You Are My Soft Spot - Bab 245 Dia Membawanya Pulang (1)

Menerima telepon dari Shadow, Taylor Shen sedang rapat, Dia mengangkat tangan mengisyaratkan kepada kepala departemen untuk berhenti, mengambil handphone dengan buru-buru keluar ruang rapat. Dia bersandar di jendela, dari sini bisa melihat lingkaran bisnis yang ramai di lantai bawah, waktu sudah mendekati petang. Cahaya berwarna kuning emas menyelimuti seluruh langit, “Ada masalah?”

“Istrimu saat ini memakai baju tidur sedang jongkok diluar kantor polisi, mengenai ada tidak memakai bra, jaraknya terlalu jauh, aku tidak melihatnya!” Suara tidak serius Shadow datang dari dalam handphone.

Taylor Shen langsung menganti tampilan yang lelah tadi, tiba-tiba emosi, dengan pelan memarahi, “Awasi Dia, aku segera datang.”

Dia menggenggam handphone, berlari ke lift, saat membuka lift, Dia teringat sesuatu, berlari kembali ke ruang kerja mengambil jaket, baru masuk ke dalam lift. Cairan darah seluruh tubuh sedang bergetar, lift menurun, Dia di dalam lift dengan kesal berjalan keluar, sangat berharap detik selanjutnya terbang ke hadapannya.

Mobil mengemudi keluar dari garasi, suara pedal gas menggetarkan telinga, setelah dua puluh menit, Dia sampai diluar kantor polisi, mobil masuk ke kantor polisi, tidak sempat mematikan mesin, mendorong pintu, Dia menggenggam jaket berlari ke sisi yang berlutut di dinding kantor polisi sana, disisi Vero He yang bergetar, menutupkan jaket ke pundaknya.

Dia menjongkok di hadapannya, hatinya terlalu panik, di dalam suaranya bercampur amarah, “Pantas mati, hari sedingin ini, kamu memakai seperti ini berlari kesini untuk apa? Erin mana, Dia bukankah pengawal dirimu? Dia kenapa tidak ikut disisimu.”

Wanita meringkuk menjadi satu, sebuah wajah cantik menjadi kotor, dibuat kedinginan hingga pucat sedikit kebiruan, bibirnya juga sudah telah hilang warna darah, Dia mengigit bibir, terus gemetar, “Kakak dimana, Vero lalu dimana. Mereka tidak membiarkan aku masuk menemuinya, aku lalu disini menunggunya keluar.”

Taylor Shen menahan kegegabahan berbicara kasar, bertatapan dengan mata hitamnya, begitu besar, berair, tapi di dalam selain kebingungan, masih ada kekosongan. Dia telah dibuat tersayat hatinya oleh kekosongan itu, mengulurkan tangan dengan pelan mengangkat wajah kecilnya yang dingin, mengambil sapu tangan mengusap bersih kotoran di wajahnya, “Tiffany, diluar dingin, aku bawa kamu pulang, aku menjamin padamu, kakakmu secepatnya akan bisa keluar.”

“Aku tidak percaya padamu, kalian semua adalah penipu.” Vero He mengigit giginya, mengigitnya hingga berbunyi, pandangannya keras kepala.

Hati Taylor Shen, telah dilukai oleh perkataannya, Dia tidak percaya padanya, Dia sejak awal sudah mengetahuinya. Dia menutup bibirnya, dengan tajam mendengar kata “Kalian”, Kalian? Masih ada siapa? Dia berpakaian seperti ini keluar dari keluarga He, keluarga He sana seharusnya masih tidak mengetahui Dia telah hilang, kalau tidak sejak awal sudah kalang kabut.

Dan juga, Dia menyadari, suanasa hati Vero He saat ini sangat tidak normal.

“Kalau begitu kamu ingin bagaimana baru bersedia pulang denganku,en?” ujung nada bicara Taylor Shen sedikit dinaikkan, berusaha membuat suaranya semakin di dengar semakin lembut, dan juga sedang menanyakan pendapatnya.

“Aku ingin bertemu dengan kakak.”

Taylor Shen melihat tampilannya yang keras kepala, akhirnya masih menyerah, Dia mengeluarkan handphone, menelepon sebuah nomor, dengan lawan menyampaikan beberapa kata, lalu menutup telepon, Dia memasukkan kembali handphone ke dalam kantong jasnya, berkata: “Tiffany, aku bawa kamu masuk menemuinya, selesai bertemu, kamu lalu dengan patuh ikut aku pulang, baik tidak?”

“Aku benar bisa bertemu dengan kakak?” Vero He seperti tidak percaya, takut Dia membohonginya.

“En, aku bawa kamu masuk.” Taylor Shen menariknya berdiri, mengancing dengan baik kancing jaket, Dia memakai baju tidur yang tipis, di dalam tidak memakai bra, dua buntalan indah di dalam baju tidur seperti muncul seperti tidak. Mata Shadow benar-benar beracun, besok Dia akan mengorek keluar bola matanya, suruh Dia sembarangan melihat!

Jaket panjang dipakai di tubuhnya, lalu seperti anak kecil mencuri memakai baju orang dewasa, terlihat sedikit lucu. Tapi tepat sudah menutupi yang seharusnya ditutupi, Dia membungkukkan pinggang mengendongnya lurus, dengan langkah besar masuk ke kantor polisi.

Baru berjalan masuk, lalu ada seorang polisi wanita datang menunjukkan jalan, membawa mereka berjalan sampai ke ruang interogasi di ujung jalan.

Pintu ruang interogasi dibuka, polisi wanita menganggukkan kepala kepada Taylor Shen, Taylor Shen mengendong Vero He masuk. Di dalam ruang interogasi tidak ada orang, Taylor Shen meletakkannya di atas kursi, Vero He mulai menjadi tidak tenang, panik, “Kamu menipuku benar tidak? Mereka tidak akan membiarkan aku bertemu dengan kakak, penipu, kalian semua penipu.”

Taylor Shen melihat, takut dirinya menyakiti diri sendiri, Dia menjongkok di sampingnya, mengulurkan tangan menggenggam tangannya yang dingin, sambil meniup sambil mengosok, seperti menghibur anak kecil saja menghibur dirinya, “Tiffany, tenang, kamu tidak patuh, mereka lalu tidak membiarkanmu bertemu dengan kakak.”

Vero He benar-benar menjadi tenang, “Benar tidak asalkan aku tidak membuat keributan, mereka lalu akan membiarkan aku bertemu dengan kakak?”

“En.” Taylor Shen melihat tampilannya yang bodoh dan polos, hatinya merasa pahit, ketergantungan Dia pada James He sudah diluar bayangannya.

“Kalau begitu aku akan patuh.” Vero He dengan patuh duduk baik, seperti anak sd yang baru masuk ke kelas, ingin mendapatkan pujian dari guru.

Taylor Shen tetap mempertahankan gerakan itu, dengan lembut mengosok punggung tangannya, sepuluh jarinya dingin seperti es, tidak tahu telah duduk berapa lama diluar kantor polisi, waktu itu Dia lalu sedang memikirkan apa?

Dia menyadari, Dia benar semakin lama semakin tidak mengerti dirinya. Tujuh tahun yang lalu dengan tujuh tahun kemudian, ada perbedaan yang sangat luar biasa, Dia tidak tahu, Dia masih benar tidak menjadi orang yang penting dalam hidupnya, juga tidak tahu, masih bisa tidak menjadi orang yang paling penting dalam hidupnya.

Dalam perenungan, pintu ruang interogasi dibuka, raut wajah James He kelelahan berjalan masuk. Diluar sekalipun adalah tuan muda yang berkharisma, telah dikurung di dalam penjara disiksa selama satu hari satu malam, juga tidak bisa baik sampai kemana.

Di pipinya muncul jenggot kecil berwarna hitam, aura mewah telah sedikit berkurang, satu malam tidak tidur, lipatan matanya lebih dalam, menambahkan kharisma kasar seorang pria dewasa.

Vero He melihatnya, berteriak memanggil “Kakak”, sepasang tangan menggunakan tenaga mendorong Taylor Shen, bangkit maju kearah James He, masuk dalam pelukannya, dengan erat memeluk, “Kakak, aku mengira tidak bisa bertemu denganmu lagi.”

James He merangkul pinggangnya, ujung matanya melirik Taylor Shen yang di dorong jatuh olehnya, ekspresinya sedikit terluka, pandangannya melintas pelan, mengulurkan tangan menepuk pelan pundaknya, “Kakak tidak apa-apa, jangan khawatir.”

Vero He seperti seekor gurita saja dengan erat memeluknya tidak melepas, seperti begitu melepaskan, Dia lalu akan ditangkap oleh orang jahat, “Aku takut, mereka semua membohongiku, mengatakan tidak bisa menjamin keluar dirimu.”

James He menghela sesaat, pelan-pelan mendorongnya, “Vero, polisi memeriksa kasus memiliki aturan mereka sendiri, kasus pembunuhan ini mendapat perhatian dari luar, menunda menjamin keluar masih masuk dalam logika, kamu jangan khawatir, polisi sedang mencari bukti mengembalikan ketidakbersalahanku.”

“Aku tidak percaya pada mereka, mereka akan mencelakai dirimu, aku ingin berada disini menemanimu.” Vero He dengan kukuh berkata, jiwanya mendapat pukulan yang berat, Dia hanya percaya pada James He.

James He dengan pelan merapikan rambutnya yang berantakkan ke belakang telinganya, dengan lembut memandanginya, “Patuh, pulang dengan Taylor Shen, kakak tidak membunuh orang, mereka pasti akan mendapatkan bukti. Kalau kamu berharap kakak secepatnya keluar, lalu patuh jangan menambah kekacauan, dengan tenang di rumah menunggu aku pulang, baik tidak?”

Mata Vero He memerah, air mata mengalir keluar, “Kakak, aku yang telah mencelakaimu benar tidak?”

“Bicara bodoh apa, kita adalah satu keluarga, kamu adalah adik yang paling aku sayangi, tidak ada perkataan siapa yang mencelakai siapa, dengarkan perkataanku, tetap semangat, jangan dijatuhkan oleh diri sendiri.” James He barusan telah menyadari perasaan Vero He tidak beres, Dia tidak berada di sisinya, Nick He juga telah terjadi masalah, Dia takut kondisi penyakitnya akan semakin berat.

Air mata Vero He berkilauan, sangat menyalahkan diri sendiri, “Mereka datang menangkapku……”

“Vero!” James He memarahi menghentikannya, ini adalah tempat apa, adalah kantor polisi, ada berapa mata sedang mengawasi mereka, bukanlah tempat yang boleh sembarangan bicara, melihatnya ketakutan, dengan refleks memandanginya, wajah cantiknya sedikit lemah, Dia melembutkan nada bicaranya, “Kakak janji padamu, pasti akan keluar, baik tidak?”

Vero He tertengun melihatnya cukup lama, baru dengan pelan menganggukkan kepala.

Taylor Shen bangkit dari atas lantai, Vero He mendorongnya pergi kepada James He sesaat itu, hatinya robek sebuah lubang, dengan mata kepala sendiri melihat Dia begitu bergantung pada James He, sangat menurutinya, rasa pahit dalam hatinya muncul, ujung lidahnya sudah dipenuhi rasa pahit.

Sampai James He tiba-tiba mematahkan perkataan Vero He, Dia lalu merasa dimana yang tidak beres, malah tidak bisa mengatakannya. Dua orang kakak adik ini, seperti ada sesuatu menutupinya. Dia mengerutkan kening, melangkahkan kaki ke depan, “Tuan He, Tiffany keluar terlalu lama, sudah saatnya pulang.”

Pandangan James He dari wajah Vero He beralih jatuh ke tubuh Taylor Shen, adalah pandangan pria melihat pria, bibir tipisnya menutup tipis, cukup lama baru berkata: “Taylor Shen, aku masih bisa kembali memercayaimukah?”

Mata phoenix Taylor Shen sedikit menyipit, mengerti maksud dari perkataan Taylor Shen. Barusan meilhat interaksi mereka, orang penting di dalam pelukan, pandangan James He tetap lurus, pandangan melihat Vero He adalah kelembutan dan kasih sayang, tapi tidak ada perasaan antara pria dan wanita.

James He kepada Tiffany Song kalau bukan perasaan pria dan wanita, kenapa rela mengeluarkan begitu banyak? Mereka sebenarnya memiliki hubungan apa?

James He dengan serius melihatnya, masih menunggu jawabannya, Taylor Shen menganggukkan kepala, “Dia adalah nyawaku.”

Satu perkataan lebih dalam dari sebuah janji, tubuh Vero He menjadi kaku, matanya dengan cepat melintas apa, James He menundukkan kepala melihatnya sekilas, hanya Dia yang merasakan tubuhnya berubah menjadi kaku, masih tidak percaya pada Taylor Shenkah?

Taylor Shen melihat pose dua orang berpelukan bersama benar-benar merusak pandangan, Dia langsung mengulurkan tangan merangkul pinggang Vero He, memeluknya dalam pelukan. James He melihat pelukannya yang kosong, sedikit terkejut lalu tersenyum, rasa cemburu pria ini dan juga rasa memiliki malah sangat besar.

Menunggu kelak Dia mengetahui Dia adalah paman besarnya, Dia baru baik-baik membereskannya, saat ini untuk sementara waktu tidak mempermasalahkannya dengannya.

Vero He dipeluk dalam pelukan olehnya, Dia tidak tahan membalikkan kepala memandanginya, di bawah sinar lampu putih, garis sebelah wajahnya sangat jelas, gerakannya menunjukkan sedikit sombong, malah tidak bisa membuatnya tidak senang.

Dia tidak bisa tidak mengakui, Dia seperti tujuh tahun yang lalu, memiliki modal yang membuat wanita berteriak dan gila, tapi Dia, sudah bukan gadis kecil yang polos tujuh tahun yang lalu lagi.

Taylor Shen merasakan pandangannya, seperti sengaja memprovokasi James He, Dia membalikkan kepala, bibir tipis langsung menutup di atas bibirnya, dengan berat mengigit sekali, melihat wajahnya seketika menjadi memerah, Dia baru dengan tidak berekspresi memandangi James He, menunjukkan kepemilikkan, “Tiffany membuat keributan ingin bertemu denganmu, saat ini karena sudah bertemu, aku benar tidak sudah boleh membawa wanitaku pulang?”

James He dengan memiliki maksud memandanginya, ujung matanya melirik eskpresi wajah Vero He yang malu dan kesal, malah dengan sungguh-sungguh berkata: “Vero He mohon kamu menjaganya.”

“Tenang, aku tidak akan merugikan wanitaku.” Taylor Shen satu perkataan wanitaku, jelas-jelas sedang memprovokasi, tidak bisa melihat tampilan mereka yang berpelukan tadi.

Vero He dengan kesal memelototinya, Dia sejak kapan menjadi wanitanya?

Tepat sedang memikirkan, Taylor Shen kembali membalikkan wajahnya, Dia takut Dia kembali menciumnya, segera mengulurkan tangan menutup bibirnya, reaksi polosnya membuat rasa depresi dalam hatinya hilang, mata phoenixnya menjadi dalam, dengan lembut berkata: “Tiffany, pamitan dengan kakak.”

Vero He melihat James He, berkata: “Kakak, aku menunggumu diluar, kamu telah berjanji padaku, akan dengan selamat kembali.”

James He mengulurkan tangan mengelus kepalanya, seperti sedang menenangkan seekor peliharaan saja, ujung matanya melihat Taylor Shen dengan kejam memelototi tangannya, Dia malah dengan sengaja tidak menariknya, “Vero, kamu yang patuh, jangan berpikir sembarangan, tunggu aku keluar.”

“En.” Vero He berulang kali menganggukkan kepala, “Tidak boleh membuat kakak khawatir, tidak boleh menambah kekacauan, dengan patuh menunggu kakak pulang, aku sudah mengingatnya.”

“Patuh!” James He memuji menganggukkan kepala, detik selanjutnya, tangannya sudah di tarik turun oleh seorang pria dengan tidak sabaran, Dia merangkul Vero He menjaga jarak dengannya, ekspresinya bertambah sedikit maksud musuh, “Aku membawanya pulang terlebih dahulu.”

James He melihat mereka pergi, dapat dilihat, Taylor Shen benar-benar tulus pada Vero He, Dia sudah bisa tenang.

……

Taylor Shen merangkul Vero He meninggalkan kantor polisi, langkah kakinya sedikit cepat, Vero He memakai sandal, tidak dapat mengikuti langkah kakinya, tiba-tiba tersendak sesaat, menendang jauh sandalnya, satu kaki telanjang menginjak lantai yang dingin, jari kakinya sudah membeku hingga memerah.

Dia melihat sandal yang terbaring di lantai yang jauh, sangat canggung.

Taylor Shen menghentikan langkahnya, melihat kakinya yang menginjak lantai, kakinya meringkuk, jari kakinya memerah, Dia meliriknya sekilas, lalu menundukkan pinggang mengendongnya, Vero He tiba-tiba hilang kestabilan, Dia terkejut segera merangkul lehernya, dua orang sedikit dekat, nafas yang Dia keluarkan mengena ke wajahnya, panas dan gatal.

Dalam hatinya tidak nyaman, sekalipun mereka telah berapa kali berciuman, tidak berapa lama sebelumnya masih terjadi hubungan, Dia masih tidak nyaman, selalu merasa nafasnya yang panas bisa membuatnya terbakar.

Dia mengangkat kepala, lalu melihat jakunnya yang seksi, pria sampai umur seperti dirinya ini, setiap tempat ditubuhnya menunjukkan kharisma yang dewasa, bisa dengan mudah menarik pandangan wanita, menggoda orang terjerumus ke dalam.

Saat ini, ada beberapa polisi wanita muda yang lewat, saat melihat Taylor Shen, mata sulit ditutupi rasa suka dan kagum, Dia menarik bibir, sengaja menaikkan suara berkata: “Kamu barusan di hadapan kakakku, kenapa mengatakan aku adalah wanitamu?”

Taylor Shen tidak melihat perasaan yang mencurigakan darinya, Dia menundukkan mata melihatnya, berbalik bertanya: “Apa bukan?”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu