You Are My Soft Spot - Bab 63 Beri Dia Waktu 10 Detik Untuk Bersedih (2)

William Tang kembali kekamarnya, hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan, karena sikap Tiffany Song yang mulai berubah menjadi baik, jadi dalam waktu yang tidak lama lagi, dia yakin bahwa Tiffany Song akan mengubah pikirannya.

Dia pergi kekamar ganti baju dan mengambil baju tidur, kemudian pergi kekamar mandi untuk mandi, saat dia selesai dan keluar, dia melihat ada seseorang yang duduk di tempat tidurnya, orang itu memakai baju tidur, dan rambut yang panjang itu terurai di tubuhnya begitu saja, tubuhnya terlihat kurus. Hatinya menjadi antusias, lalu dia berteriak dengan sangat antusias: “Tiffany, apakah itu kamu?”

Lindsey Song memakai baju tidur dan duduk di atas tempat tidur itu, sekali mengingat perkataan Taylor Shen, dia menjadi marah dan tubuhnya bergetar, air mata pun tidak tertahankan dan terus berjatuhan. Dia bersumpah, jika dia tidak bisa mengambil setengah harta Taylor Shen, maka dia tidak akan mau bercerai !

Kemudian dari belakang terdengar suara William Tang, dan membuat Lindsey Song menjadi terkejut, dia belum sempat membalikkan badan, langsung dipeluk oleh William Tang, dia mencium telinganya, lalu berkata: “Tiffany, apakah kamu sengaja menunggu ku selesai mandi? Perkataan yang diucapkan ibu, apakah kamu mendengarkannya? Mari kita melahirkan anak, jika ada anak, maka keluarga kita baru bisa utuh.”

Lindsey Song sudah lama tidak melakukan ini bersama William Tang, dan juga setelah hamil, kebutuhan nya dibidang ini bukannya berkurang malah bertambah, sekali digoda seperti ini, dia langsung menjadi antusias, dan juga tidak mempedulikan perkataan William Tang lagi, dia membalikkan badan, dan tangannya memasuki baju tidur William Tang, “William, aku merindukanmu.”

Sekali mendengar suaranya, William Tang langsung tersadar, dan dia membuka mata, sekali melihat Lindsey Song yang berada dipelukannya, wajahnya langsung berubah, dan dia langsung mendorongnya, kemudian berkata dengan tegas: “Kenapa kamu bisa berada didalam kamarku?”

Lindsey Song didorong oleh William Tang, dan terjatuh di lantai. Walaupun dia terjatuh di karpet yang tebal, tapi dia masih saja merasa sakit. Dia mengangkat kepala dan melihat wajah William Tang yang terlihat aneh, lalu dia berkata sambil menangis, “William, aku terjatuh dan sakit.”

Seperti ada air dingin yang menyiram kepalanya, seluruh darah yang ada di tubuh William Tang seperti membeku, dia melototi Lindsey Song yang terjatuh di karpet itu, dia berjalan mendekat, lalu berjongkok di hadapannya, dia mengulurkan tangan dan memegang dahunya, kemudian bertanya: “Aku bertanya kenapa kamu bisa berada di kamarku?”

Lindsey Song menatapnya, “Bukankah ini kamar yang disiapkan Ibu Rong untukku?”

Ibu Rong memberitahu dia, malam ini dia tidur di kamar lantai 4 sebelah kanan. Dia tadi mengira bahwa William Tang sengaja mencarinya, dan hal itu membuatnya sangat senang.

William Tang tiba-tiba melepaskan tangannya, kemudian berjalan lemari yang berada didekat tempat tidur, dia situ ada telepon kabel, dia ingin memanggil Ibu Rong dan menanyakan yang pasti, Ibu Rong tahu ini adalah kamarnya, kenapa dia bisa menyuruh Lindsey Song berada dikamarnya?

Sepertinya Lindsey Song tahu apa yang ingin dia lakukan, dia segera berdiri dengan cepat, disaat William Tang sedang mengambil telepon kabel itu, Lindsey Song langsung mengulurkan tangan dan mencabut kabelnya. Didalam otaknya muncul satu ide, sekarang sudah hampir jam 11 malam, semua orang pasti sudah tidur, kalaupun dia tidur bersama William Tang malam ini, juga tidak akan ada orang yang tahu.

William Tang melototinya, “Kamu sedang......”

Kata “sedang” belum selesai diucapkan, Lindsey Song sudah berada dalam pelukannya, lalu mencium bibir William Tang, tangannya memasuki baju William Tang, dan menarik bajunya dengan ganas, sambil mencium dia sambil berkata: “William, aku ingin, aku merindukanmu......”

William Tang melihatnya dengan kaget, kemudian dia memegang tangan Lindsey Song, dan berteriak dengan suara rendah: “Lindsey Song, kamu sudah gila, apakah kamu tahu ini dimana? Kamu ingin menggoda orang juga harus lihat tempat!”

Suaranya yang kasar ini tidak membuat gerakan Lindsey Song menjadi berhenti, dia malah semakin menggila. Taylor Song tidak bersimpati kepadanya, dan tidak menginginkan dia, tidak masalah, William Tang masih menginginkan dia, bisa memuaskan dia, dan juga bisa mendapatkan kebahagiaan sebagai seorang wanita.

“William, tidak ada orang yang bisa, kamu mau aku bukan, William, cepatlah, aku sudah tidak sabar......”

Suara manja yang terdengar di telinganya, sungguh membuat William Tang merasa tergoda, Lindsey Song memahami setiap tubuh sensitif William Tang, dia tahu harus bagaimana membuatnya tergoda. Dan benar saja, nas William Tang menjadi semakin tidak beraturan, dia ingin mengulurkan tangan dan mendorong Lindsey Song, tapi Lindsey Song malah menahan kakinya, dan mereka berdua jatuh di tempat tidur.

Lindsey Song membalikkan badan dan berada diatas badan William Tang, lalu menyenangkannya.

“Wanita gila!” William Tang tidak mendorongnya, tapi tubuhnya sudah mulai tergoda. Tapi dia ingat Tiffany Song yang berada dikamar seberang, dia tidak bisa melakukan ini, kalau tidak tidak ada lagi kesempatan untuk dia bersama Tiffany Song.

Lindsey Song membuka bajunya dengan cepat, lalu menarik baju tidur William Tang, William Tang menjadi sangat marah, lalu untuk mendorongnya, dia menggunakan sekuat tenaga, kemudian Lindsey Song terjatuh di lantai.

Lindsey Song terjatuh untuk kedua kalinya, dia terjatuh dan merasa sedikit pusing, kemudian dia mulai merangkak dan berdiri, sedangkan William Tang sudah merapikan baju tidurnya, dia berjalan cepat menuju pintu. Lindsey Song mengedipkan mata, dan dia berteriak mengancamnya: “Wlliam Tang, jika kamu berani keluar dari pintu itu, maka aku akan berteriak kamu memperkosaku, sampai saat itu lihat kamu harus bagaimana menjelaskannya kepada keluargamu, dan juga kepada Tiffany Song yang kamu cintai itu.”

Langkah kaki William Tang tiba-tiba terhenti, dia membalikkan badan, kemudian melihat Lindsey Song yang duduk dilantai, seluruh darah yang ada ditubuh William Tang menjadi panas, “Kamu mengancamku?” Ucapnya.

“Benar, aku memang mengancammu, aku pernah mengatakan, jika kamu sudah mneyentuhku, maka aku tidak akan membiarkan kamu mundur begitu saja. Sekarang kamu harus memuaskanku, atau aku akan memberitahu semua orang mengenai hubungan kita, kamu pilih sendiri.” Lindsey Song tidak merasa malu sama sekali, Taylor Shen, William Tang, dia akan menggenggamnya erat-erat, dia tidak akan menyerah begitu saja.

Wiliiam Tang sangat marah, dia tahu, jika Lindsey Song berteriak, maka seluruh orang dirumah ini akan tahu hubungan mereka, dan sampai saat itu terjadi Tiffany Song tidak akan memaafkannya.

Dia menggertak dan berjalan mendekat, kemudian memegang Lindsey Song, dan membuangnya ditempat tidur dengan kejam, dia sedikit membungkuk dan berkata, “Kamu sangat kesepian bukan, brengsek, sekarang aku akan memuaskanmu!”

-----------------------

Tiffany Song duduk dikursi panjang dengan sangat lama, sangat lama hingga dia hampir menjadi patung, pikirannya sangat kacau, bayangan di masa lalu dan sekarang tidak henti-hentinya bertukar, jalan di masa depan sangat gelap, hingga dia tidak tahu harus bagaiman menjalaninya, dia memikirkan ini hingga kepalanya terasa sangat sakit, tapi tidak ada ide yang terpikirkan sedikitpun.

Apakah sedih? Apakah tidak rela?

Tentu ada, karena William Tang adalah orang yang dia cintai. Tapi jika ingin berpisah dengan dia, apakah Tiffany Song bisa melakukannya? Apakah suatu hari di masa depan, dia tiba-tiba ingat, lalu mulai sedih karena dia membenci dirinya karena perbuatannya sendiri?

Dia berdiri, kemudian berjalan menuju dalam rumah.

Dia melangkahkan kaki ditangga, dan masuk kedalam rumah, lampu yang berada di terowongan ruang tamu masih menyala, lampu bar kecil disebelah timur ruang tamu masih menyala, dan dari dalam terdengar suara orang bicara. Awalnya Tiffany Song ingin naik kelantai atas, tapi saat mendengar namanya, dia menghentikan langkah kaki, kemudian berjalan menuju bar itu.

Mendengar suaranya, dia dapat mengenali bahwa ini adalah suara Nelson Shen dan Jocelyn Yan, Tiffany Song merasa aneh, semalam ini, kenapa mereka masih belum tidur?

Saat jaraknya semakin dekat, dia dapat mendengar perkataan Nelson Shen: “.......waktu itu di Hotel Sheng Shi, kondisi bocah itu, tidak seperti kepanasan, malah terlihat seperti diracuni, William tidak membawanya kerumah sakit, malah membawanya pergi kehotel, ini sudah dapat membuktikan semuanya. Aku mendengar beberapa hari ini, William dan bocah itu sedang bertengkar hebat, kenapa kamu masih membawa dia pulang?”

Jocelyn Yan menjawabnya: “William sudah memberitahuku, hari itu Tiffany Song sungguh diracuni, dia membawanya kelantai atas, tapi setelah dia pergi mengangkat telpon, Tiffany Song sudah hilang.”

“Bukannya sudah diracuni? Bagaimana dia bisa pergi?” Nelson Shen tiba-tiba teringat satu kemungkinan, “Orang yang tahu mengenai masalah itu, hanya orang yang berada didalam ruangan itu saja, Jocelyn Yan, kamu bilang apa mungkin.......”

“Awalnya aku juga curgia ada trik jahat, kalau tidak kenapa Keluarga Song harus melakukan hal berbahaya seperti ini, untuk menjebak putri mereka sendiri. Kemudian William pulang dengan mabuk, dan mengatakan bahwa Tiffany Song sudah disentuh pria lain. Aku sedang memikirkan, jika dia memang melakukan hal yang salah terhadap William, maka kita Keluarga Shen tidak mau menantu seperti ini, akupun mengajaknya pergi kerumah sakit untuk memeriksanya, ketua dokter Liu yang biasanya memeriksaku mengatakan, bahwa dia tidak disentuh oleh pria lain. William tahu informasi ini, jadi dia sangat antusias, dan akhir-akhir ini dia mencurahkan perhatiannya untuk bocah itu semua......siapa, siapa disana?” Tiba-tiba ada suara yang terdengar, dan memotong pembicaraan Jocelyn Yan, dia melihat asal suara itu, dan berteriak.

Tiffany Song langsung merangkak dibawah sofa, dia tidak tahu kenapa harus bersembunyi, kenapa tidak langsung pergi bertanya kepada Jocelyn Yan. Hari itu, mesin yang dingin berada ditubuhnya dan itu terasa sangat menghina dirinya, perasaan itu masih berada didalam hatinya.

Dirinya sungguh konyol, awalnya dia mengira Jocelyn Yan mengajaknya pergi memeriksankan tubuh, demi kebaikan dirinya sendiri, tapi tidak menduga bahwa untuk memeriksa keperawanannya, fakta selalu begitu konyol dan kejam. Disaat kamu sedang berharap, dia selalu akan membuatmu terjatuh dengan kejam.

Dari belakang terdengar suara kucing, baru Jocelyn Yan merasa lega, kemudian dia berkata kepada Nelson Shen: “Hanya kucing, wanita itu sudah lama meninggal, ayah masih memelihara kucing ini untuk apa? Setiap kali aku mendengar suara kucing ini, aku selalu terkejut dan tidak berani tidur, aku takut roh wanita itu pulang kembali.”

“Omongan sembarangan apa ini?” Nelson Shen melihat sekitarnya dengan snagat berhati-hati, walaupun sudah larut malam, tapi ada beberapa perkataan yang tidak boleh diucapkan sembarangan, dia kemudian berkata: “Kembali kekamar dan tidurlah, besok masih harus pergi keluar kota, William tidak bisa diandalkan, jika dia mempunyai setengah kemampuan dari Taylor Shen saja sudah cukup.......”

Suara obrolan itu semakin jauh, dan menghilang dari lantai dua.

Tiffany Song mulai berdiri dari lantai, dia menyentuh dahinya, dan seluruh tangannya berkeringat dingin, bukan karena terkejut, tapi karena sakit. Tadi saat jongkok terlalu buru-buru, dan terkena luka dibahunya, mungkin sekarang sudah berdarah lagi.

Dia duduk di sofa, dan wajahnya putih pucat. Akhirnya dia mengerti, kenapa sikap William Tang kepada dirinya berubah 180 derajat, ternyata karena dia tidak ada disentuh pria lain, hehe! Sungguh konyol, dia mengira William Tang tidak rela dia pergi, dan hampir saja dia membatalkan keputusannya untuk bercerai.

Dari awal, dirinya tidak lebih dari seorang badut, dan memerankan peran yang menyedihkan. Disaat mimpinya mulai hancur, dia baru menyadari, bahwa semua orang hidup dengan sangat realistis, hanya dirinya saja yang hidup didalam mimpi.

Dia berdiri, dan berjalan kelantai atas dengan tubuh yang sangat letih, Ibu Rong memberitahu dia, bahwa kamarnya berada dilantai 4, William Tang berada dikamar seberangnya. Dia tahu maksud Ibu Rong menyiapkan semua ini, demi mendekatkan hubungan dirinya dengan William Tang, tapi saat ini dia hanya merasa sangat suram.

Dia berjalan sampai didepan pintu kamar, dan mendengar suara aneh dari kamar seberang, dia berdiri disana, dan mendengarnya dengan teliti, sepertinya dia mendegar suara wanita, dan juga suara seorang pria.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu, dan dia berjalan kepintu kamar seberang, jantungnya berdetak dengan sangat cepat, hingga dadanya terasa sakit. Dia merasa ragu-ragu sejenak, kemudian baru memegang pegangan pintu, dan memutarnya perlahan.

Dari daun pintu yang terbuka, Tiffany Sog melihat seorang pria dan wanita yang sedang berhubungan diatas tempat tidur, seketika dirinya merasa seluruh darah dalam tubuhnya menjadi dingin. Disaat dia merasa tidak ada lagi hal yang paling menyedihkan dibanding dengan Jocelyn Yang pergi membawanya kedokter kandungan utnuk memeriksa keperawannya, sekarang dia mulai merasa terpukul lagi, suaminya, William Tang yang tadi dikatakan oleh Jocelyn Yan bahwa dia sudah berubah,yang tadinya masih berjanji bahwa dia tidak akan membuat dirinya kecewa lagi, sekarang sedang memeluk kakaknya sendiri, dan terus bertanya, “Apakah sudah puas? Apakah sudah cukup? Apakah sudah senang?”

Hati Tiffany Song terasa sangat terpukul, dia mendorong pintu dengan sekuat tenaga, dan mausk kedalam, dia mengambil bantal, dan memukul punggung mereka, air matanya mengalir dengan deras, sambil memukul dia sambil berteriak: “William Tang, Lindsey Song, apakah kalian adalah orang? Apakah kalian ada hati nurani?”

Gerakan William Tang langsung terhenti, dia menoleh, dan melihat Tiffany Song dengan tidak percaya, dia menjadi sangat gugup, dan segera melepaskan Lindsey Song, dia mengambil baju tidur dan memakainya, kemudian turun dari tempat tidur, dan berkata dengan gugup: “Tiffany, dengarkan penjelasanku, kejadian ini tidak seperti yang kamu bayangkan.”

Tiffany Song melepas bantal itu, dan airmata membuat kabur pandangannya, dia melihat William Tang, dan terus menangis, dia menunjuk Lindsey Song yang berada diatas tempat tidur, walaupun sudah terungkap hubungan busuk mereka, tapi dia tidak takut sama sekali, dia masih sajar berbaring diatas tempat tidur, “Maka kamu katakan, apa yang terjadi? Kamar dia dilantai 5, kenapa dia ada dikamarmu?”

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu