You Are My Soft Spot - Bab 56 Seorang Wanita yang Perlu Diberi Pelajaran

Nyonya Song telah pergi dan Tiffany Song duduk di sofa.Dalam ruangan tersebut tidak dibuka lampu dan dirinya terlihat seperti seorang biarawan tua yang tidak bergerak dalam ruangan gelap itu.

Stella Han membuka pintu, mengganti sepatunya di teras, mengulurkan tangan dan menekan sakelar lampu dan dikejutkan oleh sesosok bayangan gelap yang sedang di sofa ruang tamu. Dia mengulur jantungnya yang berdetak lalu berkata "Tiffany ternyata kamu di rumah, kenapa tidak menyalakan lampunya, kamu membuatku terkejut. "

Tiffany Song dengan kaku memutar lehernya dan menatap Stella Han. Stella melihat ada sesuatu yang salah dengannya, dengan cepat melemparkan tasnya dan bergegas menuju ke arahnya, "Apa yang terjadi padamu? Kelihatan tidak bergairah, apakah William Tang telah melakukan sesuatu padamu?"

Tiffany Song gelisah dan berkata, "Ibuku akan memberi tahu keluarga Shen tentang kehamilan Lindsey Song."

“Dia sudah gila.”seru Stella Han,biasanya nyonya Song akan terus berdiam diri, bagaimana mungkin tiba-tiba memutuskan untuk mengambil langkah berisiko? Mungkin dia mengira bahwa jika mengumumkan hal tersebut kepada seluruh dunia, keluarga Shen bisa menerima Lindsey Song. Apakah dia tidak mempertimbangkan hal tersebut?

Tiffany Song menekan dahinya dan berkata, "Aku tidak tahu, dia memintaku untuk hadir besok malam."

"Dia sudah gila, Tiffany mengapa kamu masih bersabar dan tidak mengeluarkan amarah tersebut?"

"Stella, aku bukan tidak ingin melumpahkan amarahku. Ada pepatah yang berkata, jika melukai musuh ribuan kali, kita akan disakiti beratus kalinya. Lindsey Song telah melakukan hal yang tak tahu malu ini,berapa banyak rasa simpati yang bisa keluarga Shen berikan padaku?" Tiffany Song mendesah, dia terus menolak untuk meluangkan amarahnya karena dia bermarga Song.

Stella Han menggelengkan kepalanya. Dia telah melihat banyak suami dan istri dalam gugatan cerai.Demi memperjuangkan harta mereka bisa menjadi musuh tetapi Tiffany benar-benar merupakan wanita paling tenang yang pernah dia temui.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

"Stella, William menolak untuk menandatangani surat perceraian, tolong bantu aku untuk menuntut perceraian, alasannya bahwa pasangan belum berada dalam kamar yang sama selama lima tahun." Tiffany Song berdiri dan berjalan ke dapur.

Stella Han mengikutinya dan merasa tertekan untuknya. Sepertinya Tiffany sudah menyerah pada William, kalau tidak, dia tidak akan menyebarkan lukanya hanya untuk alasan perceraian paksa.

Tiffany Song berjalan ke meja kaca, membuka termos hangat itu, dan aroma sup ayam keluar. Dia berpikir bahwa setelah besok, nyonya Song tidak akan datang lagi. Itu benar, dia tidak akan memiliki nilai guna baginya lagi setelah besok.

Stella Han melihat Tiffany yang sedang menatap sup ayam itu, berjalan mendekatinya, tiba-tiba terlihat sedikit aneh. "Tiffany , belakangan ini kita telah minum sup ayam terus menerus, bukankah terlalu berkhasiat?"

Tiffany Song kembali sadar dan menatapnya dengan ragu, "Kenapa?"

Stella Han menggelengkan kepalanya. Dia tidak akan memberi tahu Tiffany Song bahwa dia telah melihat rekan bisnisnya James He hari ini. Dia benar-benar mimisan, dan tidak bisa mengendalikan pikirannya untuk... Dia tidak akan melakukan hal seperti ini dulunya,tidak tahu apakah karena perubahan cuaca membuatnya untuk berpikiran akan hal hal memalukan.

"Tidak apa apa, aku mandi dulu."

Tiffany Song meminum semua sup ayam, dan perutnya penuh, tetapi sudut di atas perutnya kosong. Awalnya dia itu seseorang, mengapa masih belum bisa belajar untuk mengakui nasibnya, mengapa dia harus mencurahkan seluruh emosinya untuk berharap?

Di dalam ruangan tamu, telepon bergetaran. Tiffany Song berjalan keluar dari dapur dan mengangkat telepon yang merupakan panggilan dari orang yang tidak dikenal. Dia mengangkat, "Halo?"

Telepon itu hening, hanya suara nafas yang terdengar. Tiffany Song menyadari siapa yang menelepon dan tiba-tiba menjadi gugup, dia mengepalkan ponselnya tanpa mengeluarkan suara maupun menutup telepon.

Keduanya diam dan tidak ada yang berbicara, seolah-olah dunia sudah akan berakhir.

Stella Han melangkah keluar dari kamar mandi dan melihat Tiffany Song berdiri tak bergerak di ruang tamu memegang telepon genggamnya. Dia sambil mengeringkan rambutnya dan berkata, "Tiffany siapa yang telepon?"

Tiffany Song panik. Dia mengambil telepon dari telinganya dan menutup telepon itu secara bersamaan. Karena dia terlalu panik, dia tidak menutup telepon untuk sementara waktu lalu berkata, "Salah nomor, aku tidak mengenalnya."

Ketika Taylor Shen mendengar dia mengatakan bahwa dia tidak mengenalnya, dia sangat marah hampir menghancurkan teleponnya. Dia berdiri di luar Vanke City dan berjalan menuju ke dalam. Dia yakin bahwa Tiffany tahu itu adalah panggilan darinya, tetapi dia malah mengatakan dia tidak mengenalnya.

Dia berjalan ke unit bawah dan memutar ponselnya lagi. Tepat setelah ponsel terhubung, dia berkata dengan nada keras, "Turun."

Tiffany Song merasa bersalah hingga tidak berani menatap mata Stella Han.Ketika dia berjalan ke depan jendela, dia melihat Taylor Shen yang sudah berdiri di lantai bawah. Lampu jalan membentang sosoknya yang panjang, seperti busur yang ketat yang mengungkapkan nafas yang berbahaya.

"Sudah malam, aku ingin istirahat."

"Kalau begitu aku naik," kata Taylor Shen, yang bersiap untuk berjalan ke unit bangunan.

Tiffany Song sangat ketakutan sehingga dia menghentikannya dengan cepat, "Aku turun."

Setelah mendapat jawaban yang memuaskan, Taylor Shen tidak berbasa basi dengannya lalu menutup telepon.

Beberapa menit kemudian, Tiffany Song membuka pintu keamanan, tangannya membawa sekantung plastik dan dengan enggan berjalan ke arah Taylor Shen. Dia tidak berani menatapnya, melihat ke bawahtanah, dan menendang tanah dengan jari kakinya. "Sudah begitu larut, apa anda punya sesuatu yang bisa saya bantu?"

Taylor Shen menatapnya dengan putus asa, sudah cukup berpura pura tidak mengenalinya tadi,sekarang masih mulai berkata sopan dengannya.

Melihat dia tidak berbicara, dia menyerahkan kantung itu, masih takut untuk menatap matanya,dengan sopan berkata "Ini adalah jas yang anda pinjamkan padaku terakhir kali, saya telah mencucinya, dan juga perhiasan dari asisten Anda tolong dibawa kembali,saya tidak menerima sesuatu yang bagus tanpa bekerja. Sedangkan untuk gaun dan sepatu yang telah saya kenakan, katakan berapa harganya akan saya bayarkan kembali nanti. "

Api yang hebat berkobar di seluruh tubuhnya, Taylor pernah bertemu dengan wanita yang tidak tahu bagaimana dihadapi. Dia belum pernah melihat orang yang dikasih hati minta jantung, dan dia benar-benar di luar kendali. “Mengapa mengembalikan barang ini padaku? Kamu ingin menghapus apa yang telah terjadi di antara kami dan melanjutkan posisimu kembali sebagai Nyonya Tang dengan aman? "

Nada suaranya terdengar sangat tipis, Tiffany Song mengangkat kepalanya, dan ketika dia menatap mata hitamnya yang dipenuhi amarah, dia memalingkan mukanya kembali dengan takut, "Tidak ada yang terjadi di antara kita."

Melihat penolakannya, Taylor Shen sangat marah sehingga dia mengambil langkah maju dan menyelimutinya dalam lingkupannya, "Tampaknya aku perlu memberitahumu apa yang telah terjadi di antara kami."

Tiffany Song melangkah mundur dengan cepat, tetapi sudah terlambat, Taylor Shen mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangannya dan menariknya dengan keras. Dia merosot ke dalam pelukannya dan berseru sebelum bisa membuka mulutnya, dia telah ditutupi oleh sosok tinggi.

Taylor Shen melingkari pinggang rampingnya dengan satu tangan, menggenggam punggungnya dengan tangan lainnya, dan ciuman tersebut jatuh ke mulutnya tanpa gagal dan mulai melahap semua suaranya.

Dalam kegelapan, kedipan cahaya membuat suasana kembali damai.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu