You Are My Soft Spot - Bab 262 Kamu Hampir Saja Mencelakainya (1)

Erin tidak sempat memberi penjelasan pada Taylor Shen, dia berbalik, berbalik melihat komputer-komputer yang berada di hadapan para ahli komputer itu, seluruh layarnya berubah merah, kode kode komputer tidak henti-hentinya bermunculan, sesuatu yang seperti kekuatan di dalam permainan video game bermunculan. Dengan cepat diganti oleh warna merah.

Jemari para ahli komputer itu bergerak dengan cepat, mengrtik di atas komputer dengan cekatan, malah tidak berhasil memperlambat penyebaran warna merah itu, Erin mengangkat wajahnya dia melihat layar itu mati satu persatu, berubah menjadi layar hitam, mata wanita itu terlihat ketakutan, dengan tangan gemetar wanita itu menggenggam earphonenya, suaranya tidak lagi setenang sebelumnya, "Nona Vero He, segera tinggalkan tempat itu, apa kamu mendengarnya, segera tinggalkan tempat itu, aku akan menjemputmu di belakang."

Kemudian di gambar itu, Vero He seperti tidak mengetahui apapun. Dia terus membuka-buka data-data pribadi, hati Erin kaget, kemudian mendengar seseorang mengatakan: "Pimpinan Erin, sinyal kita sudah diganti!"

Erin hampir saja tersungkur di lantai, layar pemantau satu persatu tertutup, tetapi mereka tidak bisa melakukan apapun.

Taylor Shen melompat ke atas mobil dengan cepat, ketika dia melihat perangkat-perangkat di dalam mobil van itu, dia sudah paham, ternyata mereka memang melepaskan diri darinya karena mereka ingin melakukan sesuatu yang berbahaya.

Sialan!

Mata Taylor Shen memerah, melihat layar satu persatu berubah menjadi hitam, hatinya perlahan-lahan menjadi ketakutan. Dia merebut earphone dari tangan Erin, dengan keras mengatakan: “Tiffany Song, aku perintahkan padamu, segera keluar, apa kamu mendengar suaraku!”

Suara pria itu tidak tenang lagi. Dia seperti hewan buas, yang saat itu sedang marah. Matanya memperhatikan layar, di dalam layar itu Vero He seperti tidak menyadari bahaya di luar sana, wanita itu tetap diam ditempat itu juga tidak terdengar suara apapun dari sana.

Keempat ahli komputer tidak henti-hentinya memainkan jari-jemari mereka di keyboard komputer, suara itu terdengar seperti suara bom, Taylor Shen bertanya dengan tidak senang: "Apa yang terjadi sekarang?"

"Sinyal kita di ganti, gambar terakhir ini, sengaja diperlihatkan mereka kepada kita, kita bertemu seorang hacker yang begitu handal, kita tidak bisa mengetahui keadaan sesungguhnya nona Vero He." jawab salah satu ahli komputer.

Wajah Erin terlihat jauh lebih putih dari kertas, dia melihat layar itu dengan tidak percaya, Vero He sama sekali tidak beranjak. Dan ini juga bukan gambar yang sesungguhnya, kalau begitu Vero He mungkin saja......

Dia tidak berani memikirkannya, sama sekali tidak berani!

Jika tidak ada hacker yang menyerang mereka, mereka bisa memperoleh data pribadi polisi wanita itu dengan gampang. Meskipun mereka tidak mendapatkannya, nona Vero He bisa keluar dengan aman, tetapi mereka malah diserang oleh seorang hacker, semuanya seolah sudah berubah.

Ketakutan melanda Taylor Shen, pria itu mengeluarkan ponselnya, menghubungi Cristian Yan, "Cristian Yan, kumpulkan semua pengawal kekantor polisi, setelah 10 menit aku ingin mereka semua berada di depan kantor polisi. Tidak, segera!”

Kata-kata terakhirnya dilontarkan dengan penuh amarah.

Tangannya menggenggam ponselnya, ponsel itu sampai berubah bentuk digenggamnya, dia tidak mungkin, tidak mungkin membiarkan orang lain memiliki kesempatan, memisahkannya dari wanita itu di depan mata kepalanya sendiri, tidak mungkin!

Taylor Shen memperhatikan Erin yang terbengong, dia tidak suka memukul wanita, sekarang, dia benar-benar ingin membunuh wanita itu tatapannya sangat bengis, "Jika kamu berani mengizinkannya melakukan hal-hal segila ini, seharusnya kamu melakukan persiapan yang matang jika sampai terjadi apa-apa pada Tiffany Song, aku akan membuatmu membayar dengan nyawamu!"

Erin hampir saja terjatuh kehilangan keseimbangannya. Semua orang di dalam mobil van kaget dan takut, mereka berempat saling berpandangan, mereka belum menyerah dan melanjutkan serangan mereka. Erin mencoba menenangkan dirinya, benar yang dikatakan oleh Taylor Shen, semua persiapan yang dilakukan belum matang, dia kemudian mengijinkan nona Vero He untuk melakukan tindakan gegabah ini, jika terjadi sesuatu pada nona Vero He, maka dialah yang paling bertanggung jawab untuk semuanya yang telah terjadi.

"Kalian yakin yang melakukannya adalah hacker, bukan orang dalam kantor polisi yang telah menyadarinya?" Erin sudah tenang, tidak bisa melihat keadaan di dalam, wanita itu seperti lalat tanpa kepala di dalam kegelapan, dia tidak merasa aman sedikitpun.

"Bukan masalah dari pihak kepolisian, kekuatan ini berasal dari luar, kita yakin pelakunya adalah hacker, tidak diragukan seorang hacker yang handal."

“Apakah kalian bisa masuk ke dalamnya?" Erin kembali bertanya.

"Bisa sih, hanya saja mungkin akan sulit, terlebih lagi hacker tersebut telah mensetting sistem keamanan kantor polisi, jika kita menyerang, alarm di dalamnya akan berbunyi, pada akhirnya semuanya sudah terlambat." Mengatakan hal tersebut, orang itu melihat settingan sistem keamanan, dia tidak berani bertindak gegabah.

Erin menggertakkan bibirnya, dia lupa dengan faktor luar, dia tidak menyangka ada orang lain di luar sana yang memperhatikan mereka. Dia tidak tahu apa tujuan orang itu, sekarang mereka tidak bisa menyentuh settingan keamanan, nona Vero He berada di dalam, dia khawatir jika polisi terkejut, bisakah orang itu menggunakan cara yang sama seperti tujuh tahun yang lalu yaitu dengan meledakkan tempat itu, kemudian membawa nona Vero He pergi didalam keadaan kacau.

"Kalian coba cari cara yang lain untuk menyerang kembali, aku akan masuk dan mencarinya."

Erin menyelesaikan perkataannya, wanita itu lantas berbalik keluar dari mobil. Dia sering keluar masuk kantor polisi, jika dia masuk, tidak akan diperhatian orang lain. Terlebih lagi sekarang adalah saat-saat yang menegangkan, jika terjadi sesuatu padanya, dia juga tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada nona Vero He, kalau tidak bagaimana dia harus mempertanggungjawabkannya pada James He?

Setelah turun dari mobil, wanita itu kemudian menyeberangi jalan, melihat Taylor Shen yang terlihat sangat marah berdiri di depan kantor polisi, sekarang ini seberapa khawatir pria itu, sekhawatir itu pulalah perasaannya. Dia tidak menjelaskan apapun, berjalan melewati Taylor Shen, langsung masuk ke dalam kantor polisi.

Berjalan beberapa langkah, sebuah mobil hitam Brabus berdecit keras karena rem mendadak, dengan gagah mobil itu berhenti di pinggir jalan, wanita itu kemudian melihat ke arah datangnya suara, pertama-tama yang terlihat adalah celana ketat rapi dari pria itu, perlahan-lahan wanita itu mengalihkan pandangannya ke atas, dia melihat wajah tampan yang terlihat lebih gelap dari langit malam di belakang, wanita itu merasa seperti terpeleset di atas es.

......

Apa yang terjadi di luar sana, Vero He sama sekali tidak tahu, setelah dia melihat arsip tujuh tahun yang lalu, wanita itu tetap tidak menemukan data dari polisi wanita itu. Ada kekecewaan yang tidak bisa dikatakan di dalam hati Vero He, mungkin saja mereka telah mengejutkan musuh mereka, dan musuh mereka telah membereskan data pribadi wanita itu.

Tetapi semakin mereka berbuat demikian, maka semakin membuktikan kalau mereka berusaha menutupi kesalahan mereka.

Wanita itu mengangkat lengannya dan melihat waktu, sudah 40 menit sejak dia masuk, masih ada waktu. Dia harus mengingat kembali kronologinya, dia pernah bertemu dengan polisi wanita itu, tujuh tahun yang lalu dia bertemu dengannya, jika diperhatikan wanita itu masih sangat muda, bisa dikatakan dia masih pemula, kalau begitu bisa disimpulkan kalau wanita itu baru saja bergabung, wanita itu mungkin saja dipaksa atau atas keinginannya sendiri memberi obat padanya.

Vero He mengandaikan jika wanita itu dipaksa untuk melakukannya, kalau begitu di belakang wanita itu tentu ada seseorang yang mengarahkannya. Hari itu dia sudah ketahuan, hal pertama yang akan dilakukan oleh orang yang memberi perintah padanya, pastilah memindahkan wanita itu, atau mungkin saja membunuhnya.

Setelah dipindahkan, data pribadinya tentu akan di bawa, tapi masalahnya folder komputernya juga dihapus, kalau begitu kemungkinannya adalah wanita itu dibunuh!

Jika seperti ini, mata wanita itu kemudian melihat berkas data pribadi itu, matanya kemudian melihat arsip pahlawan yang mengorbankan dirinya, wanita itu mengeluarkan arsip dan membaliknya dengan cepat, foto-foto orang di dalamnya semula berwarna menjadi foto hitam putih ini lebih memudahkan pencariannya.

Dengan cepat, dia menemukan data pribadi yang diinginkannya, matanya mengerucut, dengan gemetar dia pun mengambil data pribadi itu, orang yang ditemuinya beberapa hari yang lalu, sekarang sudah dibunuh, orang ini benar-benar tidak berperikemanusiaan!

Vero He mengepalkan tangannya, melihat data pribadi tersebut, diatasnya tertulis mati dalam bertugas, dia terlambat satu langkah! Wanita itu lantas menutup arsip itu, memasukkannya kembali ke dalam rak, dia kemudian melipat data pribadi itu, memasukkannya ke dalam sakunya.

Vero He kemudian bangkit dan bersiap-siap untuk meninggalkan tempat itu kedua kakinya karena berjongkok terasa sedikit kebas, wanita itu sempat goyah, entah apa yang telah disentuhnya, alarm tiba-tiba saja berbunyi, wajah wanita itu kemudian berubah pucat, muncul sesuatu di dalam benaknya, habis sudah!

Di luar sana kemudian terdengar suara langkah kaki, wanita itu terkejut dan bergerak mundur, tidak hati-hati dia kemudian menabrak rak di belakangnya, tergoncang, rak itu kemudian jatuh, terdengar suara bising yang amat keras, wajahnya sudah memucat.

Wanita itu ingat pada microphonenya, segera dengan suara kecil dia meminta pertolongan: "Erin, aku tidak sengaja menyentuh alarm, apa yang harus kulakukan sekarang? Polisi sudah mendekat."

Setelah Vero He memohon tetap tidak ada tanda-tanda pertolongan dari sana, dia melihat polisi yang semakin dekat, wanita itu kemudian melihat ke arah jendela, disana ada tempat di mana seseorang bisa bersembunyi, menggerakkan bibirnya, wanita itu kemudian naik ke atas tempat itu.

......

Di luar kantor polisi, Erin melihat James He turun dari mobil, wanita itu mundur karena ketakutan, dari tubuh pria itu muncul aura membunuh, mata yang memandang wanita itu seperti bisa menembus tubuh wanita itu.

Hati wanita itu seperti terjatuh, dia tidak berani melihat mata pria itu.

James He segera berjalan mendekati mereka, pandangannya jatuh pada tubuh Taylor Shen, pria itu kemudian mengatakan: "Selain pintu depan, seluruh jalan keluar kantor polisi, sudah aku kelilingi dengan pengawal, aku berani menjamin tidak ada seekor lalat pun yang bisa keluar dari tempat itu.”

Wajah Taylor Shen terlihat sangat mengerikan, di samping jalan kemudian muncul puluhan unit mobil hitam, Cristian Yan membawa pengawal ke tempat itu, Taylor Shen mengibaskan tangannya, Cristian Yan langsung mengerti yang dimaksudkan oleh pria itu, "Kelilingi kantor polisi, jangan biarkan satu unit mobil ataupun seseorang keluar dari tempat ini, sampai nyonya Shen ditemukan.”

Wajah Erin sangat pucat, dua orang gila ini, apa mereka ingin melawan polisi? Dia akhirnya paham, dia dan nona Vero He telah melakukan hal yang sangat berbahaya.

James He memicingkan matanya, yang dilakukan oleh Taylor Shen ini bukankah berarti tidak mempercayainya. Pria itu tidak mengatakan apapun, dia langsung berjalan masuk kedalam kantor polisi ketika dia melewati Erin, dengan suara berat pria itu mengatakan, "Pikirkan baik-baik, kembali nanti bagaimana kamu menjelaskan hal ini padaku."

Di dalam suaranya ada aura dingin yang cukup untuk membekukan orang, Erin gemetar, bahkan tidak berani melihat wajah pria yang sehitam pantat kuali itu.

Baru saja masuk beberapa langkah, alarm kantor polisi tiba-tiba saja berbunyi, ekspresi ketiga orang itu langsung berubah. James He dan Taylor Shen melangkah masuk ke dalam kantor polisi, Erin tidak mengikuti mereka, dia pernah berjanji dengan Vero He, jika terjadi sesuatu, dia memiliki waktu 1 menit untuk kabur dan wanita itu akan menunggunya di pintu keluar.

Oleh karena itu, wanita itu segera menuju ke tempat perjanjian mereka.

Ketika alarm berbunyi, serangan yang dilancarkan oleh hacker menghilang, keempat ahli komputer itu menghabiskan 2 menit, untuk mengembalikan interface mereka, tetapi interface itu, sudah kembali ke interface kepolisian.

Layar komputer yang gelap itu kembali terang satu persatu, kantor polisi sangat kacau, mereka melihat di ruang arsip, di sana tidak dapat ditemukan bayangan Vero He. Satu diantara mereka segera menghubungi Erin, ketika telepon tersambung, "Pimpinan Erin, di ruang arsip tidak dapat ditemukan nona Vero He, beliau sudah meninggalkan tempat itu."

“Coba kamu lihat di mana dia sekarang, aku sekarang akan pergi menjemputnya." Suara Erin terdengar tegang, dia sama sekali tidak membayangkan, James He dan Taylor Shen demi Vero He bertindak tanpa mempedulikan apapun, mengepung kantor polisi, jika seperti ini akan terjadi hal besar.

Jika hari ini Vero He baik-baik saja masih lumayan, jika terjadi sesuatu, kedua tuan besar ini bisa saja meledakkan kantor polisi.

Ahli komputer itu dengan cepat memperhatikan layar di hadapannya, sambil melihat dia mengatakan: "Tidak terlihat, sepertinya sudah menghilang."

"Apa!" kepala wanita itu kebas, "Bagaimana dengan pintu darurat, dia di sana?"

"Tidak ada, pintu darurat sudah ditutup, di sana tidak ada dia."

"...... "

Erin terkejut kedua kakinya lemas, dia tidak sanggup berdiri, orang sebesar itu, mengapa bisa menghilang? Wanita itu kemudian mematikan teleponnya, dia sudah berdiri di luar pintu darurat, karena alarm polisi, pintu darurat sudah ditutup, di sana tidak ada Vero He.

Erin akhirnya paham, bencana besar apa yang telah dilakukannya hari ini!

Setelah alarm berbunyi, di dalam kantor polisi terjadi keributan, Taylor Shen dan James He yang baru masuk mendengar orang orang berteriak: "Ada orang yang diam-diam masuk ke wilayah arsip rahasia, segara cari, jangan biarkan orang itu kabur."

Semua polisi sibuk mencari, ada orang yang kemudian menyadari kemunculan Taylor Shen dan James He, kedua orang ini baru saja datang ke kantor polisi sebagai tamu, hampir tidak ada seorang pun yang tidak mengenali mereka, seorang polisi bertanya: "Tuan Shen, tuan He, untuk apa kalian berdua datang ke kantor polisi, apakah kalian ingin membuat laporan?"

"Mencari orang!" kedua pria itu mengatakan hal yang sama.

Orang itu tertegun, dia kemudian menunjuk teman-temannya yang sibuk, "Kita juga sedang mencari seseorang, sekarang kita tidak bisa melayani kalian, bagaimana kalau kalian datang kembali besok?"

Taylor Shen mengernyitkan dahinya, wajahnya terlihat dingin, "Apakah sekarang kantor polisi melakukan tugasnya seperti ini, jika terjadi sesuatu pada orang yang ingin kucari, bagaimana kalian harus membayarnya?"

"Bukan, aku tidak bermaksud demikian." Polisi itu kemudian membasuh keringat di dahinya, "Hanya saja sekarang kondisi kita juga sangat sibuk, aku harap kalian kembali setelah orang itu menghilang selama 24 jam."

“Karena urusan internal, kalian berhak menolak permohonan kami yang taat membayar pajak? Jika perkataanmu ini sampai pada atasanmu, bukankah juga akan terdengar sangat tidak masuk akal, polisi tidak mengabdi pada masyarakat melainkan hanya memperhatikan urusan internal kalian saja?" James He melihat pria itu dengan tatapan dingin.

Ketika mereka berdua berdiri berdampingan suasana sudah cukup mencekam, ditambah lagi dengan perkataan yang mengandung ancaman, polisi itu tidak bisa menahannya, segera dia memanggil koleganya melayani mereka. Mereka berdua saling bertatapan, menarik kursi kemudian duduk, kedua kaki mereka kemudian disilangkan.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu