Kamu sudah lupa kamu di bawah tubuhku ada seberapa bergairah, en?”

Stella Han malu sampai ingin mengali sebuah lubang masuk, tapi pria sama sekali tidak melepaskannya, bibir tipis menempel di telinganya, dengan suara pelan berkata : “Aku masih ingat, kamu di bawah tubuhku terus berteriak masih mau masih mau, kenapa, begitu cepat sudah melupakannya?”

Stella Han mengira Dia demi menghinanya, Dia emosi sampai seluruh tubuh bergetar, mengangkat tangan menampar ke wajah tampan pria, malah di tengah udara ditahan oleh tangan besarnya, “Kenapa? Malu menjadi emosi? Diri sendiri bisa melakukannya, lalu tidak mengijinkan orang lain mengatakannya?”

Jordan Bo beberapa hari ini terus tidak mengerti, malam itu Dia begitu antusias, kenapa mengatakan berubah lalu berubah, saat ini melihatnya, rasa emosi dalam hatinya meledak, sangat berharap menidurinya sekali, juga menendang pergi Dia, lihat Dia memiliki suasana hati seperti apa!

“Jordan Bo, kamu diam!” Stella Han kesal sampai mata berair, Dia tahu Dia bukan wanita yang menjaga perilaku, tapi juga tidak bisa membiarkannya terus menghina.

Jordan Bo melihat di dalam matanya memiliki air mata, awalnya masih bersiap menggunakan perkataan menghina Dia, saat ini tidak bisa mengatakannya lagi, Dia melepaskan tangannya, membalikkan kepala melihat luar jendela, dada naik turun tidak beraturan dibuat emosi.

Stella Han membalikkan kepala melihat pemandangan jalan yang mundur dengan cepat di luar jendela, mengatur suasana hatinya yang kacau. Duduk di sampingnya, sebenarnya Dia sangat ingin menangis, untuk kelepasan malam itu, demi hubungan diantara mereka yang begitu menyakitkan. Tapi Dia tidak bisa menangis, tidak bisa membiarkannya meremehkan.

Lewat berapa lama, Dia baru mengatur suasana hatinya, mobil sudah berhenti, Dia melihat luar jendela, mobil berhenti di luar Parkway Plaza, Dia membalikkan kepala melihat Jordan Bo, menanyakan : “Kita datang kemari untuk apa?”

“Bukan bilang mau mengganti bajuku? Biarkan aku lihat ketulusanmu!” Jordan Bo selesai mengatakan, membuka pintu, kaki panjang melangkah turun dari mobil. Stella Han melihat punggungnya yang tinggi besar, benar tidak tahu sarafnya yang mana yang salah, Dia segera ikut turun.

Sambil mengikuti langkah kakinya, sambil menanyakan berkata : “Jordan Bo, benar tidak sudah mengganti bajumu, kamu akan menarik gugatannya?”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu