You Are My Soft Spot - Bab 211 Asalkan Dia Berbalik, Dia Tidak Akan Datang Mengejar (3)

Datang keluar villa, mobil mereka masih berhenti disana, tante He melihat mereka kembali, Dia dengan ramah berkata: “Nona He, tuan Shen, tinggal makan malam baru pergi.”

“Tidak perlu lagi, tante He, kami masih mengejar waktu pulang ke kota, ada kesempatan aku pasti datang mengomel.” Vero He mengelengkan kepala menolak dengan baik, Dia sudah keluar seharian, Dia berjanji pada papa, akan pulang menemaninya.

“Begitu yah, kalau begitu aku tidak memaksa kalian tinggal lagi.” Tante He dengan menyayangkan berkata, Dia memeluk sebuah kantong kertas, berjalan ke hadapan Vero He, Dia berkata: “Ini adalah delima yang menghadap matahari, sangat manis, kamu bawa sedikit pulang mencicipi.”

Vero He menerimanya, berterima kasih pada tante He, tante He melambaikan tangan, Taylor Shen menerima kantong kertas, meletakkannya di dalam bagasi, dua orang berpamitan kepada orang tua. Taylor Shen dari dalam tangan Vero He menerima kunci mobil, Dia berkata: “Pulang aku yang mengemudi.”

Vero He melihatnya sekilas, membuka pintu tempat duduk kursi penumpang depan lalu masuk, Taylor Shen menghidupkan mobil, Vero He melambaikan tangan berpamitan kepada tante He. Mobil dengan cepat dikemudi pergi, dengan cepat lalu tidak terlihat lagi bayangan tubuh tante He, Vero He menyimpan kembali pandangannya, di depan sebuah mobil sedan yang familiar berhenti di pinggir jalan, menunggu mereka keluar, mobil itu baru mengemudi masuk.

Mungkin merasa sangat familiar, Vero He kembali melihat beberapa kali, lalu melihat di tempat duduk belakang duduk Fabio Jin, di antara cahaya lampu, Dia tiba-tiba meresponnya, pantas saja melihat tante He merasa sangat familiar, ternyata adalah ibu Fabio Jin.

Taylor Shen mengemudikan mobil mengantar Vero He pulang ke kediaman He, mobil berhenti di luar kediaman He, Taylor Shen melepaskan sabuk pengaman, Dia membalikkan kepala memandangi wanita di samping, dengan pelan berkata: “ Aku tidak masuk lagi, kamu pulang istirahat baik-baik.”

Vero He melihat di pinggir jalan berhenti sebuah Roll Royce, kelihatannya sudah ada orang yang datang menjemputnya, Dia menanggukkan kepala, “Terima kasih kamu mengantar aku pulang, sampai jumpa!”

Taylor Shen mendorong pintu turun, Vero He sudah berdiri di samping mobil, Dia melihat Dia naik ke dalam mobil, baru masuk ke dalam tempat pengemudi, mengemudi mobil masuk ke kediaman He. Selesai memakirkan mobil, Dia membuka bagasi belakang, mengendong kantong kertas, masih cukup berat.

Dia berjalan masuk ke kediaman He, di pintu terletak dua pasang sepatu wanita yang asing, Dia mengganti sandal masuk, melihat di tangga diletakkan beberapa koper besar, Dia membalikkan kepala melihat, benar saja di dalam ruang tamu melihat nyonya He dan Angela He.

Dia mengendong kantong kertas berjalan kesana, Angela He bangkit, tujuh tahun sudah, Dia kelihatan semakin cantik. Dia memakai jaket unta baru di Milan Fashion Week, dan sepasang sepatu bot hitam di bawahnya, menunjukkan sedikit rasa intelektual.

“Kak Vero.” Angela He maju selangkah, berencana menerima kantong kertas di tangan Vero He, di telinga datang suara tidak senang nyonya He, “Angela!”

Angela He menoleh melihat sekilas ibu, tersenyum sungkan kepada Vero, bibi Yun sana sudah datang menerima barang di tangannya, melihat di dalamnya adalah delima yang segar, Dia terkejut berkata: “Nona Vero, ini delima di petik dimana, sangat indah.”

“Hari ini melewati sebuah taman delima, pemilik taman yang memberikannya, aku pernah mencobanya, sangat manis.” Suara Vero He dengan lembut mengatakan, Dia melihat nyonya He, dengan hormat berkata: “Nyonya He.”

Nyonya He tidak menyukai Vero He, ini adalah hal yang diketahui semua orang, tidak memberikan raut wajah yang bagus untuknta, juga adalah hal yang berada dalam perkiraan, Vero He tidak memedulikannya, bagaimanapun bagi keluarga ini, Dia adalah seorang penerobos.

Felix He mendengar suara mesin, mengetahui Vero He sudah pulang, Dia turun dari atas lalu melihat nyonya He tidak memberikan raut wajah yang bagus untuknya, dalam hatinya sangat tidak senang, tidak ingin bertengkar dengan nyonya He di depan Vero, daripada membuat hatinya tidak senang.

“Vero sudah kembali.”

Vero He memanggil sesaat “Papa”, lalu mendengar nyonya He mengerang sesaat dari dalam lubang hidung, Dia mengerti hari baiknya di kediaman He sudah sampai akhirnya, Felix He melihat tangan bibi Yun memeluk sebuah kantong kertas yang berat, Dia berkata, “Membeli apa pulang?”

“Tuan, adalah delima, sangat segar, baru dipetik dari pohonnya.” Bibi Yun mengatakan, “Nanti aku akan mengupas keluar delima dibuat jus, kalian semua mencicipinya.”

Felix He menanggukkan kepala, melihat wajah Vero He yang memerah, Dia menanyakan: “Keluar enak tidak?”

Vero He melihat sekilas nyonya He yang raut wajahnya tidak senang, Dia menganggukkan kepala, “En, pa, nyonya He, Angela, aku sedikit lelah, kembali ke kamar dahulu.”

Sambil mengatakan Dia membalikkan tubuh naik, Angela He melihat bayangan punggungnya, Dia menoleh melihat raut wajah ibu yang tidak enak, Dia mengerutkan kening, malah tidak mengatakan apapun, Dia berkata: “Pa, aku naik melihatnya.”

Angela He dengan tidak sengaja mengetahui Vero He adalah kakak satu ayah beda ibunya, saat Dia mengetahui kabar ini, dalam hati masih ada sedikit tidak dapat menerima, tapi beberapa tahun lewat, Dia sudah belajar menerima, belajar meyakinkan ibu menerima.

Vero He kembali ke kamar, tidak lama, pintu kamar di ketuk orang, Dia mengatakan silahkan masuk, lalu melihat Angela He memasukkan kepala, Dia terkejut, tidak menduga Dia bisa inisiatif mendekatinya, “Kak, tidak akan mengganggumukan?”

Vero He mengelengkan kepala, “Masuk duduklah.”

Angela He berjalan masuk, datang ke sisinya, Dia dengan berhati-hati berkata: “Aku dan mama pulang benar tidak membuatmu tidak nyaman, kalau kamu merasa tidak nyaman, aku boleh membujuk mama bersama denganku kembali ke New Zealand.”

“Angela, disini adalah rumahmu.” Vero He dengan suara pelan berkata, ini adalah rumahnya, Dialah orang yang memaksa menempati tempat tinggal orang.

“Juga rumahmu.” Angela He berkata, Dia lebih pengertian banyak dibandingkan tujuh tahun yang lalu, waktu itu Dia adalah satu-satunya putri kecil yang mulia, semua orang harus membiarkannya. Saat ini, Dia yang telah melewati sebuah pernikahan yang gagal, malah berubah menjadi dewasa dan pengertian.

Vero He terhadap Dia yang seperti ini, selalu tidak bisa menjadi membenci, Dia berkata: “Papa sudah tua, Dia perlu orang menemani, sekalipun kalian tidak pulang, aku juga akan menelepon meminta kalian pulang, kalian baru benar-benar keluarganya.”

“Tidak tidak tidak, kak, kamu jangan berkata seperti ini, kamu juga adalah keluarga papa, kalau kami kembali, kamu malah pergi, Dia akan sangat membenci aku dan mama. Kak, aku tahu tujuh tahun yang lalu aku sangat tidak pengertian, pernah melakukan banyak hal yang menyakitimu, aku tidak memintamu memaafkan aku, hanya berharap kamu pengertian sedikit pada mamaku, jangan pedulikan Dia bicara apa.” Angela He dengan panik berkata, bahkan karena panik lalu menggenggam tangannya.

Sebelumnya, Dia adalah orang yang paling Dia benci, benci sampai berharap Dia pergi mati, dengan begitu mata Taylor Shen lalu akan jatuh ke dirinya. Kemudian Dia baru mengerti, perasaan seseorang, tidak akan karena kepergian satu orang lalu berhenti.

Dia menyesal terhadap keterikatan sebelah pihak Dia waktu itu, kalau saja Dia sudah mengetahui Dia adalah kakaknya, Dia tidak akan melukainya seperti itu.

Vero He menundukkan mata menatap tangan dua orang yang menggenggam erat, perubahan Angela Dia melihatnya, Dia berbalik menggenggam tangannya, mengelengkan kepala berkata: “Angela, masalah masa lalu aku tidak akan meletakkannya dalam hati, mengenai ibumu, Dia adalah senior, Dia menyukaiku atau tidak, aku tetap akan menghormatinya.”

“Kak……” Angela He dengan erat menggenggam tangannya, ada banyak perkataan yang ingin dikatakan dengannya, akhirnya malah hanya berubah menjadi sebuah “Terima kasih”.

Dia lalu bagaimana mengetahui, mereka adalah orang yang paling ingin Vero He berterima kasih, membiarkannya memiliki kasih sayang ayah selama lima tahun, itu adalah kasih sayang ayah yang sangat Dia impikan.

Rongga mata Angela He menjadi panas, Dia dengan suara pelan berkata: “Kalau begitu kamu istirahatlah, aku keluar dahulu.”

Vero He melepaskan tangannya, melihatnya berbalik berjalan kearah pintu, sesaat itu, tenggorokannya seperti tersumbat segumpal kapas, Dia dengan pelan berkata: “Angela, selamat kembali ke rumah.”

Langkah kaki Angela He sedikit berhenti, lalu kembali melangkah, dengan langkah cepat keluar.

Vero He bersandar di samping meja, melihat pintu kamar tertutup, suara sepatu heels yang mengetuk di atas lantai perlahan menjauh, Dia dengan panjang melepaskan nafas, dalam hatinya berat.

Saat makan malam, satu keluarga semuanya sudah hadir, meja makan berbentuk persegi panjang, Felix He duduk di tempat utama, James He dengan Vero He, nyonya He dan Angela terpisah duduk di dua sisi, suasana meja makan sedikit membosankan.

Felix He mengambil sumpit, Dia berkata: “Makanlah.”

Melihat Felix He menggerakkan sumpit, empat orang lain baru mengambil sumpit, jus delima yang sudah diperas bibi Yun, warnanya indah, James He memalingkan kepala melihatnya berkata: “Dengar-dengar hari ini kamu telah pergi ke taman delima, disana bagaimana?”

“Udaranya bagus, pemandangannya juga bagus.” Vero He menjawab.

“Fabio di luar kota juga telah membeli sebuah perkebunan, menanam banyak pohon delima, begitu sampai bulan sembilan, delima yang sudah sangat matang mengantung di atas pohon, seperti lampion merah saja. Dia juga tidak membiarkan orang memetik menjualnya, hanya mengatakan melihatnya bagus, kapan-kapan kita sekeluarga bersama pergi kesana bermain, kualitas udara di kota semakin lama semakin gawat, harus teratur mencuci paru-paru.” James He berkata.

Vero He berkata: “Taman delima yang aku kunjungi hari ini adalah milik keluarganya.”

“Iyakah, kalian pergi bersama?”

“Bukan.”

James He melihatnya sekilas, dalam hati sudah menebak sedikit, Dia tidak kembali menanyakan.

Nyonya He melihat percakapan dua kakak adik yang natural, dalam hati sangat tidak senang, bagaimanapun memiliki hubungan darah, James He selalu saja dingin kepada Angela He, sekalipun sejak kecil tumbuh besar bersama, juga tidak melihat Dia begitu peduli pada Angela.

Dalam hatinya memikirkan, benar-benar telah sia-sia merawatnya.

Pandangannya melintas di tubuh empat orang, terakhir Dia meletakkan sumpit, berkata: “Kali ini aku dan Angela pulang, tidak berencana kembali pulang ke New Zealand, Angela belajar managemen di New Zealand, berencana mencari pekerjaan di kota Tong.”

Empat orang memandanginya, Felix He berkata: “Kalau begitu pergi ke He’s corp, James, atur sebuah posisi untuk adikmu di perusahaan……”

Nyonya He memotong perkataan Felix He, Dia berkata: “He’s Corp tekanan terlalu besar, aku tidak berharap Angela begitu lelah, pergi ke Parkway Plaza saja, Vero, aku pikir kamu tidak mungkin tidak bersedia membiarkan Angela kesana membantumukan?”

Vero He masih belum sempat menjawab, lalu mendengar Felix Ge melemparkan sumpit di atas meja, Dia dengan emosi berkata: “Omong kosong, kamu pulang kalau membuat masalah padaku, lalu cepat bereskan barangmu kembali ke New Zealand.”

Raut wajah nyonya He berubah drastis, Dia langsung bangkit, “Aku bagaimana omong ksoong? Aku hari ini baru pulang, jet lag belum terbalik, kamu lalu ingin mengusir aku pergi? Felix He, aku dan dirimu telah menjadi suami istri dua puluh tahun, masih tidak bisa dibandingkan dengan satu orang luarkah?”

“Ma!” Angela He bangkit, menarik tangan nyonya He, tidak ingin Dia membuat papa marah, “Aku tidak pergi ke Parkway Plaza, itu adalah bisnis kakak Vero, aku juga tidak pergi ke He’s Corp, aku tidak ingin dikatai orang aku mendapatkan posisi itu begitu saja. Sebelum kembali aku sudah memasukkan cv, Bright Asia Corp sudah menerima aku, kamu tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan aku.”

Nyonya He mengerutkan kening, dengan tidak senang memelototinya, “Kamu sejak kapan membelakangi aku diam-diam mencari pekerjaan?”

“Aku mana ada diam-diam, Bright Asia Corp adalah perusahaan group multinasional, masa depannya sangat tidak terbatas, aku ingin membuktikan kemampuanku, tidak bergantung pada bisnis keluarga juga bisa hidup, jadi kamu jangan bertengkar dengan papa, aku manapun tidak pergi, hanya pergi ke Bright Asia.” Angela He berkata.

Vero He mendengar “Bright Asia Corp” kata ini, dengan tersadar mengangkat kepala memandangi Angela He, ini kebetulankah? Bos Bright Asia Corp adalah Taylor Shen, masalah ini selain Dia yang mengetahui, seharusnya tidak ada orang yang mengetahui, tapi tempat kerja yang ingin Angela pergi malah adalah Bright Asia Corp.

“Asalkan memiliki kemampuan, dimana tidak bisa menerobos sebuah dunia? Angela, papa mendukungmu.” Ekspresi wajah Felix He menjadi damai, malah tidak melihat sekilaspun nyonya He, beberapa tahun ini, Claire berubah semakin lama semakin menjadi tajam, pulang kursi masih belum panas lalu ingin merebut kekuasaan dengan Vero He.

Nyonya He melihat siapapun tidak ada yang berdiri di sisinya, Dia dengan emosi mendorong kursi keluar, melangkah naik ke atas. Vero He melihat bayangan punggungnya lenyap di tangga lantai dua, dalam hatinya menjadi sedih.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu