You Are My Soft Spot - Bab 183 Jika Aku Bercerai, Apakah Kamu Masih Menginginkanku? (2)

“Aku……” Lily ragu.

“Jika kamu berani mengatakannya dihadapan semua orang, biaya operasi dan pengobatannya, aku yang akan membayarnya.” Tiffany Song sangat marah, Jocelyn Yan bermain-main dengannya, tidak disangka dia bahkan mempermainkan kebahagiaan dan kesucian orang, benar-benar sangat sadis.

Lily menggertakkan giginya, dia mengangkat wajahnya melihat Tiffany Song, mengatakan: “Nyonya muda keempat, apa kamu bisa mempercayaimu?”

“Apa yang sudah kukatakan, tidak bisa diganggu gugat.” Tiffany Song berjanji.

Lily mengangguk, berjanji akan membuka kedok Jocelyn Yan dihadapan semua orang. Hati Tiffany Song malah masih belum tenang, memang apa bedanya membongkar kebusukan Jocelyn Yan, hal buruk yang telah terjadi tetap tidak bisa ditarik kembali.

……

Joy de Vivre Group.

Taylor Shen duduk diatas sofa, mendengarkan laporan tentang perkembangan akhir-akhir ini dari Eden Zhu, dana cadangan operasional Lian’s Corp telah dibekukan, jika saham mereka yang tidak normal sehari, maka dana mereka akan berkurang sehari. Disaat ini, Karry Lian pasti akan mencari jalan keluar lain untuk mendapatkan modal, dan yang ingin dilakukannya adalah menutup jalannya.

“Apa urusan ditambang batu bara sana sudah dibereskan?” Taylor Shen bertanya dengan dingin.

“Benar, CEO Shen, pesawat Karry Lian semalam sudah mendarat di Shan Xi, sedang bernegosiasi dengan penanggung jawab tambang batu bara, sepertinya ingin mencari jalan keluar lainnya, membeli tambang batu bara, agar bisa dengan cepat memperoleh dana.” Jawab Eden Zhu.

“Untuk sementara ini jangan hiraukan dia, dalam dunia pengacara Karry Lian bukan orang sembarangan, tapi dalam hal bisnis, dia sama sekali bukan siapa-siapa, dulu ada tuan besar Lian yang mengajarinya, dia tidak akan melakukan kesalahan besar, sekarang dia harus berusaha sendiri, terburu nafsu, akhirnya akan cari mati sendiri.” Taylor Shen menutup dokumennya, dia mengangkat wajahnya melihat pria dihadapannya, bertanya: “Semalam Tiffany Song pergi mencari Karry Lian?”

“Benar, CEO Song sendiri yang membawa orang itu pergi menanyainya, ketika meninggalkan tempat itu, terlihat tidak senang, sepertinya mereka ribut.” Jawab Eden Zhu.

Taylor Shen mengangguk, “Sudah menyusahkannya, sekarang keluarga Shen dan keluarga Lian telah menjadi musuh, jika dia terus bersikap netral, mengharapkan Karry Lian bersikap baik padanya seperti dulu saat membantunya, pertempuran keluarga Shen dan keluarga Lian yang semakin sengit kedepannya, hanya akan membuatnya semakin kesusahan, sekarang memutuskan hubungan seperti ini juga tidak buruk.”

Tiffany Song sudah terlalu baik, jika bukan karena melakukan sesuatu yang tidak bisa ditolerirnya, dia tidak akan dengan mudah bermusuhan dengan orang tersebut.

Waktu itu Karry Lian mengganti sample DNA, meskipun dia marah, tapi wanita itu tetap tidak ingin bermusuhan dengan Karry Lian. Kali ini Karry Lian diam-diam memasang mata-mata, bisa dibilang telah menyinggung Tiffany Song.

Eden Zhu melihat Taylor Shen, dia ragu sesaat, kemudian mengatakan: “CEO Shen, setahuku, Karry Lian sama sekali tidak tahu tentang mata-mata itu, semua ini dilakukan oleh assistennya.”

Mata Taylor Shen yang tajam kemudian melihat kearahnya, Eden Zhu segera menutup mulutnya, dengan suara dingin mengatakan: “Kamu boleh mengatakan hal ini dihadapanku, kalau sampai Tiffany Song tahu, aku tidak akan mengampunimu.”

“Baik, CEO Shen, aku akan mengingatnya.” Eden Zhu segera mengangguk, apakah hal ini Karry Lian yang melakukannya atau bukan, bagi Taylor Shen itu tidaklah penting, yang penting adalah hasilnya, dia ingin Karry Lian menjauh dari Tiffany Song.

Taylor Shen mengalihkan pandangannya, melihat cuaca diluar yang mendung, dia bangkit, mengibaskan tangannya, mengisyaratkan agar Eden Zhu meninggalkan tempat itu. Eden Zhu segera berbalik pergi, Taylor Shen berjalan sampai kedepan jendela, beban dihatinya sudah menghilang, akhirnya dia berhasil menyingkirkan Karry Lian, selanjutnya pria itu tidak akan lagi muncul dihadapan Tiffany Song.

Semua yang terjadi bergerak sesuai dengan prediksinya, mengapa dia merasa ada sesuatu yang berjalan diluar prediksinya?

Handphonenya berdering, Taylor Shen berbalik mendekati meja kantor, dia mengulurkan tangannya pada handphone yang ada diatas meja, dia melihat layarnya kemudian mengangkatnya, “Tiffany Song, mengapa jam segini mengingatku dan menghubungiku?”

“Kamu sibuk? Apa aku sudah mengganggumu?” Tanya Tiffany Song dengan gelisah.

“Tidak, tidak peduli kapanpun kamu menghubungiku, kamu tidak akan membuatku merasa terganggu, tahu tidak?” Taylor Shen merasa lega, bersandar pada meja kantor, kemudian berbincang-bincang dengan wanita diseberang.

Tiffany Song tersenyum, dia teringat perkataan Lily barusan, hatinya kembali tidak tenang, dia mengatakan: “Taylor Shen, malam ini kamu bisa tidak cepat pulang? Sebaiknya kamu kembali pada waktu yang sama dengan Wayne Shen.”

“Ya, baiklah.”

“Dan lagi masalah menaruh ular dikamar semalam kamu tidak perlu mencari tahu lagi, hal ini anggap saja sudah berlalu.” Tiffany Song mengatakannya dengan datar, orang yang dipenuhi kebencian pasti jugalah orang yang patut dikasihani, yang harus dikasihani pada Angela He adalah, dia tidak tahu kapan saatnya dia harus melepaskan.

“Kamu sudah terkejut seperti itu, bagaimana bisa dibiarkan berlalu begitu saja? Dan lagi seseorang juga telah menyentuh kamera pengintai, Tiffany Song, di kediaman keluarga Shen ada bahaya tersembunyi seperti ini, jika tidak dicari tahu bagaimana bisa tenang?” ketika Taylor Shen membahas masalah ini, dia menjadi marah, dikediaman Shen yang sebesar itu ada orang jahat yang tinggal disana, membuatnya tidak bisa tenang.

“Angela He yang meminta pembantu melakukannya, dia sudah mengakuinya, hal ini jangan diteruskan lagi, ya?”

“Angela He sudah mengaku? Dia juga sudah mengaku dia mencari seseorang menyentuh kamera pengintai?” Taylor Shen mengerutkan dahinya, tidak paham mengapa Angela He melakukan hal ini.

“Dia tidak bilang dia mencari seseorang menyentuh kamera pengintai, tapi kedua hal ini terjadi diwaktu yang bersamaan, selain dia tidak ada lagi orang yang bisa melakukannya. Beberapa hari lagi adalah hari pernikahan, semuanya akan kita bahas lagi setelah pesta penikahan, bagaimana?” Tiffany Song memohon.

Mata Taylor Shen terlihat tidak senang, namun akhirnya dia mengangguk, “Baiklah, terserah kamu saja, kamu istirahat yang baik dirumah, aku malam ini akan kembali.”

“Ya.” Tiffany Song mematikan teeponnya, dia berjalan keluar dari villa, menuju ketaman, dilihat dari tempat itu, dapat terlihat jalan yang berkelok-kelok dipersawahan, disini sangat asri, udara juga sangat bersih, pemandangannya juga sangat indah.

Dia tidak menemukan hal yang dapat dikerjakannya, dia juga tidak ingin berada di rumah, dia pun bergerak maju.

Setelah berjalan sesaat, dihadapannya muncul sebuah bangunan berlantai dua, katanya tempat itu adalah pusat pemantau keamanan dari kediaman mereka, dia teringat akan Taylor Shen yang mengatakan ada yang telah menyentuh kamera pengintai, langkah kakinya tidak berhenti, menuju kearah bangunan tersebut.

Di hadapan bangunan tersebut terdapat sebuah taman bunga, dia berjalan menyusuri taman bunga, luas areanya itu tidak besar, terpisah dari kediaman, oleh karena itu sebelumnya dia tidak pernah memperhatikannya.

Dia berjalan sampai kearah pintu, tercium aroma komputer yang sedang bekerja, aroma yang percis seperti aroma warnet. Pintu besarnya tertutup meninggalkan celah, dia mengulurkan tangannya membuka pintu tersebut, kemudian menjulurkan kepalanya melihat kedalam, “Ada orang tidak?”

Tidak ada balasan, dia kembali bertanya, lagi-lagi tidak ada yang menjawabnya, dia pun langsung masuk kedalam.

Tidak tahu entah mengapa siang-siang bolong seperti ini dia merasa agak angker, sepertinya ada sesesorang yang mengawasinya, dia kemudian berbalik, dia malah tidak dapat menemukan siapapun, dia kemudian menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu berprasangka, berbalik kemudian melanjutkan perjalanannya.

Area bangunan sangat luas, ruangannya juga kosong, kemudian terdengar suara komputer, dia pun berjalan kearah pintu sebuah ruangan, kemudian mendorong pintu. Didalamnya ada puluhan monitor kamera pengintari, mengawasi tiap sudut kediaman.

Dia berdiri didepan paeralatan itu, dengan tenang melihat gambar-gambar dilayar. Ada beberapa tempat yang diawasi, merupakan tempat yang tidak pernah dia ketahui keberadaannya, tapi dia dapat mengenali arah ruang tamu.

Dia melihatnya kembali, dia tidak menemukan apapun, dia pun mengalihkan pandangannya, baru saja berniat meninggalkan tempat itu, tiba-tiba saja bulu kuduknya berdiri, sebuah hawa dingin menerpa tubuhnya. Dia membalikkan tubuhnya, terlihat seorang pria berpakaian satpam berdiri dipintu, memperhatikannya.

Dia terkejut, wanita itu kemudian menepuk-nepuk dadanya, “Mengapa kamu tidak bersuara mengejutkanku saja.”

Pria itu berjalan masuk, “Nyonya muda keempat, mengapa anda berada di sini?”

Wajah pria ituberkesan, blasteran, suaranya beraksen, bahasa Mandarin yang digunakan terdengar asing, nada bicaranya juga terdengar asing, terdengar agak aneh.

Tiffany Song menurunkan tangannya, dia berbalik melihat puluhan layar dihadapannya, mengatakan: “Berjalan-jalan, tidak sadar berjalan sampai tempat ini, aku tidak mengganggu pekerjaanmu bukan?”

Pria itu berdiri dibelakangnya, dengan tenang menjawab: “Tidak.”

Tiffany Song melihat sekelilingnya, “Ditempat ini cuma ada kamu seorang yang bekerja?”

“Tidak, di villa masih ada beberapa security, mereka keluar patroli, sebentar lagi mereka akan kembali.”

Tiffany Song mengangguk, dia tertawa tidak enak hati, “Kamu kerja saja, aku tidak akan mengganggumu bekerja.” Menyelasikan perkataannya, dia pun berbalik meninggalkan ruang pemantau berjalan menuju ke villa. Pria itu melihat punggung wanita itu. Matanya memicing, memperlihatkan pandangan kejam.

Tiffany Song kembali ke villa, dia tidak turun setelah naik ke atas, lampu di kamar tamu tidak sebagus di kamar tidur, dia duduk di samping tempat tidur, ragu-ragu untuk waktu yang cukup lama, dia pun memutuskan untuk memanggil Jennifer Li.

Telepon berdering tiga kali, akhirnya terhubung. Pada saat itu, Tiffany Song tersedak. Selama ini, dia mencoba untuk menghubunginya, tetapi tidak pernah tersambung, dan selalu dialihkan ke kotak pesan.

“Jennifer Li, teleponmu akhirnya tersambung,” kata Tiffany Song penuh semangat.

Jennifer Li duduk di kapal bajak laut di halaman rumahnya. Sejak Wayne Shen menikah, dia pun memutuskan kontak dengan orang-orang di Kota Tong, dan bahkan termasuk pada Tiffany Song. Kadang-kadang Jennifer Li merasa wanita itu sangat tidak simpatik, setelah putus dengan Wayne Shen, Jennifer Li bahkan menolak orang-orang di sekitarnya.

Dibandingkan dengan kemurungan beberapa bulan yang lalu, hanya ada sedikit kekhawatiran diwajahnya sekarang, “Kakak Song, aku minta maaf, aku bukan sengaja tidak menghubungimu, aku hanya ingin melupakannya.”

Ingin melupakannya, tidak ingin mengungkit orang itu.

Suara Tiffany Song tercekat. Bagaimana mungkin dia tidak mengerti jalan pikiran Jennifer Li, berpisah, dan bahkan memutuskan hubungan dengan semua orang yang berhubungan dengan pria itu, benar-benar menghapus bayangan orang itu dari dunianya.

Jika bukan sangat mencintainya, bagaimana mungkin bisa sangat membencinya?

“Tidak apa-apa, Jennifer Li, bagaimana kabarmu baru-baru ini? Apakah baru kembali dari study tour?”

“Yah, sudah sebulan, bagaimana denganmu? Aku telah melihat berita, selamat untuk pernikahanmu dan dan kakak keempat, tapi sayang aku tidak bisa menghadiri pernikahanmu, aku berharap kalian bahagia,” kata Jennifer Li sedih, tidak tahu harus bagaimana menghadapi Wayne Shen, meskipun dia ingin hadir ke pesta pernikahan, dia harus menahan diri, untuk menghindari pemandangan yang menyakitkan.

Tiffany Song menggeleng kepalanya, dia sadar wanita itu tidak menyadarinya, dia dengan lembut berkata: “Jennifer Li, terima kasih, sebenarnya, aku menghubungimu hari ini, karena ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.”

Jennifer Li menggenggam erat handphonenya, “Kakak Song, jika ini berhubungan dengan kakak Wayne Shen, kamu tidak perlu mengatakannya.”

“Jennifer Li, keadaannya sangat menyedihkan. Sejak kalian berpisah, aku tidak pernah melihatnya tersenyum dengan bahagia. Hari ini aku baru tahu, apa yang terjadi pada kalian adalah karena ulah orang lain.” kata Tiffany Song.

“Kakak Song, jodohku dan dia sudah berakhir.”

“Hei, aku tahu apa yang kamu pikirkan, dia juga memiliki kesusahannya sendiri, aku hanya berharap kalian tidak sampai melewatkannya.” Tiffany Song menghela nafas, keduanya berbincang-bincang, Tiffany kemudian menutup telepon, mengingat kembali kepergian Wayne Shen di pagi hari, dia merasa kasihan padanya.

Takdir terlalu tidak adil padanya.

Setelah Jennifer Li menutup handphonenya, dia menggenggam erat handphone di tangannya, dia menghela nafas, kabut putih muncul dihadapannya, dan dia tidak bisa melihat apapun. Sesaat wanita itu duduk di kapal bajak laut, dan kemudian turun, baru berjalan ke halaman, dia tiba-tiba menyadari sesuatu, dia berbalik, melihat Wayne Shen merokok dan bersandar di pintu halaman, puntung rokok terjatuh ketanah, tidak tahu sudah berapa lama pria itu berdiri di sana.

183 Jika Aku Bercerai, Apakah Kamu Masih Menginginkanku? (3)

Wayne Shen merasakan tatapannya, pria itu mengangkat wajahnya kemudian mata mereka saling bertatapan.

Jennifer Li tegang, menatap pria dihadapannya dengan tatapan kosong, dia tiba-tiba teringat percakapannya dengan Tiffany Song, wanita itu pun segera berbalik dan bergegas ke bangunan kecil.

Tatapan Wayne Shen berubah tegang, dia membuang rokok yang tersisa, tidak sempat memadamkannya, dia pun mengejar wanita itu. Wayne Shen memiliki kaki yang panjang dengan cepat berhasil menyusul wanita itu, meraih pinggang kecilnya dan memeluknya dengan erat, “Jennifer Li, aku merindukanmu!”

Hati Jennifer Li bergetar, suara rendah pria itu masuk ke telinganya, dan kemudian menjalar hatinya, membelenggu hatinya, dia memberontak sekuat tenaga, “Lepaskan aku, Wayne Shen, lepaskan aku, aku tidak ingin melihatmu! “

Jennifer Li memiliki kebanggaan tersendiri, wanita itu tidak akan pernah membiarkan dirinya terjerat dengan pria yang sudah menikah.

Tidak peduli bagaimana pun wanita itu memberontak dan mencakarnya, Wayne Shen tetap tidak melepaskannya, muncul goresan pada punggung tangannya akibat kuku wanita itu, kulitnya tergores, darah menetes keluar, tetapi pria itu tidak mengerang, pria itu memeluknya dengan erat, seolah takut akan kehilangannya. Meskipun hati Jennifer Li sangat keras, wanita itu juga kewalahan dengan sikap pria itu, dia mengerang dan berkata: “Wayne Shen, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? Jangan lupa, kamu sekarang sudah menikah!”

Wayne Shen juga sedang bersedih, meninggalkan kediaman keluarga Shen di pagi hari, dia langsung mengendarai mobil menuju ke kota Jiangning. Sejak menikah, dia tidak pernah lagi ke tempat ini, dia merasa bahwa dia tidak pantas untuk mendekati wanita ini.

Tetapi hari ini, dia tidak tahan lagi, sebulan yang lalu, dia tahu dari Departermen Angkatan Laut Inggris bahwa Jennifer Li telah kembali ke kota Jiangning, waktu itu dia mematikan handphonenya, naik ke mobil menuju ke kota Jiangning, di tengah jalan, dia berhenti, sekarang apa dia masih berhak menemui wanita itu?

Meskipun dipenuhi kerinduan luar biasa, dia memaksakan diri untuk mengendarai mobil kembali ke kota Tong, dia tidak bisa melihatnya, dia tidak pantas menemui wanita itu.

“Jennifer Li, jika aku bercerai? Apakah kamu masih menginginkanku?” Wayne Shen bertanya dengan hati-hati. Dia tahu dia tidak lagi pantas untuk bersanding dengan wanita itu, tetapi dia tidak putus asa, jika wanita itu masih menginginkannya dan mengesampingkan segala kesulitan, dia juga ingin kembali berada disisinya.

Hati Jennifer Li seperti dilubangi, darah segar mengalir keluar, matanya basah, bagaimana wanita itu bisa menghancurkan pernikahannya, bagaimana bisa Jennifer Li menjadi orang yang menjijikan itu? Dia perlahan-lahan melepas tangan pria tersebut dan berbalik menatap pria tersebut, dengan somgbong berkata: “Mengapa kamu bisa berpikir kalau aku menginginkan pria yang bercerai?”

Harapan di mata Wayne Shen perlahan menghilang, ekspresinya meredup, dan dia menatap Jennifer Li, “Jennifer Li ......”.

“Pulanglah, jangan datang lagi, aku tidak akan menemuimu lagi!” Jennifer Li berbalik, tidak melihat air mata dan keputusasaan melintas di mata Wayne Shen. Dia menegakkan punggungnya dan benar-benar meninggalkan tempat itu.

Wayne Shen berdiri di anak tangga, mengawasi pintu menutup perlahan di depan matanya, seperti melihat pintu hatinya perlahan-lahan tertutup, dia berdiri diam di tempat, tangan dikepal disamping tubuhnya, setelah beberapa saat, dia berbalik pergi dari tempat itu.

Suara langkah kaki dibelakang menjauh, dan tubuh Jennifer Li meluncur turun di belakang pintu, dia menutup matanya, dan air matanya membasahi wajahnya, dia menangis tanpa mengeluarkan suara.

……

Wayne Shen kembali ke kediaman keluarga Shen, pas sekali sudah waktunya makan malam, dia diliputi oleh kesuram, berjalan masuk ke ruang makan, semua anggota keluarga telah tiba, dan menunggunya. Dia berjalan kearah Angela He dan duduk disebelahnya, Tiffany Song meliriknya dan menyadari ada sesuatu yang tidak beres padanya, Tiffany Song memandang Angela He lagi dan mengangguk kearah ibu Rong.

Ibu Rong Ma memerintahkan pembantu untuk menyajikan hidangannya, dalam waktu singkat, pembantu menyajikan hidangannya, hidangan malam ini sama dengan hidangan yang ada pada hari peringatan kematian waktu itu, terakhir, Lily datang dengan semangkuk sup ayam dan meletakkannya di depan Jocelyn Yan.

Jocelyn Yan menatap Lily, wajahnya tiba-tiba berubah, dengan marah berkata, “Kenapa kamu bisa di sini?”

Begitu dia berbicara, semua orang mata menuju kearahnya, Lily segera berlutut, “Maaf, nyonya muda besar, maaf, aku juga tidak punya tempat lain untuk pergi.”

“Apa maksudmu? Keluar, kalian datang, dan seret dia keluar,” kata Jocelyn Yan tegas.

Tiffany Song mengambil sup ayam dan meminumnya, membasahi tenggorokannya, lalu membuka mulutnya, “Kakak ipar, mengapa kamu tidak mendengarkan kesulitan Lily, sebelum mengusirnya.”

Jocelyn Yan menengadah dan menatap Tiffany Song, dia merasa wanita itu telah menggali lubang untuknya, Jocelyn Yan menggertakkan giginya dan berteriak: “Dia melakukan banyak kesalahan sebelumnya divilla ini, aku mengusirnya karena dia telah membuat kesalahan, dimana kalian, apakah semuanya sudah mati? Belum menyeretnya keluar!”

Tuan besar Shen menatap Lily. Meskipun ada banyak pembantu dalam keluarga, tapi tidak banyak yang berada di ruang tamu, dia masih ingat pada gadis muda cantik di hadapannya, bukankah dia yang kemarin diusir anak kelimanya?

“Bukankah pembantu ini melakukan kesalahan, dan diusir oleh tuan muda kelima?” Tuan besar Shen bertanya dengan keraguan.

Hati Jocelyn Yan semakin tidak nyaman, kapan Lily datang, apa yang dia katakan kepada Tuan besar itu?

Wayne Shen menatap Lily, teringat bahwa wanita itu telah membawa Jennifer Li ke kamar yang salah, kemarahan muncul di dalam hatinya, dia bangkit berkata dengan marah, “Mengapa kamu di sini, yang mengizinkan kamu untuk masuk?”

“Wayne Shen, kendalikan dirimu,” Taylor Shen melirik kearah Wayne Shen, tadi ketika dia pulang, Tiffany Song telah memberitahunya seluk beluk masalah ini, pria itu pun mendukung Tiffany Song untuk mengungkap kebenarannya.

Wayne Shen mengerutkan kening, kembali duduk, menatap Lily dengan sepasang mata yang kejam, berharap bisa menelannya hidup-hidup.

Angela He tentu mengenali Lily, jika bukan karenanya, dia tidak akan mengalami penderitaan ini, meskipun dia tidak bisa tidur dengan Taylor Shen dimalam itu, dia juga tidak akan tidur dengan Wayne Shen, dinodai dan mengandung anak dari pria itu. Dia menatap Lily dengan kebencian, berharap bisa mengulitinya.

Untuk pertama kalinya, kedua suami dan istri memiliki musuh yang sama, sungguh ironis.

Lily berada di bawah tekanan, dia berlutut di lantai ketakutan, tetapi memikirkan ayahnya yang terbaring di tempat tidur menunggu biaya operasi, dia memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya, “Tuan besar Shen, aku punya sesuatu untuk dikatakan di sini, beberapa-beberapa bulan yang lalu, pada malam peringatan kematian nyonya besar, nyonya muda besar mengatur kamar untuk nona He dan Li di meja makan, tetapi setelah makan malam, nyonya muda besar memintaku untuk menukarkan kamar mereka ...... “

Lily mengulang kembali apa yang terjadi malam itu, setelah menyelesaikan perkataannya, ruang makan itu begitu sunyi sehingga suara jarum jatuh ke tanah juga bisa terdengar jelas.

Tiba-tiba Jocelyn Yan berdiri, dia menunjuk Lily dan berkata dengan marah, “Aku sangat baik padamu sebelumnya, kamu ternyata berani menjebakku? Ayo, seret dia keluar ke aku, dan jangan biarkan dia menginjakkan kakinya ke kediaman keluarga Shen lagi.”

“Cukup!” Tuan besar Shen menjerit keras, dan ruang makan itu kembali, dia mengepalkan tangannya dan memukul meja, menyesal, “Karma, karma.”

Dia memberi obat pada anak keempat, dan Jocelyn Yan memberi obat untuk anak kelima, perilakunya tidak benar, maka yang dibawah juga ikut, lihat apa ini?

Wayne Shen menatap Jocelyn Yan dengan kebencian, “Kakak ipar, kamu terlalu kejam, aku tidak pernah merebut apapun dari kalian, mengapa kamu menjebakku seperti ini?” jebakan sekejam ini, berhasil menjebak mereka, membuatnya kehilangan kebahagiaan, tidak bisa dimaafkan!

Angela He menjadi hancur, kebenaran sangat sulit diterima, dia tidak pernah memikirkan latar belakangnya, menjadi biang keladi dari mimpi buruk, dia menatap Jocelyn Yan, suaranya dengan tegas berkata: “Jocelyn Yan, mengapa kamu melakukan ini padaku? Dimana kesalahanku padamu?”

Nelson Shen melihat kerumitan masalah ini, dia segera berdiri dan berkata, “Wayne Shen, semuanya, aku mewakili Jocelyn Yan meminta maaf pada kalian semuanya, maaf!”

“Jika bisa meminta maaf untuk apa ada polisi?” Keduanya berbicara serempak, keduanya menatap Jocelyn Yan dengan marah, berharap menerkamnya dan memukulinya.

William Tang sudah tahu tentang hal ini sejak lama, ekspresinya cukup tenang, ketika Lily menceritakan apa yang terjadi, dia melirik kearah Tiffany Song, Tiffany Song yang sekarang tidak lagi menyembunyiakn seperti dulu, perlahan dia mulai bertanduk.

Nelson Shen tidak segera duduk, dia memberi isyarat kepada Jocelyn Yan untuk meminta maaf kepada mereka, masalah besar menjadi kecil dan masalah kecil menjadi tidak ada, tuan besar Shen juga tidak akan mengusir mereka keluar dari kediaman keluarga Shen karena hal ini.

Jocelyn Yan duduk diam, dia tidak merasa dia telah melakukan sesuatu yang salah, dia akan menjadi pemenangnya jika dia tidak tidak ketahuan dan akan menjadi penjahat jika sampai ketahuan, dia mengaku kalah!

Nelson Shen sangat kesal, dia mengulurkan tangan menyeret Jocelyn Yan ke atas, dan memarahi: “Sudah melakukan kesalahan masih tidak mau meminta maaf pada adik kelima dan semuanya?”

Jocelyn Yan mengangkat kepalanya dan menatap Nelson Shen dengan sedih. Nelson Shen buru-buru mengirimkan sinyal padanya, saksi kejadian ini ada di sini, daripada mengelak, lebih baik minta maaf. Jocelyn Yan mengertakkan gigi, akhirnya dengan tidak rela mengatakan: “Maaf, tapi semua ini juga bukan salahku sepenuhnya, adik kelima dan nona keluarga Li saling kenal selama sembilan tahun, masak kamu tidak tahu jika orang yang berada disampingmu bukan dia?”

Wayne Shen mengertakkan gigi, dan muncul urat didahinya, Nelson Shen melihat ini, dan berteriak: “Masih tidak kembali kekamar dan menginstropeksi diri? William Tang, bawa ibumu ke kamar.”

William Tang melihat Nelson Shen sangat marah, dia berdiri dan membawa Jocelyn Yan keluar dari ruang makan.

Ketika Angela He melihat Jocelyn Yan akan pergi, dia tiba-tiba berteriak dan melompat dan berlari ke arah Jocelyn Yan, semua yang disana belum sempat menghalanginya, Angela He telah menyerbu Jocelyn Yan, menampar wajahnya, Jocelyn Yan terbengong ketika ditampar, dia memegang wajahnya tidak sempat merespons.

William Tang merespons dengan sangat cepat, dan melihat tamparan kedua Angela He, dengan cekatan, dia menahan pergelangan tangannya, dengan marah mengatakan, “Cukup, Angela He!”

Angela He melompat ke arah Jocelyn Yan, tetapi malah ditahan oleh William Tang, wanita itu menatap Jocelyn Yan dengan bengis, amarahnya sangat besar, “Brengsek, mengapa kamu memperlakukanku seperti ini, mengapa kamu menghancurkanku? Apa aku membunuh semua keluargamu di kehidupanku yang sebelumnya, sampai kamu melakukan ini padaku?”

Angela He meronta-ronta dan membuat keributan, William Tang hampir tidak bisa menahannya, Tiffany Song melihat kegilaannya, hatinya tidak tahan. Dia berharap setelah kejadian ini, Angela He benar-benar bisa belajar merelakan dan melepaskan.

Mata Angelina Lian melirik Tiffany Song, dia menyeringai dihati, dia tidak menyangka Tiffany Song begitu kejam, sama sekali tidak menganggap masa lalunya, mempermalukan Jocelyn Yan di hadapan semuanya, kebencian ini mungkin sudah lama ada.

Taylor Shen mengulurkan tangan dan dengan lembut memegang tangan Tiffany Song, Tiffany Song berbalik dan menatapnya, pria itu menggeleng padanya, sepertinya sedang mengatakan untuk jangan memperdulikannya, semua ini pantas diterima Jocelyn Yan.

Untung saja, untung saja wanita itu menghubunginya malam itu, kalau tidak konsekuensinya akan serius, mungkin mereka akan benar-benar berakhir seperti keinginan Jocelyn Yan, mereka bersaudara saling menentang.

Jocelyn Yan tidak pernah ditampar oleh siapa pun, dia juga tidak dimarahi brengsek oleh siapapun, malu diapun marah, dia menatap Angela He dengan dingin dan mencibir: “Angela He, kamu pikir kamu orang baik? Semua ini bukannya terjadi karena keegoisanmu? Keluarga terpandang? Haha, tidak lebih dari gadis murahan yang membuka kedua kakinya untuk pria.”

Mendengar ini, Angela He marah besar, dia meronta untuk memukul Jocelyn Yan, William Tang menahannya sekuat tenaga, Nelson Shen tidak tahan, dan berteriak marah pada Jocelyn Yan: “Ibu, diam, apakah kamu merasa keluarga kita masih kurang kacau?”

Tiffany Song kaget dan berdiri, Jocelyn Yan adalah seorang wanita dari keluarga terpandang, tidak disangka, dia mengatakan kata-kata kasar itu, baru mau bicara, dia ditarik oleh Taylor Shen, menginstruksikan Tiffany Song untuk tidak berbicara.

Tuan besar Shen tampak kecewa, bergumam, “Dosa apa sampai bisa terjadi hal seperti ini?” Tuan besar Shen bangkit dengan menopang pada meja, baru berjalan beberapa langkah, dia terjatuh lurus, menghantam tanah tidak bergerak.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu