You Are My Soft Spot - Bab 271 Aku Hanya Menginginkanmu (3)

Vero He mengangkat kepalanya, melihat kiriman di tangan wanita itu, mengatakan: Letakkan di sana, bantu aku buatkan kopi.

Baik. Sekertaris meletakkan kiriman itu, berbalik keluar.

Vero He memijat tenggorokannya yang sakit, kemudian mengambil kiriman itu, mencari pisau cutter dan membukanya, ketika dituangkan, foto-foto terjatuh dari dalamnya. Dia membungkuk mengambilnya, ketika melihat foto-foto tersebut, sekujur tubuhnya tegang.

Erin mendorong pintu dan masuk, tidak menemukan Vero He, dia berbalik keluar, melihat sekertaris membawa kopi masuk, dia mengatakan: CEO He, mengapa dia tidak berada di kantor?

"CEO He berada di kantor, tadi dia menyuruhku membuatkan kopi untuknya, apa kamu tidak melihatnya? Sekertaris menjawab dengan bingung.

Erin mengambil kopi tersebut. Biar kubawa masuk. Dia mendorong pintu berjalan masuk ke dalam, sampai ke dekat meja, dia melihat wanita itu membungkuk di lantai, wanita itu lantas meletakkan kopinya di atas meja, berjalan mengelilingi meja ke arah wanita itu, melihat foto-foto di tangan wanita itu, dia bertanya: Nona Vero He, apa yang sedang anda lihat?

Vero He bangkit, kemudian menyerahkan foto-foto itu pada Erin, Erin mengambilnya, di dalam foto ada dua orang, 1 adalah Taylor Shen, satu lagi seorang wanita dengan pakaian berantakan, wanita itu memeluk kaki Taylor Shen, seperti sedang memohon padanya.

Erin, kamu perhatikan baik-baik wanita ini, apakah kamu masih mengingatnya? Wajah Vero He berubah pucat, ketika dia memutuskan untuk mempercayai Taylor Shen, foto-foto ini dikirimkan kemari, membuat kepercayaannya berubah menjadi sebuah lelucon.

Erin memperhatikan wajah kotor wanita itu dengan saksama, makin diperhatikan semakin tidak asing, dia tiba-tiba saja mengingatnya kembali. Dia, polisi wanita yang ingin kamu cari!

Benar, Taylor Shen bilang dia tidak pernah bertemu dengannya, tapi kamu lihat foto ini, wanita ini sedang memintanya untuk melepaskannya! Kepala Vero He sakit seperti mau pecah, Taylor Shen jelas pernah bertemu dengan polisi wanita itu, tetapi pria itu telah membohonginya.

Erin memperhatikan foto itu satu persatu, belasan buah foto, seperti gerakan yang diperlambat, yang kemudian membuat sebuah cerita, setelah selesai melihat foto tersebut, wanita itu kaget. nona Vero He, bagaimana anda melihat ini?

Vero He mengambil foto itu, menyusunnya berdasarkan urutan, kemudian menceritakannya gambar-gambar tersebut, Mereka sedang berada di tempat parkir bawah tanah, beberapa orang menarik wanita itu dari mobil Taylor Shen, wanita itu tidak ingin ikut dengan mereka, wanita itu kemudian memeluk Taylor Shen mohon padanya, Taylor Shen shen bersikap dingin, dia ingin mengambil nyawa wanita tersebut, kemudian beberapa orang pria itu takut menyinggung perasaan Taylor Shen, mereka lantas menyeret wanita itu pergi.

Erin melihat foto, dia merasa ada yang tidak beres, mengatakan: Aku tidak tahu bagaimana sebenarnya, tapi nona Vero He, anda bisa berpikir foto ini adalah bukti Taylor Shen berusaha melenyapkan orang itu karena anda tidak mempercayainya. Tapi anda lihat, ketika wanita ini memeluk CEO Shen, matanya terlihat penuh harapan, sedangkan wajah CEO Shen hanya ada rasa tidak sabar, tidak ada keinginan membunuh sama sekali.

Mendengar hal itu, Vero He kemudian memperhatikan foto-foto itu dengan saksama, benar yang dikatakan Erin, tidak ada keinginan membunuh pada tatapan Taylor Shen. Wanita itu kemudian mengambil foto itu, kemudian mengganti urutan-urutan di tengahnya, ceritanya pun berubah.

Sekarang jika dilihat, malah seperti wanita ini sedang dikejar-kejar, dia melihat Taylor Shen, dia berlari meminta pertolongannya, tapi mungkin saja Taylor Shen berpikir kalau wanita itu sedang berusaha mendekatinya dengan cara yang ini, dia tidak mempedulikannya, kemudian beberapa pria membawanya pergi. Vero He kembali menyusun ceritanya, menyelesaikan perkataannya, wanita itu merasa kaget dan aneh, foto yang sama, dia percaya atau tidak, bisa memberikan arti yang berbeda.

Jika dia mempercayai Taylor Shen, maka kenyataannya adalah yang terakhir ini, jika dia tidak mempercayainya, maka kenyataannya seperti yang pertama kalinya.

Nona Vero He, jika anda sudah memutuskan untuk bersama dengan CEO Shen, maka cobalah untuk percaya padanya. Kamu lihat, tidak sulit sama sekali untuk mempercayai orang lain, 2 cerita ini menceritakan semuanya. Erin seolah melihat kegaduhan di dalam hati wanita itu, dia mencoba membujuknya.

Setelah menyelesaikan perkataannya, intercom berbunyi, Vero He kemudian mengangkatnya, sekertaris memberitahunya, CEO Shen sudah tiba. Dia melihat foto-foto di atas meja, mengatakan: "Persilahkan dia masuk."

Taylor Shen pernah mengatakan, dia tidak mempercayainya, dia harus berbicara jujur padanya. Meskipun wanita itu tidak terbiasa, tapi dia masih bersedia untuk mencobanya.

Mematikan intercom, wanita itu kemudian mengambil foto-foto itu, melihat kearah pintu, Taylor Shen mendorong pintu masuk kedalam, dia melihat wanita itu menatap ke arahnya, pria itu tersenyum mengatakan: Ada apa? Sehari tidak berjumpa terasa seperti 3 tahun tidak berjumpa?

Wajah Vero He memerah karena olokan pria itu, Erin melihat kedua orang itu menyampaikan perasaan mereka melalui tatapan mereka, dia tahu barusan rasa khawatirnya itu sia-sia belaka, mengatakan kalau dia masih ada urusan, setelah itu dia pun pergi.

Taylor Shen mendekat, mengulurkan tangannya memeluk wanita itu, sehari tidak melihatnya, pria itu sangat merindukannya, kalau bisa dia ingin wanita itu selalu berada disampingnya, ketika dia ingin melihatnya dia bisa langsung melihatnya, ketika dia ingin menciumnya dia bisa langsung menciumnya.

Tiffany Song, aku sangat merindukanmu, kembalilah ke Sunshine City. Taylor Shen mendekatkan dirinya pada telinga wanita itu berkata dengan suara serak.

Perlahan Vero He mendorong pria itu, Taylor Shen merasa sedikit bingung, pria itu kemudian melihatnya dengan tenang. Ada apa?

Vero He kemudian menyerahkan foto yang ada di tangannya pada pria itu, mengatakan: Taylor Shen, ada apa gerangan dengan foto ini?

Taylor Shen mengambil foto itu, ketika melihat foto-foto itu, kerutan di dahi Taylor Shen menghilang, Ini ya, kemarin di parkiran bawah tanah Shens Corp., wanita ini tiba-tiba muncul, dia memeluk kakiku dan menangis, aku melihat pakaiannya berantakan, aku berpikir kalau dia ingin uang dariku, kemudian aku pun memberikan beberapa lembar uang padanya, tapi sepertinya dia tidak menginginkan uang, dia ingin naik ke mobilku, aku turun, dia tidak mau, terakhir beberapa orang pria datang, kemudian membawanya pergi, salah satu diantaranya mengatakan, itu adalah istrinya yang gila, aku juga tidak terlalu menggubrisnya, kapan mereka mengambil foto ini, apakah mereka mengambil foto ini untuk meminta uang darimu?

Vero He melihat ketegangan di wajah pria tersebut, pria itu kelihatannya tidak tahu apapun sama sekali, hati Vero He kembali bertempur, apakah dia harus mempercayai pria ini?

Taylor Shen melihatnya, melihat wajah wanita itu terlihat serius, dia mengernyitkan dahinya, Ada apa? Apakah mereka benar-benar memerasmu?

Taylor Shen, apakah kamu tahu siapa wanita ini? Vero He membalasnya, Taylor Shen sepertinya tidak pernah bertemu dengan polisi wanita itu, dia juga tidak memperlihatkan data pribadi yang kemarin malam dicurinya, jika berpikir seperti ini, Taylor Shen mungkin tidak tahu siapa wanita ini?

Taylor Shen menggeleng, Aku tidak peduli siapa dia, aku tidak mengenalnya.

Vero He menghela nafas, kelihatannya dia sudah salah kaprah pada pria ini, Wanita ini adalah polisi wanita yang waktu itu memberi obat padaku.

Apa? Taylor Shen kaget, seperti tersambar petir, pria itu menghubungkan semuanya, akhirnya dia mengerti mengapa wanita itu memiliki ekspresi seperti barusan, lagi lagi dia salah paham padanya.

Selain itu, yang membuatnya lebih kaget adalah, lagi-lagi dia jatuh pada perangkap yang dibuat seseorang tanpa disadarinya. Meskipun dengan cara yang menjijikan, tapi jika kecurigaan ini sampai terjatuh padanya, mudah saja bagi Tiffany Song untuk salah paham padanya.

Memperhatikan pria itu dengan seksama, dia memperhatikan ada ekspresi kaget dan marah di wajah pria itu, sama sekali tidak ada kegugupan dan kebohongan, wanita itu bertanya: Taylor Shen, apakah aku bisa mempercayaimu?

Tiffany Song, apakah kamu mempercayaiku? Taylor Shen balik bertanya, jika wanita itu tidak mempercayainya, apapun yang dia katakan wanita itu tetap akan menyangkalnya, Aku tahu, kejadian keracunan gas kemarin, saksi mata kejadian kemarin, aku berada di tempat itu, aku tidak bisa melepaskan diri, sebelum polisi wanita ini, dia sempat bertemu denganku, apapun yang kukatakan tidak akan bisa menghilangkan kecurigaanmu, tapi yang ingin kukatakan, ini sama sekali tidak ada hubungannya denganku, aku sama sekali tidak mengenalnya!

Aku sudah mengatakan, aku akan mencoba mempercayaimu, kalau begitu mulai sekarang, dimulai dari foto ini. Vero He mengatakannya, meskipun wanita itu masih tidak bisa terlalu mempercayainya, tapi dia ingin mempercayainya.

Senang bukan main, kedua tangannya meremas pundak wanita tersebut, bertanya: Benarkah? Tiffany Song, kamu benar-benar mempercayaiku?

Kamu tidak memiliki alasan untuk membohongiku, benar tidak? Vero He melihat ke mata pria tersebut, di dalam hatinya tetap ada pertempuran, apakah dia bisa mempercayainya? Kebetulan sekali, dari saksi mata dikantor polisi sampai polisi wanita ini, sangat banyak hal yang kebetulan yang bisa dihubungkan dengan pria ini, apa dia benar-benar bisa mempercayainya?

Taylor Shen melihat keraguan di mata wanita itu, hatinya perlahan-lahan berubah menjadi dingin, wanita ini sama sekali tidak mempercayainya, pria itu mundur selangkah, bersandar pada meja kerja. Pria itu berusaha keras memberitahu dirinya sendiri, ini baru permulaan, setelah wanita itu mendapatkan foto tersebut, wanita itu tidak bertanya padanya dengan ekspresi berbeda, ini juga sebuah kemajuan, dia perlu sedikit bersabar. Tapi meskipun demikian, tetap ada kekecewaan di hatinya.

Aku sudah tahu, tidak apa-apa, kita pelan-pelan, suatu hari, kamu akan paham, aku tidak pernah membohongimu.

Melangkah maju, Vero He mengeluarkan tangannya melingkari pinggang pria itu, dia kemudian meletakkan kepalanya dalam pelukan pria itu, dia merasakan tubuh pria itu, dengan suara kecil wanita itu mengatakan: Taylor Shen, sekarang aku sangat kacau, perasaanku ingin aku mempercayaimu, tapi nalarku ingin aku mencurigaimu. Di benakku ada dua orang yang sedang bertempur, aku benar-benar sangat kesulitan, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan aku tidak ingin membuatmu bersedih.

Taylor Shen shen menutup matanya, dia memeluk wanita itu, mengatakan: Tidak apa-apa, kita berusaha saja, jangan memaksakan dirimu, bagaimana?

Aku tahu, aku mempercayaimu, aku akan melihat hal yang berbeda, tetapi ketika pertama kali aku melihat foto ini, aku masih saja mencurigaimu, setelah mendengar penjelasan darimu aku masih saja ragu apakah aku harus mempercayaimu. Taylor Shen, apakah aku sangat jahat? Apakah aku tidak pantas berada di sisimu? Vero He bertanya dengan pasrah.

Taylor Shen menggeleng, Tiffany Song, aku bisa merasakan usahamu, jangan buru-buru, beri waktu untuk dirimu sendiri, jangan terlalu memaksakan diri, jika kamu melakukan hal seperti itu yang ada malah menjadi lebih buruk. Ada lagi, kamu tidak jahat, selain dirimu, tidak ada seorangpun yang pantas berada di sampingku, tidak peduli kamu akan berubah seperti apa, aku hanya menginginkanmu, kamu paham?"

Vero He kemudian bersandar dalam pelukan pria itu, di dalam hatinya muncul banyak pertentangan, seperti pertanyaan pilihan berganda, bukan a berarti b, tapi pertanyaan semudah ini, malah membuatnya kebingungan.

Dalam berbagai bukti yang ada, berusaha mempercayai kalau pria ini sama sekali tidak bersalah, benar-benar sangat sulit. Dia tidak ingin membuat soal pilihan berganda sesulit ini, tapi di dalam hati, dia paham, berikutnya masih akan ada banyak pilihan yang muncul di hadapannya.

Jika bukan a pasti b!

Taylor Shen, aku sejahat ini, melukai hatimu seperti ini, mengapa kamu masih menginginkanku? Ganti saja dengan yang lain, kamu tidak akan kesulitan seperti ini, juga tidak perlu semenderita ini.Vero He mengatakannya dengan suara serak.

Hati Taylor Shen bergetar hebat, pelan-pelan dia mendorong wanita itu, menyentuh wajahnya, melihat matanya lembut, Taylor Shen mengatakan: Tiffany Song, aku tidak mengizinkanmu mengatakan hal seperti ini tentang dirimu sendiri, kebaikanmu, hanya aku sendiri yang tahu, aku yang membuatmu menghilang dariku, oleh karena itu sekarang aku telah mendapatkanmu kembali, tidak akan dengan mudah tidak menginginkanmu.

Tapi......

Vero He belum sempat menyelesaikan perkataannya, jari telunjuk pria itu kemudian menyentuh bibir merahnya, Aku bersedia, Tiffany Song, demi dirimu, aku rela melakukan apapun meskipun aku harus kehilangan nyawaku.

Vero He sangat tersentuh, air matanya sampai mengalir, dialah yang telah menyiksa pria sombong ini, sampai tahap seperti ini. Tiffany Song, bukalah matamu perhatikan baik-baik, kamu tidak bisa melihat cinta tulusnya padamu, kamu hanya bisa mempercayai bukti ditanganmu?

-----------------------

Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku Love On A Sunny Night, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu